Anda di halaman 1dari 44

KONSEP DASAR

PENYAKIT INFEKSI
OLEH :
dr. Harun Hudari, Sp.PD, K-PTI, FINASIM

Disampikan :
Pada Pelatihan PPI Dasar

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
CURICULUM VITAE
Nama : dr. Harun Hudari, Sp.PD, K-PTI FINASIM
Lahir : Palembang, 03 Mei 1970
Status : Menikah dengan 2 orang anak

Riwayat pendidikan :
• Kedokteran FK Unsri
• Spesialis Penyakit Dalam FK Unsri
• Subspesialis Penyakit Infeksi FK Unsri

Riwayat Pekerjaan :
• Dokter PNS RS Sekayu
• Dokter PNS dan Ketua Komite PPI RSUP Dr. M. Hoesin Palembang

Organisasi :
• Ketua PERDALIN Sumsel

Pelatihan PPI :
• Pelatihan PPI
• Seminar & Workshop PPI
• TOT
TUJUAN SESI

• Tujuan Umum

Memahami dasar-dasar penyakit infeksi,


khususnya mengenai rantai penularan
sehingga dapat melakukan intervensi untuk
tindakan pencegahan
TUJUAN SESI

Tujuan khusus :
1.Memahami beberapa definisi yang
berkaitan dengan infeksi
2.Mengetahui rantai penularan infeksi
3.Mengetahuai berbagai cara penularan
(transmisi) agen infeksi
4.Memahami cara pencegahan dan
pengendalian infeksi
PENDAHULUAN
• Penyakit infeksi merupakan masalah penting,
terutama di negara berkembang

• Rantai infeksi, meliputi 3 hal utama:


1) Kuman penyebab/mikroorganisme (agent)
2) Pejamu/inang (host)
3) Lingkungan (environment)

• Menurut asalnya:
1) Infeksi berasal dari komunitas
2) Infeksi berasal dari RS
SEGITIGA INFEKSI

Lingkungan

Kuman Pejamu
Penyebab (Host)
PENDAHULUAN (2)

• Pengetahuan mengenai rantai penularan


sangat penting  pencegahan infeksi

• Perilaku petugas yang sesuai prosedur,


sangat berperan dalam pencegahan
infeksi (rumah sakit)
Definisi
Kolonisasi:

- Suatu keadaan adanya agen infeksi/organisme


hidup, tumbuh dan berkembang biak, tetapi
tanpa disertai adanya respons imun atau
gejala klinik

- Pasien atau petugas kesehatan bisa mengalami


kolonisasi dengan kuman patogen tanpa
menderita sakit, tetapi dapat menularkan
kuman tersebut ke orang lain  “Carrier”
Definisi (2)

• Terinfeksi: suatu keadaan dimana adanya agen infeksi


(organisme), terdapat respons imun, tetapi belum/tidak
disertai gejala klinik (belum menjadi penyakit)

• Penyakit infeksi: suatu keadaan terinfeksi yang sudah


menyebakan penyakit dan sudah disertai gejala klinik

• Penyakit menular atau infeksius: penyakit (infeksi)


tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang
lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Definisi (3)

• Vehikulum :
Bahan yang dapat berperan sebagai perantara/kendaraan kuman
masuk (tertelan atau terokulasi) pada pejamu yang rentan
Contoh : air, darah, serum, plasma, tinja, makanan

• Vektor :
Artropoda (umumnya serangga) atau binatang lain yang dapat
menularkan kuman penyebab dengan cara menggigit pejamu yang
rentan atau menempelkan kuman penyebab pada kulit pejamu atau
makanan
Contoh : nyamuk, lalat, pinjal/kutu, binatang pengerat
Definisi (4)
Inflamasi (peradangan):

merupakan bentuk respons tubuh terhadap


suatu kondisi (tidak hanya infeksi, dapat berupa
trauma, pembedahan atau luka bakar),
yang ditandai dengan adanya:
sakit/nyeri (dolor), panas (kalor),
kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor) dan
gangguan fungsi
Definisi (5)
“Systemic Inflammatory Respons Syndrome” (SIRS):
sekumpulan gejala klinik yang merupakan respons
tubuh (inflamasi) terhadap inflamasi yang bersifat
sistemik

SIRS dapat disebabkan infeksi atau non-infeksi  kalau


disebabkan infeksi disebut “Sepsis”

Kriteria SIRS bila ditemukan > 2 keadaan berikut :


