DISUSUN OLEH :
YUNI MARDATILAH
1A
193110160
DOSEN PENGAMPU :
EFITRA, S.Kp.M.Kep
2019/2020
RESUME
1. INFEKSI NOSOKOMIALh
1. Pengertian infeksi
Infeksi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, dengan
/tanpa disertai gejala klinik. Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated
Infections) yang selanjutnya disingkat HAIs merupakan infeksi yang terjadi pada pasien
selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika
masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit
tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit
dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Infeksi nosokomial disebut juga dengan “Hospital acquired infections (HAIs) ” apabila
memenuhi batasan/ kriteria sebagai berikut:
1) Waktu mulai dirawat tidak didapat tanda-tanda klinik infeksi dan tidak sedang dalam
masa inkubasi infeksi tersebut.
2) Merupakan infeksi yang terjadi di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, setelah dirawat 3 x 24 jam. Sebelum dirawat, pasien tidak memiliki gejala
tersebut dan tidak dalam masa inkubasi. Infeksi nosokomial bukan merupakan
dampak dari infeksi penyakit yang telah dideritanya (Depkes, 2003)
3) Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok
yang paling berisiko terjadinya HAIs, karena infeksi ini dapat menular dari pasien ke
petugas kesehatan, dari pasien ke pengunjung atau keluarga ataupun dari petugas ke
pasien (Husain, 2008)
4) HAIs adalah suatu infeksi yang tidak terinkubasi dan terjadi ketika pasien masuk ke
rumah sakit atau akibat dari fasilitas kesehatan lainnya yang ada di rumah
sakit(Vincent, 2003).
5) HAIs adalah suatu infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan yang berasal
dari alat-alat medis, prosedur medis atau pemberian terapi (Breathnach (2005)
Jika infeksi nosokomial disebabkan oleh infeksi luka operasi atau ulkus dekubitus, akan
dilakukan operasi debridement. Prosedur ini berguna untuk mengangkat jaringan yang
terinfeksi dan rusak agar infeksi tidak menyebar. Terapi suportif, seperti pemberian
cairan, oksigen, atau obat untuk mengatasi gejala, akan diberikan sesuai kondisi dan
kebutuhan pasien. Terapi suportif dilakukan untuk memastikan agar kondisi pasien tetap
stabil. Bila memungkinkan, seluruh alat yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi akan
dicabut atau diganti.
2. TEKNIK ISOLASI
A. Pengertian isolasi
Isolasi yaitu pemisahan penderita atau pemisahan orang atau binatang yang terinfeksi
selama masa inkubasi dengan kondisi tertentu untuk mencegah atau mengurangi terjadinya
penularan baik langsung maupun tidak langsung dari orang atau binatang yang rentan.
Sebaliknya, karantina adalah tindakan yang dilakukan untuk membatasi ruang gerak orang
yang sehat yang di duga telah kontak dengan penderita penyakit menular tertentu. CDC telah
merekomendasikan suatu “Universal Precaution atau Kewaspadaan Umum” yang harus
diberlakukan untuk semua penderita baik yang dirawat maupun yang tidak dirawat di Rumah
Sakit terlepas dari apakah penyakit yang diderita penularanya melalui darah atau tidak. Hal
ini dilakukan dengan asumsi bahwa darah dan cairan tubuh dari penderita (sekresi tubuh
biasanya mengandung darah, sperma, cairan vagina, jaringan, Liquor Cerebrospinalis, cairan
synovia, pleura, peritoneum, pericardial dan amnion) dapat mengandung Virus HIV,
Hepatitis B dan bibit penyakit lainnya yang ditularkan melalui darah.
Tujuan dari pada di lakukannya “Kewaspadaan Umum” ini adalah agar para petugas
kesehatan yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di tularkan melalui
darah yang dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena tidak sengaja, lesi kulit, lesi
selaput lendir.
Alat-alat yang dipakai untuk melindungi diri antara lain pemakaian sarung tangan, Lab
jas, masker, kaca mata atau kaca penutup mata. Ruangan khusus diperlukan jika hygiene
penderita jelek. Limbah Rumah Sakit diawasi oleh pihak yang berwenang.
1. Rantai Infeksi merupakan rangkaian yang harus ada untuk menimbulkan infeksi. apabila
satu mata rantai diputus atau dihilangkan, maka penularan infeksi dapat dicegah atau
dihentikan. Ada berapa komponenkah rantai penularan infeksi …
a. 8
b. 7
c. 6
d. 5
2. Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai
menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut
infeksi….
a. Nasokomial
b. Paru-paru
c. Kaki
d. Semua benar
3. Penyakit terjadi dengan konstan, dengan frekuensi sesuai dengan ekspektasi, biasanya
dengan frekuensi rendah hingga sedang adalah....
a. Pandemi
b. Endemi
c. Hiperendemi
d. Epidemi
e. E. Cluster
4. Bagaimana Pencegahan dari infeksi nosokomial oleh tenaga kesehatan termasuk perawat
diperlukan suatu rencana yang terintegrasi, monitoring dan program yang termasuk....
a. Membatasi transmisi organisme dari atau antar pasien dengan cara mencuci tangan dan
penggunaan sarung tangan, tindakan septik dan aseptik, sterilisasi dan disinfektan
b. Mengontrol resiko penularan dari lingkungan.
c. Melindungi pasien dengan penggunaan antibiotika yang adekuat, nutrisi yang cukup, dan
vaksinasi.
d. Semua benar
5. Apa pengertian isolasi?
d. Tindakan memisahkan orang sakit dengan penyakit menular dari orang sehat tanpa
penyakit menular itu untuk melindungi masyarakat umum dari paparan penyakit
menular.
Depkes RI. (2006). Pedoman Penatalaksanaan Flu Burung di Pelayanan Kesehatan. Depkes RI:
Ditjen Bina Yan Med
_____. (2007). Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya. SK Menkes No 270/MENKES/2007. Jakarta: Depkes RI
Kemenkes RI. (2017). PedomanPencegahanDanPengendalianInfeksi
DiFasilitasPelayananKesehatan. PMK nomor 27 tahun 2017. Jakarta :Kemenkes RI.