Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tri Widayati

NIM : 52019050001

Kelas : 2A Farmasi

TUGAS IMUNOLOGI

1. Sebutkan 3 fungsi respon imun


2. Imunologi adalah
3. Imunologi mempelajarai apa saja?
4. Sebutkan 2 teori menurut Giralmo Fracastra
5. Imunitas adalah
6. Sebutkan bedanya ilmu: imunopatologi, imunohistokimia, imunositokimia, imuno
forensic, imunologi klinik, imunokimiawi,imunodiagnostik, farmakoterapi
7. Sebutkan peran imunologi dalam farmasi
8. Sebutkan dan jelaskan 2 sistem imun!
9. Sebutkan dan jelaskan 3 fungsi dari system imun!
10. System imun yang sehat adalah
11. Jelaskan penyimpangan system imun!
12. Jelaskan tahapan respon imun!
13. Jelaskan perbedaan antara system imun spesifik dan non spesifik!
14. System imun non spesifik dan spesifik terdiri dari?
15. Jelaskan perbedaan antara sel T dan sel B
16. Jelaskan bagaimana cara untuk mendapatkan imunitas spesifik
17. Jelaskan cara memproduksi antibody di dalam tubuh!
18. Antibodi akan disekresi ke mana?
19. Jelaskan yang disebut antigen!
20. System imun non spesifik dapat larut dalam tubuh manusia/hewan, sebutkan apa saja
yang dapat larut!
Jawab :

