Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS

Dosen pengampu: Dr. Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes

Disusun Oleh:

Afifah Nur Amalina (2107026055)

Isnaeni Muti Hartati (2107026056)

Alya Noviyana Kusuma Putri (2107026057)

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

TAHUN 2022
Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar belakang


Sistem imun adalah bagian terpenting dari sistem pertahanan tubuh (Baratawidjaja
dan Rengganis, 2004). Sistem kekebalan tubuh dibutuhkan oleh tubuh untuk membunuh
substansi patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit serta menjaga tubuh dari
infeksi dan untuk mempertahankan homeostasis. Sistem imun dibagi menjadi sistem
imun spesifik dan non-spesifik. Sistem imun spesifik bekerja secara spesifik karena
respon terhadap jenis patogen berbeda-beda dan sistem imun harus mengenali patogen
yang dihadapinya terlebih dahulu sehingga sistem imun ini bekerja agak lama untuk
memberikan perlindungan. Sistem imun non-spesifik seperti fagosit, sel NK, dan sistem
komplemen bekerja secara cepat dan siap mencegah patogen masuk ke dalam tubuh.

Fungsi sistem imun adalah sebagai sistem pertahanan, keseimbangan homeostasis,


dan perbaikan jaringan. Ada tiga macam strategi pertahanan tubuh: 1) Barier fisikal
(kulit dan mukosa yang utuh) dan kimia (asam lambung); 2) Respons imun alami
(innate/non-spesifik), misal fagositosis; 3) Respons imun adaptif (didapat/spesifik).
Sistem imun dapat dibagi menjadi sistem imun alamiah atau non spesifik
(natural/innate/native) dan didapat atau spesifik (adaptive/acquired). Sistem imun tubuh
bekerja manakala mikroorganisme (bakteri maupun virus) terdeteksi masuk menyerang
tubuh maka “kesatuan” sel-sel dari sistem imun lantas membentuk semacam barikade
untuk menghalangi serangan berbahaya tersebut.

Manusia diciptakan oleh Allah SWT. dengan wujud yang sempurna. Walaupun
dikelilingi oleh berbagai macam patogen seperti virus dan bakteri yang bisa saja menjadi
ancaman serius bagi tubuh. Allah SWT. memberi kita sistem imunitas yang kita
butuhkan dan merupakan sistem yang penting untuk memberikan perlindungan terhadap
bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai keadaan yang ada di lingkungannya.

1.2. Tujuan
1. Mengetahui fungsi sistem imun
2. Mengetahui mekanisme dan cara kerja sistem imun
3. Mengetahui integrasi materi sistem imun dengan Unity of Sciences
Bab II

Pembahasan

A. Pengertian

Gambar 1: Sistem Imun


Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia
sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme,
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam
perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada
autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
Sistem imun merupakan kumpulan mekanisme dalam suatu mahluk hidup yang
melindunginya terhadap infeksi dengan mengidentifikasi dan membunuh substansi
patogen. Sistem ini dapat mendeteksi bahan patogen, mulai dari virus sampai parasit
dan cacing serta membedakannya dari sel dan jaringan normal. Deteksi merupakan
suatu hal yang rumit karena bahan patogen mampu beradaptasi dan melakukan cara-
cara baru untuk meng-infeksi tubuh dengan sukses.Sebagai suatu organ kompleks
yang disusun oleh sel-sel spesifik, sistem imun juga merupakan suatu sistem sirkulasi
yang terpisah dari pembuluh darah yang kesemuanya bekerja sama untuk
menghilangkan infeksi dari tubuh. Organ sistem imun terletak di seluruh tubuh, dan
disebut organ limfoid.
B. Fungsi
1. Sistem Pertahanan
Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu
penyakit yang dapat menular atau yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
2. Keseimbangan Homeostatis
Homeostatis adalah keseimbangan yang ideal dalam tubuh yang berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan cara berinteraksi dengan seluruh
sistem yang terdapat dalam tubuh. Sehingga imunitas ini berfungsi untuk
menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja dengan baik.
3. Perbaikan Jaringan
Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki jaringan dengan cara mengeliminasi
jaringan sel yang sudah mati atau rusak dalam tubuh. Selain itu juga untuk
mengeliminasi sel yang tidak normal.
C. Letak Sistem Imun

