Anda di halaman 1dari 16

Disusun oleh Kelompok 5

Anggota:
1. Agus Triwahyudi P27220011 160
2. Budi Sari Dewi P27220011 166
3. Fithria Hayu Ambar sari P27220011 173
4. Hasnan Pradana Al Hakim P27220011 179
5. Meylina Luzyany P27220011 183
6. Rian Arif Nur Aziz P27220011 193
7. Riska Destriana P P27220011 195
8. Wungu Mustika Jingga P27220011 204
PEMBAHASAN
1. Pengertian dari Roborantia atau
penambah daya tahan tubuh
 Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan
sel , molekul ,dan jaringan yang berperan dalam
resistensi terhadap bahan atau zat yang masuk
kedalam tubuh.reaksi yang dikoordinasikan sel-
sel dan molekul-molekul terhadap benda asing
yang masuk kedalam tubuh di sebut respon
imun. sistem imun ini sangat di perlukan tubuh
untuk mempertahankan keutuhannya terhadap
bahaya yang dapat di timbulkan oleh berbagai
bahan atau zat dari lingkungan hidup.
1) Macam-macam sistem pertahanan
tubuh
Sistem kekebalan atau imun
terdiri atas sistem pertahanan
alamiah atau non spesifik dan
sistem pertahanan di dapat atau
spesifik. Diantara kedua sistem
imun ini terjadi kerja sama yang
erat, yang satu tidak dapat di
pisahkan dengan yang lainnya.
A. Sistem pertahanan non spesifik
Sistem pertahanan non spesifik merupakan sistem
imun yang tidak ditujukan terhadap microba yang
telah ada dan siap berfungsi sejak lahir sistem ini
berfungsi untuk menghadapi serangan berbagai
microba. Mekanisme fisiologi imunitas non
spesifik berupa komponen normal tubuh yang
selalu di temukan pada individu sehat dan siap
mencegah microba masuk tubuh dan dengan
cepat menyingkirkan microba tersebut. Sistem
imun non spesifik meliputi pertahanan fisik atau
mekanik, pertahanan biokimia, pertahanan
humoral dan pertahanan seluler.
a). Pertahanan fisik
Kulit dan membran mukosa yang melapisi saluran
pernafasan, pencernaan, dan genitouriner (kelamin dan ekskresi
urin) merupakan pertahanan terdepan terhadap infeksi dalam
pertahanan fisik.
b). Pertahanan biokimia
Selain peranannya sebagai rintangan fisik, kulit dan
membran mukosa juga menghadapi patogen dengan pertahanan
kimiawi.
c). Pertahanan Seluler
Mikroba yang menembus garis pertahan pertama seperti
mikroba yang masuk luka dikulit, akan menghadapi garis
pertahanan kedua.
d). Pertahanan humoral
Pertahanan humoral adalah pertahanan tubuh oleh bahan bahan
yang terdapat dalam sirkulasi darah.
B. Sistem Pertahanan Spesifik
Sistem pertahanan spesifik
merupakan sistem pertahanan tubuh
yang memiliki kemampuan untuk
mengenali benda yang di anggap asing
oleh tubuh. Sistem pertahanan spesifik
mengenali benda asing yang masuk ke
dalam tubuh dengan respon sensitasi
sel-sel imun. Sistem pertahanan tubuh
di bagi menjadi dua yaitu sistem
pertahanan humoral dan selular.
(1). Sistem Pertahanan Humoral
Sistem pertahanan humoral melibatkan sel
B yang berasal dari sel asal multipoten di
sunsum tulang. Bila sel B bertemu dengan
benda asing, maka sel ini akan
berproliferasi, berdiferensiasi, dan
berkembang menjadi sel plasma yang
membentuk antibodi pada aliran darah dan
limfa.
(2). Sistem Pertahanan Seluler
Sistem pertahanan seluler berfungsi untuk
pertahanan terhadap mikroba interseluler
(bakteri, virus, dan jamur). Dalam sistem
peredaran seluler, yang berperan adalah sel T.
Ketika sel terinfeksi mikroba asing
(antigen) maka makrofag akan menelan dan
menghancurkan mikroba. MHC akan
membawanya ke permukaan sel sehingga protein
asing tersebut di kenali oleh sel T helper dengan
perantara CD4 (protein permukaan sel T helper).
Sel T helper teraktivasi akan mensekresikan
sitokin yang berfungsi untuk mengaktifkan
limfosit lain.
2. Penerapan sistem pertahanan tubuh
● Anti bodi monoklonal
Anti bodi monoklonal adalah usaha manusia
dengan teknik hybridoma atau rekayasa genetika
untuk mendapatkan jenis anti body satu macam
atau satu klon..
● Produksi interferon secara rekayasa genetik
Seperti antibody monoklonal, interferon dapat
dibuat secara invitro, sehingga dapat digunakan
sebagai obat anti virus.
● Proses pembuatan vaksin
Proses pembuatan vaksin dapat dilakukan dengan
mengambil bagian tubuh atau produk dari patogen
yang biasa kita jadikan antigen bagi seseorang,
sehingga dapat merangsang sistem kekebalan
seseorang.
3. Kegagalan sistem pertahanan tubuh

