Anda di halaman 1dari 4

MATERI DASAR DASAR PENYAKIT INFEKSI

1. Kolonisasi : merupakan suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen


infeksi,dimana organisme tersebut hidup,tumbuh dan berkembang biak,
tetapi tanpa disertai adanya respon imun atau gejala klinik. Pada
kolonisasi, tumbuh pejamu tidak dalam keadaan suseptibel. Pasien atau
petugas kesehatan bisa mengalami kolonisasi dengan kuman phatogen
tanpa merasa sakit, tetapi dapat menularkan kuman tersebut ke orang
lain. Pasien atau petugas kesehatan tersebut dapat bertindak sebagai
carrier.
2. Infeksi : merupakan suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen
infeksi (organisme),dimana terdapat respon imun, tetapi tidak disertai
adanya respon imun disertai gejala klinik.
3. Rantai Infeksi (chain of infection) merupakan rangkaian yang harus ada
untuk menimbulkan infeksi. Dalam melakukan tindakan pencegahan dan
pengendalian infeksi dengan efektif, perlu dipahami secara cermat rantai
infeksi.Kejadian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan dapat disebabkan
oleh 6 komponen rantai penularan, apabila satu mata rantai diputus atau
dihilangkan, maka penularan infeksi dapat dicegah atau dihentikan. Enam
komponen rantai penularan infeksi, yaitu:

a. Agen infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme penyebab


infeksi. Pada manusia, agen infeksi dapat berupa bakteri, virus,
jamur dan parasit. Ada tiga faktor pada agen penyebab yang
mempengaruhi terjadinya infeksi yaitu: patogenitas, virulensi dan
jumlah (dosis, atau “load”). Makin cepat diketahui agen infeksi
dengan pemeriksaan klinis klinis ataulaboratorium mikrobiologi,
semakin cepat pula upaya pencegahan dan penanggulangannya
bisa dilaksanakan.
b. Reservoir atau wadah tempat/sumber agen infeksi dapat hidup,
tumbuh, berkembang-biak dan siap ditularkan kepada pejamu
atau manusia. Berdasarkan penelitian, reservoir terbanyak adalah
pada manusia, alat medis, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah,
air, lingkungan dan bahan-bahan organik lainnya. Dapat juga
ditemui pada orang sehat, permukaan kulit, selaput lendir mulut,
saluran napas atas, usus dan vagina juga merupakan reservoir.
c. Portal of exit (pintu keluar) adalah lokasi tempat agen infeksi
(mikroorganisme) meninggalkan reservoir melalui saluran napas,
saluran cerna, saluran kemih serta transplasenta.
d. Metode Transmisi/Cara Penularan adalah metode transport
mikroorganisme dari wadah/reservoir ke pejamu yang rentan. Ada
beberapa metode penularan yaitu: (1) kontak: langsung dan tidak
langsung, (2) droplet, (3) airborne, (4) melalui vehikulum
(makanan, air/minuman, darah) dan (5) melalui vektor (biasanya
serangga dan binatang pengerat).
e. Portal of entry (pintu masuk) adalah lokasi agen infeksi memasuki
pejamu yang rentan dapat melalui saluran napas, saluran cerna,
saluran kemih dan kelamin atau melalui kulit yang tidak utuh.
f. Susceptible host (Pejamu rentan) adalah seseorang dengan
kekebalan tubuh menurun sehingga tidak mampu melawan agen
infeksi. Faktor yang dapat mempengaruhi kekebalan adalah
umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar
yang luas, trauma, pasca pembedahan dan pengobatan dengan
imunosupresan.

Gambar 1. Skema rantai penularan penyakit infeksi


4. Penyakit infeksi : merupakan suatu keadaan dimana ditemukan
adanya agen infeksi (organisme) yang disertai adanya respon imun
dan gejala klinik.
5. Penyakit menular atau infeksius : adalah penyakit (infeksi) tertentu
yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
6. Inflamasi (radang atau peradangan local) : merupakan bentuk
respon tubuh terhadap suatu agen ( tidak hanya infeksi,dapat berupa
trauma, pembedahan atau luka bakar, yang di tandai dengan adanya
sakit/nyeri (dolor), panas (calor), kemerahan (rubor), pembengkakan
(tumor) dan gangguan fungsi.
7. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) : sekumpulan
gejala klinik atau kelainan laboratoriuym yang merupakan respon
tubuh (inflamasi) yang bersifat sistemik. Kriteria SIRS bila ditemukan
2 atau lebih dari keadaan
berikut :
(1). Hipertermi atau hiporterni atau suhu tubuh yang tidak stabil,
(2). takikardi (sesuai usia) ,
(3). takipnoe (sesuai usia), serta
(4) leukositosis atau leukopenia (sesuai usia) atau pada hitung jenis
leukosit jumlah sel muda (batang) lebih dari 10%.SIRS dapat
disebabkan karena infeksi atau non infeksi seperti trauma,
pembedahan, luka bakar, pancreatitis atau gangguan metabolic.
SIRS yang disebabkan infeksi disebut sepsis.
8. Healthcare – associated infections (HAI’s) :
Kejadian infeksi tidak hanya berasal dari rumah sakit, tetapi juga
dapat dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Tidak terbatas
infeksi kepada pasien namun dapat juga kepada petugas kesehatan
dan pengunjung yang tertular pada saat berada di dalam lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan.
JenisdanFaktorRisikoInfeksiTerkaitPelayananKesehatanatau“Healthc
are-AssociatedInfections” (HAIs) meliputi;
a. Jenis HAIs yang paling sering terjadi difasilitas pelayanan
kesehatan, terutama rumah sakit mencakup:
 Ventilator associated pneumonia(VAP)
 Infeksi Aliran Darah(IAD)
 Infeksi Saluran Kemih (ISK)
 Infeksi Daerah Operasi (IDO)
b. Faktor Risiko HAIsmeliputi:
 Umur: neonatus dan orang lanjut usia lebih rentan.
 Status imun yang rendah/terganggu (immuno-
compromised): penderita dengan penyakit kronik,
penderitatumor ganas, pengguna obat-obat
imunosupresan.
 Gangguan/Interupsi barier anatomis:
- Kateter urin:meningkatkan kejadian infeksi saluran kemih
(ISK).
- Prosedur operasi: dapat menyebabkan infeksi daerah
operasi (IDO) atau “surgical siteinfection” (SSI).
- Intubasi dan pemakaian ventilator: meningkatkan kejadian
“VentilatorAssociated Pneumonia” (VAP).
- Kanula vena dan arteri: Plebitis, IAD
- Luka bakar dan trauma.
 Implantasi benda asing :
- Pemakaian mesh pada operasi hernia Pemakaian
implant pada operasi tulang, kontrasepsi, alat pacu
jantung.
- “cerebrospinalfluid shunts”
- “valvular / vascularprostheses”.
 Perubahan mikroflora normal: pemakaian antibiotika yang tidak
bijak dapat menyebabkan pertumbuhan jamur berlebihan dan
timbulnya bakteri resisten terhadap berbagai antimikroba.

Anda mungkin juga menyukai