Anda di halaman 1dari 32

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Disampaikan pada Pelatihan


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dasar
Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini peserta :


Memahami pengertian dari APD
Mengetahui jenis – jenis APD yang di gunakan
Mengetahui tentang fungsi dan kegunaan dari masing – masing APD
Memahami tehnik penggunaan dan pelepasan APD
POKOK
BAHASAN

1. PENDAHULUAN
2. LATAR BELAAKANG
3. PENGERTIAN
4. JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
5. INDIKASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
6. DAMPAK PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG TIDAK TEPAT
7. BAGAIMANA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN ALAT PELINDUNG DIRI
8. KESIMPULAN
• Penyakit COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus SARS CoV-2 yang ditularkan melalui
PENDAHULUAN droplet dan kontak

• PPI merupakan cara yang paling aman dan rasional


dalam menghadapi pandemi Covid-19 karena saat ini
belum ada obat dan vaksin yang benar-benar
memuaskan

• Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan


salah satu upaya memutus rantai penularan infeksi
dan bagian dari kewaspadaan standart.

• Penularan antar petugas adalah mereka yang TIDAK


ADA tanda dan gejala dari PERTEMUAN BERULANG di
ruangan yang TERTUTUP TANPA ADA SIRKULASI
UDARA & MEMBUKA MASKER saat makan & di ruang
ganti

Dr Rajeev Jayadevan 29.4.20


MENGOPTIMALKAN
KETERSEDIAAN APD
MENURUT WHO

WHO. Interim Guidance. Rational use of


personal protective equipment (PPE) for
coronavirus disease (COVID-19). Des,
2020
TUGAS KOMITE PPI DALAM PENGELOLAAN APD

1. Membuat kebijakan atau SPO penggunaan APD berdasarkan study literatur


2. Membuat kajian spesifikasi APD
3. Melakukan edukasi/pelatihan penggunaan APD
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait penggunaan APD
5. Melakukan audit pengggunaan APD
6. Melakukan Analisis
7. Membuat rekomendasi
8. Monitoring ketersediaan APD
PENGERTIAN

Alat Pelindung Diri (APD)


adalah pakaian khusus atau peralatan yang dipakai
petugas untuk memproteksi diri dari bahaya phisikal,
kemikal, biologis/bahan infeksius (OSHA)
TUJUAN

Untuk melindungi kulit dan membrane mukosa tubuh dan


dari paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi
sehingga Meningkatkan keamann Petugas, Pasien,
pengunjung dan masyarakat.
JENIS APD YANG DIGUNAKAN DI RUMAH
SAKIT & PELAYANAN KESEHATAN
PELINDUNG DIRI KEPALA

Tujuan penggunaan penutup kepala /topi adalah mencegah


jatuhnya rambut atau kotoran di rambut dan kulit kepala
petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya
untuk melindungi kepala/rambut petugas dari percikan darah,
cairan tubuh , sekresi dan ekskresi

-Prinsipnya : semua rambut masuk kedalam topi


-Bahan : single use, reuse  mudah di bersihkan dengan air &
deterjen/desinfektan
Indikasi antara lain:
 Tindakan Operasi
 Pemasangan kateter vena sentral
 Pertolongan persalinan
 Petugas di bagian dapur, dll
PELINDUNG DIRI MULUT DAN
HIDUNG
Masker kegunaan: Melindungi pengguna dari partikel yang
dibawa melalui droplet atau cairan tubuh yang berisi virus
atau bakteri saat berbicara, batuk, bersih dan mencegah
percikan darah, cairan tubuh , sekresi dan ekskresi saat
dilakukan tindakan kepada pasien

Contoh Indikasi masker bedah Contoh Indikasi masker Repirator : N 95


 Pemakian sehari-hari di pelayanan kesehatan  Tindakan intubasi
 Tindakan non aerosol  Pengambilan swab
 Pertolongan persalinan dll
APD MASKER MEDIS/BEDAH
• Kegunaan: Melindungi pengguna dari partikel yang dibawa melalui droplet atau cairan tubuh yang berisi virus atau
bakteri  loose – fitting, partikel besar > 0,5 mikron
• Material: Non woven spunbond meltblown spunbond (sms) dan spunbond meltblown meltblown spunbond (smms).
• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (Single Use). Lama pengguaan 2-4 jam perpanjangan 6 jam jika jarang berbicara
• Masker bedah tidak direkomendasikan untuk penanganan langsung pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan tindakan
arerosol
• Masker dapat menahan dengan baik terhadap penetrasi cairan, darah dan droplet.
• Bagian dalam dan luar masker harus dapat terindentifikasi dengan mudah dan jelas.
• Penempatan masker pada wajah longgar (loose fit)
• Masker dirancang agar tidak rusak dengan mulut (misalnya berbentuk mangkok atau duckbill)
• Memiliki Efisiensi Penyaringan Bakteri (bacterial filtration efficiency) 98%.
• Dengan masker ini pengguna dapat bernafas dengan baik saat memakainya (Differential Pressure/ΔP < 5.0 mmH2O/cm2).
• Lulus uji Bacteria Filtration Efficiency in vitro (BFE), Particle Filtration Efficiency, Breathing Resistance, Splash Resistance,
Dan Flammability