Gambar 2: Letak Sistem Imun


a. Sumsum Tulang

Gambar 3: Sumsum Tulang


Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum
tulang. Sumsum tulang adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih
(termasuk limfosit dan makrofag), dan platelet.
b. Kelenjar Timus
Gambar 4: Anatomi Kelenjar Timus

Gambar 5: Kelenjar Timus


Pada kelenjar timus sel-sel limfoid mengalami pematangan sebelum lepas ke
dalam sirkulasi. Proses ini memungkinkan sel T untuk mengembangkan
atribut penting yang dikenal sebagai toleransi diri.
c. Getah bening

Gambar 6: Kelenjar Getah Bening


Kelenjar ini berukuran sebesar biji kacang dan berisi sel darah putih. Fungsi
kelenjar getah bening adalah membunuh virus, bakteri, dan zat berbahaya lain
yang masuk ke dalam tubuh. Kelenjar getah bening tersebar di tubuh manusia
dan terhubung melalui jaringan getah bening. Letak kelenjar getah bening ada
di bagian leher, bawah dagu, ketiak, dan sela paha.
D. Mekanisme Pertahanan
Gambar 7: Mekanisme Pertahanan Sistem Imun oleh Virus
Ada tiga macam strategi pertahanan tubuh: 1) Barier fisikal (kulit dan mukosa
yang utuh) dan kimia (asam lambung); 2) Respons imun alami (innate/non-
spesifik), misal fagositosis; 3) Respons imun adaptif (didapat/spesifik).
a. Barier Fisikal
Kulit utuh merupakan proteksi utama yang penting dan ber peran sebagai barier
fisik untuk menghentikan invasi mikro organisme dan substansi lain. Sekret
kulit, seperti asam keringat dan asam lemak dari kelenjar lemak, berperan dalam
meng hancurkan dan mengurangi pertumbuhan bakteri pada per mukaan kulit.
Populasi mikro!ora normal yang berkolonisasi pada permukaan kulit akan
menghambat pertumbuhan mikro organisme patogen potensial dengan cara
mengompetisi ruang dan makanan yang tersedia.
b. Respons Imun Alami (Non Spesifik)
Respon imun alami atau non spesifik merupakan mekanisme pertahanan non
spesifik tubuh kita adalah kulit dengan kelenjarnya, lapisan mukosa dengan
enzimnya, serta kelenjar lain dengan enzimnya seperti kelenjar air mata.
Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan
komplemen merupakan komponen mekanisme pertahanan non spesifik.
c. Respons Imun Adaptif (Spesifik)
Gambar 8: Mekanisme Pertahanan
Spesifik

Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yang diperankan


oleh sel limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya
seperti sel makrofag dan komplemen. Dilihat dari caranya diperoleh maka
mekanisme pertahanan spesifik disebut juga respons imun didapat. Mekanisme
Pertahanan Spesifik (Imunitas Humoral dan Selular). Imunitas humoral adalah
imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan atau tanpa bantuan sel
imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yang
disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal,
yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE. Imunitas selular didefinisikan sebagai suatu
respons imun terhadap antigen yang diperankan oleh limfosit T dengan atau tanpa
bantuan komponen sistem imun lainnya.
E. Macam-macam Sistem Imun

Gambar 9: Macam-macam Sistem Imun


Sistem imun dapat dibagi menjadi sistem imun alamiah atau non spesifik
(natural/innate/native) dan didapat atau spesifik (adaptive/acquired)

1. Sistem Imun non Spesifik


Sistem imun non spesifik adalah sistem imun yang akan berfungsi saat benda
asing atau virus yang akan masuk tanpa harus mengenali suatu bibit penyakit tertentu
karena sistem imun ini tidak memiliki memori. Sistem imunitas non spesifik
fisiologik berupa komponen normal tubuh, selalu ditemukan pada individu sehat dan
siap mencegah mikroba masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkannya. Semua
mekanisme pertahanan ini merupakan bawaan (innate), artinya pertahanan tersebut
secara alamiah ada dan tidak adanya pengaruh secara intrinsik oleh kontak dengan
agen infeksi sebelumnya. Mekanisme pertahanan ini berperan sebagai garis
pertahanan pertama dan penghambat kebanyakan patogen potensial sebelum menjadi
infeksi yang tampak.
a. Pertahanan fisik/mekanik Kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk
dan bersin, merupakan garis pertahanan terdepan terhadap infeksi.
b. Pertahanan biokimia pH asam keringat, sekresi sebaseus, berbagai asam
lemak yang dilepas kulit, lizosim dalam keringat, ludah, air mata, dan air
susu ibu, enzim saliva, asam lambung, enzim proteolitik, antibodi, dan
empedu dalam usus halus, mukosa saluran nafas, gerakan silia.
c. Pertahanan humoral Pertahanan humoral terdiri dari komplemen, protein
fase akut, mediator asal fosfolipid, sitokin IL-1, IL-6, TNF-α. Komplemen
terdiri atas sejumlah besar protein yang bila diaktifkan akan memberikan
proteksi terhadap infeksi dan berperan dalam respons inflamasi.
Komplemen berperan sebagai opsonin yang meningkatkan fagositosis,
sebagai faktor kemotaktik dan juga menimbulkan destruksi/lisis bakteri
dan parasit. Protein fase akut terdiri dari CRP, lektin, dan protein fase akut
lain α1- antitripsin, amyloid serum A, haptoglobin, C9, faktor B dan
fibrinogen. Mediator asal fosfolipid diperlukan untuk produksi
prostaglandin dan leukotrien. Keduanya meningkatkan respons inflamasi
melalui peningkatan permeabilitas vaskular dan vasodilatasi.
d. Pertahanan seluler Fagosit, sel NK, sel mast, dan eosinofil berperan dalam
sistem imun non spesifik seluler. Sel-sel imun tersebut dapat ditemukan
dalam sirkulasi atau jaringan. Contoh sel yang dapat ditemukan dalam
sirkulasi adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, sel T, sel B, sel NK,
sel darah merah, dan trombosit. Contoh sel-sel dalam jaringan adalah
eosinofil, sel mast, makrofag, sel T, sel plasma, dan sel NK.
2. Sistem Imun Spesifik

Gambar 10: Sistem Imun Spesifik


Sistem pertahanan ini sangat efektif dalam memberantas infeksi serta
mengingat agen infeksi tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit di
kemudian hari. Sistem imun spesifik terdiri atas sistem humoral dan sistem seluler.
a. Sistem imun spesifik humoral

Gambar 11: Sistem Imun Spesifik Humoral


Pemeran utama dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B atau
sel B. Sel B yang dirangsang oleh benda asing akan berproliferasi,
berdiferensiasi, dan berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi
antibodi. Fungsi utama antibodi ialah pertahanan terhadap infeksi
ekstraseluler, virus, dan bakteri serta menetralkan toksinnya.
b. Sistem imun seluler Limfosit T atau sel T berperan pada sistem imun
spesifik seluler. Sel T terdiri atas beberapa subset sel dengan fungsi yang
berlainan yaitu sel CD4+ (Th1, Th2), CD8+ atau CTL atau Tc dan Ts atau
sel Tr atau Th3. Fungsi utama sistem imun spesifik seluler ialah
pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit,
dan keganasan. Sel CD4+ mengaktifkan sel Th1 yang selanjutnya
mengaktifkan makrofag untuk menghancurkan mikroba. Sel CD8+
memusnahkan sel terinfeksi. Th1 memproduksi IL-2 dan IFN-γ.7 Th2
memproduksi IL-4 dan IL-5.7 Treg yang dibentuk dari timosit di timus
mengekspresikan dan melepas TGF-β dan IL-10 yang diduga merupakan
petanda supresif.2 IL-10 menekan fungsi APC dan aktivasi makrofag
sedang TGF-β menekan proliferasi sel T dan aktivasi makrofag.
F. Cara Kerja Sistem Imun

Gambar 12: Cara Kerja Sistem Imun

Gambar 13: Cara Kerja Vaksin dalam Tubuh

Sistem imun tubuh bekerja manakala mikroorganisme (bakteri maupun virus)


terdeteksi masuk menyerang tubuh maka “kesatuan” sel-sel dari sistem imun lantas
membentuk semacam barikade untuk menghalangi serangan berbahaya tersebut. Pada
proses tersebut, beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali antigen dan
memberikan respon. Kemudian sel-sel ini meransang limfosit B untuk untuk
menghasilkan antibodi. yang tak lain adalah protein yang nantinya akan menempel pada
pemicu penyakit (antigen). Selanjutnya, limfosit T akan menuju antigen yang telah
ditunggangi oleh limfosit B, lalu menghancurkan antigen tersebut.
Begitu antibodi telah diproduksi, antibodi akan berada dalam tubuh dalam beberapa
waktu. Sehingga apabila bibit penyakit (antigen) kembali, antibodi sudah tersedia untuk
melakukan perannya. Selain itu, antibodi juga berperan dalam menetralisir racun yang
dibawa oleh mikroorganisme serta meransang protein komplemen untuk melawan virus
dan bakteri.

