( INFEKSI NOSOKOMINAL)
Dosen Pengampu : Drg. Surya Irayani Yunus, M.MKes
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Nadya Dwi fauziah (PO713261211031)
Nazwatun Nur Aulia Rizky (PO713261211032)
Nisaul Fashihah (PO713261211033)
Novitasari (PO713261211034)
Nur Aisyah Al Fani (PO713261211035)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami bias menyelesaikan makalah yang berjudul "Infeksi Nosokominal."
Tidak lupa kami, mengucapkan terima kasih kepada Drg. Surya Irayani Yunus, M.MKes
selaku dosen mata kuliah Infeksi silang yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengetahui kesesuaian aktivitas cuci tangan sebelum menyentuh pasien dengan indikasi
cuci tangan dan aktivitas mencuci tangan sebelum melakukan tindaan aseptik.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Disenfeksi
Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia
atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan
membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia
atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran
jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan antiseptik diartikan sebagai
bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti
bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan disinfektandapat digunakan untuk
proses disinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian. Disinfeksi berarti
membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan bahan kimia atau secara
fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinfeksi denganjalam membunuh
mikroorganisme patogen. Tujuan disinfeksi adalah mencegah terjadinya infeksi,
mencegah makanan menjadi rusak, mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam
industri, mencegah kontaminasi terhadap bahanbahan yg dipakai dalam melakukanbiakan
murni.
3. Disenfektan
Disinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan
untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus,
juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit
lainnya. Sedangkan antiseptik diartikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat
atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada
jaringan hidup. Bahan disinfektandapat digunakan untuk proses disinfeksi tangan, lantai,
ruangan, peralatan dan pakaian. Disinfeksi berarti membunuhmikroorganisme penyebab
penyakit denganbahan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapatmengurangi
kemungkinan terjadinfeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Tujuan
disinfeksi adalah mencegah terjadinya infeksi,mencegah makanan menjadi rusak,
mencegahkontaminasi mikroorganisme dalam industri,mencegah kontaminasi terhadap
bahanbahan yg dipakai dalam melakukanbiakan murni.Jenis-jenis disinfeksi adalah
disinfeksi golonganaldehid, alkohol, pengoksidasi,halogen,fenol,garamamoniu m
kuarterner, biguanida.Teknik disinfeksi ada 2, yaitu disinfeksi dengan cara fisik
(pemanasan, penyinaran, mekanis) dan disinfeksi dengan cara kimia (penambahan
oksidator, penambahan asam/basa).
3.1 Kesimpulan
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang muncul selama seseorang dirawat atau setelah selesai
dirawat atau setelah selesai dalam masa perawatan. Secara umum, pasien yang masuk rumah
sakit dan menunjukkan gejala infeksi setelah 72 jam pasien berada di rumah sakit.
3.2 Saran
Rumah sakit melakukan evaluasi dan supervisi secara rutin dan berlanjut setiap bulan untuk
tindakan hand hygiene berdasarkan five moments dan 6 langkah cuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA
dr. Merry Dame Cristy Pane, (27 April 2020). “Infeksi Aliran Darah”
https://www.alodokter.com/infeksi-aliran-darah. (diakses pada tangal 7 Maret 2022)
Edel Weiha permata Sari, (Surabaya, Jawa Timur).”Infeksi Nosokomial saluran kemih
Berdasarkan keteterasasi urin”.
https://ejournal.unair.ac.id/index.php/JBE/article/download/1662/1279#:~:text=Infeksi
%20nosokomial%20saluran%20kemih%20merupakan,%2C%20agen%2C%20dan
%20kateterisasi%20urin . (diakses pada tanggal 7 Maret 2022)
Eka Susanti, Riau, (01 Februari 2015). “Pneomia pada pasien terpasang ventilator”
https://media.neliti.com/media/publications/188356-ID-none.pdf. (diakses pada tanggal 7
Maret 2022)
Kata Pengantar……………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………
BAB I………………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..
BAB II………………………………………………………………………….
2.1 Infeksi Nosokomial………………………………………………………
2.2 Pencegahan Rumah Sakit…………………………………………………
BAB III………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….
3.2 Saran………………………………………………………………………...
Daftar Pustaka………………………………………………………………….