Anda di halaman 1dari 21

Kondisi yang melemahkan pertahanan

pejamu melawan mikroorganisme

Vera Yulandasari, S.Kep., M.Si


Pejamu….?

• Organisme

• Biasanya berupa manusia atau hewan yang menjadi tempat terhadinya


proses alamiah penyakit.

• Penjamu memberikan tempat dan penghidupan kepada suatu pathogen

• Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang


mengandung mikroba pathogen disekelilingnya.

• Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia.


• Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks

• Respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba

patogen juga berbeda

• Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri,

virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi.


• Sistem imun bekerja untuk melindungi tubuh dari infeksi oleh

mikroorganisme, membantu proses penyembuhan dalam tubuh dan

membuang atau memperbaiki sel yang rusak apabila terjadi infeksi atau

cidera.

• Sistem imun mengenali dan mengeliminasi sel pejamu yang telah

dipengaruhi oleh virus intra sel


Pejamu…

• Penjamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat terjadinya

proses alamiah perkembangan penyakit. Penjamu adalah organisme,biasanya manusia

atau hewan yang menjadi tempat persinggahan penyakit.

• Pejamu(Host) adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat

mempengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit.


Mekanisme Pejamu
1) Pertahanan non-spesifik
Dengan mengeluarkan agen infeksi atau membunuhnya pada kontak pertama.
Bilamana patogen menimbulkan infeksi,berbagai respon non-adaptif dini penting untuk
mengendalikan infeksi dan mempertahankan pengawasan terhadapnya, sampai
terbentuk respon imun adaptif (Gray, 1994)

2) Pertahanan spesifik atau kimiawi kulit


Sekresi asam lemak dan asam laktat melalui kelenjar keringat dan sebarea, sekresi
lendir, pergerakan silia, sekresi air mata, air liur, asam lambung, serta lisotym dalam air
mata
3) Simbiosis dengan bakteri flora normal yang
memproduksi zat yang dapat menjegah invasi mikro
organisme seperti laktobasilus pada epitel organ

4) Innate immunity (Mekanisme non-Spesifik)seperti


sel polimorfonukleat (PMN), Makrofag, Aktivasi
komplomen, Sel Mast, Sel Naturak Killer (NK)
5) Imunitas spesifik, yang terdiri dari imunitas humoral dan seluler. Secara umum
pengontrolan infeksi intraselular seperti infeksi virus, protozoa, jamur dan beberapa
bakteri intraselular fakultatif terutama membutuhkan imunitas yang diperani oleh sel
yang dinamakan imunitas selular, sedangkan bakteri ekstraselular dan toksin
membutuhkan imunitas yang diperani oleh antibodi yang dinamakan imunitas humoral.
Secara keseluruhan pertahanan imunologik dan nonimunologik (nonspesifik)
bertanggung jawab bersama dalam pengontrolan terjadinya penyakit infeksi

6) Virulensi, bakteri yg dapat menyebabkan penyakit dan mampu menyerang jaringan


tubuh sehingga menyebabkan penyakit yg parah
Faktor yang menyebabkan melemahnya pertahanan pejamu

1) Umur

• Menyebabkan adanya perbedaan penyakit yang diderita seperti penyakit campak pada anak-anak,

penyakit kanker pada usia pertengahan dan penyakit aterosklerosis pada usia lanjut

2) Jenis kelamin

• Frekuensi penyakit pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada wanita dan penyakit tertentu seperti

penyakit pada kehamilan serta persalinan hanya terjadi pada wanita sebagaimana halnya penyakit

hipertrofi prostat hanya dijumpai pada laki-laki.


3) Ras
• Hubungan antara ras dan penyakit tergantung pada tradisi, adat istiadat dan perkembangan
kebudayaan. Terdapat penyakit tertentu yang hanya dijumpai pada ras tertentu seperti fickle
cell anemia pada ras Negro.

4) Genetik
• Ada penyakit tertentu yang diturunkan secara herediter seperti mongolisme, fenilketonuria,
buta warna, hemofilia dan lain-lain.

