Anda di halaman 1dari 16

Tugas Imunoserologi Teori

Kelompok 1
Ahmad Rio Fatullah
Pamella Devi Sutedja
Puspitasari

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten


Tahun Ajaran 2014/2015
D3 Analis Kesehatan Kelas 2B

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup. Dalam
tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga
daya tahan tubuh terhadap penyakit juga prima.

Sistem imun sangat

diperlukan bagi tubuh kita.System imun diperlukan sebagai pertahanan


tubuh terhadap infeksi. Berbagai komponen system imun bekerja sama
dalam sebuah respon imun. Apabila seseorang secara imunologis terpapar
pertama kali dengan antigen kemudian terpapar lagi dengan antigen yang
sama, maka akan timbul respon imun sekunder yang lebih efektif. Reaksi
tersebut

dapat

berlebihan

dan

menjurus

ke

kerusakan

individu

mempunyai respon imun yang menyimpang. Kelainan yang disebabkan


oleh respon imun tersebut disebut hipersensitivitas. Pada bayi yang baru
lahir pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan
memerlukan ASI yang membawa sistem kekebalan sang ibu untuk
membantu kekebalan tubuh bayi. Semakin dewasa sistem kekebalan
tubuh terbantuk semakin sempurna. Namun pada orang lanjut usia sistem
kekebalan tubuhnya secara alami semakin menurun. Itulah sebabnya
timbul penyakit degeneratif atau penyakit penuaan.
Pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan secara cepat
dan instan. Hal ini berdampak juga pada pola makan misalnya sarapan
didalam kendaraan, makan siang serba tergesah-gesah, dan malam
karena kelelahan jadi tidak ada nafsu makan. Belum lagi kualitas makanan
yang dikonsumsi, polusi udara, kurang berolahraga dan stres. Apabila
terus berlanjut maka daya tahan tubuh akan terus menurun, lesu, cepat
lelah dan mudah terserang penyakit. Sehingga saat ini banyak orang yang
masih muda banyak yang mengidap penyakit degeneratif. Kondisi stres
dan pola hidup modern serta polusi, diet tidak seimbang dan kelelahan
menurunkan daya tahan tubuh sehingga menurunkan kecukupan antibodi.

Gejala menurunnya daya tahan tubuh seringkali terabaikan sehingga


timbul berbagai penyakit infeksi, penuaan dini pada usia dini.Salah satu
sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan kegiatan dan
tidak pernah melalaikan tugasnya adalah sistem kekebalan tubuh atau
biasa kita sebut dengan sistem imun. Sistem ini melindungi tubuh
sepanjang

waktu

dari

semua

jenis

penyerang

yang

berpotensi

menimbulkan penyakit pada tubuh kita. Ia bekerja bagi tubuh bagaikan


pasukan tempur yang mempunyai persenjataan lengkap. Setiap sistem,
organ, atau kelompok sel di dalam tubuh mewakili keseluruhan di dalam
suatu pembagian kerja yang sempurna. Setiap kegagalan dalam sistem
akan menghancurkan tatanan ini.
Oleh karena itu, untuk dapat lebih memahami tentang sistem imun ini
dan berbagai komponen penyusun yang ada di dalamnya, maka kami
membuat makalah ini, makalah yang akan menambah pengetahuan kita
tentang peranan sistem imun dalam tubuh manusia yang mempunyai
peranan penting dalam sistem mempertahankan kesehatan dan daya
tahan tubuh seseorang. Sistem Kekebalan tubuh sangat mendasar
perannya bagi kesehatan, tentunya harus di sertai dengan pola makan
yang sehat, olah raga yang cukup serta terhindar dari masuknya senyawa
beracun ke dalam tubuh. Sekali senyawa beracun hadir didalam tubuh,
maka harus segera dikeluarkan.

