Anda di halaman 1dari 13

KONDISI YANG MELEMAHKAN PERTAHANAN

PEJMU MELAWAN MIKROORGANISME (VIRUS,


BAKTERI, JAMUR, PARASIT, RIKETSIA, CLAMIDIA)
1.Dorma Lumban Gaol 5.Paulina Sihotang
(032021015) (032021081)
2.Endang Ayu Lestari 6.Tantri Hutabarat
(032021018) (032021091)
3.Novri Sintia Zega 7.Veni Napitupulu
(032021039) (032021093)
4.Muhammad Rafli 8.Rotua Nainggolan
(032021035) (032021086)
Pengertian Pejamu
Pejamu merupakan intrinsik faktor
yang mempengaruhi individu untuk
terpapa, kepekaan (susceptibility )atau
berespon terhadap agen penyebab
penyakit.
Pejamu adalah manusia atau makhluk hidup
lainnya yang menjadi tempat terjadinya proses
alamiah perkembangan penyakit. Pejamu adalah
organisme,biasanya manusia atau hewan yang
menjadi tempat persinggahan penyakit.
Pejamu bisa saja terkena atau tidak
terkena penyakit. Pejamu memberikan
tempat dan penghidupan bagi suatu
patogen.(Timmreck,2005)
SISTEM KEKEBALAN

Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem pertahanan


manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus,
bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan
dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain
seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang
teraberasi menjadi tumor.
Kekebalan Terhadap Penyebab Penyakit Infeksi
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh
paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari,
dan polusi. Stres emosional atau fisiologis dari
kejadian ini adalah tantangan lain untuk
mempertahankan tubuh yang sehat.

Biasanya manusia dilindungi oleh sistem pertahanan


tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag,dan
cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga
kesehatan.Kelebihan tantangan negatif, bagaimanapun,
dapat menekansistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan
tubuh, danmengakibatkan berbagai penyakit fatal.
Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Bakteri
Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung
mikrobapatogen di sekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit
infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks.
Oleh karena itu respons imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba
.
patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologik spesifik mikroba menentukan
mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun
terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraselular atau bakteri intraselular mempunyai
karakteristik tertentu pula
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit,
radiasimatahari, dan polusi. Stres emosional atau fisiologis dari kejadian
ini adalahtantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita
dilindungioleh sistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag,
dancukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan.
1. Pertahanan non-spesifik(innate) dengan
mengeluarkan agen infeksi atau
membunuhnya pada kontak pertama.
Bilamana patogen menimbulkan
infeksi,berbagai respon non-adaptif dini
penting untuk mengendalikan infeksi dan
mempertahankan pengawasan terhadapnya,
sampai terbentuk respon imun adaptif 2. Pertahanan fisik dan
(Gray, 1994). kimiawi kulit, sekresi asam
lemak dan asam laktat melalui
kelenjar keringat dan sebarea,
sekresi lendir, pergerakan
silia, sekresi air mata, air liur,
asam lambung, serta
lisotymdalam air mata
3) Simbiosis dengan bakteri flora normal
yang memproduksi zat yang dapat
menjegah invasi mikro organisme seperti
laktobasilus pada epitel organ.

4) Innate immunity(Mekanisme non-


Spesifik)sepertisel polimorfonukleat
(PMN), Makrofag, Aktivasi
komplomen, Sel Mast, Sel Naturak
Killer (NK).
Faktor yang Menyebabkan Melemahnya Pertahanan Pejamu

1) Umur
2) Jenis Kelamin
3) RAS
4) Genetik
5) Pekerjaan
6) Status Nutrisi

7) Status Kekebalan
8) Adat Istiadat
9) Gaya Hidup
10) Psikis
INFEKSI BAKTERI EKSTRASELULER

Bakteri ekstraseluler adalah bakteri yang dapat bereplikasi di luar sel,


di dalamsirkulasi, di jaringan ikat ekstraseluler, dan di berbagai jaringan. Berbagai
jenis bakteri yang termasuk golongan bakteri ekstraseluler telah disebutkan pada bab
sebelumnya. Bakteri ekstraseluler biasanya mudah dihancurkan oleh sel fagosit.Pada
keadaan tertentu bakteri ekstraseluler tidak dapat dihancurkan oleh selfagosit karena
adanya sintesis kapsul antifagosit, yaitu kapsul luar (outercapsule) yang
mengakibatkan adesi yang tidak baik antara sel fagosit denganbakteri, seperti pada
infeksi bakteri berkapsul Streptococcus pneumoniae atauHaemophylus influenzae.
Selain itu, kapsul tersebut melindungi molekulkarbohidrat pada permukaan bakteri
yang seharusnya dapat dikenali olehreseptor fagosit.
INFEKSI BAKTERI INTRASELULER
Strategi pertahanan bakteri
Bakteri intraseluler terbagi atas dua jenis, yaitu
bakteri intraseluler fakultatif dan obligat.

Bakteriintraseluler
obligat adalah bakteri
Bakteri intraseluler fakultatif adalah
yang hanya dapat
bakteri yang mudahdifagositosis
hidup dan
tetapi tidak dapat dihancurkan oleh
berkembangbiak di
sistem fagositosis
dalam sel hospes.
Hal ini dapat terjadi karena bakteri
tidak dapatdijangkau oleh antibodi dalam
sirkulasi, sehingga mekanisme respons
imunterhadap bakteri intraseluler juga
berbeda dibandingkan dengan
bakteriekstraseluler.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai