Anda di halaman 1dari 8

Tugas ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah

Imunologi
Dosen Pengampu : Ratih Kusuma Dewi, S. Kep, Ns., M. Biomed

Disusun oleh:
MEISYA PUTRIA RIANTI
2211604083

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Imonologi atau Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi.
Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut
sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan
lainnya disebut respons imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan
keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.

Mikroba dapat hidup ekstraseluler, melepas enzim dan menggunakan makanan yang
banyak mengandung gizi yang diperlukannya. Mikroba lain menginfeksi sel pejamu dan
berkembang biak intraseluler dengan menggunakan sumber energi sel pejamu. Baik mikroba
ekstraseluler maupun intraseluler dapat menginfeksi subyek lain, menimbulkan penyakit dan
kematian, tetapi banyak juga yang tidak berbahaya bahkan berguna untuk pejamu. Pertahanan
imun terdiri atas sistem imun alamiah atau nonspesifik (nature innate/ native) dan didapat atau
spesifik (adaptive/ acquired).

1.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum Imunologi ini untuk mengetahui tentang imunologi
dan Sistem imunologi

1.3 Manfaat
Manfaat dilakukannya praktikum ini dapat menambah wawasan mahasiswa/mahasiswi
mengenai Imunologi dan juga yang termasuk ke dalam sistem imun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Imunologi


Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pertahanan atau imunitas
terhadap senyawa makromolekuler atau organisme asing yang masuk kedalamtubuh. Secara
historisistilahini kemudian digunakan untuk menjelaskan perlindungan terhadap penyakit
infeksi. Untuk melindungi dirinya, tubuh memerlukan mekanisme yang dapat membedakan
sel-sel itu sendiri (Self) dariagen-agen penginvasi (nonself).
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk
virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan
juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah
dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

2.2 Fungsi Sistem Imun


Sistem imun adalah sistem yang sangat penting bagi tubuh untuk menghindari dan
melawan berbagai penyakit (Abbas et al,2007).
Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:
▪ Pertahanan tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan jika
sel-sel imun yang bertugas untuk pertahana ini mendapatkan gangguan atau tidak
bekerja dengan baik, maka orang akan mudah terkena sakit
▪ Keseimbangan, atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari
komponen tubuh.
▪ Perondaan(Penjaga), sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuan untuk
memantau ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka
sel peronda tersebut akan membinasakannya.
2.3 Macam- Macam Sistem Imun
Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2 yaitu sistem imun non spesifik dan atau sistem
imun spesifik.
1. Sistem kekebalan tubuh non spesifik
Sistem imun non-spesifik merupakan imunitas bawaan yang artinya respon terhadap
zat asing yang masuk ke dalam tubuh dapat terjadi walaupun tubuh belum pernah
terpapar zat tersebut. Komponen utama sistem imun non-spesifik adalah pertahanan
fisik, kimiawi, humoral dan selular (Kresno, 2010).
Respon imun non spesifik terdiri dari:
1) Pertahanan fisik/mekanik
Kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan, batuk, bersin akan mencegah masuknya
berbagai kuman patogen kedalam tubuh.
2) Pertahanan biokimia
Bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga,
spermin dalam semen, mengandung bahan yang berperan dalam pertahanan tubuh
secara biokimiawi.
3) Pertahanan humoral
Berbagai bahan dalam sirkulasi berperan pada pertahanan tubuh secara humoral.
Bahan-bahan tersebut adalah:
a. Komplemen
Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan parasit karena
Komplemen dapat menghancurkan sel membran bakteri
b. Interferon
Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh berbagai sel manusia yang
mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.
c. C-Reactive Protein (CRP)
Peranan CRP adalah sebagai opsonin dan dapat mengaktifkan komplemen. CRP
dibentuk oleh badan pada saat infeksi.
4) Pertahanan seluler
Fagosit/makrofag dan sel NK berperanan dalam sistem imun non spesifik seluller.
2. Sistem kekebalan tubuh Imun Spesifik
Respon imun spesifik merupakan mekanisme pertahanan yang ditujukan khusus
terhadap satu jenis antigen, karena itu tidak dapat berperan terhadap antigen jenis lain.
Imun spesifik mampu mengenali kembali antigen yang pernah dijumpainya (memiliki
memory), sehingga paparan berikutnya akan meningkatkan efektifitas mekanisme
pertahanan tubuh (Kresno, 2003).
Sistem imun spesifik ada 2, yaitu:
1) Sistem imun spesifik humoral
Yang berperanan dalam sistem imun humoral adalah limfosit B atau sel B. sel didalam
serum. Funsi utama antibody ini ialah untuk pertahanan tehadap infeksi virus, bakteri
(ekstraseluler), dan dapat menetralkan toksinnya.
2) Sistem imun spesifik selular
Yang berperanan dalam sistem imun spesifik seluler adalah limfosit T atau sel T.
Fungsi utama sel imun spesifik adalah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup
intraseluler, virus, jamur, parasit, dan keganasan.

