2. Imunologi adalah 3. Imunologi mempelajarai apa saja? 4. Sebutkan 2 teori menurut Giralmo Fracastra 5. Imunitas adalah 6. Sebutkan bedanya ilmu: imunopatologi, imunohistokimia, imunositokimia, imuno forensic, imunologi klinik, imunokimiawi,imunodiagnostik, farmakoterapi 7. Sebutkan peran imunologi dalam farmasi 8. Sebutkan dan jelaskan 2 sistem imun! 9. Sebutkan dan jelaskan 3 fungsi dari system imun! 10. System imun yang sehat adalah 11. Jelaskan penyimpangan system imun! 12. Jelaskan tahapan respon imun! 13. Jelaskan perbedaan antara system imun spesifik dan non spesifik! 14. System imun non spesifik dan spesifik terdiri dari? 15. Jelaskan perbedaan antara sel T dan sel B 16. Jelaskan bagaimana cara untuk mendapatkan imunitas spesifik 17. Jelaskan cara memproduksi antibody di dalam tubuh! 18. Antibodi akan disekresi ke mana? 19. Jelaskan yang disebut antigen! 20. System imun non spesifik dapat larut dalam tubuh manusia/hewan, sebutkan apa saja yang dapat larut! Jawab :
1. Fungsi Respon Imun :
a. Melawan kuman (patogen) yang membawa penyakit seperti bakteri, virus, parasit atau jamur, dan mengeluarkannya dari tubuh kita. b. Mengenali dan menetralisir zat-zat berbahaya di lingkungan sekitar kita. c. Melawan penyakit yang dapat merubah tubuh kita secara keseluruhan seperti sel kanker. 2. Imunologi adalah sebuah studi yang berkaitan dengan sistem kekebalan dan merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran dan biologi yang sangat penting untuk kehidupan. Sistem kekebalan tersebut dapat melindungi tubuh seseorang dari berbagai infeksi dengan sebuah pertahanan. 3. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun pada makhluk hidup, termasuk manusia. Sistem imun sendiri adalah kumpulan sel dan protein yang memproteksi organ-organ tubuh manusia dari organisme yang mengganggu sehingga organ tersebut bisa bekerja dengan optimal. 4. Fracastoro membedakan 3 jenis kontangion, yaitu : 1. Jenis kontangion yang dapat menular melalui kontak langsung misalnya bersentuhan, berciuman, dan berhubungan seksual. 2. Jenis kontangion yang dapat menular melalui benda-benda perantara (benda tersebut tidak tertular, namun mempertahankan benih dan kemudian menularkan pada orang lain). Misalnya melalui pakaian, handuk, dan sapu tangan. 3. Jenis kontangion yang dapat menularkan dalam jarak jauh. 5. Sistem imunitas merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang memiliki peran dalam mengenali dan menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh kita. 6. Perbedaan a. Imunopatologi adalah cabang kedokteran yang menangani respons imun yang terkait dengan penyakit. Ini termasuk studi tentang patologi organisme, sistem organ, atau penyakit sehubungan dengan sistem kekebalan tubuh, kekebalan tubuh, dan respons kekebalan tubuh. b. Imunohistokimia adalah aplikasi penting dari antibodi monoklonal serta poliklonal untuk menentukan distribusi jaringan antigen yang menarik dalam kesehatan dan penyakit. c. Imunositokimia merupakan metode potensial untuk identifikasi protein atau antigen dalam sel dan jaringan, tetapi metode ini tergantung pada spesifitas antibodi yang mengikat epitope protein yang digunakan sebagai imunogen. d. Imunoforensik adalah deteksi, identifikasi, klasifikasi, dan studi berbagai cairan tubuh seperti darah , air mani , air liur , urin , ASI , muntah , kotoran dan keringat , dan hubungannya dengan TKP. Di indonesia, cabang alergi imunologi klinik pada umumnya merupakan bagian dari pendidikan spesialis penyakit dalam. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai imunologi, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan. e. Immunodiagnostic adalah teknik/metode pemeriksaan untuk menentukan diagnosis suatu penyakit dengan menggunakan reaksi antigen-antibodi sebagai prinsip/sarana utama dari tes/uji tersebut. f. Farmakoterapi adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan. Dalam ilmu ini obat- obatan digunakan untuk membuat diagnosis, mencegah timbulnya, dan cara menyembuhkan suatu penyakit. 7. Beberapa peran imunologi sendiri dalam bidang farmasi yaitu, produksi antibodi dan vaksin, serta imunoterapi. Kali ini akan dibahas tentang imunoterapi dalam pengobatan Systemic Lupus Erythematosus (SLE). 8. Kekebalan dalam tubuh manusia dapat diperoleh dengan dua cara yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif. 1. Kekebalan aktif. Merupakan kekebalan yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri. Kekebalan aktif dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut. a. Kekebalan aktif alami, diperoleh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit. Misalnya, orang yang pernah terserang penyakit seperti cacar air, campak, dan gendongan tidak akan terserang penyakit yang sama untuk kedua kalinya. b. Kekebalan aktif buatan, diperoleh dengan vaksinasi, yaitu memasukkan vaksin yang dapat berisi racun bakteri, mikroorganisme yang dilemahkan, atau mikroorganisme mati sehingga tubuh menjadi aktif menghasilkan antibodi sendiri. Tindakan membentuk kekebalan dalam tubuh seseorang dengan memberikan vaksin disebut imunisasi. Imunisasi ada dua tipe, yaitu isoimun (diberikan kepada individu dari spesies yang sama) dan heteroimun (diberikan pada individu yang berbeda dan dari spesies yang berbeda pula). 