Beberapa penyakit yang umum terjadi akibat infeksi nosokomial, antara lain infeksi
aliran darah primer (IADP), pneumonia, infeksi saluran kemih (ISK), serta infeksi luka
operasi (ILO). Bahkan infeksi nosokomial juga dapat menyebabkan pengidapnya
mengalami sepsis hingga kematian jika tidak mendapatkan penanganan.
1. Infeksi bakteri
Nosokomial bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Sebagian besar gangguan yang
disebabkan bakteri tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menimbulkan masalah yang
serius. Selain itu, bakteri adalah penyebab paling umum dari infeksi nosokomial.
Umumnya disebabkan oleh bakteri E. coli dan staph.
2. Infeksi jamur
Jamur juga dapat menyebabkan penyakit ini. Beberapa jamur dapat menyebabkan
infeksi menular yang membahayakan. Jenis jamur yang paling sering menyerang
adalah Candida dan Aspergillus.
3. Infeksi virus
Virus adalah kuman kecil yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dengan meniru kode
genetik alami. Saat masuk ke tubuh, virus dapat menyebabkan penyakit yang parah.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus adalah influenza dan respiratory
syncytial virus.
Infeksi nosokomial dapat terjadi karena bakteri yang resisten akibat antibiotik yang
kurang efektif untuk membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh penggunaan
antibiotik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter.
Bahkan, penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan bakteri yang ada
di dalam tubuh manusia berubah karakter. Hal ini membuat bakteri tersebut menjadi
tahan terhadap antibiotik.
Rumah sakit adalah tempat dari banyak orang dengan berbagai jenis penyakit dirawat,
sehingga bakteri yang resisten tersebut dapat menyebar di lingkungan rumah sakit dan
akan lebih sulit untuk ditangani bila menjangkiti seseorang.
Dokter juga dapat menganjurkan pemeriksaan USG saluran kemih untuk mendeteksi
infeksi saluran kemih, serta foto Rontgen dada untuk mendeteksi pneumonia. Semakin
cepat gejala yang dirasakan mendapatkan diagnosis, tindakan pengobatan bisa
semakin dini dilakukan.
Selain itu, antijamur maupun antivirus juga dapat diberikan jika dicurigai penyebabnya
adalah jamur atau virus. Seluruh alat yang menempel pada tubuh dan mengakibatkan
infeksi seperti kateter, selang napas, selang infus, atau lainnya jika memungkinkan
segera dicabut.
Lalu, terapi suportif seperti pemberian cairan, oksigen, atau obat untuk mengatasi
demam dapat diberikan. Prosedur operasi debridement dapat dilakukan untuk infeksi
pada luka operasi, dengan cara memotong atau mengangkat jaringan yang tidak sehat.
Endokarditis.
Gagal ginjal.
Sepsis.
Kegagalan pernapasan.
Empiema.
Efusi parapneumonia.
Tromboflebitis supuratif.
Artritis septik.
Osteomielitis.
Penolakan perangkat implan/prostetik.
Operasi ulang atau pengangkatan perangkat/prostetik yang terinfeksi.
Pembentukan abses.
Infeksi rongga tubuh.
Infeksi yang berulang atau sulit diobati.
Menempatkan pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah atau pengidap
yang berpotensi untuk menularkan penyakit di ruang isolasi.
Menggunakan alat atau selang yang menempel pada tubuh seperti alat bantu
napas atau kateter urine, serta melakukan tindakan medis lainnya sesuai dengan
indikasi.
Mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) setiap melakukan tindakan
dengan menggunakan pelindung standar (sarung tangan, masker, atau
perlengkapan lain) yang dianjurkan.
Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit dengan menggunakan cairan
pembersih atau disinfektan dengan frekuensi 2-3 kali per hari, untuk lantai dan 2
minggu sekali untuk dinding.