(1) hipertermi/hipotermi atau suhu tubuh yang tidak stabil,
(2) takikardi (sesuai usia),
(3) takipnea (sesuai usia),
(4) leukositosis atau leukopenia (sesuai usia) atau pada
hitung jenis leukosit jumlah sel muda (batang) > 10%.
Definisi lama
• Infeksi nosokomial atau Hospital acquired
infections : terjadi atau didapat di rumah sakit
Kriteria :
- saat masuk RS tidak ada tanda/gejala
- saat masuk RS tidak dalam masa inkubasi
- terjadi 3 X 24 jam setelah perawatan
- infeksi pada lokasi sama tetapi mikroorganisme
penyebab berbeda dari m.o. pada saat masuk RS
atau m.o penyebab sama tetapi lokasi berbeda
Perkembangan baru
Infeksi nosokomial =
Healthcare - associated Infections
(HAIs)
• terjadi 2 x 24 jam setelah perawatan
• apabila sudah terinfeksi sebelum masuk RS tidak
dimasukkan dalam data surveilans (walaupun mo
berganti)
mis. pneumonia  dilaporkan sebagai CAP
(pneumonia komunitas) tetapi tidak masuk dalam data
surveilans HAP walaupun mo berubah
Permasalahan :

1. Fokus infeksi di rumah sakit


Bagaimana kalau terjadi di fasilitas kesehatan
selain rumah sakit ?
Home-care semakin berkembang !
2. Fokus infeksi pada pasien
Bagaimana kalau infeksi terjadi pada petugas?

Sehingga  disebut infeksi terkait pelayanan kesehatan


(HAIs)
Tujuan Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi
• Melindungi pasien terinfeksi dirumah sakit akibat
tindakan invasif perawatan : ISK, IDO, IADP,
pneumonia (VAP)
• Melindungi pasien dari infeksi lain yang mungkin
didapat sebagai akibat terjadinya kontak dengan
pasien lain atau tenaga kesehatan yang
terkolonisasi atau terinfeksi kuman menular
• Melindungi tenaga kesehatan, pengunjung dan
yang berada di lingkungan rumah sakit dari risiko
infeksi yang tidak perlu terjadi
Rantai Infeksi

Reservoir/
Microorganism
Source

Susceptible
host
INFEKSI Port of exit

Mean of
Port of entry
transmission
Cara Penularan Penyakit Infeksi

• Airborne
• Droplet
• Kontak : Langsung & Tidak Langsung
• Common Vehicle : waterborne,
foodborne,
• Vectorborne
Agen infeksi
(infectious agent)

• Mikroorganisme yang dapat menyebabkan


infeksi pada manusia:
• bakteri , virus, ricketsia, jamur , parasit
• Tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya
infeksi :
patogenitas
virulensi
jumlah (dosis)
KUMAN PENYEBAB
(AGEN INFEKSI)

• Bakteri

• Virus

• Jamur

• Parasit

20
Reservoir
• tempat dimana agen infeksi dapat hidup,
tumbuh, berkembang biak dan siap ditularkan
kepada orang

• Reservoir yang paling umum:


manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah,
air dan bahan-bahan organik lainnya

• Pada manusia: permukaan kulit, selaput lendir


saluran nafas atas, usus dan vagina
Transmisi
(cara penularan)

• Mekanisme bagaimana agen infeksi menyebar


dari reservoir ke penderita (yang rentan)
• Ada beberapa cara penularan yaitu :
(1) kontak : langsung dan tidak langsung
(2) droplet
(3) airborne
(4) melalui vehikulum (makanan, air, darah)
(5) melalui vektor (serangga dan hewan pengerat)
Risiko Penularan

Petugas Alat
kesehatan kesehatan

Pasien 1 Pasien 2 *

Lingkungan Pengunjung/
Keluarga

* Selanjutnya seperti pasien 1


Cara Penularan (Transmisi) (1)

• Transmisi Kontak :
- Direk / Langsung :
kontak kulit ke kulit / badan ke badan
transfer kuman secara fisik
 pemeriksaan fisik, memandikan pasen
- Indirek / Tidak langsung: paling sering !!!
kontak melalui objek (benda/alat) perantara
 melalui instrumen, jarum, kasa
 tangan yang tidak dicuci
Cara Penularan (Transmisi) (2)
• Transmisi droplet :
- partikel droplet > 5 μm
- melalui batuk, bersin, bicara
- jarak sebar pendek,
tdk bertahan lama di udara
- “deposit” pada mukosa
konjungtiva, hidung, mulut
- contoh :
Difteria, Pertussis, Mycoplasma
Haemophillus influenza type b (Hib)
Virus Influenza, mumps, rubella
Cara Penularan (Transmisi) (3)

• Transmisi airborne :
- partikel kecil ukuran < 5 μm
- bertahan lama di udara
- jarak penyebaran jauh
- dapat terinhalasi
- contoh : Mycobacterium tuberculosis
virus campak / morbili / measles
Varisela (cacar air)
spora jamur (aspergilus)
Cara Penularan (Transmisi) (4)