TINJAUN PUSTAKA

A. Sejarah Imunologi
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi imunitas.
Imunologi berasal dari ilmu kedokteran dan penelitian awal akibat dari
imunitas sampai penyakit. Sebutan imunitas yang pertama kali diketahui
adalah selama wabah Athena tahun 430 SM. Thucydides mencatat bahwa
orang yang sembuh dari penyakit sebelumnya dapat mengobati penyakit
tanpa terkena penyakit sekali lagi. Observasi imunitas nantinya diteliti
oleh Louis Pasteur pada perkembangan vaksinasi dan teori penyakit
kuman. Teori Pasteur merupakan perlawanan dari teori penyakit saat itu,
seperti teori penyakit miasma. Robert Koch membuktikan teori ini pada
tahun 1891, untuk itu ia diberikan hadiah nobel pada tahun 1905. Ia
membuktikan bahwa mikroorganisme merupakan penyebab dari penyakit
infeksi. Virus dikonfirmasi sebagai patogen manusia pada tahun 1901
dengan penemuan virus demam kuning oleh Walter Reed. Imunologi
membuat

perkembangan

hebat

pada

akhir

abad

ke-19

melalui

perkembangan cepat pada penelitian imunitas humoral dan imunitas


selular. Paul Ehrlich mengusulkan teori rantai-sisi yang menjelaskan
spesifisitas

reaksi

antigen-antibodi.

Kontribusinya

pada

pengertian

imunitas humoral diakui dengan penghargaan hadiah nobel pada tahun


1908, yang bersamaan dengan penghargaan untuk pendiri imunologi
selular, Elie Metchnikoff.

B. Pengertian Sistem Imun/Kekebalan Tubuh


Beberapa definisi dari sistem imun/kekebalan tubuh, yaitu antara lain:
1. Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme
yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan
mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini
mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas,
organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai
cacing

parasit,

serta

menghancurkan

zat-zat

asing

lain

dan

memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan


agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit
karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar dapat
menginfeksi organisme.
2. Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus
pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,
sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus,
serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh
juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus
yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam
tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap
sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan
meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

C. Kedudukan Imunologi dalam Kehidupan


Imunologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme yang melindungi
hospes

dari

kesakitan.

Kesakitan

tersebut

dapat

berasal

dari

mikroorganisme dari luar tubuh (misal bakteri, virus atau fungi), kimiawi
eksogenus (misal polen, dander, atau racun ivy), atau sel-sel endogenus

(misal sel malignan atau sel senescent). Secara kolektif mekanisme ini
disebut respon imun dan merupakan mekanisme pertahanan yang luas,
termasuk inflamasi, fagositosis, sintesis antibodi, dan efektor sel T.
Disamping pertahanan, sistem imun mendeteksi dan mengeliminasi selsel neoplastik dan menjaga homeostasis dengan mengeluarkan sel-sel
normal yang mati. Sistem imun adalah kompleks, suatu rangkaian proses,
diatur dengan ketat, yang memerlukan hospes untuk mendeteksi
perubahan sel-sel dalam hospes atau sel-sel eksogenus yang tidak
diinginkan. Tujuan utama respon imun, adalah untuk melindungi individu
dari

tantangan

dan

untuk

memperbaiki

homeostasis.

Tujuan

ini

memerlukan sistem imun untuk mengenal tantangan tantangan yang


mengganggu, merespon dengan cepat atau dengan penundaan dan
kemudian memperbaiki tempat masuknya tantangan tersebut. Beberapa
mekanisme terutama menggantungkan pada interaksi antara sel-sel,
sedangkan mekanisme yang lain diperantarai oleh substansi humoral
(senyawa larut yang disekresi oleh bermacam-macam sel. Ada dua tipe
imunitas, yaitu imunitas alami dan imunitas perolehan.
-

Imunitas alami : adalah pertahanan pertama terhadap organisme


penantang

eksogenus.

