Anda di halaman 1dari 23

Faktor-faktor yang mempengaruhi

transmisi
agen-agen infeksius

Vera Yulandasari, S.Kep. M.Si


Penyakit infeksi ?

• Communicable disease atau transmissible disease

• Penyakit yang nyata secara klinik (yaitu tanda-tanda dan/atau gejala-


gejala medis karakteristik penyakit) yang terjadi akibat dari infeksi,
keberadan dan pertumbuhan agen biologik patogenik pada organism
host individu

• Penularan = kontak fisik, makanan yang terkontaminasi, cairan tubuh,


benda, inhalasi yang ada di udara atau melalui organism vektor
• Infeksi adalah masuk dan berkembangbiaknya suatuorganisme (agen
infeksius) dalam tubuh inang. Suatu ageninfeksius (patogen) belum tentu
menyebabkan penyakitpada manusia.

• Jika suatu mikroorganisme menginvasi dan berkembangbiak di dalam


tubuh tetapi tidak menyebabkan gejala,maka disebut kolonisasi.

• Jika suatu penyakit infeksius dapat ditularkan dari satuindividu ke individu


lainnya disebut penyakit menular.

• Jika mikroorganisme patogen berkembang biak danmenyebabkan tanda


dan gejala klinis maka infeksi tersebut bersifat simptomatis, sebaliknya jika
tidak ada gejala yang timbul, maka penyakit bersifat asimptomatis.
Infeksi Deskripsi

Lokal Terbatas pada area tertentu

Sistemik Infeksi dimana mikroorganisme tersebar di seluruh tubuh

Primer Disebabkan oleh satu macam mikroorganisme

Sekunder Disebabkan oleh mikroorganisme yang mengikuti infeksi primer

Campuran Infeksi di sebabkan oleh dua atau lebih mikroorganisme

Subliknis Infeksi yang tidak menunjukkan gejala apapun

bakteriemia Menunjukkan adanya bakteri dalam darah, umumnya hanya sementara

Septikemia Mengindikasi keberadaan bakteri dan produk pertumbuhannya dalam darah

Oportunistik Mikroorganisme yang secara normal mengakibatkan penyakit dengan gejala ringan dan dapat
sembuh dengan sendirinya, namun setelah terjadi perubahan fisiologis pada tubuh inang,
menurunnya kekebalan tubuh (defisiensi imun, immunocompromise) (misalnya diabetes, terapi
imunosupressan, AIDS, malnutrisi berat) dapat menyebabkan penyakit dengan gejala lebih berat
dan kronis yang sering kali tidak sembuh dengan pengobatan bahkan dapat berakibat kematian

Nosokomial Infeksi baru yang di peroleh klien pada saat dirawat di rumah sakit
infeksius

• Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang


mampu menyebabkan sakit

• Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan


menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringanmpu
menyebabkan sakit

• Penyakit akan timbul jika patogen berkembang biak dan menyebabkan


perubahan pada jaringan normal.
Transmisi
• penularan atau penyebaran penyakitpenularan atau penyebaran penyakit

• Setiap penyakit memiliki karakteristik transmisi berdasarkan sifat agen infeksi


yang menyebabkannya

• Transmisi bisa bersifat langsung, tidak langsung, lewat udara, atau air.

• Tempat masuk bakteri patogen ke dalam tubuh yang paling sering adalah
tempat bertemunya selaput lendir dengan kulit: saluran pernapasan (jalan
napas atas dan bawah), gastrointesnital (terutama mulut), genital, dan saluran
kemih.
mekanisme transmisi mikroba patogen ke penjamu
yang rentan(suspectable host) melalui dua cara

1. Transmisi langsung (direct transmission)

2. Transmisi tidak langsung (indirect transmission)


1. Transmisi langsung (direct transmission)

• Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai


dari penjamu. Sebagai contoh adalah adanya sentuhan, gigitan,
ciuman, atau adanya droplet nuclei saat bersin, batuk, berbicara, atau
saat transfusi darah dengan darah yang terkontaminasi mikroba
pathogen.
2. Transmisi tidak langsung (indirect
transmission)
Penularan mikroba pathogen memerlukan adanya “media
perantara” baik berupa barang/bahan, air, udara, makanan/minuman,
maupun vektor.

