Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Laiul Fitriyani
P27820118049
II Reguler B
Nosokomial diambil dari bahasa yunani, yaitu kata nasos yang memiliki arti
penyakit, dan komeo yang berarti merawat. Nosokomion dapat diartikan sebagai
tempat untuk merawar atau rumah sakit. Sehingga infeksi nosokomial dapat
diartikan sebagai infeksi yang diperoleh atau terjadi di rumah sakit (Darmadi,
2008).
Infeksi nosokomial yaitu suatu infeksi yang diperoleh dari rumah sakit dan
menunjukkan gejala infeksi baru setelah 72 jam pasien berada di rumah sakit serta
infeksi tersebut tidak ditemukan atau diderita pada saat pasien masuk ke rumah
sakit.
B. kriteria
b) Makser
Untuk menhindari percikan darah atau cairan tubuh
dpindahkan ke hidung atau mulut petugas kesehatan dan
untuk menahan cipratan yang keluar saat petugas kesehatan
berbicara,bersin dan batuk.
A. Definisi
Infeksi silang adalah penularan penyakit dari seseorang kepada orang lain,yang
umumnya melalui suatu perantara. Media perantara penularan mikroorganisme
penyebab infeksi dapat terjadi melaui cara kontak langsung dengan contohnya
melalui cairan mulut dan darah.
a) Periode inkubasi
Interfal antara masuknya patogen dalam tubuh dan munculnya gejala
utama.
b) Tahap prodomal
Interpal dari awitan tanda gejala non spesifik (malaise,demam
ringan,keletihan).
c) Tahap sakit
Interpal saat klien memanifestasikan tanda dan gejala yang lebih spesifik
terhadap jenis infeksi.
d) Tahap pemulihan
Interpal saat munculnya gejala akut infeksi, lama penyembuhan tergantung
pada beratnya infeksi dan keadaan umum kesehatan klien.
F. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Infeksi
a) Sumber penyakit
Sumber penyakit dapat mempengaruhi apakah infeksi berjalan cepat atau
lambat
b) Kuman penyebab
dapat menentukan jumlah mikroorganisme,kemampuan mikroorganisme
masuk kedalam tubuh dan virulensianya.
c) Cara membebaskan sumber dari kuman
Menentukan apakah proses infeksi cepat teratasi atau diperlambat seperti
tingkat leasaman (pH),suhu,penyinaran (cahaya),dan lain-lain.
d) Cara penularan
Dengan cara kontak langsung.
G. Tindakan Pencegahan Infeksi
a) Aseptik
Tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan.
b) Antiseptik
Upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
pembunuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
c) Dekontaminasi
Tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman,terutama petugas pembersihan medis sebelum
pencucian dilakukan.
d) Pencucian
Tindakan menghilangkan semua darah,cairan tubuh,atau setiap benda
asing seperti debu dan kotoran.
e) Desinfeksi
Tindakan pada benda mati dengan menghilangkan tindakan pada benda
mati dengan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme
penyebab penyakit.
f) Sterilisasi
Tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme
(bakteri,jamur,parasit dan virus) termasuk bakteri endospora.
H. Perlindungan dari Infeksi Dikalangan Petugas
a) Mencuci tangan untuk menghindari infeksi sialng.
b) Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari kontak dengan darah
atau cairan tubuh lain.
c) Manajemen alat tajam secara benar untuk menghindari resiko penularan
penyakit melalui benda-benda tajam yang tercemar oleh produk darah
pasien.
d) Melakukan dekontaminasi,pencucian dan sterilisasi intrumen dengan
prinsip yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, S &Putri,MH.2011. Pengendalian Infeksi Silang di Klinik Gigi.
Jakarta : EGC
Rohani&Setio,H.2010.Panduan Praktik Keperawatan. Klaten : PT Intan
Sejati
Salawati,L,2012, PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI
RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT,Pengendalian
Nosokomial,vol.12 no.1,hh 47-51
Nurseha,D,2013, PENGEMBANGAN TINDAKAN PENCEGAHAN
INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH PERAWAT DI RUMAH SAKIT
BERBASIS HEALTH BELIEF MODEL, Pengendalian Tindakan
Pencegahan Infeksi Nosokomial,vol.8 no.1,hh 64-71
Sule,MM,Minjtjelungan,CN,2015, PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI SILANG PADA TINDAKAN
EKSTRASI GIGI DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PSPDG
FK UNSRAT, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Silang,Tindakan Ekstraksi Gigi,vol.3 no.2,hh 587-594
Siampa,FA,Samad,Rasmidar,2014, PENERAPAN PROTEKSI DOKTER
GIGI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP INFEKSI
SILANG, Infeksi Silang,Proteksi Dokter Gigi,vol.3 no.1,hh 75-81