SISTEM IMUN
Kelompok 8
Disusun Oleh :
SUYANTO (20101440119098)
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber dan pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan dan menyusun
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca dan
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan ilmu yang
Penulis,
1
A. RUMUSAN MASALAH
2. Apa yang dimaksud dengan reaksi imun dan pathway reaksi imun tersebut?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea,
serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
1) Sel Prokariotik
Sel Prokariotik ialah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel (= karyon),
2) Sel Eukariotik
Sel Eukariotik merupakan salah satu organisme dengan sel yang memiliki nukleus dan
3
kondisi tubuh karena tubuh manusia secara terus – menerus terpapar oleh agen
ancaman dari luar lainnya dicegah masuk ke dalam tubuh oleh sistem pertahanan tubuh
ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
mengahancurkan sel kanker dan zat asing dalam tubuh. Jika sistem kekebalan
kemampuan tubuh untuk melawan hampir semua jenis organisme atau toksin yang
cenderung merusak jaringan dan organ tubuh. Organisme atau toksin ini merupakan
protein asing yang berbeda dari protein tubuh manusia yang disebut antigen dan dapat
menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, antigen tersebut harus disingkirkan, dinetralisir
dan dihancurkan. Sistem kekebalan tubuh yang berperan menjalankan tugas tersebut
ialah antibodi. Antibodi merupakan suatu zat yang berasal dari protein darah jenis gama
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem perlindungan
secara biologis yang ada di dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk menangkal
radikal bebas yang menyerang sehingga seorang individu akan terhindar dari penyakit.
4
Apabila sistem ini dapat bekerja dengan baik, maka seseorang akan terhindar dari
serangan virus ataupun bakteri, bahkan dapat mencegah dari serangan kanker.
Akan tetapi, apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi yang
lemah, maka kekebalan tubuh individu tersebut akan mudah terserang penyakit. Hal
yang ditakutkan ketika sistem ini melemah adalah dapat meingkatkan resiko terserang
penyakit kanker.
Dalam upaya melawan bermacam agen-agen yang infeksius dan toksik, sistem
kekebalan tubuh kita terdiri atas leukosit darah (sel darah putih) dan sel-sel jaringan
yang berasal dari leukosit. Sel ini bekerja secara bersama-sama melalui dua cara untuk
tugas tersebut, prinsip kerja kedua sel ialah menghacurkan atau membuat agen menjadi
tidak aktif.
5
B. Reaksi Imun
Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks
terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut. Respons imun ini dapat
melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel limfosit,
pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahanan non spesifik dan mekanisme
pertahanan spesifik.
perlawanan terhadap antigen tertentu.
Sistem imun adaptif ini terutama diperankan oleh limfosit B dan limfosit T. Ada tiga jenis
molekul yang penting dalam hal ini yaitu protein MHC, antibodi (imunoglobulin), dan
6
C. Reaksi Hipersensitivitas berdasarkan Reaksi Imun
A) Definisi
Reaksi Alergi (Reaksi Hipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi dari sistem kekebalan yang
terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera/terluka. Mekanisme dimana
sistem kekebalan melindungi tubuh dan mekanisme dimana reaksi hipersensitivitas bisa
melukai tubuh adalah sama. Karena itu reaksi alergi juga melibatkan antibodi, limfosit
dan sel-sel lainnya yang merupakan komponen dalam system imun yang berfungsi
sebagai pelindung yang normal pada sistem kekebalan. Reaksi ini terbagi menjadi
empat kelas (tipe I – IV) berdasarkan mekanisme yang ikut serta dan lama waktu reaksi
kematian. Hipersensitivitas tipe I ditengahi oleh IgE yang dikeluarkan dari sel mast dan
basofil. Hipersensitivitas tipe II muncul ketika antibodi melilit pada antigen sel pasien,
menandai mereka untuk penghancuran. Hal ini juga disebut hipersensitivitas sitotoksik,
dan ditengahi oleh antibodi IgG dan IgM. Kompleks imun (kesatuan antigen, protein
komplemen dan antibodi IgG dan IgM) ditemukan pada berbagai jaringan yang
sebagai selular) biasanya membutuhkan waktu antara dua dan tiga hari untuk
berkembang. Reaksi tipe IV ikut serta dalam berbagai autoimun dan penyakit infeksi,
tetapi juga dalam ikut serta dalam contact dermatitis. Reaksi tersebut ditengahi oleh sel
A. Tipe-Tipe Alergi
1. Alergi tipe 1
7
Alergi atau hipersentivitas tipe 1 adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh
lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya,padahal
1. Alergen langsung melekat/terikat pada Ig E yang berada di permukaan sel mast atau
2. Respons ini dapat terjadi jika tubuh belum pernah terpapar dengan allergen penyebab
sebelumnya. Alergen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan sel B,
kemudian melekat pada permukaan sel mast dan akan mengikat allergen. Ikatan sel
8
mast, Ig E dan allergen akan menyebabkan pecahnya sel mast dan mengeluarkan
hipersekresi, oedem, spasme pada otot polos. Oleh karena itu gejala klinis yang dapat
ditemukan pada alergi tipe ini antara lain : rinitis (bersin-bersin, pilek) ; sesak nafas
Keterangan :
jalan nafas akan menyebabkan saluran bronkus yang sebelumnya masih baik menjadi
meradang. Alergen diikat Ig E pada sel mast dan menyebabkan sel yang berada di
a. Konjungtivitis
b. Asma
c. Rinitis
d. Anafilaktic shock
9
2. Alergi tipe 2
Reaksi Alergi tipe II {Antibody-Mediated Cytotoxicity (Ig G)} Reaksi alergi tipe II
merupakan reaksi yang menyebabkan kerusakan pada sel tubuh oleh karena antibodi
Antibodi yang berperan biasanya Ig G. Berikut mekanisme terjadinya reaksi alergi tipe II.
Keterangan :
Tipe ini melibatkan K cell atau makrofag. Alergen akan diikat antibody yang berada di
permukaan sel makrofag/K cell membentuk antigen antibody kompleks. Kompleks ini
Contoh penyakit-penyakit :
cortikosteroidsprednisolone).
10
3. Alergi tipe 3
Reaksi Alergi Tipe III (Immune Complex Disorders) Merupakan reaksi alegi yang dapat
terjadi karena deposit yang berasal dari kompleks antigen antibody berada di jaringan.
Keterangan :
Kompleks ini mengatifkan basofil sel mast aktif dan merelease histamine, leukotrines
Keterangan gambar :
Alergen (makanan) yang terikat pada antibody pada netrofil (yang berada dalam darah)
dan antibody yang berada pada jaringan, mengaktifkan komplemen. Kompleks tersebut
4. Alergi tipe 4
Reaksi ini dapat disebabkan oleh antigen ekstrinsik dan intrinsic/internal (“self”). Reaksi
12
Keterangan:
Makrofag (APC) mengikat allergen pada permukaan sel dan akan mentransfer allergen
pada sel T, sehingga sel T merelease interleukin (mediator kimia) yang akan
B. Pathway hipersensitivitas
Sensitization
Sensitization
IgE Production
Elicitation
Release of
Allergic
Reactio
13
Fase elisitasi terjadi jika terdapat pajanan ulang. Ketika terpajan denganmakanan
(penyebab alergi) yang sama, protein akan mengikat molekul di sel mediator(sel basofil
dan sel mast). Tahap elisitasi ini menyebabkan tubuh mengeluarkanmolekul yang
keparahan alergi dipengaruhi oleh konsentrasi dan tipe alergen, rute pajanan, dan
sistem organ yang terlibat (misalnya kulit, saluran cerna, saluran pernapasan, dan
darah).
Antibodi melampirkan ke bentuk sel darah yang disebut sel mast. sel Mastdapat
ditemukan di saluran udara, di usus, dan di tempat lain. Kehadiran sel mastdalam
saluran udara dan saluran pencernaan membuat daerah ini lebih rentan terhadap
paparan alergen. Mengikat alergen ke IgE, yang melekat pada sel mast. Hal
alergi.
14
4.Penyakit Sistem Imun
penyakit
menyerang sinovium
dada,sakit kepala,kejang.
3 psoriasis Pertumbuhan sel kulit Kemerahan,lebih tebal,bersisik dan
sehingga menumpuk
dipermukaan kulit.
4 Penyakit Sistem kekebalan tubuh Diare,pendarahanpadadubur, buang
radang yang menyerang lapisan air besar yang mendesak, sakit perut
penghasil
15
isulin( hormone yang
dibutuhkan dalam
darah ) .
6 Sclerosis Penyakit autoimun yang Kebutaan, koordinasi yang buruk,
menimbulkan kerusakan
yang memepengaruhi
belakang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS. Celluler and Moleculer Immunology. 4th Ed.,
16
Philadelphia: W.B. Saunders Company. 2000.
2. Campbell & J.B. Reece. Biology. Sevent Ed. San Fransisco: Person Education, Inc.
2005.
3. Ernest Jawetz Melnick and Adelberg. Geo F. Brooks, Janet S Butel, L. Nicho-las
Ornoston. Mikrobiologi Kedokteran. Ed. 20. Alih Bahasa: Edi Nugroho, R.F Maulana.
in Health and Disease. Fourth Edition. New York: Elsevier Science Ltd/Garland
Publishing. 1999.
6.http://faculty.weber.edu/ewalker/Medicinal_Chemistry/topics/Antihistam_local_a
jam 09.00 wib. 8. Roitt J. Brostoff J., Male D. Immunology. 5 Ed. London: Mosby
Biology Cell. Fourth Edition. New York: W. H. Freeman and Company. 2000.
10. Lehner, T. Immunologi of Oral Desease. Imunologi pada Penyakit Mulut. Ed. 3.
EGC. 1995.
11. Lonhar Thomas. Imonologi pada penyakit mulut. Edisi 3 Alih bahasa Ratna Farida
12. Roorlan, dkk 2002. Imunologi Oral Kelainan Di Dalam Rongga Mulut. Jakarta: FKUI
17
13. https://duniapendidikan.co.id/apa-itu-sel/
14. Friedman. 2010. EGC Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, Dan Praktek.
hlm. 103. ISBN 978-1-4051-4846-7.
18