1. Fungsi Respon Imun :


a. Melawan kuman (patogen) yang membawa penyakit seperti bakteri, virus, parasit
atau jamur, dan mengeluarkannya dari tubuh kita.
b. Mengenali dan menetralisir zat-zat berbahaya di lingkungan sekitar kita.
c. Melawan penyakit yang dapat merubah tubuh kita secara keseluruhan seperti sel
kanker.
2. Imunologi adalah sebuah studi yang berkaitan dengan sistem kekebalan dan
merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran dan biologi yang sangat penting untuk
kehidupan. Sistem kekebalan tersebut dapat melindungi tubuh seseorang dari berbagai
infeksi dengan sebuah pertahanan.
3. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun pada makhluk hidup,
termasuk manusia. Sistem imun sendiri adalah kumpulan sel dan protein yang
memproteksi organ-organ tubuh manusia dari organisme yang mengganggu sehingga
organ tersebut bisa bekerja dengan optimal.
4. Fracastoro membedakan 3 jenis kontangion, yaitu :
1. Jenis kontangion yang dapat menular melalui kontak langsung misalnya
bersentuhan, berciuman, dan berhubungan seksual.
2. Jenis kontangion yang dapat menular melalui benda-benda perantara (benda
tersebut tidak tertular, namun mempertahankan benih dan kemudian
menularkan pada orang lain). Misalnya melalui pakaian, handuk, dan sapu
tangan.
3. Jenis kontangion yang dapat menularkan dalam jarak jauh.
5. Sistem imunitas merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang memiliki
peran dalam mengenali dan menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal
yang merugikan tubuh kita.
6. Perbedaan
a. Imunopatologi adalah cabang kedokteran yang menangani respons imun yang
terkait dengan penyakit. Ini termasuk studi tentang patologi organisme, sistem
organ, atau penyakit sehubungan dengan sistem kekebalan tubuh, kekebalan
tubuh, dan respons kekebalan tubuh.
b. Imunohistokimia adalah aplikasi penting dari antibodi monoklonal serta
poliklonal untuk menentukan distribusi jaringan antigen yang menarik dalam
kesehatan dan penyakit.
c. Imunositokimia merupakan metode potensial untuk identifikasi protein atau
antigen dalam sel dan jaringan, tetapi metode ini tergantung pada spesifitas
antibodi yang mengikat epitope protein yang digunakan sebagai imunogen.
d. Imunoforensik adalah deteksi, identifikasi, klasifikasi, dan studi berbagai
cairan tubuh seperti darah , air mani , air liur , urin , ASI , muntah , kotoran
dan keringat , dan hubungannya dengan TKP. Di indonesia, cabang alergi
imunologi klinik pada umumnya merupakan bagian dari pendidikan spesialis
penyakit dalam. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai
imunologi, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan.
e. Immunodiagnostic adalah teknik/metode pemeriksaan untuk menentukan
diagnosis suatu penyakit dengan menggunakan reaksi antigen-antibodi sebagai
prinsip/sarana utama dari tes/uji tersebut.
f. Farmakoterapi adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang
penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan. Dalam ilmu ini obat-
obatan digunakan untuk membuat diagnosis, mencegah timbulnya, dan cara
menyembuhkan suatu penyakit.
7. Beberapa peran imunologi sendiri dalam bidang farmasi yaitu, produksi antibodi dan
vaksin, serta imunoterapi. Kali ini akan dibahas tentang imunoterapi dalam
pengobatan Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
8. Kekebalan dalam tubuh manusia dapat diperoleh dengan dua cara yaitu kekebalan
aktif dan kekebalan pasif.
1. Kekebalan aktif.
Merupakan kekebalan yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri.
Kekebalan aktif dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Kekebalan aktif alami, diperoleh setelah seseorang sembuh dari
serangan suatu penyakit. Misalnya, orang yang pernah terserang
penyakit seperti cacar air, campak, dan gendongan tidak akan terserang
penyakit yang sama untuk kedua kalinya.
b. Kekebalan aktif buatan, diperoleh dengan vaksinasi, yaitu
memasukkan vaksin yang dapat berisi racun bakteri, mikroorganisme
yang dilemahkan, atau mikroorganisme mati sehingga tubuh menjadi
aktif menghasilkan antibodi sendiri. Tindakan membentuk kekebalan
dalam tubuh seseorang dengan memberikan vaksin disebut imunisasi.
Imunisasi ada dua tipe, yaitu isoimun (diberikan kepada individu dari
spesies yang sama) dan heteroimun (diberikan pada individu yang
berbeda dan dari spesies yang berbeda pula).
2. Kekebalan pasif.
Merupakan kekebalan yang diperoleh melalui transfer atau pemberian antibodi
dari individu lain. Kekebalan pasif dapat terjadi secara alami dan buatan.
a. Kekebalan pasif alami, adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari
tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain, misalnya kekebalan
yang timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui
plasenta pada waktu dalam kandungan dan ASI setelah dilahirkan.
b. Kekebalan pasif buatan, dapat diperoleh dari antibodi yang sudah jadi dan
terlarut dalam serum. Serum dapat digunakan dalam jangka waktu yang
relatif lama. Contoh : suntikan ATS (antitetanus serum)
9. Dalam pandangan modern, system imun mempunyai tiga fungsi utama
yaitu: pertahanan, homeostasis dan perondaan.
1. Pertahanan