a. Vehicle-borne Sebagai media perantara penularan adalah


barang/bahan yang terkontaminasi seperti peralatan makan dan
minum, instrumen bedah/kebidanan, peralatan laboratorium,
peralatan infus/transfuse
b. Vector-borne Sebagai media perantara penularan adalah vektor (serangga),
yang memindahkan mikroba patogen ke penjamu dengan cara sebagai berikut.
• Cara mekanis= pada kaki serangga melekat kotoran/sputum (mikroba patogen), lalu hinggap
pada makanan/minuman, dimana selanjutnya akan masuk ke saluran cerna penjamu.

• Cara biologis= Sebelum masuk ke tubuh penjamu, mikroba mengalami siklus


perkembangbiakkan dalam tubuh vektor/serangga, selanjutnya mikroba dipindahkan ke
tubuh penjamu melalui gigitan

c. food-borne Makanan dan minuman adalah media perantara yang cukup


efektif untuk menyebarnya mikroba patogen ke penjamu, yaitu melalui pintu
Termasuk (port d’entree) saluran cerna.
d. Water-borne Tersedianya air bersih baik secara kuantitatif maupun

kualitatif-terutama untuk kebutuhan rumah sakit-adalah mutlak. Kualitas air

yang meliputi aspek fisik, kimiawi, dan bakteriologis, diharapkan terbebas

dari mikroba patogen sehingga aman untuk dikonsumsi. Jika tidak- sebagai

media perantara-air sangat mudah menyebarkan mikroba patogen ke

penjamu, melalui pintu masuk (port d’entree) saluran cerna maupun pintu

masuk lainnya

e. Air-borne Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanya

udara yang terkontaminasi oleh mikroba patogen sangat sulit untuk dideteksi
Tahapan suspectable host

1. Tahap rentan

2. Tahap inkubasi

3. Tahap klinis

4. Tahap akhir penyakit


1. Tahap rentan

• Pada tahap ini pejamu masih dalam kondisi relatif sehat, namun peka atau
labil, disertai faktor predisposisi yang mempermudah terkena penyakit
seperti umur, keadaan fisik, perilaku / kebiasaan hidup, sosial - ekonomi,
dan lain - lain.

• Faktor – faktor predisposisi tersebut mempercepat masuknya agen


penyebab penyakit ( mikroba patogen ) untuk berinteraksi dengan pejamu
2. Tahap inkubasi

Setelah masuk ke tubuh pejamu, mikroba patogen mulai beraksi,


namun tanda dan gejala penyakit belum tampak ( subklinis ). Saat mulai
masuknya mikroba patogen ke tubuh pejamu hingga saat munculnya
tanda dan gejala penyakit disebut masa inkubasi. Masa inkubasi satu
penyakit berbeda dengan penyakit lainnya; ada yang hanya beberapa
jam, dan ada pula yang bertahun – tahun
3. Tahap klinis
• Merupakan tahap terganggunya fungsi organ yang dapat memunculkan tanda dan
gejala ( signs and symptomps ) penyakit.

• Dalam perkembangannya, penyakit akan berjalan secara bertahap. Pada tahap awal,
tanda dan gejala penyakit masih ringan. Penderita masih mampu melakukan aktivitas
sehari – hari dan masih dapat diatasi dengan berobat jalan.

