Anda di halaman 1dari 6

SISTEM KEKEBALAN TUBUH

Disusun Oleh :
Martafuri Damayanti (NIM : 23320012)
Yulia Farikhatunnisa ( NIM : 23320015)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PGSD (PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR)
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
(UNDARIS)
2023/2024
SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Sistem imun tubuh memiliki pran penting dalam menjaga kesehatan tubuh keseluruhan.
Langkahnya dengan serangkaian mekanisme pertahanan, seperti mengenali dan merespons benda
asing. Benda asing yang dimaksud adalah patogen, seperti bakteri, virus, kuman, parasit, dan
jamur. Beberapa patogen itulah yang menimbulkan gangguan dan kerusakan pada tubuh
seseorang.
 Pengertian sistem imun tubuh
Sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh terhadap serangan zat asing. Ternyata, zat
asing tak hanya berasal dari luar tubuh seperti patogen, tetapi juga terdapat di dalam tubuh. Zat
asing yang berasal dari dalam tubuh berupa sel-sel mati atau sel-sel yang berubah bentuk dan
kegunaannya. Zat tersebut dikenal dengan sebutan imunogen atau antigen.
Meskipun merupakan sistem pertahanan, fungsinya tidak selalu baik. Sebab, terkadang
pengidap gangguan tertentu membutuhkan obat-obatan tertentu yang mempengaruhi cara kerja
sistem imun. Pada penyakit autoimun dan alergi misalnya, sistem kekebalan tubuh secara keliru
menganggap jaringan sehat sebagai sesuatu yang mengancam. Pada akhirnya, imun
melancarkan serangan yang tidak diperlukan, sehingga menimbulkan ruam kulit dan gejala
lainnya.
 Jenis-jenis kekebalan tubuh
Manusia secara umum memiliki 2 jenis imunitas atau sistem kekebalan tubuh, antara lain
imunitas bawaan (innate imunity) dan imunitas dapatan (adaptive immunity).
 Imunitas Bawaan (innate immunity)
Semua anak terlahir dengan imunitas alami atau imunitas bawaan pada tubuhnya.
Jenis kekebalan tubuh ini termasuk jenis proteksi paling umum yang akan diterima oleh
semua anak. Imunitas bawaan berupa repon non spesifik dan tidak memiliki memori.
 Imunitas Dapatan ( adaptive immunity)
Imunitas yang kedua untuk sikecil adalah imunitas adaptif. Imunitas ini bersifat
aktif, yang akan terus terbentuk selama kita hidup, imunitas adaptif sangat dipengaruhi
oleh gaya hidup dan kondisi tempat tinggal kita. Kekebalan adaptif melibatkan limfosit
dan berkembang sebagai orang yang terkena penyakit atau diimunisasi terhadap penyakit
melalui vaksinasi.
Imunitas semua orang itu berbeda-beda. Ada anak yang tampak seperti tidak
pernah terkena infeksi apapun, sementara ada pula anak yang sering jatuh sakit. Semakin
besar anak itu biasanya imunitasnya akan semakin kuat dalam melawan lebih banyak
kuman. Ini menjadi alasan kenapa anak-anak yang lebih dewasa, remaja dan orang
dewasa biasanya akan memiliki frekuensi terserang flu yang lebih sedikit dibanding anak
kecil itu. Ini karena tubuhnya telah mengenal dan menyerang virus flu yang datang.
 Komponen sistem imun
Ada beberapa komponen utama sistem imun tubuh, meliputi:
1. Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih atau leukosit adalah komponen darah yang berfungsi untuk melindungi
tubuh dari serangan infeksi atau penyakit. Maka dari itu, sel darah putih menjadi salah satu
komponen sel darah yang penting untuk dievaluasi melalui pemeriksaan darah di
labotarium.
2. Antibodi (imunoglobin)

Antibodi yaitu protein yang diproduksi oleh sel B untuk melawan patogen. Fungsinya
adalah protein ini melindungi tubuh dari patogen dengan cara mengikat dan
menghancurkannya.
3. Sitokin

Sitokin yaitu protein yang berperan dalam komunikasi antar sel imun. Sitokin dapat
mengaktifkan sel imun dan mengatur respons imun.

4. Sistem pelengkap
Sistem pelengkap adalah sekelompok protein yang bekerja sama dengan sel-sel lain di
tubuh untuk bertahan melawan patogen dan mempercepat penyembuhan cedera atau
infeksi.

5. Kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening merupakan organ kecil yang bentuknya seperti kacang, ini berfungsi
untuk menyaring produk limbah dari cairan yang mengalir dari jaringan dan sel.

6. Limpa

Limpa merupakan organ yang menyimpan sel darah putih yang melindungi tubuh dari
patogen. Fungsinya adalah untuk menyaring darah dan mendaur ulang sel-sel tua serta
rusak untuk membuat sel-sel baru.

 Mekanisme kerja kekebalan tubuh

Saat tubuh merasakan subtansi asing yang disebut antigen, sistem imun bekerja untuk
mengenali antigen itu dan memusnahkannya. Saat mendeteksi adanya antigen inilah, sel
limfosit B (sel utama yang terlibat dalam respon imun) dipacu untuk membuat antibodi yang
juga disebut immunoglobullin. Protein ini mengunci antigen yang spesifik.

Setelah terbentuk, antibodi biasanya tinggal di dalam tubuh kita untuk memerangi virus atau
bakteri yang sama lagi. Antibodi menetralkan racun yang dihasilkan oleh organisme dan
mengaktifkan komplemen, yakni sekelompok protein bagian dari sistem kekebalan tubuh yang
membantu membunuh bakteri, virus, dan sel-sel yang terinfeksi.

 Fungsi sistem daya tahan tubuh


Sistem daya tahan tubuh pada tubuh manusia terdiri dari berbagai organ, sel, dan protein yang
bekerja bersama-sama melindungi tubuh kita dari “penyusup” seperti bakteri, virus, jamur, dan
zat beracun..

Fungsi sistem imun yang paling utama adalah melindungi tubuh dari patogen atau kuman yang
bisa membawa penyakit. setelah itu, sistem daya tahan tubuh itu akan mengeluarkan patogen
dari tubuh. Selain itu, fungsi sistem imun bagi tubuh manusia adalah menganalisis serta
menetralisir berbagai zat berbahaya.

 Cara menjaga daya tahan tubuh.

Dalam menjaga daya tahan tubuh, cara pertama yang bisa dipilih yaitu gaya hidup sehat. Setiap
bagian tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh, akan berfungsi lebih baik jika dilindungi dari
serangan lingkungan dan didukung oleh strategi hidup sehat

1. Berolahraga dengan rutin.

Olahraga meningkatkan imunitas dalam menghadapi beberapa penyakit, contohnya :

 Aktivitas fisik, membantu menghalau bakteri dari paru-paru. Ini membantu


mengurangi peluang terkena flu, demam, dan penyakit lainnya.
 Olahraga menyebabkan perubahan di antibodi dan sel darah putih, yakni sel dalam
sistem kekebalan tubuh memerangi penyakit.
 Berolahraga menurunkan hormon stres, beberapa stres meningkatkan peluang
terkena penyakit

2. Istirahat yang cukup

Tidur memberikan dukungan penting untuk sistem kekebalan tubuh. Meningkatkan jam
tidur berkualitas tinggi yang cukup memungkinkan daya tahan tubuh yang menampilkan
kekebalan bawaan dan adaptif yang kuat, respons yang efisien terhadap vaksin, dan rekasi
alergi yang tidak terlalu parah.

Sebaliknya, masalah atau gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea dapat
mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh yang sehat.

3. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi

Makanan bergizi seimbang adalah kunci daya tahan tubuh yang kuat. Artinya, setiap hari
harus mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serat pangan, protein, dan
lemak baik secara seimbang.
4. Cukup minum air

Air berperan penting dalam tubuh, termasuk mendukung sistem daya tahan tubuh yang
sehat.

Cairan dalam sistem sirkulasi yang disebut sistem limfatik, pembawa sel imun penting
melawan infeksi ke seluruh tubuh, sebagian besar terdiri dari air. Dehidrasi
memperlambat pergerakan aliran dari sistem limfatik.

Meskipun tidak berolahraga atau berkeringat, anda tetap kehilangan air di dalam tubuh
lewat bernapas dan buang air kecil. Untuk mendukung daya tahan tubuh, pastikan
mengganti air yang hilang dengan cukup minum air.

Anda mungkin juga menyukai