Fungsi pertahanan menyangkut pertahanan terhadap antigen dari luar tubuh
seperti invasi mikroorganisme dan parasit kedalam tubuh. Ada dua
kemungkinan yang terjadi dari hasil perlawanan antara dua fihak yang
berhadapan tersebut, yaitu tubuh dapat bebas dari akibat yang merugikan atau
sebaliknya, apabila fihak penyerang yang lebih kuat (mendapat kemenangan),
maka tubuh akan menderita sakit.
2. Homeostasis
Fungsi homeostasis, memenuhi persyaratan umum dari semua organisma
multiseluler yang menghendaki selalu terjadinya bentuk uniform dari setiap
jenis sel tubuh. Dalam usaha memperoleh keseimbangan tersebut, terjadilah
proses degradasi dan katabolisme yang bersifat normal agar unsure seluler
yang telah rusak dapat dibersihkan dari tubuh. Sebagai contoh misalnya dalam
proses pembersihan eritrosit dan leukosit yang telah habis masa hidupnya.
3. Perondaan
Fungsi perondaan menyangkut perondaan diseluruh bagian tubuh terutama
ditujukan untuk memantau pengenalan terhadap sel-sel yang berubah menjadi
abnormal melalui proses mutasi. Perubahan sel tersebut dapat terjadi spontan
atau dapat diinduksi oleh zat-zat kimia tertentu, radiasi atau infeksi virus.
Fungsi perondaan (surveillance) dari sistem imun bertugas untuk selalu
waspada dan mengenal adanya perubahab-perubahan dan selanjutnya secara
cepat membuang konfigurasi yang baru timbul pada permukaan sel yang
abnormal.
10. Sistem imun yang sehat adalah imun yang dapat atau bisa melawan penyakit, virus
atau bakteri dari luar tubuh.
11. Sistem imun mungkin pula dapat mengalami penyimpangan pada seluruh jaringan
komunikasi baik berbentuk morfologis ataupun gangguan fungsional. Gangguan
morfologis, misalnya tidak berkembangnya secara normal kelenjar timus sehingga
mengakibatkan defisiensi pada limfosit T. Sedangkan gangguan fungsional yang
bermanifestasi sebagai toleransi imunologik disebabkan karena lumpuhnya
mekanisme respons imun terhadap suatu antigen tertentu. Penyimpangan lain dalam
mekanisme respons imun dapat berbentuk sebagai reaksi alergi, anafilaksis ataupun
hipersensitifitas tipe lambat, dimana semua ini kadang-kadang menimbulkan kerugian
pada jaringan tubuh. Keadaan ini disebabkan karena gangguan fungsi pertahanan
system imun.
12. Respon imun adalah kemampuan sistem limforetikuler untuk mengenali bahan itu
asing atau tidak. Rangsangan terhadap sel-sel tersebut terjadi apabila kedalam tubuh
terpapar suatu zat yang oleh sel atau jaringan tadi dianggap asing. Konfigurasi asing
ini dinamakan antigen atau imunogen dan proses serta fenomena yang menyertainya
disebut dengan respons imun yang menghasilkan suatu zat yang disebut dengan
antibodi. Jadi antigen atau imunogen merupakan potensi dari zat-zat yang dapat
menginduksi respons imun tubuh yang dapat diamati baik secara seluler ataupun
humoral. Dalam keadaan tertentu (patologik), sistem imun tidak dapat membedakan
zat asing (non-self) dari zat yang berasal dari tubuhnya sendiri (self), sehingga sel-sel
dalam sistem imun membentuk zat anti terhadap jaringan tubuhnya sendiri. Kejadian
ini disebut dengan Autoantibodi
13. Sistem imunitas pada dasarnya dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
a. Imunitas non spesifik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas
menghalangi semua jenis antigen atau benda asing yang mengancam tubuh.
b. Imunitas spesifik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk
melindungi tubuh dari serangan zat asing atau mikroorganisme yang sifatnya
khusus.
14. Sistem imunitas spesifik ini terdiri dari sel limfosit B, limfosit T, makrofag, dan juga
antibodi.
Sistem imunitas non spesifik ini terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, sel
T, sel B, sel NK, sel darah merah, dan trombosit.
15. Perbedaan utama antara sel T dan sel B adalah bahwa sel T hanya dapat mengenali
antigen virus di luar sel yang terinfeksi sedangkan sel B dapat mengenali antigen
permukaan bakteri dan virus.
16. Menerapkan pola hidup sehat, menghindari stres, hingga mengonsumsi suplemen agar
sistem kekebalan tubuh tetap prima.
17. Beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali antigen dan memberikan respon.
Kemudian sel-sel ini meransang limfosit B untuk untuk menghasilkan antibodi. yang
tak lain adalah protein yang nantinya akan menempel pada pemicu penyakit (antigen).
Selanjutnya, limfosit T akan menuju antigen yang telah ditunggangi oleh limfosit B,
lalu menghancurkan antigen tersebut.
Begitu antibodi telah diproduksi, antibodi akan berada dalam tubuh dalam beberapa
waktu. Sehingga apabila bibit penyakit (antigen) kembali, antibodi sudah tersedia
untuk melakukan perannya. Selain itu, antibodi juga berperan dalam menetralisir
racun yang dibawa oleh mikroorganisme serta meransang protein komplemen untuk
melawan virus dan bakteri.
18. antibodi berada di sitoplasma sel, kemudian disekresikan ke dalam plasma darah.
19. Antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan
antibodi sebagai bentuk perlawanan. Antigen di dalam tubuh manusia bisa berbentuk
bakteri, virus, atau bahan kimia tertentu.
20. Sistem Imun Yang Dapat Larut :
 Lektin/Kolektin
 Senyawa Turunan Klorofil

Anda mungkin juga menyukai