IMUNOSEROLOGI
(sistem imun nonspesifik dan spesifik)
OLEH :
FIRDAYANTI ALLOLINGGI
(173145453137)
17-D
Puji dan syukur marilah selalu kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Non-spesifik” ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan Makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
bagi pembaca.
KATA PENGANTAR………………………………………………………………....
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah……………………………………………………………………..
Tujuan ……………………………………………………...........................
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan……………………………………………………....................................
Saran…………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imonologi atau imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama
penyakit infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam
resistensi terhadap infeksi sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel,
molekul-molekul terhadap mikroba dan bahaya lainnya disebut respon
imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk dapat mempertahankan tubuh
dari penyakit atau infeksi dari benda asing yang masuk dalam tubuh.
Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi
kesehatan, Sistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap
bahan asing seperti mikroorganisme, molekul-molekul berpotensi toksik,
atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau malignan). Sistem ini
menyerang bahan asing atau antigen dan juga mewujudkan peringatan
tentang kejadian tersebut supaya pendedahan yang berkali-kali terhadap
bahan yang sama
akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat dan bertingkat.Oleh karena i
tu tentunya harus disertai dengan pola makan sehat, cukup berolahraga,
dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Sekali
senyawa beracun hadir dalam tubuh, maka harus segera dikeluarkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah sistem imun Itu?
2. Apakah sistem imun spesifik dan non-spesifik itu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem imun.
2. Untuk mengetahui hal-hal penting mengenai sistem imun spesifik dan
non-spesifik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Imun
Sistem imun adalah bagian terpenting dari sistem pertahanan tubuh Sistem
imun melindungi tubuh dari masuknya berbagai mikroorganisme seperti
bakteri dan virus yang banyak terdapat di lingkungan hidup. Dengan adanya
sistem imun, tubuh mampu mempertahankan diri dari infeksi yang dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, dimana mikroorganisme akan selalu
mencari inang untuk diinfeksi. Penurunan sistem imun akan meningkatkan
kerentanan terhadap infeksi.
Dalam mekanisme imunitas non spesifik memiliki sifat selalu siap dan
memiliki respon langsung serta cepat terhadap adanya patogen pada individu
yang sehat. Sistem imun ini bertindak sebagai lini pertama dalam menghadapi
infeksi dan tidak perlu menerima pajanan sebelumnya, bersifat tidak spesifik
karena tidak ditunjukkan terhadap patogen atau mikroba tertentu, telah ada dan
berfungsi sejak lahir. Mekanismenya tidak menunjukkan spesifitas dan mampu
melindungi tubuh terhadap patogen yang potensial, Manifestasi respon imun
alamiah dapat berupa kulit, epitel mukosa, selaput lendir, gerakan silia saluran
nafas, batuk dan bersin lisozim, IgA, pH asam lambung.
Sel fagosit mononuklear dan polimorfonuklear serta sel Natural Killer dan
sel mast berperan dalam sistem imun non spesifik selular.
Limfosit B atau sel B berperan dalam sistem imun spesifik humoral yang
akan menghasilkan antibodi. Antibodi dapat ditemukan di serum darah,
berasal dari sel B yang mengalami proliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel
plasma. Fungsi utama antibodi sebagai pertahanan terhadap infeksi
ekstraselular, virus dan bakteri serta menetralisasi toksinnya. Sel B memiliki
reseptor yang spesifik untuk tiap-tiap molekul antigen dan dapat dideteksi
melalui metode tertentu melalui marker seperti CD19, CD21 dan MHC II
Limfosit T berperan pada sistem imun spesifik selular. Pada orang dewasa,
sel T dibentuk di sumsung tulang tetapi proliferasi dan diferensiasinya
terjadi di kelenjar timus. Persentase sel T yang matang dan meninggalkan
timus untuk ke sirkulasi hanya 5-10%. Fungsi utama sistem imun spesifik
selular adalah pertahanan terhadap bakteri intraselular, virus, jamur, parasit
dan keganasan.
Sel T terdiri atas beberapa subset dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu sel
Th1, Th2, Tdth, CTL atau Tc, Th3 atau Ts atau sel Tr. CD4+ merupakan
penanda bagi sel T helper dan CD8 merupakan penanda dari CTL yang
terdapat pada membran protein sel.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran