Anda di halaman 1dari 43

Asuhan Keperawatan

dengan Infeksi

1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui pemaparan materi, mahasiswa
semester II dapat menjelaskan kembali tentang
asuhan keperawatan dengan infeksi secara
kritis dan bertanggung jawab dengan
ketepatan 60-100%.

2
PRE TEST
SEBUTKAN RANTAI INFEKSI !

SEBUTKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN YG


MUNGKIN PADA PX DENGAN INFEKSI !

3
definisi
Infeksi  invasi tubuh oleh patogen
/ mo yg mampu menyebabkan sakit

4
RANTAI INFEKSI
AGENS INFEKSIUS
Bakteri, jamur,
virus, parasit

PENJAMU RENTAN RESERVOAR


Pasca bedah, luka bakar, peny Manusia, lingkungan
kronik, umur muda, lansia

PORTAL MASUK PORTAL KELUAR

CARA MENULAR
Kontak (langsung, tak
langsung, droplet), mel
udara, mel benda,
vektor
5
AGEN INFEKSIUS
Faktor - faktor mo/parasit utk
menyebabkan bergantung pada :
1. Organisme dlm jumlah yg cukup
2. Virulensi
3. Kemampuan utk masuk & bertahan
hidup dlm pejamu
4. Pejamu yg rentan

6
RESERVOAR
 Habitat pertumbuhan & perkembangan mo, dpt
berupa manusia dan lingkungan (binatang)
 Utk berkembang biak organisme memerlukan yg
sesuai termasuk :
 Makanan
 Oksigen
 Air
 Suhu
 pH
 Cahaya
7
PORTAL KELUAR
Kulit dan membran mukosa
 Traktus respiratorius
 Traktus urinarius
 traktus gastrointestinal
 traktus reproduktif
 darah
8
Cara Penularan
RUTE DAN CARA CONTOH ORGANISME
I KONTAK
a. Langsung Virus hepatitis A
b. Tidak langsung Virus hepatitis B
c. Droplet Virus influenza
II UDARA
Droplet nukleus Mycobacterium tuberculosis
III PERALATAN
a. Alat-alat yg terkontaminasi
Air Vibrio cholera
Obat, larutan Pseudomonas
Darah Virus hepatitis C
b. Makanan (daging yg diolah, disimpan, Salmonella, E. Coli
atau dimasak dgn tdk tepat)
IV VEKTOR
a. Pindahan mekanis eksternal (lalat) Vibrio cholera
b. Penularan internal
9
HOSPES RENTAN
 Seseorang terkena infeksi tergantung
kerentanan

 Kerentanan tergantung pada derajat


ketahanan

10
PROSES INFEKSI
 Periode Inkubasi
Interval antara masuknya patogen ke dalam tubuh &
munculnya gejala awal
 Tahap Prodromal
Interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik sampai
spesifik
 Tahap Sakit
Interval saat klien memanifestasikan tanda & gejala yg spesifik
thd jenis infeksi
 Pemulihan
Interval saat munculnya gejala akut infeksi (lamanya
penyembuhan bergantung pada beratnya infeksi & KU kes
klien)
11
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PROSES INFEKSI
1. Sumber penyakit
2. Kuman penyebab
3. Cara membebaskan sumber dari kuman
4. Cara penularan
5. Cara masuknya kuman
6. Daya tahan tubuh
7. Status gizi
8. Tingkat stres tubuh
9. Faktor usia
10. Kebiasaan yg tdk sehat
12
INFEKSI NOSOKOMIAL
 Infeksi nosokomial disebut Healthcare
Associated Infection (HAI)
 Infeksi yg didapat atau terjadi di RS /
pelayanan kesehatan setelah > 48 jam
hari rawat
 32% dapat dicegah
 Sekitar 5-10% dipengaruhi lingkungan
dan 90-95% dipengaruhi perilaku
13
 Infeksi Iatrogenik  inf. Nosokomial yg
diakibatkan oleh prsedur
diagnostik/terapeutik
 Infeksi nosokomial dpt scr :
1.Eksogen di dapat dr mo eksternal thd
individu yg bukan flora normal
(Salmonella dan Clostridium tetani)
2.Endogen tjadi bila sebagian dari flora
normal klien brubah & terjadi
pertumbuhan yg berlebih

14
SUMBER INFEKSI
2 hal penting sbg sumber infeksi :
1. Orang (pasien, petugas, pengunjung)
2. Objek yg terkontaminasi (darah.
Saliva, sputum, cairan nasal, cairan
dari luka, urin)

15
Resiko Infeksi Nosokomial di ICU
Perawat yg bekerja di ICU beresiko terhadap infeksi
karena:
1. Klien ICU  klien peny kritis
2. Peralatan invasif lebih banyak digunakan di ICU
3. Prosedur invasif > dilakukan di ICU
4. Penggunaan antibiotik berspektrum luas scr
berlebihan
5. Kurang rajin menggunakan teknik aseptik