• Pada tahap lanjut, penyakit tidak dapat diatasi dengan berobat jalan, karena penyakit
bertambah parah, baik secara objektif maupun subjektif. Pada tahap ini penderita
sudah tidak mampu lagi melakukan aktivitas sehari – hari dan jika berobat,
umumnya harus melakukan perawatan
4. Tahap akhir penyakit
Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir pula. Perjalanan penyakit tersebut dapat berakhir dengan 5
alternatif.

a. Sembuh sempurna= Penderita sembuh secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi sel / jaringan / organ
tubuh kembali seperti sedia kala.

b. Sembuh dengan cacat = Penderita sembuh dari penyakitnya namun disertai adanya kecacatan. Cacat dapat
berbentuk cacat fisik, cacat mental, maupun cacat sosial.

c. Pembawa (carrier)= Perjalanan penyakit seolah – olah berhenti, ditandai dengan menghilangnya tanda dan
gejalan penyakit. Pada kondisi ini agen penyebab penyakit masih ada, dan masih potensial sebagai sumber
penularan.

d. Kronis = Perjalanan penyakit bergerak lambat, dengan tanda dan gejala yang tetap atau tidak berubah
(stagnan).

e. Meninggal dunia = akhir perjalanan penyakit dengan adanya kegagalan fungsi – fungsi organ.
Faktor yang mempengaruhi transmisi agen
infeksius
1. Faktor dari agen infeksius sendiri

Potensi mikroorganisme atau parasit untuk menyebabkan


penyakit tergantung beberapa faktor, antara lain: kecukupan jumlah
organisme (dosis), virulensi atau kemampuan agen untuk bertahan
hidup dalam tubuh host atau di luar tubuh host, kemampuan untuk
masuk dan bertahan hidup dalam tubuh host, dan kerentanan tubuh
host (daya tahan host).
2. Sumber penular (reservoir)
• Tempat di mana patogen dapat bertahan hidup tetapi belum tentu dapat
berkembang biak. Meski begitu tetap ada peluang bagi agen infeksius
melakukan transmisi dan menimbulkan infeksi pada makhluk hidup.
Reservoir terdiri dari hewan dan manusia.

• Contoh: Virus Hepatitis A bertahan hidup dalam kerang laut tetapi tidak
dapat berkembang biak, Pseudomonas dapat bertahan hidup dan berkembang
biak dalam reservoir nebulizer, serta berbagai mikroorganisme yang banyak
hidup di kulit, di rongga, dalam cairan, dan cairan yang keluar dari tubuh.
3. Penularan kontak secara lansung
Yaitu penularan melalui kontak fisik antara sumber dengan penjamu
yang rentan atau individu ke individu.
Contoh:
• Kontaminasi dan luka
misal, infeksi luka rabies.
• Inokulasi
misal, gigitan serangga, suntikan serum hepatitis.
• Menelan makanan dan minuman yang terkontaminasi
misal, hepatitis A, poliomielitis, dan kolera.
• Menghirup debu dan droplets
Misal, influenza dan tuberkulosis.
4. Penularan kontak secara tidak langsung

Yaitu penularan melalui kontak penjamu yang rentan dengan


benda mati yang terkontaminasi.

Misalnya, melalui jarum, benda tajam, lingkungan, udara (airbone), air,


dan vektor (lalat, nyamuk).
Kerentanan host (pejamu)
• Dapat terkena infeksi tergantung pada keretanannya terhadap agen infeksius. Kerentanan
bergantung pada derajat ketahanan tubuh individu terhadap patogen. Meskipun secara
konstan kontak dengan mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi
sampai individu rentan terhadap kekuatan dan jumlah mikroorganisme tersebut.

• Penjamu yang rentan banyak ditemukan di tempat pelayanan kesehatan, mereka yang
mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh meliputi anak kecil atau bayi, lanjut usia,
orang dengan penyakit kronois, orang yang menerima terapi medis seperti kemoterapi, atau
steroid dosis tinggi, orang dengan luka terbuka.
Penyebab mikroba ke seluruh tubuh
Sawar—kelenjar limfe regional dan vaskular regional–

pembuluh darah diangkut bbrp cara :


• Bentuk bebas (cacing,bakteri, jamur dan protozoa)

• Oleh leukosit (HIV, V.herpes,CMV dan Toxoplasma)

• Sel darah merah (plasmodium)

Manifestasi klinis
• Otak –Poliomielitis

• Kulit—cacar air, frambusia

• Paru –campak,rubella

• Ginjal – pielonefritis

• Hati – hepatitis B
Terimakasih…..

Anda mungkin juga menyukai