Anda di halaman 1dari 37

Identifikasi IADP & Aplikasi

Bundle PPI Infeksi Aliran


Darah Primer

CABANG SEMARANG

Oleh
Rudi Kurniawan
Di sampaikan pada acara
Pelatihan Dasar Pencegahan & Pengendalian Infeksi
HIPPII Cab.Semarang
Blora, 25 27 Februari 2016

PENDAHULUAN
Whats New in the 2013 Guideline for
Preventing Catheter Related BSI?
Incidence in PICU: 7.3-13.8 central lineassociated bloodstream infections/1000
cath days
Risk factors
premature < 1000 g
low immunity
multiple CVC
long term CVC insertion
reduced ICU Nurse:Patient Ratio
using Non-ICU-Trained Nurses in ICUs

PERILAKU YANG HARUS DIRUNAH

POTENTIAL ROUTES OF INFECTION

From: Mermel L, Rhode Island Hospital

Definisi IADP
IADP : ditemukan organisme dari hasil kultur darah semi / kuantitatif
dengan tanda klinis yang jelas serta tidak disertai infeksi yang lain ( tanpa
ada organ atau jaringan lain yang dicurigai sebagai sumber infeksi) dan /
atau dokter yang merawat menyatakan infeksi

Plebitis ( Superficial & Deep Phlebitis )


pada daerah lokal tusukan infus ditemukan tanda-tanda merah, seperti
terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat purulen atau
mengeluarkan cairan bila ditekan

Kriteria klinis IADP


Infeksi Aliran Darah Primer :
infeksi yang timbul tanpa ada organ atau jaringan lain yang
dicurigai sebagai sumber infeksi dengan memenuhi kriteria :
Terdapat kuman patogen 1 x atau lebih pd biakan darah dg salah
satu gejala klinis seperti :
* demam > 38C
* menggigil
* hipotensi
Pada pasien berumur < 1 tahun sedikitnya 1 dari gejala :
* demam > 38C
* hipotermia < 37C
* apneu
* bradikardia

PENYEBAB IADP
Intrinsic Sources of
Infection/Contaminatio
n (Present prior to
use)
Extrinsic Sources of
Infection/Contaminatio
n (Introduced in use)

Drip Site Infection

Kontaminasi saat proses pabrik :~


Packaging,transportasi, sistim penyimpanan

1.kerusakan vital cairan dan botol


2.Migrasi bakteri dari kulit pasien / situs
yang terinfeksi/terkontaminasi cairan
IV
tindakan asepsis/tangan petugas/
desinfektan
2. ketidakcocokan obat IV/ Perubahan
aditif /manipulasi perangkat
3.Refluks kontaminasi microorganisms/retrograde

Hands of medical/nursing staff


Patients own skin and flora
Hub contamination
Catheter contamination on insertion
Other infected sites on patients own
body
Contaminated skin disinfectants/
infusate/cannula/admin set

Bagaimana Infeksi terjadi


Local site infection
Inflammation of the vein (phlebitis)

Bacteraemia and Septicaemia


Catheter colonisation

Peripheral Intravenous Cannula


Ongoing Care Observation & Record

Bagaimana Proses terjadinya kolonisasi

At insertion

Seconds/Minute
s

bacteria
Perangkat IV ditutupi olehSkin
serabut
protein seperti
albumin, fibrinogen dan immunoglobulin bercampur
dengan mikro-organisme dan dikenal berkumpul
polyurethane/silicon catheter
menjadi satu sebagai "BIOFILM"

Protein/Platelets/White Blood Cells

1-2 Hours
Fibrin Sheath

2-3 Days

Thrombus Formation

Prosedur pelaksanaan PPI


melalui Bundle
Saving Lives Implementation
Programme:
1) CVC Care Bundle
2) Peripheral IV Care Bundle
3) Preventing Surgical Site
Infection
4) Taking Blood Culture (Best
Practice)

Indikasi Pemasangan CVC Line


Pemberian cepat obat
pharmcotherapeutic atau senyawa
Tindakan Resusitasi
Hemodynamic tidak stabil kebutuhan
untuk pantauan
Kurangnya akses IV Berkelanjutan
Terapi dialisis
Long-term parenteral nutrition

Faktor resiko IADP pada penggunaan CVC


line
SAAT INSERSI

MAINTENANCE

Pahami Faktor resiko CVC


Line
Pertimbangkan daerah
insersi yang paling aman
Pasien diposisikan &
dibius
Orang yang ahli
Patuhi Kebersihan tangan
antisepsis kulit
MaksimalAPD
Minimalkan Insersi
Hub Sistim tertutup
Kendalikan Line IV
Kateter >< Antibiotik

Pahami Faktor resiko Infeksi


Manipulasi CVC ninimalkan
Hindari pengambilan darah dari Line IV
Observasi setiap hari (visual &
palpation)
Gunakan SPO pada Dressing care
Hand hygiene disetiap tindakan ke IV
Lakukan antisepsis sebelum
memanipulasi Hub
Ganti Tubing infus setelah pemberian
produk darah
Ganti Hub jika terkontaminasi (Lepas)
Nurse-to-patient ratio
Tim IV Khusus
Protocol untuk Pengelolaan IV/CVC
Line