16
TEMPAT & PENYEBAB INF.
NOSOKOMIAL
Traktus Urinarius : Traktus Respiratorius :
- Pmasangan kateter urin - Pralatan tx prnafasan yg
- Sistem drainage terbuka t’kontaminasi
- Obstruksi/gg drainage - Tek. Cuci tangan yg tdk
- Tek. Cuci tgn yg tdk tepat tepat

Luka bedah / traumatik : Aliran darah :


- Tek. Cuci tgn yg tdk tepat
- Kontaminasi cairan iv mll
- Persiapan kulit
(m’cukur&m’bersihkan) yg tdk prgantian selang / jarum
tepat, sblm pdarahan - Jarum / kateter yg
terkontaminasi

17
Simplified criteria for surveillence of nosocomial infection

Type of nosocomial Simplified criteria


infection
Surgical site infection Any purulent discharge, abcess, or spreading
cellulitis at the surgical site during the month
after the operation
Urinary infection Positive urine culture with at least 105 bacteria/ml
with or without clinical symptoms
Respiratory infection Respiratory symptoms with at least two of the
following signs appearing during hospitalization :
-Cough
-Purulent sputum
-New infiltrate on chest radiograph consistent
with infection
Vascular catheter infection Inflammation, purulent discharge at the insertion
site of the catheter
Septicemia Fever and at least one positive blood culture

18
TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI
1. ASEPTIK
2. ANTISEPTIK
3. DEKONTAMINASI
4. PEMBERSIHAN
5. STERILISASI
6. DESINFEKSI

19
KONSEP ASEPSIS
 Asepsis berarti tdk adanya patogen penyebab
sakit
Teknik aseptik  usaha mempertahankan klien
sedapat mungkin bebas dr mo
 2 jenis teknik aseptik :
1. Asepsis medik (teknik bersih)  prosedur
utk mencegah penyebaran mo (cuci tangan)
2. Asepsis bedah (teknik steril)  prosedur utk
membunuh mo dari suatu daerah
20
ANTISEPTIK
Semua usaha dalam membunuh
maupun menghambat
mikroorganisme pada benda hidup

DEKONTAMINASI
Suatu proses utk menghilangkan/memusnahkan
mo & kotoran yg melekat pd peralatan
medis/objek shg aman utk penanganan
selanjutnya. Merupakan langkah pertama dlm
menangani alat medis yg telah digunakan

21
PEMBERSIHAN
Suatu proses utk menghilangkan kotoran
yg terlihat atau tdk terlihat pd peralatan
medis/objek setelah dilakukan
dekontaminasi dg menggunakan air
mengalir, sikat dg detergen shg
kotoran/bhn organik hilang dr permukaan

STERILISASI
Suatu proses menghilangkan/memusnahkan
semua bentuk mo pada peralatan medis/objek
termasuk endospora yg dpt dilakukan mll proses
fisika & kimiawi dg menggunakan sterilisator

22
DESINFEKSI
Tindakan menghilangkan sebagian
besar semua (tanpa disertai
endospora) mo penyebab penyakit
pada alat perawatan atau pada
permukaan jaringan dg menggunakan
desinfektan atau dg cara mencuci,
mengoles, merendam, dan menjemur

23
PROSEDUR PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN
(DEPKES RI, 2003)
DEKONTAMINASI

Cuci bersih dan tiriskan : pakai sarung tangan & pelindung thd objek tajam

STERILISASI DESINFEKSI TINGKAT TINGGI


Uap Pemanasan Kimiawi Kimiawi Uap tutup Rebus
bertekanan kering rendam dlm rendam dlm dlm uap air diamkan
tinggi 1700C slm larutan larutan mendidih mendidih slm
autoklaf 60 mnt. desinfektan desinfektan slm 20 mnt 20 mnt
1210C Utk 10-24 jam 20 mnt
20-30 mnt membunuh atau gas
Pendinginan dan
106 kPa spora 180 C 0
ETO
penyimpanan siap pakai
slm 2 jam

24
KLASIFIKASI ALAT-ALAT MEDIS
PERALATAN KRITIS

PERALATAN SEMI KRITIS

PERALATAN NON KRITIS

25
PEDOMAN PENCEGAHAN INFEKSI
Meletakkan penghalang di antara mo dan individu (px
atau petugas kesehatan)
Penghalang ini berupa fisik, mekanik, atau kimia, meliputi :
1. Pencucian tangan
2. Penggunaan sarung tangan (kedua tangan), baik pd saat
melakukan tindakan, maupun saat memegang benda yg
terkontaminasi (alat kesehatan / alat tenun bekas pakai)
3. Penggunaan cairan antiseptik
4. Pemrosesan alat bekas pakai (dekontaminasi, cuci dan
bilas, desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi)
5. Pembuangan sampah

26
KEWASPADAAN STANDART
1. Kebersihan tangan
2. Sarung tangan
3. Masker, goggle
4. Gaun
5. Peralatan perawatan px
6. Pengendalian lingkungan
7. Penatalaksanaan linen
8. Perlindungan & kesehatan karyawan .. Pengelolaan limbah
tajam
9. Penempatan px
10. Hygiene respirasi / etika batuk
11. Praktik menyuntik aman
12. Praktik pencegahan infeksi utk prosedur lumbal pungsi
27
CUCI TANGAN
TUJUAN CUCI TANGAN :
Menghilangkan / meminimalkan mo di
tangan
Mencegah perpindahan mo dari
lingkungan ke pasien dan dari pasien ke
pasien dan dari pasien ke petugas
kesehatan
28
CUCI TANGAN
Teknik biasa

Desinfeksi

Teknik steril

29
“My Moments for Hand Hygiene”
Before clean /
aseptic procedure

Before touching After touching a


a patient patient

After body fluid


exposure risk After touching
patient
surroundings

30
31
ASUHAN KEPERAWATAN DLM
PENGENDALIAN INFEKSI

32
PENGKAJIAN
Data Subjektif
1. Apakah org mengeluh :
a. Demam, terus menerus atau intermitten
b. Infeksi sebelumnya
c. Nyeri atau pembengkakan
2. Riwayat terkena peny infeksi
d. Kontak udara (banyak pd masa anak2 inf akibat peny yg dpt
dipindahkan cn: cacar, tuberkulosis)
e. Inf berkenaan dg vektor & vektor lain yg ditularkan (malaria)
f. Makanan & peralatan yg ditularkan & air terinfeksi (hepatitis
A & salmonella)

33
Lanjutan …
d. Kontak menyebar
 Langsung (orang ke orang)
 Tdk langsung (peralatan, pakaian, dll ke orang)
 Droplet (pneumonia, pilek)
d. Riwayat fx resiko dihubungkan dg infeksi

Data Objektif
1. Adanya luka (pembedahan, tindk invasif, terbakar)
2. Suhu ↑
3. Status nutrisi
4. Data Lab (SDP ↑ , LED ↑, serta kultur darah, urine, dan
sekret yg menunjukkan adanya mo patogen
34
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RESIKO INFEKSI
DEFINISI : Suatu kondisi dimana individu yg mengalami
peningkatan resiko terserang organisme patogenik.
Berhubungan dengan :
1. Pertahanan diri seseorang yg berbahaya sekunder thd
peny kronis
2. Sisi masuknya organisme sekunder thd pembedahan,
dialisis, nutrisi parenteral total, jalur invasif, intubasi
3. Pertahanan hospes yg membahayakan sekunder thd tx
radiasi, transplantasi organ, tx medikasi (kemoterapi,
imunosupresi)

35
Lanjutan Dx Kep…

RESIKO THD PENULARAN INFEKSI


DEFINISI : Kondisi dimana individu beresiko
menularkan agen oportunitis atau patogen ke
orang lain
Berhubungan dengan :
1. Pemajanan pada penularan melalui alat
2. Luka yang terkontaminasi
3. Alat-alat yang terkontaminasi drainase

36
INTERVENSI

37
INTERVENSI DX. 1
TUJUAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien
terbebas dari infeksi selama masa perawatan.

KRITERIA HASIL
1. Mengetahui tentang tanda atau gejala infeksi
2. Melaporkan tanda atau gejala infeksi
3. Status imun yg adekuat
4. Menunjukkan hygiene pribadi yg adekuat
5. Terbebas dari tanda atau gejala infeksi
6. TTV dan hasil lab dbn
38
Intervensi
OBSERVASI :
Monitor tanda / gejala infeksi (rubor, calor, dolor,
tumor, functio laesa) penampilan luka, lesi kulit
Monitor TTV (terutama suhu dan nadi)
Monitor hasil lab (SDP, LED, kultur urine&darah,
kultur luka, sputum, & tenggorok)

39
MANDIRI
Lindungi px thd kontaminasi silang
Pertahankan teknik isolasi
Batasi jumlah pengunjung, bila diperlukan
Terapkan kewaspadaan universal
Bersihkan lingkungan dg benar setelah
dipergunakan px

KOLABORASI
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
antibiotik, bila diperlukan

40
HE
Instruksikan pada px / keluarga utk menjaga hygiene
pribadi utk melindungi tubuh thd infeksi
Jelaskan pada px & keluarga ttg tanda / gejala infeksi dan
kapan harus melaporkannya ke pusat kesehatan
Jelaskan pada keluarga ttg perawatan kesehatan preventif
(diet, imunisasi)
Informasikan pd org tua mengnai jadwal imunisasi
Ajarkan metode aman penanganan makanan / penyiapan /
penyimpanan
Ajarkan px teknik mencuci tangan yg benar
Ajarkan kepada pengunjung utk mencuci tgn sewaktu
masuk & meninggalkan ruang px
41
POST TEST
SEBUTKAN RANTAI INFEKSI !

SEBUTKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN YG


MUNGKIN PADA PX DENGAN INFEKSI !

42
T
E K
R A
I S
M I
A H
43

Anda mungkin juga menyukai