Vehikulum :
– Makanan: Salmonella
– Darah: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV
– Air: Hepatitis A, Typhoid, Kolera, Disentri

Vektor
– Nyamuk: Demam berdarah, malaria
– Lalat: tifus, diare
– Tikus: leptospirosis
Port of entry
(Pintu masuk)
• Tempat dimana agen infeksi memasuki
pejamu (yang rentan)

• Pintu masuk bisa melalui:


saluran pernafasan
saluran pencernaan
saluran kemih dan kelamin
selaput lendir
serta kulit yang tidak utuh (luka)
Port of exit
( Pintu keluar)
• Jalan/jalur darimana agen infeksi meninggalkan
reservoir meliputi :
saluran pernafasan
saluran pencernaan
saluran kemih dan kelamin
kulit dan membrana mukosa
darah serta cairan tubuh lain
plasenta
FAKTOR PEJAMU (HOST)

Ada 3 macam pertahanan tubuh:


1) Mekanis
2) Kimiawi
3) Biologi

Pejamu rentan adalah:


orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh
cukup untuk melawan kuman penyebab, atau
mencegah infeksi
~ faktor risiko
Pejamu (host)

• Faktor yang mempengaruhi:


umur, status gizi, status imunisasi, penyakit
kronis, luka bakar yang luas, trauma atau
pembedahan, pengobatan dengan
imunosupresan

• Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis


tertentu, status ekonomi, gaya hidup,
pekerjaan dan herediter
PERTAHANAN TUBUH SECARA MEKANIS

• Efektif sebagai pertahanan pertama


 mencegah invasi kuman kedalam tubuh dengan
cara menahan masuknya, menghancurkan, atau
mengeluarkan kuman yang sudah masuk

• Contoh:
– Kulit
– Sistem pencernaan
– Sistem saluran kencing
– Sistem respirasi
PERTAHANAN TUBUH SECARA KIMIAWI

• Bahan-bahan kimiawi yang membantu tubuh mengatasi


infeksi

• Contoh :
– Asam lambung
– Lysosim : menghancurkan kuman dengan merusak
dinding sel, terdapat pada air mata, air liur, dan lain-
lain

• Pemberian antibiotika, imunoglobulin dan imunisasi


termasuk pertahanan kimiawi eksogen
PERTAHANAN TUBUH SECARA BIOLOGI

• Mekanisme untuk mengisolasi, melumpuhkan atau


membunuh kuman yang berhasil masuk dan mencapai
jaringan tubuh

• Terbagi atas 2 mekanisme:


1) Humoral:
antibodi dan komplemen
1) Seluler:
sel darah putih: limfosit, granulosit
sel makrofag (jaringan)
Jenis Infeksi (1)
Berdasarkan lokasi :

• Infeksi saluran kemih pd pemasangan


kateter urin (ISK)
• Infeksi daerah luka operasi (IDO)
• Infeksi aliran darah primer pd pemasangan
kateter vaskuler (IADP)
• Pneumonia pd pemakaian ventilator (VAP)
APA PENYEBAB TERSERING
INFEKSI DI RS?
Jenis Infeksi (2)

• Lain-lain :
- Gastroenteritis
- Cellulitis
- Hepatitis B dan C
- HIV / AIDS
- SARS
BAGAIMANA CARA TERJADINYA
INFEKSI YANG DIDAPAT DI RS?

38
Faktor Risiko
“Healthcare-associated infections” (HAIs)

• Umur : neonatus dan lansia lebih rentan


• Status imun terganggu (imuno-kompromais)
penderita dengan penyakit kronik, penderita
keganasan, obat-obat imunosupresan
• Interupsi barier anatomis
• Implantasi benda asing
• Perubahan mikroflora normal
Prinsip Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
• Peningkatan daya tahan pejamu

• Inaktivasi agen penyebab infeksi

• Memutus rantai penularan

• Tindakan pencegahan paska pajanan


(“Post Exposure Prophylaxis” / PEP)
Cara PPI
• Cuci tangan dengan cara yang benar
• Penerapan Kewaspadaan Isolasi (Isolation
Precautions)
• Pengelolaan bahan & alat infeksius secara
tepat
• Pembersihan kain yang tercemar bahan
infeksius
• Pembersihan lingkungan yang terinfeksi
• Tindakan isolasi jika perlu
• Imunisasi atau tindakan profilaksis paska
pajanan jika perlu
PREVENTION IS
PRIMARY!

Protect patients…protect healthcare workers…


promote quality healthcare!

Anda mungkin juga menyukai