Mekanisme

yang

terjadi

bersifat

nonspesifik, jadi tidak ada diskriminasi antara penantang yang


berbeda. Lapisan penahan, seperti kulit dan membrane mucus,
menyediakan pertahanan pertama dari serbuan organisme dengan
mencegah masuknya mereka ke dalam hospes. Imunitas alami juga
tergantung pada spesies, ras atau strain, dan seks. Beberapa faktor
fisiologik

imunitas

alami

mengurangi

kemungkinan

terjadinya

Infeksi, dengan memberikan lingkungan yang tidak menyenangkan


bagi organisme
infektif : asam lambung merusak organisme yang tertelan, aksi air
mata

membersihkan

material

asing

dari

mata,

aliran

urin

mencegah infeksi oleh bakteri pada bagian lebih bawah saluran


urinari, dan rambut getar serta mukus dari saluran pernafasan,
mengusir bahan partikel yang masuk melalui udara. Umur dan

status nutrisi, juga mempengaruhi imunitas alami. Beberapa


senyawa kimia yang disekresi oleh berbagai macam sel, juga
mendukung imunitas alami. Lisozim, asam laktat, asam lemak
jenuh, menyediakan perlawanan terhadap beberapa bakteri dan
fungsi. Mukoprotein, mencegah melekatnya virus ke sel, sehingga
mencegah masuknya virus ke dalam sel. Interferon mengganggu
replikasi virus. Ada dua proses fisiologik utama dari imunitas alami:
fagositosis dan inflamasi. Apabila imunitas alami tidak mampu
untuk melindungi individu dari tantangan, maka akan distimulasi
imunitas adaptif atau spesifik.
-

Imunitas adaptif: Inisiasi respon imun memerlukan waktu untuk


mengaktifkan sel dan memproduksi antibodi dan sitokin. Ada dua
cabang utama imunitas spesifik yang efektif: imunitas humoral
dan imunitas seluler. Imunitas adaptif diklasifikasikan berdasar
pada peran hospes dalam mengembangkan imunitas spesifik
adaptif:
imunitas aktif
imunitas pasif
imunitas adoptif
Dari uraian diatas, diperoleh pengertian bahwa tujuan utama respon

imun, adalah untuk melindungi individu dari tantangan dan untuk


memperbaiki homeostasis. Tetapi dalam keadaan tertentu tujuan utama
respon imun yang menguntungkan, akan berubah menjadi merugikan.
Beberapa keadaan tidak menyenangkan, yang disebabkan oleh adanya
respon imun :
Alergi dan hipersensitivitas, merupakan efek adanya respon
imun berlebihan yang merugikan hospes.
Autoimunitas, adalah kegagalan sistem imun mentoleransi "self
atau reaksi imun yang ditujukan ke "self.
Penelitian atau studi yang dilakukan berdasar pada respon imun,
antara lain :

Imunologi kanker adalah studi tentang antigen tumor dan respon


imunologi terhadap tumor
Imunologi seluler meneliti tentang limfosit dan organ limfoid yang
terlibat dalam respon imun.
Imunokimia, mempelajari immunoassay dan interaksi antigenantibodi.
Imunogenetik,

mempelajari

kontrol

genetik

respon

imun,

khususnya MHC
Imonohematologi, mempelajari golongan darah, variasi genetik
dalam antigen sel-sel darah.
Imunopatologi, mempelajari kerusakan organ yang disebabkan
oleh produk imun atau proses imun.
fmanologi mikrobial, mempelajari antigen dari bakteri, virus,
parasit, dan pengembangan vaksin.
Imunologi molekuler, meenganalisa struktur aanigen, antibody,
sitokin, dan komplemen.
Transplantasi, meneliti typing jaringaan, penolakan cangkok, dan
toleran imunologi.

D. Fungsi Sistem Imun dan Peran Sistem Imun


Sistem Imun mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit.
2. Menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi
asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk
ke dalam tubuh.
3. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel)
untuk perbaikan jaringan.
4. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.

Peran sistem Imun dalam Bidang Kesehatan :


1. Pemeriksaan Golongan Darah
2. Pemeriksaan Tes Kehamilan baik biologi maupun serologi
3. Pemeriksaan Salmonella (Widal, Tubeks, Elisa)
4. Pemeriksaan Sifilis dan Pemeriksaan Rapid Plasma Reagin (RPR)
5. Pemeriksaan Treponema Pallidum Hemaglutinasi (TPHA)

Peran sistem imun dalam kehidupan yaitu :


Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan.
Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Kemampuannya

untuk

mengenali

benda-benda

asing

seperti

bakteri, virus, parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat
penting, karena harus bisa membedakan mana kawan ( bakteri
yang menguntungkan dan sel tubuh yang baik ) mana lawan ( virus,
bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas dan sel-sel yang
bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker ) dan mana yang orang
biasa ( alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat.
Bisa bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda
asing itu

Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa &


rumus kimiawi antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka
yang disimpan didalam Transfer Factor tubuh ) sehingga bisa
dengan cepat menolak serangan ulang di masa depan.

Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa
meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.

E. Respon Imun
Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian
yang kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut.
Respons imun ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan protein,
terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen, dansitokin yang saling
berinteraksi secara kompleks. Dilihat dari beberapa kali pajanan antigen
maka dapat dikenal dua macam respon imun yaitu:
1. Respons imun primer
Respons imun primer adalah respon imun yang terjadi pada pajanan
yang pertama kalinya dengan antibodi. Antibodi yang terbentuk pada
respons imun ini kebanyakan adalah IgM dengan titer yang lebih rendah
dibanding

dengan

respons

imun

sekunder,

demikian

pula

daya

afinitasnya. Waktu antara antigen masuk sampai timbul antibodi (lag


phase) lebih lama bila disbanding dengan respons imun sekunder.
2. Respons imun sekunder
Pada respons imun ini, antibodi yang dibentuk terutama adalah IgG,
dengan titer dan afinitas lebih tinggi, serta fase lag lebih pendek
dibanding respons imun primer. Hal ini disebabkan oleh karena sel memori
yang yang terbentuk pada respons imun primer akancepat mengalami

transformasi blast, proliferasi, dan diferensiasi menjadi sel plasma yang


menghasilkan antibodi. Demikian pula dengan imunitas seluler, sel
limfosit

akan

lebih

cepat

mengalami

transformasi

blast

dan

berdeferensiasi menjadi sel T aktif sehingga lebih banyak terbentuk sel


efektor dan sel memori (Ranuh, 2001).

F. Pembagian Pertahanan Tubuh


Pertahanan tubuh melindungi tubuh terhadap agen lingkungan yang
asing bagi tubuh. Agen lingkungan ini antara lain adalah:
-

Patogen (virus, bakteri, jamur, dan lain-lain)

Produk tumbuhan

Produk hewan

Zat kimia

Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh spesifik dan pertahanan


tubuh non spesifik :
1) Pertahanan tubuh spesifik
Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikro organisme
dan tidak memberikan proteksi terhadap mikro organisme yang tidak
berkaitan.
Pertahanan ini di dapat melalui pejanan terhadap agen infeksius spesifik
sehingga jaringan tubuh membentuk sistem imun. Kemampuan tubuh
untuk pertahanan diri melawan infeksi dan berupaya untuk membawanya
kedalam sel dari orang atau hewan lain.
Karakteristik sistem imun

Spesifitas, dapat membedakan berbagai zat asing.

Memikro organismeri dan amplifikasi, mengingat kembali kontak


sebelumnya.

Pengenalan bagian diri, membedakan agen asing dan sel tubuh


sendiri.

Komponen respon imun

Antigen, yaitu zat yang menyebabkan respon imun spesifik.

Antibody, yaitu suatu protein yang dihasilkan oleh sistem imun


sebagai respon terhadap keadaan antigen.