Components of IHI CR-BSI


Prevention Bundle

Hand hygiene
Maximal barrier precautions
Chlorhexidine skin prep
Optimal site selection
Daily review of line necessity

Maximal Barrier Precautions


Gunakan Maksimal APD saat
pemasanagn CVCs Line : Masker, Topi,
gaun, Sarung Tangan
Maksimal APD sesuai rekomendasi
Standar yang telah ditetapkan .
Hindari Kontaminasi pada APD/Alkes
yang digunakan selama prosedur
berlangsung
Tanpa penggunaan APD , rate infeksi
IADP/BSI rates meningkat 2-6 kali lebih
tinggi

Maksimal barrier Precaution


Petugas yang memasang IV atau yang membantu
pemasangan harus melaksanakan :

Harus mematuhi kepatuhan kebersihan tangan


Gunakan cap, mask, sterile gown, and gloves.
Topi harus menutupi kepala dan seluruh rambut .
Masker menutupi Hidung dan Mulut dan terkait erat di hidung

Tindakan Pencegahan sama dengan tindakan


operasi
Proosedur pencegahan resiko infeksi :
- For the patient : tutupi area insisi dengan large sterile
drape
dengan lobang kecil untuk tempat insersi
- Pencegahan lain diperlakukan sama dengan prosedur
pembedahan

PPI PADA PEMASANGAN IV KATETER (1)

PPI PADA PEMASANGAN IV KATETER (2)

PROTOKOL IV PERIFER (1)

Penggunaan Chlorxedine tidak dianjurkan pada bayi < 2 bulan

PROTOKOL IV PERIFER (2)

Disinfect clean skin


Old Recommendation
Disinfect clean skin with an appropriate antiseptic.
A chlorhexidine-based preparation with >2% is
preferred. Alternatively, tincture of iodine, an
iodophor, or 70% alcohol could be used
New Recommendation
Disinfect clean skin with an appropriate antiseptic.
A chlorhexidine-based preparation with >0.5% is
preferred. Alternatively, tincture of iodine, an
iodophor, or 70% alcohol could be used

Optimal site
selection

Mechanical Valve : close


sistem

Prophylactic Antibiotics
Pengobatan propilaksis untuk area
insersi CVC tidak direkomendasikan
Propilaksi pemberian Antimikroba
pada pemasangan intravena kateter
(CVC) untuk mencegah kejadian
infeksi tidak ada hubungan .
Pertimbangkan resistensi organisme
terhadap pemberian antimikroba

Topical Antibiotics/Antiseptics
Profilaksis povidone-iodine salep mengurangi infeksi
kateter hemodialisis masih dalam penelitian secara
acak.
Mupirocin profilaksis dapat mencegah infeksi secara
keseluruhan :
- Salep akhirnya menginduksi resistensi mupirocin
- Dapat membahayakan integritas kateter poliuretan.
Tingkat kolonisasi kateter dengan Candida spp juga

Hasil penelitian bertentangan


Penggunaan salep antimikroba tidak dianjurkan

Daily review of line


necessity

Catheter Site Dressing


Transparent dressings = Kasa Steril.
Kedua jenis type dressing berisiko
terjadinya IADP
Jika menggunakan kasa steril maka dapat
menyerap darah yang keluar dari insisi
Ganti Kasa minimal 2 hari sekali
Transparent dressing dapat dipertahankan
selama 7 hari
Dressing insisi harus diganti jika terlepas,
basah atau kotor

MANIPULASI DAN MENGAKSES LINE


IV

Terlalu sering memanipulasi IV berisiko meningkatkan


kejadian IADP
Minimalkan tindakan manipulasi (buka-Tutup) penghubung
IV Line (Stoper)
Pastikan IV Line terakses dalam pembuluh darah saat
memasang Line IV
Patuhi prosedur saat akan mengakses IV :
Hand hygiene
Gunakan Sarung tangan
Gunakan alcohol swab (dengan menggosok area)
Hindari Kontaminasi lingkungan pada area penghubung IV
Line (HUB)

Peripheral Intravenous Cannula Care Bundle

High Impact Intervention(HII) - Elements of the care


process:

Peripheral Intravenous Cannula Care Bundle

High Impact Intervention(HII) - Elements of Care


process

Central Venous Cannula Care Bundle

High Impact Intervention(HII) - Elements of the care


process

Central Venous Cannula Care Bundle

High Impact Intervention(HII) - Elements of the care


process

Central Venous Cannula Care Bundle

High Impact Intervention(HII) - Elements of the care


process

Surveilans
primer

infeksi

aliran

darah

Laksanakan surveilans untuk menentukan angka


infeksi masing-masing jenis alat, untuk memonitor
kecendrungan angka-angka tersebut dan untuk
mengetahui kekurangan -kekurangan dalam
praktek pengendalian infeksi. ( Kategori II)
Raba dengan tangan ( palpasi ) setiap hari lokasi
pemasangan kateter melalui perban untuk
mengetahui adanya pembengkakan ( Kategori II )

35

Intervensi Manajemen

Sarana baku
Pendidikan & pelatihan
Pemeriksaan & evaluasi
Checklist
Tersedianya sarana & Prasarana
Praktek dan Umpan balik
Perubahan dalam
budaya/kebiasaan
Gunakan trolly infus

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai