Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH IMUNOLOGI

Disusun Oleh:

AHMAD ADI SAPUTRA D11.2022.03541


ALICIA NAZARINA MALIKA PUTRI D11.2022.03532
NOVIA MULIA PRAMESTI D11.2022.03550
AJENG PRIAMSARI D11.2022.03556
FEBRIYANTI HARIANJA D11.2022.03547
RAFLI KURNIA SANDI D11.2022.03558
AMELIA PUTRI LAYRIAN D11.2022.03552
DESHINTA RIZKYANI NUR SHOLIHAH D11.2022.03563
NUDIA NUR HIKMAH D11.2022.03630

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-Nya, sehingga kami
bisa menyusun makalah dengan judul “ IMUNOLOGI “ dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, fungsi
sistem imun, struktur sistem imun, respon imun, organ yang berperan, mekanisme,
proses dan gangguan dalam sistem imun.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Bayu Yoni Setyo Nugroho
M.P.H selaku dosen Mata Kuliah Biomedik 1. Melalui tugas makalah ini, dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kami terkait dengan topik yang diberikan. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya
kepada kami sehingga makalah ini bisa selesai dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan yang pembaca temukan
dalam makalah ini.

Kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Kami berharap melalui makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak.

Semarang, 28 November 2022

ii
PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN IMUNOLOGI

Imunologi berasal dari bahasa Latin yaitu Imunis dan Logos, Imun yang berarti
kebal dan logos yang berarti Ilmu. Imunologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
sistem pertahanan tubuh tentang mekanisme biologis dan seluler. Imunologi berasal dari
Bahasa lain “immunitas” yang berarti pengecualian atau pembebasan. Sistem imun atau
sistem kekebalan adalah suatu sistem yang bekerja melindungi tubuh dari serangan
pathogen seperti mikroorganisme (bakteri,virus, jamur dan parasit) yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia, juga terhadap benda asing lain seperti pada
transplantasi organ. Sedangkan respons untuk menyambut agen asing disebut respon
imun.

Untuk melaksanakan suatu fungsi imunitas, didalam tubuh terdapat suatu sistem
yang disebut dengan sistem limforetikuler. Sistem limforetikuler merupakan
sekumpulan jaringan atau sel yang letaknya tersebar diseluruh tubuh. Jika sistem
kekebalan tubuh bekerja dengan semestinya, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus serta dapat menghancurkan sel-sel penyebab kanker dan zat
asing lain di dalam tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh melemah, kemampuan untuk
melindungi tubuh akan berkurang, sehingga menyebabkan pantogen dan virus dapat
berkembang dalam tubuh.

Terdapat dua kategori besar dari respon imun rumah yaitu respon imun bawaan
(non-spesifik) dan respon imun adaptif (spesifik). Respon imun bawaan merupakan
merupakan pertahanan yang telah ada semenjak lahir yang berfungsi sebagai
perlindungan awal melawan infeksi dan memberikan efek perlindungan secara cepat
bagi tubuh, tetapi respon imun bawaan tidak memiliki komponen memori sehingga
tidak dapat mengenali kontak yang dulu pernah terjadi. Sedangkan respon imun adaptif
merupakan respon yang lebih spesifik terhadap antigen tertentu dan berkembang lebih
lambat, memiliki komponen memori, sehingga dapat langsung mengenali kontak
selanjutnya. Limfosit merupakan komponen dari imunnitas adaptif..

Mekanisme pertahanan tubuh dapat ditingkatkan dengan senyawa tertentu yang


bersifat imunostimulan. Imunostimulan secara umum didefinisikan sebagai obat yang
dapat menstimulasi mekanisme pertahanan tubuh baik secara spesifik maupun non-
spesifik baik mekanisme pertahanan seluler maupun humoral. Rangsangan terhadap sel-
yang terjadi apabila tubuh terpapar suatu zat yang oleh sel atau jaringan tadi dianggap

iii
asing, sehingga konfigurasi asing ini dinamakan antigen atau imunogen dan proses serta
fenomena yang menyertainya disebut dengan respons imun yang menghasilkan suatu
zat yang disebut dengan antibodi.

1.2 FUNGSI IMUNOLOGI

Sistem imun adalah satu sistem terpenting untuk pertahanan tubuh yang terus
menerus melakukan tugas dan tidak pernah melalaikan tugasnya. Sistem ini melindungi
tubuh sepanjang waktu dari semua jenis penyerang yang berpotensi menimbulkan
penyakit pada tubuh kita. Fungsi dari sistem imun antara lain:
- Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit dengan menghancurkan
miiroorganisme atau substansi asing (bakteri, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh.
- Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
- Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
Sedangkan menurut Irianto (2012), secara umum sistem imun memiliki fungsi
sebagai berikut:
- Pembentuk kekebalan tubuh.
- Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
- Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
- Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh

1.3 RESPON IMUNOLOGI

Respon imun merupakan respon tubuh dengan urutan kejadian yang kompleks
terhadap antigen untuk mengeliminasi antigen. Respon imun melibatkan sel dan protein,
terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen dan sitokin yang saling berinteraksi
secara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terbagi menjadi mekanisme pertahanan
non-spesifik dan mekanisme spefisik.
Tahapan respon sistem imun :
1. Deteksi dan mengenali benda asing.
2. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon.
3. Rekuitmen bantuan dan koordinasi respon.
4. Destruksi atau supresi penginvasi.
Fungsi respon imun :
1. Pertahanan (Defense) : terhadap benda asing atau mikroba.
2. Homeostasis : eliminasi sel tak berguna/debris.
3. Pengawasan (Surveillance) : bertugas untuk waspada dan mengenal adanya
perubahan-perubahan dan secara cepat membuang sel-sel yang abnormal
tersebut.

iv
1.4 ORGAN YANG BERPERAN DALAM SISTEM IMUN

Sistem imun memiliki kemampuan untuk memberikan respon imun non-spesifik


misalnya fagositosis dan kemampuan untuk memberikan respon imun spesifik yang
dilakukan oleh sel-sel dan jaringan limfoid. Dalam sistem imun ada manusia banyak
terdapat di organ-organ limfoid yakni
a. Limfa
Limfa merupakan organ limfoid dengan ukuran yang besar dan terletak di
belakang lambung yang memiliki fungsi ntara lain membentuk sel darah putih
(leukosit) dan antibodi, membunuh kuman dan menghancurkan sel darah merah
yang sudah tua.
b. Nodus Limfa
Terdapat dalam sinus, dimana di dalam sinus terdapat banyak makrofag dan
limfosid. Nodus limfa berfungsi untuk menyaring mikroorganisme yang ada di
dalam limfa.
c. Sumsum Tulang Belakang
Berfungsi untuk membentuk atau memproduksi sel-sel darah (terutama sel darah
putih)
d. Timus
Berfungsi sebagai tempat perkembangan limfosit yang dihasilkan dari sumsum
merah untuk menjadi limfosit T yang kemudian berubah menjadi sel T sitotoksik
e. Tonsil
Berfungsi untuk membunuh penyakit yang terdapat pada saluran pernapasan
pada bagian atas dan faring. 
f. Kulit
Kulit merupakan rintangan yang pertama dihadapi oleh pathogen. Fungsi
perlindungan utama dari kulit diwujudkan lewat lapisan sel mati yang
merupakan bagian terluar kulit.

1.5 GANGGUAN IMUN

i. PENYAKIT AUTOIMUN
Merupakan suatu penyakit yang timbul akibat kegagalan sistem imunitas
untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem imunitas
menyerang tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga
tubuh dari serangan organism easing, seperti bakteri atau virus.

v
Seseorang yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya
melihat sel tubuh yang sehat sebagai organism easing. Sehingga sistem
kekebalan tubuh akan melepas protein yang disebut Antibodi untuk
menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
- Contohnya pada Penyakit Lupus didapatkan gangguan pada hamper semua
sistem organ, ditandai dengan munculnya gejala seperti demam, nyeri sendi,
ruam kulit, kulit sensitive, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang,
nyeri dada, sesak napas, pucat dan pendarahan.
- Contoh lain pada Penyakit Autoimun yaitu Artritis Rematoid, Diabetes Militus
Tipe 1, Penyakit Hashimoto dan Lupus Eritematosus Sistemik.

ii. HIPERSENSITIVITAS
Merupakan penyakit yang sebabkan oleh peningkatan reaksi karena paparan
suatu antigen tertentu, respons imun yang berlebihan sehingga mampu
merugikan tubuh karena merusak jaringan tubuh sendiri. Antigen yang
menyebabkan alergi ini disebut dengan Allergen. Adapun gejala yang
ditimbulkan dari alergi ini beraneka macam seperti gatal gatal, ruam
kemerahan dikulit, mata merah atau kesulitan bernapas.
Hipersensitivitas ini dibagi menjadi empat kelas (Tipe I-IV) yang dibedakan
dari mekanisme yang ikut serta dan lama waktu reaksi hipersensitif.

1.6 DAFTAR PUSTAKA

Berikut adalah referensi jurnal yang kami ambil untuk membuat makalah ini:
a. https://www.jurnal.unma.ac.id/index.php/BE/article/viewFile/1297/1207
b. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
284a0e69155751dc6c459b07f14bc03c.pdf
c. http://eprints.undip.ac.id/50470/3/
Citra_Hutami_Saraswati_22010112130183_Lap.KTI_Bab2.pdf
d. https://perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/11/Sistem-Imun-
Okular.desy-mariska.pdf
e. https://123dok.com/document/zxx8xd4z-issue-terkini-penyakit-menular-dasar-

vi
imunologi-disusun-kelompok.html
f. http://jim.unindra.ac.id/index.php/vhdkv/article/download/898/pdf

vii

Anda mungkin juga menyukai