2) Pertahanan tubuh non spesifik


Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme dan
memberikan perlindungan umum terhadap berbagai jenis agens. Secara
umum pertahanan tubuh non spesifik ini terbagi menjadi pertahanan fisik,
mekanik dan kimiawi.
Pertahanan fisik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh
manusia antara lain adalah:
a. kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama
karena

sifatnya

yang

permeabel

terhadap

infeksi

berbagai

organisme.
b. asam

laktat,

dalam

keringat

dan

sekresi

sebasea

dalam

mempertahankan pH kulit tetap rendah, sehingga sebagian besar


mikro organisme tidak mampu bertahan hidup dalam kondisi ini.

c. cilia, mikro organisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar


oleh gerakan silia yang melekat pada sel epitel.
d. mukus, membran mukosa mensekresi mukus untuk menjebak
mikroba dan partikel asing lainnya serta menutup masuk jalurnya
bakteri/virus.
e. granulosit, mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan
menelan serta menghancurkan mereka.
f. proses inflamasi, invasi jaringan oleh mikro organisme merangsang
respon

inflamasi

pada

tubuh

dengan

tanda

inflamasi

yaitu

kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, hilangnya fungsi dan


granulosit

dan

mikro

organismenosit

keluar.

Pertahanan mekanik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik
antara lain adalah:
a. Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda
dan lain-lain yang masuk hidung) reaksi tubuh untuk mengeluarkan
dengan bersin.
b. Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebih
untuk mengeluarkan benda tersebut.
c. Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih
untuk menetralkan
d. Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera
mengeluarkannya.

Pertahanan kimiawi

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain


adalah
a. Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai
pelindung bagi tubuh.
b. HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
c. Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
d. Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi
imunitas. Imunologi berasal dari ilmu kedokteran dan penelitian
awal akibat dari imunitas sampai penyakit. Sebutan imunitas yang

pertama kali diketahui adalah selama wabah Athena tahun 430 SM.
Thucydides mencatat bahwa orang yang sembuh dari penyakit
sebelumnya dapat mengobati penyakit tanpa terkena penyakit
sekali lagi.
2. Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus
pada suatu organisme.
3. Sistem imun berfungsi
penyebab

penyakit,

sebagai

pelindung

menghancurkan

tubuh

dan

dari

invasi

menghilangkan

mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan


virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
4. Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian
yang kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen
tersebut. Dilihat dari beberapa kali pajanan antigen maka dapat
dikenal dua macam respon imun yaitu respons imun primer dan
respons imun sekunder. Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan
tubuh spesifik dan pertahanan tubuh non spesifik.
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini yaitu untuk
pembaca diharapkan dalam membaca makalah ini dapat lebih tahu dan
memahami tentang pentingnya Sistem Imun sehingga pemahaman itu
dapat diinformasikan kepada orang awam dan dapat diaplikasikan untuk
diri sendiri dan dilingkungan. Selain itu penulis mengharapkan saran yang
membangun yang dapat menjadi motivasi dalam pembuatan makalahmakalah berikutnya sehingga dalam pembuatan makalah berikutnya
penulis lebih teliti dan lebih baik lagi dalam menyampaikan informasi
dalam bentuk tertulis seperti makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Gould, Dinah, dkk., 2003. Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat. EGC.


Jakarta.
Irianto, Kus, 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.
Yrama Widya. Bandung.
Kresno, Siti Boedina. 2003. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur
Laboratorium. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Ranuh, I., dkk., 2001. Buku Imunisasi di Indonesia Edisi Pertama. SI-IDAI.
Jakarta.
Scanlon, Valerie C., 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Setiadi, 2007. Anatomi Fisiologi Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sloane, Ethel, 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.
http://www.irwanashari.com/377/sistem-imun-dan-gangguan-imun.html.
Diakses Tanggal 26 Mei 2012.
http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113. Diakses Tanggal
26 Mei 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Imunitas. Diakses Tanggal 26 Mei 2012.
http://www.bugisbagus.com/2009/02/sistem-pertahanan-tubuh-imun.html.
Diakses Tanggal 27 Mei 2012.
http://www.scribd.com/doc/53733129/Makalah-Anatomi-Dan-FisiologiManusia. Diakses Tanggal 27 Mei 2012.
http://www.scribd.com/doc/25327338/Makalah-Biologi-sistem-KekebalanTubuh. Diakses Tanggal 27 Mei 2012.

Anda mungkin juga menyukai