2.4 Faktor-faktor Yang Merendahkan Sistem Imun


Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut adalah faktor-
faktor yang merendahkan sistem keimunan kita:
1. Cara hidup yang tidak sihat
2. Kekurangan zat makanan
3. Pencemaran udara atau alam sekitar
4. Keletihan
5. Tekanan dan kerisauan
6. Kurang bersenaman
7. Penggunaan antibiotik yang berlebihan.
Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita mendapat jangkitan.
Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah mudah berasa letih, tidak bersemangat,
sentiasa selesema, jangkitan usus (makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan
mual), luka sukar untuk sembuh, alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang tidak
teratur juga boleh menyebabkan kecederaan pada sel.
BAB III
ISI
3.1 Sistem Imunitas Bawaan
Imunitas bawaan menambah perlindungan yang ditawarkan oleh hambatan anatomis dan
fisiologis. Sistem kekebalan bawaan bergantung pada repertoar reseptor yang terbatas
untuk mendeteksi patogen yang menyerang, tetapi mengkompensasi jumlah reseptor
invarian yang terbatas ini dengan menargetkan komponen mikroba yang dilestarikan yang
dimiliki oleh kelompok besar patogen.
a. Sel epitel atau anatomical barrier adaalah sistem Pertahanan tubuh yang sudah pasti
ada didalam tubuh. Penghalang anatomis kekebalan bawaan melibatkan hambatan
mekanis, kimia, dan biologis yang bertindak sebagai garis pertahanan pertama
melawan patogen.
Hambatan mekanis kekebalan bawaan: Hambatan mekanis atau hambatan fisik
menghalangi masuknya patogen ke dalam tubuh secara fisik.
Hambatan kimia kekebalan bawaan: Hambatan kimia menghalangi masuknya
patogen pada bukaan tubuh dan permukaan tubuh bagian dalam. Contoh penghalang
kimia termasuk keringat, ASI, lendir, air liur, air mata dan air mani.
Hambatan biologis kekebalan bawaan: Ada sejumlah bakteri tidak berbahaya yang
hidup di dalam saluran kemih, pencernaan, dan reproduksi kita yang membuat
lingkungan tidak ramah bagi patogen atau bakteri berbahaya untuk bertahan hidup di
tubuh kita.
b. Pattern Recognition System, merupakan protein yang mampu mengenali molekul
yang sering ditemukan pada patogen atau molekul yang dilepaskan oleh sel yang
rusak.Sebelum munculnya kekebalan adaptif dan, oleh karena itu, dianggap sebagai
bagian dari sistem kekebalan bawaan. Sinyal yang berasal dari keterlibatan PRR pada
sel imun mengaktifkan respons mikrobisida dan pro-inflamasi yang diperlukan untuk
menghilangkan atau, setidaknya, mengandung agen infeksi. Bentuk kematian sel
yang dikendalikan secara molekuler juga merupakan bagian dari mekanisme yang
sangat nenek moyang yang terlibat dalam aspek kunci fisiologi organisme
multiseluler, termasuk eliminasi sel yang tidak diinginkan, rusak atau terinfeksi.
c. Complement system atau sistempat komplemen, sistem pengawasan imun bawaan
yang kompleks, memainkan peran kunci dalam pertahanan melawan patogen dan
homeostasis inang. Sistem komplemen diprakarsai oleh perubahan konformasi dalam
pengenalan kompleks molekuler pada penginderaan sinyal bahaya
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pertahanan atau imunitas
terhadap senyawa makromolekuler atau organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Zat
asing dapat berupaVirus, Bakteri, Protozoa atau parasit. Sistem imun terbagi dua berdasarkan
perolehannya atau asalnya, yaitu Sistem Imun Nonspesifik (Sistem imun alami) merupakan
lini pertama sedangkan Sistem Imun Spesifik (Sistem imun yang didapat/hasil adaptasi)
merupakan lini kedua dan juga berfungsi terhadap serangan berikutnya oleh mikroorganisme
patogen yang sama.Masing-masing dari sistem imun mempunyai komponen seluler dan
komponen humoral, walaupun demikian, kedua sistem imun tersebut saling bekerjasama
dalam menjalankan fungsinya untuk mempertahankan tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Abbas Ak, l. a. (2007). cellular and molecular immunology. saunders elsevier.

B, K. S. (2019). Imunologi Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: Universitas Indonesia.

Kresno. (2010). imunologi Diagnosis dan prosedur laboratorium. Jakarta: badan penerbit fakultas
kedokteran universitas indonesia.

kresno, S. B. (2003). Immunologi Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: FKUI.h.7-10. 15-17.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/284a0e69155751dc6c459b07f14bc03c.pd
f

http://jim.unindra.ac.id/index.php/vhdkv/article/download/898/pdf

http://jim.unindra.ac.id/index.php/vhdkv/article/download/898/pdf

https://byjus.com/biology/components-of-innate-immunity/

https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fimmu.2018.02379/full

https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fimmu.2015.00262/full

Anda mungkin juga menyukai