1) Penyakit autoimun
Sistem imun atau sistem pertahanan tubuh seperti benteng
yang mempertahankan tubuh dari serangan kuman penyakit.
Akan tetapi, ada kalanya sistem imun justru menyerang dan
merusak tubuh. Kondisi ini disebut penyakit autoimun..
Penyakit autoimun dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain
sebagai berikut.
a. Makrofag dan neutrofil bersirkulasi dalam darah untuk
memantau adanya zat asing dalam tubuh. Begitu bertemu
antigen asing, mereka mengepung dan merusaknya dengan
molekul beracun.
b. Sel T mengeluarkan sitokinin dan kemokin.
Kelebihan produksi kemokin, misalnya dipersendian,
menyebabkan rongga sendi diserbu sel perusak dari
sistem kekebalan tubuh seperti marofag, neutrofil,
dan sel T.
c. Sel B membuat kesalahan dengan tidak
memproduksi antibody terhadap antigen asing,
melainkan antibody yang menyarang jaringan tubuh.
d. Saat antibody berikatan dengan antigen dialiran
darah. Ikatan tersebut akan membentuk jaringan
besar berkisi-kisi disebut kompleks imun. Kumpulan
kompleks imun ini berbahaya karena bisa memicu
peradangan dalam pembuluh darah
2) Alergi
Alergi merupakan kegagalan sistem
pertahanan tubuh dimana tubuh seseorang menjadi
hypersensitif dalam bereaksi secara imunologi
terhadap bahan-bahan yang umumya
nonimunogenik.
Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau
kakek-nenek penderita. Bila ada salah satu dari
kedua orang tua yang menderita gejala alergi, maka
risiko yang mungkin diturunkan pada anak sekitar 25
– 30 persen. Sementara bila kedua orang tua alergi,
maka risiko alergi menurunn keanak meningkat
menjadi 60 – 70 persen
3) Penyakit imunodefisiensi
Penyakit imunodefisiensi adalah kehilangan
kekebalan tubuh. Imunodefisiensi dapat
digolongkan kedalam dua kategori
berdasarkan etiologinya. Pertama,
imunosupresi sebagai akibat proses
komplikasi penyakit lain dalam tubuh kita,
misalnya malnutrisi, kanker, dan penyakit
infeksi. Kedua, akibat komplikasi terapi
untuk penyakit lain atau disebut
imunodefisiensiiatrogenik, misalnya
imunosupresi iatrogenic .
KESIMPULAN

Setelah kami mendiskusikan makalah


tentang “Roborantia atau meningkatkan daya
tahan” dapat kami menyimpulkan bahwa daya
tahan tubuh berperan dalam resistensi terhadap
bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Daya
tahan tubuh dapat dipengaruhi dari faktor
hereditas, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan umur.
Daya tahan tubuh juga dapat ditingkatkan dengan
cara makan makanan yang bergizi dan teratur.
SEKIAN AND
MATUR THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai