Anda di halaman 1dari 30

INFEKSI

NOSOKOMIAL
INFEKSI NOSOKOMIAL
Pengertian Infeksi Nosokomial
 Infeksi yang didapat penderita ketika penderita
tersebut dirawat di rumah sakit yang bercirikan :
 Tanda-tanda klinis infeksi tersebut baru timbul sekurang-
kurangnya setelah 3 x 24 jam sejak mulai perawatan.
 Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak
sedang masa inkubasi dari infeksi tersebut.
 Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak
didapatkan tanda-tanda klinis dari infeksi tersebut
 Infeksi tersebut bukan sisa dari infeksi sebelumnya
 Bila saat mulai dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda infeksi dan
terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di rumah sakit
yang sama pada waktu yang lalu, serta belum pernah dilaporkan sebagai
infeksi nosokomial.
KECUALI…..
 Bila tanda-tanda infeksi sudah timbul pada masa kurang dari 3 x 24 jam
sejak mulai perawatan, tergantung masa inkubasi dari masing-masing
jenis infeksi.
 Untuk penderita yang setelah keluar dari rumah sakit kemudian timbul
tanda-tanda infeksi, baru dapat digolongkan sebagai infeksi nososkomial
apabila infeksi tersebut dapat dibuktikan berasal dari rumah sakit.
 Tidak termasuk infeksi nosokomial yaitu keracunan makanan yang tidak
disebabkan oleh produk bakteri.
Istilah

 Infeksi silang

Infeksi yang didapat di RS dari


orang lain( petugas, Penderita
lain )
 Infeksi endogen

Infeksi yang didapat dari tubuh


sendiri
PATOGEN PENYEBAB INF NOSOKOMIAL

Staphyllococcus aureus

Normal di hidung pharynx, axilla

Ke bagian tubuh yang rentan

Infeksi
Staphyllococcus aureus
Penyebab tersering infeksi pyogenik
 Bisul,
 conjungtivitis neonates
 Infeksi luka serius,
 endokarditis
 dll

Penularan : kontak/ terutama tangan


MRSA : Staphylococcus aureus resisten Meticillin
Staphyllococcus aureus

 MRSA : sulit dieradikasi


 Reservoir: luka kronik, carrier

 Penyebaran meningkat
 Peresepan lebih dari 2atau 3 antibiotik
 Kurangnya kewaspadaan thd infeksi
Staphyllococcus epidermidis
Komensal kulit ( patogenitas rendah )

Lendir MO melekat plastik/ logam


( kateter, implant ortopedi )

Berkembang biak

Infeksi
 Enterococcus faecalis
Komensal di usus

Infeksi saluran kemih


Infeksi luka pada px sakit berat

Nosokomial :
 pemakaian AB luas
 Tangan sbg vektor
 Pencemaran lingkungan
 Kontaminasi peralatan
 Streptococcus group B

Komensal usus dan vagina

Cemaran selama persalinan

Meningitis dan septikemia pada neonatus


SUMBER INFEKSI
 KLIEN
 PETUGAS/PERAWAT
 PENGUNJUNG
 SUMBER LAIN (ling.RS yg kurang bersih, peralatan tdk steril,peralatan/brg
klien yg dibawa ke RS)
Bakteremia nosokomial
Bakteremia yang terjadi setelah tindakan invasive (intrumentasi) yang
dilakukan di rumah sakit. Antara lain :
Tranfusi darah/pemberian cairan parenteral
Pungsi lumbal
Pungsi sumsum tulang
Kateterisasi buli-buli/vena
Intubasi endotrakeal/ pemasangan respirator
Biopsy

Tindakan bedah
Endoskopi dll.
Bakteremia baru terjadi sesudah penderita dirawat di rumah sakit selama 3
x 24 jam atau lebih
MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI DI RS
 Pembentukan panitia DALIN
 Dibuat Protap setiap tindakan
 Dibuat juklak pengumpulan / transportasi spesimen
 Melakukan teknik isolasi
 Melakukan teknik desinfeksi antiseptik
 Pengawasan pemakaian antibiotik
 Pemeriksaan berkala petugas imunisasi
 Diklat petugas
 Perbaikan lingkungan kesehatan RS
 Pemantauan infeksi nosokomial
1. Surveilans
2. Audit
Surveilans

