Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PElAKSANAAN Penolakan

PENGOBATAN DAN TINDAKAN KEDOKTERAN


RSUD DR. R. SOETIJONO BLORA
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
JL. Dr. Sutomo No. 42 Blora. Telp. (0296) 531118
BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
Penolakan pengobatan merupakan suatu keputusan pasien atau keluarga untuk
memberikan suatu penolakn terhadap pengobatan setelah pasien atau keluarga
tersebuat mendapatkan penjelasan dari dokter penanggungjawab selama menjalani
perawatan di Rumah Sakit.
Penolakan pengobatan juga diartikan dengan keputusan yang dilakukan pasien
atau keluarga setelah melalui pertimbangan–pertimbangan dari pihak pasien atau
keluarga.
Pasien atau keluarga berhak untuk menetukan derajat kesehatan dan kelanjutan
hidupnya.Akibat dari penolakan pengobatan menjadi tanggungjawab pasien dan
keluarga.Penolakan pengobatan di dokumentasikan dalam rekam medis yang
berupa surat pernyataan penolakan.

B. TUJUAN
1. Pasien dan keluarga diharapkan mengerti hak – hak nya dalam
menentukan pelayanan pengobatan yang diperlukan terhadap dirinya selama di
Rumah Sakit.
2. Pasien dan keluarga mengerti tentang rtesiko dari keputusan yang telah
diambil dalam hal menolak p[engobatan yang diperlukan untuk dirinya selama
perawatan di Rumah Sakit.
3. Seluruh perawat mampu mendokumentasikan penolakan pengobatan dan
tindakan pasien dan keluarga dalam rekam medis
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penolakan tindakan kedokteran meliputi :


1. Penolakan tindakan medik / bedah
2. Penolakan tindakan pembiusan sedasi berat dan sedang
3. Penolakan tindakan / pengobatan yang beresiko tinggi
4. Penolakan penggunaan darah dan produk darah
Informasi tentang pengobatan harus diberikan kepada pasien saat menjalani perawatan
di Rumah Sakit.
BAB III
TATA LAKSANA
Tata laksana penolakan pengobatan dsan tindakan kedokteran
1. Pasien
a. Bila pasien belum dewasa, sedang tidak sehat akal maka penolakan bisa
diberikan oleh orang tua, wali dll yang sudah diatur sesuai perundang undangan
yang berlaku
b. Pasien akan dijelaskan tentang penyakitnya dan resiko apabila penolakan
pengobatan dilakukan.
c. Apabila pasien sdh mendapat penjelasan dan tetap menolak pengobatan
yang akan diberikan, maka penolakan harus dilaksanakan secara tertulis, dan
akibat dari penolakan tersebut menjadi tanggung jawab pasien dan keluarga.
d. Pasien dapat menarik kembali persetujuan yang telah diberikan,
e. Penarikan atau pencabutan persetujuan dilakukan dengan
menandatangani form penolakan pengobatan.
f. Bila pasien tetap menolak diberikan tindakan pengobatan setelah
dijelaskan kembali tentang tujuan pengobatan dan resiko apabila tidak
dilaksanakan maka perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan
dan melapor kepada dokter yang memberikan instruksi pengobatan tersebut.
g. Perawat mempersilahkan pasien/keluarga untuk mengisi,menandatangani
dan membubuhkan nama jelas. Juga disertakan tandatangan dan nama jelas
saksi
h. Saksi terdiri atas :
 1 orang perawat
 1 orang dokter (DPJP)
 2 orang pihak pasien
i. Jika pasien tidak tidak dapat menandatangani, pasien dapat membubuhkan cap
jempol ibu jari.

2. Dokter
a. Memberikan ionformasi tentang tindakan dan pengobatan yang akan
dilakukan bisa didelegasikan akan tetapi tanggung jawab tetap pada dpjp.
b. Dokter memberikan minimali informasi yang harus diberikan kepada
pasien
1) Diagnose dan tata cara tindakan medis dan pengobatan
2) Tujuan tindsakan medis yang dilakukan
3) Alternative tindakan lain dan resikonya
4) Prognosis tentang tindakan yang akan diberikan
c. Dokter mengecek kembali apakah informasi yang diberikan dapat dimnengertio
oleh pasien dan keluarga.
d. Bila pasien tetap menolak diberikan tindakan pengobatan setelah dijelaskan
kembali tentang tujuan pengobatan dan resiko apabila tidak dilaksanakan maka
perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melapor kepada
dokter yang memberikan instruksi pengobatan tersebut.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Panduan Penolakan tindakan kedokteran


2. Spo Penolakan tindakan kedokteran
BAB V
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Panduan Penolakan tindakan kedokteran, maka setiap


penyelenggara kesehatan di RSUD Dr.R.Soetijono Blora dapat melaksanakan
pelayanan ini sesuai dengan kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai