Oleh:
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan
Oral Tolerans System Immune (Makanan Sebagai Oral Toleran System)” ini
dengan tepat waktu. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu dalam penyusunan makalah resmi ini. Makalah ini berisi
literature dari buku terkait. Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita
System Immune (Makanan Sebagai Oral Toleran System). Kami sadar makalah
ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari
Lampung,23 Desember
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................iv
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................
C. TUJUAN...............................................................................................................
A. SIMPULAN ..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yangsaling
jaringanyang berperan dalam resistensi terhadap bahan atau zat yang masuk
terhadap bandaasing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem
bahaya yangdapat ditimbulkan oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan
patogen, misalnya bakteri, virus, fungus, protozoa dan parasit yang dapat
penyakit dan kematian, tetapi banyak juga yang tidak berbahaya bahkan berguna
untuk pejamu. Infeksi yang terjadi pada manusia normal umumnya singkat dan
memiliki suatu sistem yaitu sistem imun yang melindungi tubuh terhadap unsur-
unsur patogen. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar
yang luas, melindungi tubuh dari infeksi bakteri, virus, fungus, protozoa dan
parasit serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel
yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Sistem imun yang
sehat 2
adalah jika dalam tubuh bisa membedakan antara diri sendiri dan benda
asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya ketika ada benda asing yang memicu
respons imun masuk ke dalam tubuh (antigen) dikenali maka terjadilah proses
pertahanan diri. Sistem imun dapat dibagi menjadi menjadi dua yaitu sistem imun
nonspesifik dan sistem imun spesifik. Mekanisme imunitas spesifik timbul atau
bekerja lebih lambat dibanding imunitas non spesifik. Pembagian sistem imun
terjadi kerja sama yang erat, yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain. Pada
makalah ini akan dijelaskan tentang sistem imun spesifik dan sistem imun
B. Rumusan Masalah
3.Gangguan apa saja yang dapat terjadi pada sistem kekebalan tubuh ?
C. Tujuan
BAB II
SISTEM IMUN SPESIFIK DAN SISTEM IMUN NON-SPESIFIK
Sistem imun berdasarkan fungsinya terdiri dari 2 tipe, yaitu respon imun alamiah
atau non-spesifik (innate immunity) dan respon imun adaptif atau spesifik
(acquired immunity). Respon imun non-spesifik dan spesifik pada kenyataannya
tidak terjadi secara terpisah, tetapi terjadi dengan saling melengkapi dan
mempengaruhi satu sama lain (Darwin, 2005).
Tipe antibodi IgM Karakteristik Pertama kali dilepaskan ke aliran darah pada saat
terjadi infeksi yang pertama kali
Ig A pasif dari ibu kepada janin. Ditemukan dalam air mata, air ludah, keringat,
dan membran mukosa.
Sistem Imun Spesifik Humoral Limfosit B atau sel B berperan dalam sistem imun
spesifik humoral. Sel B tersebut berasal dari sel asal multipoten. Pada unggas sel
asal tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel B di dalam alat yang disebut Bursa
Fabricius yang terletak dekat kloaka. Bila sel B dirangsang oleh benda asing,
makaPrevalance
enzim proteolitik dalam usus, serta lisozim dalam keringat, air mata, dan
air susu (Baratawidjaja dan Rengganis, 2009). Lisozim dalam keringat, ludah,
air mata dan air susu ibu, melindungi tubuh terhadap berbagai kuman postif-
Gram oleh karena dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding
bakteri. Air susu ibu juga mengandung laktooksidase dan asam neuraminik
yang mempunyai sifat antibakterial terhafap E.koli dan stafilokokus
(Baratawidjaja dan Rengganis, 2010).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem kekebalan tubuh (imunitas) adalah sistem mekanisme pada organisme
yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi
dan membunuh patogen. Sistem kekebalan tubuh dapat diklasifikasikan
berdasarkan : 1. Cara mempertahankan diri dari penyakit a. Sistem pertahanan
tubuh non spesifik, tidak membedakan mikrobia patogen yang satu dengan yang
lainnya. b. Sistem pertahanan tubuh spesifik, pertahanan tubuh terhadap patogen
tertentu yang masuk dalam tubuh 2. Cara memperoleh
a. Kekebalan aktif, yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri. b. Kekebalan pasif,
yang diperoleh setelah menerima antibodi dari luar tubuh. 3. Mekanisme kerja a.
Kekebalan humoral, melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam
aliran darah. b. Kekebalan seluler, melibatkan sel T yang berfungsi menyerang
selsel asing atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung. Sistem kekebalan
tubuh kita dapat mengalami gangguan, antara lain : 1) Alergi, respons imun yang
berlebihan terhadap suatu senyawa yang masuk ke dalam tubuh. 2) Autoimunitas,
antibodi yang diproduksi menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu
membedakan antara sel tubuh sendiri dengan sel asing yang masuk ke dalam
tubuh. 3) AIDS, kumpulan berbagai penyakit yang disebabkan oleh melemahnya
sistem kekebalan tubuh karena infeksi virus HIV. Untuk mempertahankan sistem
kekebalan tubuh, kita harus menjaga kesehatan tubuh kita dengan cara : a.
Memakan makanan yang bernutrisi. b. Berolahraga yang teratur. c. Senantiasa
gembira dan bijak dalam menghadapi tekanan.