G. Penyakit Akibat Sistem Imun yang Lemah

1. Sakit Kepala

Bukan hal yang kebetulan saat sistem imun melemah kamu jadi lebih cepat stres
karena berbagai penyebab. Perlu diketahui, stres jangka panjang dapat melemahkan
respons sistem imun tubuh.

Sebab, stres menurunkan tingkat limfosit, sehingga berisiko terinfeksi penyakit.


Nah, beberapa gejala yang bisa terjadi saat kamu mengalami stres yang tinggi adalah
sakit kepala, nyeri dada, dan tekanan darah rendah.

2. Mudah Terserang Flu

Sebenarnya, hal yang normal bagi orang dewasa untuk bersin atau pilek setiap
tahunnya. Kebanyakan orang bisa sembuh kembali dalam tujuh hingga 10 hari.
Selama waktu itu, sistem imun tubuh membutuhkan tiga hingga empat hari untuk
mengembangkan antibodi dan melawan kuman yang mengganggu.

Namun, apabila kamu mudah terserang flu atau mengalami flu tidak kunjung
sembuh, itu menjadi pertanda bahwa sistem imun tubuh sedang berusaha untuk
melawan.

3. Mengalami Gangguan di Perut

Jika kamu sering mengalami diare, kembung, atau sembelit, itu bisa jadi pertanda
bahwa sistem imun tubuh sedang terganggu. Perlu kamu ketahui bahwa hampir 70
persen sistem imun terletak di saluran pencernaan.

Di dalam saluran pencernaan, terdapat bakteri dan mikroorganisme baik yang


melindungi usus dari bakteri dan mendukung sistem imun. Jika bakteri baik dalam
usus tersebut berkurang, maka kamu berisiko mengalami peradangan kronis, rentan
terhadap virus, dan mengalami gangguan autoimun.

4. Mudah Mengalami Infeksi

 Jika kamu mudah mengalami infeksi, kemungkinan sistem imun tubuh sedang
dalam bahaya. Gejala kemungkinan kamu mengalami sistem imun yang lemah, yaitu:

 Memiliki lebih dari empat infeksi telinga dalam satu tahun.

 Mengalami pneumonia dua kali selama setahun.

 Mengalami sinusitis kronis dalam setahun.

H. Integrasi Sistem Imunitas dengan Unity of Sciences

Manusia diciptakan oleh Allah SWT. dengan wujud yang sempurna. Walaupun
dikelilingi oleh berbagai macam patogen seperti virus dan bakteri yang bisa saja menjadi
ancaman serius bagi tubuh. Namun, tubuh memiliki mekanisme pertahanan untuk
mencegah dan melindungi diri dari ancaman patogen tersebut. Allah SWT. memberi kita
sistem imunitas yang kita butuhkan dan merupakan sistem yang penting. Dalam
perspektif sains, sistem kekebalan tubuh adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh
untuk memberikan perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai
keadaan yang ada di lingkungannya.

Dalam perspektif agama, ada dua aspek yang ditinjau dari Islam, yaitu aspek akidah
dan aspek syariat. Dalam aspek akidah, Allah SWT. mengatur mekanisme kerja sistem
imun di dalam tubuh. Maka dengan adanya penemuan tentang sistem imunitas tubuh
membuat keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT. semakin meningkat (Yahya,
2002). “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Q.S.
Adz-Dzariyat: 20-21).