 Pengumpulan rutin dan analisis angka infeksi


nosokomial disertai umpan balik
 Mengenal pola infeksi di RS
 Keberhasilan pengendalian infeksi dilihat dengan
membandingkan jumlah kasus sebelum dan sesudah
intervensi
Audit

 Perawatan kateter urine


 Perawatan selang infus
 Kebijakan antibiotik
 Pembuangan bahan sisa yang tercemar
 Kebijakan desinfektan
PERAN BIDAN DLM
PENANGGULANGAN INOS
 Menerapkan setiap rekomendasi tim pengendali infeksi
 Menyediakan informasi dini tiap ada ledakan kasus
 Peran pada komite Dalin
PERAWATAN PASIEN
DALAM RUANG ISOLASI
a)Persiapan dan pemiliharaan ruang
isolasi
 Lakukan tindakan pencegahan
dengan memberi tanda peringatan
pada pintu
 Sediakan lembar catatan pada pintu
masuk ruang isolasi, semua petugas
dan pengunjung yang masuk harus
mengisi lembar catatan tersebut
 Pastikan bahwa semua yang masuk
ruangan memakai APD yang lengkap
Lanjutan

 Pindahkan perabot yang tidak penting, sebaiknya


perabot yang ada harus mudah dibersihkan dan tidak
menahan kotoran tersembunyi atau basah
 Kumpulkan linen seperlunya
 Lengkap dengan tempat cuci tangan dan kebutuhan
untuk cuci tangan yang cukup
 Sediakan kantung sampah yang sesuai dengan ketentuan
Lanjutan....

 Letakan wadah khusus anti bocor untuk benda tajam


dalam ruangan.
 Usahakan untuk tidak menggunakan alat pribadi dan
letakan barang dalam jangkauan pasien.
 Sediakan alat yang diperlukan tersendiri untuk masing-
masing pasien. Bila terbatas, alat yang digunakan oleh
pasien lain seluruh alat harus dibersihkan dan
didesinfeksi(sterilkan)sebelum digunakan.
Lanjutan...

 Diluar pintu masuk ruangan sediakan tempat untuk


menyimpan APD.
 Sediakan peralatan kebersihan dan desinfeksi yang
dibutuhkan dalam ruangan.
 Bersihkan ruangan secara menyeluruh setiap hari.
 Bersihkan peralatan makan dalam air sabun(panas)
Lanjutan....

b) Memasuki ruangan:
 Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
 Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan
handrub berbasis alcohol.
 Gunakan APD.
 Masuk ruangan dan tutup pintu.
Lanjutan...
c) Meninggalkan ruangan:
 Dipintu keluar, lepaskan APD sesuai urutan yakni sarung tangan,
kacamata/ pelindung wajah, gaun.
 Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan handrub berbasis alcohol
 Tinggalkan ruangan
 Lepaskan masker dengan memegang bagian belakang ( bukan bagian
depan )
 Petugas membersihkan diri ( mandi ) dan menggunakan pakaian dari
luar.
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN INFEKSI
NOSOKOMIAL
Pembersihan

 Penggunaan lap sekali pakai


 Peralatan di autoklaf apabila mungkin
 Penyimpanan alat pel di tempat yang bersih dan kering
 Pembersihan debu dengan lap basah, kemudian
dikeringkan
 Larutan pembersih diganti teratur
MANUSIA

 DEKONTAMINASI TANGAN
 PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
 Sarung tangan
 Apron
 Masker
 Penutup rambut dll
Sterilisasi ruang

CARA
 Fogging/ nebulisasi
 Laminar air flow
 Sinar uv
 Sterilisasi permukaan
 Sterilisasi konvensial
 Sterilisasi cepat
Pencegahan lain dari infeksi
nasokomial

 Menjaga kebersihan
 Faktor nutrisi
 Kontrol dan pengawasan administrasi
 Mencegah infeksi saluran kemih
 Mencegah infeksi pasca operasi
 Mencegah “waterborne” infeksi
 Mencegah penyebaran TBC

Anda mungkin juga menyukai