5) Pekerjaan
• Status pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit akibat pekerjaan seperti
keracunan, kecelakaan kerja, silikosis, asbestosis dan lainnya.
6) Status Nutrisi
• Gizi yang buruk mempermudah sesorang menderita penyakit infeksi seperti TBC dan kelainan
gizi seperti obesitas, kolesterol tinggi dan lainnya.

7) Status Kekebalan
• Reaksi tubuh terhadap penyakit tergantung pada status kekebalan yang dimiliki sebelumnya
seperti kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan seumur hidup. contoh : campak

8) Adat-Istiadat
• Ada beberapa adat-istiadat yang dapat menimbulkan penyakit seperti kebiasaan makan ikan
mentah dapat menyebabkan penyakit cacing hati.
9) Gaya hidup

• Kebiasaan minum alkohol, narkoba dan merokok dapat menimbulkan gangguan pada

kesehatan.

10) Psikis

• Faktor kejiwaan seperti emosional, stres dapat menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi,

ulkus peptikum, depresi, insomnia dan lainnya.


Respon imun terhadap infeksi

1. Jumlah&fungsi Th, Ts dan Tc yg teraktivasi


2. Jumlah & fungsi sel B
3. Jumlah sel memori

Pola reaksi imunologik bergantung pd jenis dan sifat mikroorganisme


Bentuk imunitas terhadap bakteri

1. Imunitas thd toksin bakteri

Exotoxin dan endotoksin dari bakteri secara lsg akan dimusnahkan oleh

respons imun penjamu penyakit dpt dicegah.

2. Imunitas thd kapsul bakteri

Bakteri menghindari fagositosis dgn melapisi dirinya dg polisakarida 

menghambat fagositosis
3. Imunitas thd bakteri yg hidup intraseluler

Bakteri menghindari respons imun penjamu, utk

berkembangbiak di dlm sel = khusus sel fagosit


• Respons imun terhadap patogen ekstraselular dan intraseluler

berbeda.

• Sistem imun pada patogen ekstraselular ditujukan untuk

menghancurkan patogen serta menetralisir produknya, pada

patogen intraseluler sel T dapat menghancurkan sel yang terinfeksi,

dalam kata lain sitotoksik, atau dapat mengaktivasi sel untuk

menghadapi patogen
• Sel-sel utama yang berperan pada respons imun dalam

infeksi mikroorganisme yaitu makrofag, sel T dan sel B.

• Sel-sel tersebut berinteraksi satu dengan yang lain

secara langsung atau melalui interleukin (IL). Selain itu

diikutsertakan pula komplemen, sel NK dan sel K.


Respon pejamu tergantung dr jumlah mikroba
• Respon pejamu yang terjadi juga tergantung dari jumlah mikroba yang masuk.
Mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi agen yang berbahaya…..
1. Pertahan fisik dan kimiawi
Seperti kulit, sekresi asam lemak dan asam laktat melalui kelenjar keringat, sekresi lender, pergerakan
silia, sekresi air mata, air liur, urin, asam lambung serta lisosom dalam air mata

2. Simbiosis dengan banteri flora normal


Yang memproduksi zat yang dapat mencegah invasi mikroorganisme
3. Innate immunity (mekanisme non-spesifik)
Seperti sel polimorfonuklear (PMN) dan magrofag, aktivasi komplemen, sel mast, protein fase akut,
interferon, sel NK (natural killer) dan mediator eosinofil

4. Imunitas spesifik
Yang terdiri dari imunitas humoral dan seluler. Secara umum pengontrolan infeksi intra selular seperti
virus, protozoa, jamur dan beberapa bakteri intra seluler fakultatif terutama membutuhkan imunitas
yang diperani oleh sel yang dinamakan imunitas seluler, sedangkan bakteri ekstra seluler dan toksin
membutuhkan imunitas yang di perani oleh antibody yang dinamakan imunitas humoral. Secara
keseluruhan pertahanan imunologi dan non imunologik (non spesifik) bertanggung jawab Bersama
dalam pengontrolan terjadinya penyakit infeksi
Terimakasih…..

Anda mungkin juga menyukai