Sedangkan dalam aspek syariat, kaidah fikih yang diberlakukan yaitu “asal dari
semua muamalah adalah mubah, kecuali ada dalil yang mengharamkannya” sehingga
upaya penanganan masalah yang berhubungan dengan kesehatan hukumnya boleh
dilakukan asalkan tidak bertentangan dengan syariat.
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Sistem imun adalah bagian terpenting dari sistem pertahanan tubuh. Sistem kekebalan
tubuh dibutuhkan oleh tubuh untuk membunuh substansi patogen serta menjaga tubuh
dari infeksi dan untuk mempertahankan homeostasis. Sistem imun dibagi menjadi sistem
imun spesifik dan non-spesifik. Fungsi sistem imun adalah sebagai sistem pertahanan,
keseimbangan homeostasis, dan perbaikan jaringan. Ada tiga macam strategi pertahanan
tubuh, yaitu: Barier fisikal (kulit dan mukosa yang utuh) dan kimia (asam lambung);
Respons imun alami (innate/non-spesifik), misal fagositosis; Respons imun adaptif
(didapat/spesifik).

Sistem imun tubuh bekerja manakala mikroorganisme (bakteri maupun virus)


terdeteksi masuk menyerang tubuh maka “kesatuan” sel-sel dari sistem imun lantas
membentuk semacam barikade untuk menghalangi serangan berbahaya tersebut. Pada
proses tersebut, beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali antigen dan
memberikan respon. Kemudian sel-sel ini meransang limfosit B untuk untuk
menghasilkan antibodi. yang tak lain adalah protein yang nantinya akan menempel pada
pemicu penyakit (antigen). Selanjutnya, limfosit T akan menuju antigen yang telah
ditunggangi oleh limfosit B, lalu menghancurkan antigen tersebut.

Allah SWT. memberi kita sistem imunitas yang kita butuhkan dan merupakan sistem
yang penting untuk memberikan perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh
berbagai keadaan yang ada di lingkungannya. upaya penanganan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan hukumnya boleh dilakukan asalkan tidak bertentangan
dengan syariat. Maka dari itu dengan adanya penemuan tentang sistem imunitas tubuh
membuat keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT. semakin meningkat.
B. Saran

Karena kita berada di lingkungan yang rawan terhadap berbagai bibit penyakit seperti
virus, bakteri, jamur, dan parasit yang dapat membahayakan tubuh, maka memelihara
sistem imun yang sehat dan stabil serta optimal akan sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA

Lian Ferdiansyah, A. Eprints Undip. Diakses pada 25 Februari 2022, dari


http://eprints.undip.ac.id/44431/2/AKHSANANTA_LIAN_FERDIANSYAH_220101101200
04_BAB1KTI.pdf
Sudiono, J. SISTEM KEKEBALAN TUBUH. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2014.
Aulia. 2017. Sistem Imun: Pengertian, fungsi dan Klasifikasi. Diakses pada 25 Februari 2022
melalui https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-imun
Arjhuna, E. 2013. Anatomi dan Fisiologi Sistem Imun. Diakses pada 25 Februari melalui
https://hendhryblog.blogspot.com/2013/06/anatomi-dan-fisiologi-sistem-imun.html

Paramitha Dinda, S. Eprints Undip. Diakses pada 26 Februari 2022, dari


http://eprints.undip.ac.id/44549/3/Dinda_Sekar_Paramitha_22010110120033_Bab2KTI.pdf

Farmaku Artikel. (2020). Ketahui Cara Kerja Sistem Imun Tubuh Manusia. Diakses pada 26
Februari 2022, dari https://www.farmaku.com/artikel/cara-kerja-imun-tubuh/

Makarim Rizal, F. (2020). Waspada, Ini 6 Gejala Sistem Imun Tubuh yang Melemah. Diakses
pada 26 Februari 2022, dari https://www.halodoc.com/artikel/waspada-ini-6-gejala-sistem-
imun-tubuh-yang-melemah

Hidayat, S. & Syahputra Alvian, A. (2020). Sistem Imun Tubuh Pada Manusia. _ _Visual
Heritage : Jurnal Kreasi Seni dan Budaya , 2(03), 144-149.

Rahmawati, dkk. (2018). Sistem Kekebalan Tubuh Ditinjau dari Pandangan Islam dan Sains.
Vol 1, 189-192.
Primaya Hospital. Apa Sebab Pembesaran Kelenjar Getah Bening? Diakses pada 27
Februari 2022, dari https://primayahospital.com/penyakit-dalam/apa-sebab-pembesaran-
kelenjar-getah-bening

Anda mungkin juga menyukai