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-penggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2
MASKER/RESPIRATOR N95
• Kegunaan: Melindungi pengguna dari partikel  Intubasi
yang dibawa melalui droplet atau cairan tubuh  Extubasi
yang berisi virus atau bakteri  loose – fitting,
partikel besar < 0,5 mikron  Manual ventilation
• Melekat erat dengan area sekitar hidung dan  CPAP
mulut Pit test  Open suctioning
• Material: Terbuat dari 4-5 lapisan (lapisan luar  Tracheostomi
polypropilen, lapisan tengah electrete (charged  Chest psysiotherapy
polypropylene).  Bronchoscopy
• Frekuensi penggunaan: sekali pakai (Single Use)  Non invasive ventilation
• Respirator yang dapat digunakan:  Induksi sputum
• N95 atau Filtering  High flow nasal canule
• Face Piece (FFP2)  Prosedur dental
 CPR
 Nebulizer
https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-
enggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2
REKOMENDASI ALTERNATIF PENGGUNAAN SAAT KRISIS APD : MASKER
RESPIRATOR N 95

Cara Reuse
1.Diangin-anginkan selama
4 hari di kantong
kertas/boks kontainer
yang bersih dan terbuka
2.Pemanasan/draying suhu
> 70 Derajat
3.UVGI panjang
gelombang 220-950 joule
4.Sterilisasi dengan
plasma
APD SARUNG TANGAN PEMERIKSAAN
(EXAMINATION GLOVES)
• Kegunaan : Melindungi tangan pengguna atau tenaga medis dari penyebaran
infeksi atau penyakit selama pelaksanaan pemeriksaan atau prosedur medis
• Material: Nitrile, latex, isoprene.
• Frekuensi penggunaan: sekali pakai (Single Use).
• Non steril
• Bebas dari tepung (powder free).
• Memiliki cuff yang panjang melewati pergelangan tangan (minimum 230 mm,
ukuran S, M, L).
• Desain bagian pergelangan tangan harus dapat menutup rapat tanpa kerutan.
• Sarung tangan tidak boleh menggulung atau mengkerut selama penggunaan.
• Sarung tangan tidak boleh mengiritasi kulit

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-
penggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?
sfvrsn=7eb7ebc7_2
PIRAMIDA SARUNG TANGAN
Untuk membantu memutuskan kapan harus
menggunakan sarung tangan dan kapan
tidak

WHO. Glove Use Information Leaflet. Agt. 2009


PELINDUNG DIRI : WAJAH& MATA

Contoh Indikasi
Tindakan operasi
Pertolongan
persalinan
APD PELINDUNG MATA
(GOGGLES)
• Kegunaan: Melindungi mata dan area di sekitar mata pengguna atau tenaga medis dari percikan
cairan atau darah atau droplet.
• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan
desinfeksi/dekontaminasi.
• Material: Plastik/Arcylic bening
• Goggle tahan terhadap air dan goresan.
• Frame goggle bersifat fleksibel untuk menyesuaikan dengan kontur wajah tanpa tekanan yang
berlebihan.
• Ikatan goggle dapat disesuaikan dengan kuat sehingga tidak longgar saat melakukan aktivitas klinis.
• Tersedia celah angin/ udara yang berfungsi untuk mengurangi uap air.
• Goggle tidak diperbolehkan untuk dipergunakan Kembali jika ada bagian yang rusak

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-penggunaan-rasional-alat-
perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2
APD PELINDUNG WAJAH (FACE
SHIELD)
• Kegunaan: Melindungi mata dan wajah pengguna/tenaga medis (termasuk
bagian tepi wajah) dari percikan cairan atau darah atau droplet
• Material: Plastik bening yang dapat memberikan visibilitas yang baik bagi
pemakainya maupun pasien.
• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali
setelah dilakukan desinfeksi/dekontaminasi
• Face shield tahan terhadap uap air (disarankan).
• Ikatan face shield dapat disesuaikan untuk melekat dengan kuat di sekeliling kepala
dan pas pada dahi.
• Face shield tidak diperbolehkan untuk dipergunakan kembali jika ada bagian yang
rusak

• https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-penggunaan-rasional-alat-
perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2
APD GAUN/JUBAH
• Kegunaan: Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dari penyebaran
infeksi atau penyakit, hanya melindungi bagian depan, lengan dan setengah
kaki.
• Material: Non woven, Serat Sintetik (Polypropilen, polyester, polyetilen,
dupont tyvex).
• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (Single Use)
• Berwarna terang/cerah agar jika terdapat kontaminan dapat terdeteksi dengan
mudah.
• Tahan terhadap penetrasi cairan darah dan cairan tubuh lainnya, virus.
• Tahan terhadap aerosol, airborne, partikel padat.
• Panjang gaun setengah betis untuk menutupi bagian atas sepatu boots.
• Terdapat lingkaran (cuff) yang elastis pada pergelangan tangan.
• Lulus uji fluid penetration resistant atau blood borne pathogens penetration
resistant dan partial body protection

I : Gaun isolasi bedah (area A,B, dan C merupakan area kritikal tingkat tinggi);
II : Gaun bedah (area A dan B merupakan area kritikaltingkattinggi ) (Sumber : CDC, 2020 )

• https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-
I II penggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2
GAUN DAN COVERALL SEBAGAI
PAKAIAN PELINDUNG MEDIS

https://www.cdc.gov/niosh/npptl/topics/protectiveclothing/
ALAT PELINDUNG DIRI KAKI
Tujuan pemakaian sepatu pelindung adalah
melindung kaki petugas dari tumpahan/ percikan darah atau cairan
tubuh, sekresi dan ekskresi dan mencegah dari kemungkinan
tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan

Rekomendasi :
Rekomendasi : kamar untuk sehari-hari perawatan pasien
OK, dispensing obat termasuk di ruang isolasi covid
kemo dll
Rekomendasi : untuk
operasi besar, CS, CSSD
area kotor
APD SEPATU BOOT ANTI AIR (WATERPROOF BOOTS)

• Kegunaan: Melindungi kaki pengguna/tenaga kesehatan dari


percikan cairan atau darah.
• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (Single Use) atau dapat
dipergunakan kembali setelah dilakukan desinfeksi atau
dekontaminasi.
• Material: Latex dan PVC.
• Bersifat non-slip, dengan sol PVC yang tertutup sempurna.
• Memiliki tinggi selutut supaya lebih tinggi daripada bagian bawah
gaun.
• Berwarna terang agar kontaminasi dapat terdeteksi dengan mudah.
• Sepatu boot tidak boleh dipergunakan kembali jika ada bagian yang
rusak

• https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-
penggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2
APD PENUTUP SEPATU (SHOE
COVER)
• Kegunaan: Melindungi sepatu pengguna/tenaga kesehatan dari
percikan cairan/darah.
• Material: Non Woven Spun Bond.
• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (Single Use).
• Tidak boleh mudah bergerak saat telah terpasang.
• Disarankan tahan air

• https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who-2019-
penggunaan-rasional-alat-perlindungan-diri-untuk-covid-19-dan-pertimbangan.pdf?sfvrsn=7eb7ebc7_2
4 PRINSIP PENGGUNAAN APD

Sumber: www.cdc.gov/coronavirus
CARA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD

✓ Menggunakan baju kerja (scrub suit)


✓ lepaskan seluruh perhiasan / aksesoris yg digunakan
✓ Melakukan kebersihan tangan SETIAP MELEPASKAN
APD
✓ Gunakan APD mulai dari anteroroom dan melepas APD
di anteroroom/ruang ganti , kecuali sarung tangan segera
lepas setiap selesai tindakan dekat pasien
✓ Mandi setelah selesai melepaskan APD terutama setelah
selesai pelayanan diruang ruang isolasi
contoh Scrub Suit atau baju kerja
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

2. Cara “MEMAKAI” dengan benar  URUTAN BENAR


1. Lakukan kebersihan tangan
2. Sepatu tertutup
3. Melakukan kebersihan tangan
4. Apron/gaun
5. Masker bedah atau N 96
6. Penutup kepala/topi
7. Google/ Kaca mata
8. Sarung tangan

Hazmat/cover tidak di
rekeomnasi oleh CDC/ WHO
untuk penanganagan covid 19
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

3. Cara “MELEPASKAN” dengan benar  URUTAN BENAR

1. Sarung tangan
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Apron/gaun
4. Kaca mata masukan dalam kontainer yang tertutup
5. Penutup kepala/topi
6. Kebersihan tangan
7. Cover shoes jika ada atau mengganti sepatu dengan sepatu sehar hari
8. Melakukan kebersihan tangan
9. Masker bedah atau N 96
10. Melakukan kebersihan tangan
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PENGGUNAAN
ALAT PELINDUNG DIRI

• Tersedia kebijakan/standart penggunaan APD


• Tidak ada kebijakan/standart penggunaan • Melakukan desiminasi/sosialisasi/pelatihan
APD
• Menyediakan pengingat seperti poster, stiker,
• Kurangnya pengetahuan penggunaan APD
benner, media elektronik,dll)
karena kurangnya sosialisasi
• Melakukan monev, audit, feedback
• Kurangnya pengingat (poster, stiker, benner
dsb) • Penyediaan APD secara berkesinambungan
• Tidak ada monev, audit, feedback
• APD tidak tersedia
KESIMPULAN

 Komite PPI memiliki tanggu jawab membuat kebijakan dan standart


penggunaan APD di fasyankes masing-masing
 Komite PPI mendesiminasi kebijakan dan standart penggunaan APD di
Fasyankes masing-masing keseluruh staf, pasien, pengunjung dan vendor
 Komite PPI merekomendasikan spesifikasi APD
 Komite PPI melakukan monitoring, audit dan rekomendasi terkait penggunaan
APD di fasyankes masing-masing
 Komite PPI memiliki tanggung jawab untuk memastikan APD yang di
pergunakan di fasyankes masing-masing sesuai spesifikasi.

Anda mungkin juga menyukai