2. Kekebalan pasif. Merupakan kekebalan yang diperoleh melalui transfer atau pemberian antibodi dari individu lain. Kekebalan pasif dapat terjadi secara alami dan buatan. a. Kekebalan pasif alami, adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain, misalnya kekebalan yang timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui plasenta pada waktu dalam kandungan dan ASI setelah dilahirkan. b. Kekebalan pasif buatan, dapat diperoleh dari antibodi yang sudah jadi dan terlarut dalam serum. Serum dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama. Contoh : suntikan ATS (antitetanus serum) 9. Dalam pandangan modern, system imun mempunyai tiga fungsi utama yaitu: pertahanan, homeostasis dan perondaan. 1. Pertahanan Fungsi pertahanan menyangkut pertahanan terhadap antigen dari luar tubuh seperti invasi mikroorganisme dan parasit kedalam tubuh. Ada dua kemungkinan yang terjadi dari hasil perlawanan antara dua fihak yang berhadapan tersebut, yaitu tubuh dapat bebas dari akibat yang merugikan atau sebaliknya, apabila fihak penyerang yang lebih kuat (mendapat kemenangan), maka tubuh akan menderita sakit. 2. Homeostasis Fungsi homeostasis, memenuhi persyaratan umum dari semua organisma multiseluler yang menghendaki selalu terjadinya bentuk uniform dari setiap jenis sel tubuh. Dalam usaha memperoleh keseimbangan tersebut, terjadilah proses degradasi dan katabolisme yang bersifat normal agar unsure seluler yang telah rusak dapat dibersihkan dari tubuh. Sebagai contoh misalnya dalam proses pembersihan eritrosit dan leukosit yang telah habis masa hidupnya. 3. Perondaan Fungsi perondaan menyangkut perondaan diseluruh bagian tubuh terutama ditujukan untuk memantau pengenalan terhadap sel-sel yang berubah menjadi abnormal melalui proses mutasi. Perubahan sel tersebut dapat terjadi spontan atau dapat diinduksi oleh zat-zat kimia tertentu, radiasi atau infeksi virus. Fungsi perondaan (surveillance) dari sistem imun bertugas untuk selalu waspada dan mengenal adanya perubahab-perubahan dan selanjutnya secara cepat membuang konfigurasi yang baru timbul pada permukaan sel yang abnormal. 10. Sistem imun yang sehat adalah imun yang dapat atau bisa melawan penyakit, virus atau bakteri dari luar tubuh. 11. Sistem imun mungkin pula dapat mengalami penyimpangan pada seluruh jaringan komunikasi baik berbentuk morfologis ataupun gangguan fungsional. Gangguan morfologis, misalnya tidak berkembangnya secara normal kelenjar timus sehingga mengakibatkan defisiensi pada limfosit T. Sedangkan gangguan fungsional yang bermanifestasi sebagai toleransi imunologik disebabkan karena lumpuhnya mekanisme respons imun terhadap suatu antigen tertentu. Penyimpangan lain dalam mekanisme respons imun dapat berbentuk sebagai reaksi alergi, anafilaksis ataupun hipersensitifitas tipe lambat, dimana semua ini kadang-kadang menimbulkan kerugian pada jaringan tubuh. Keadaan ini disebabkan karena gangguan fungsi pertahanan system imun. 12. Respon imun adalah kemampuan sistem limforetikuler untuk mengenali bahan itu asing atau tidak. Rangsangan terhadap sel-sel tersebut terjadi apabila kedalam tubuh terpapar suatu zat yang oleh sel atau jaringan tadi dianggap asing. Konfigurasi asing ini dinamakan antigen atau imunogen dan proses serta fenomena yang menyertainya disebut dengan respons imun yang menghasilkan suatu zat yang disebut dengan antibodi. Jadi antigen atau imunogen merupakan potensi dari zat-zat yang dapat menginduksi respons imun tubuh yang dapat diamati baik secara seluler ataupun humoral. Dalam keadaan tertentu (patologik), sistem imun tidak dapat membedakan zat asing (non-self) dari zat yang berasal dari tubuhnya sendiri (self), sehingga sel-sel dalam sistem imun membentuk zat anti terhadap jaringan tubuhnya sendiri. Kejadian ini disebut dengan Autoantibodi 13. Sistem imunitas pada dasarnya dibagi menjadi 2 golongan yaitu: a. Imunitas non spesifik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas menghalangi semua jenis antigen atau benda asing yang mengancam tubuh. b. Imunitas spesifik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk melindungi tubuh dari serangan zat asing atau mikroorganisme yang sifatnya khusus. 14. Sistem imunitas spesifik ini terdiri dari sel limfosit B, limfosit T, makrofag, dan juga antibodi. Sistem imunitas non spesifik ini terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, sel T, sel B, sel NK, sel darah merah, dan trombosit. 15. Perbedaan utama antara sel T dan sel B adalah bahwa sel T hanya dapat mengenali antigen virus di luar sel yang terinfeksi sedangkan sel B dapat mengenali antigen permukaan bakteri dan virus. 16. Menerapkan pola hidup sehat, menghindari stres, hingga mengonsumsi suplemen agar sistem kekebalan tubuh tetap prima. 17. Beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali antigen dan memberikan respon. Kemudian sel-sel ini meransang limfosit B untuk untuk menghasilkan antibodi. yang tak lain adalah protein yang nantinya akan menempel pada pemicu penyakit (antigen). Selanjutnya, limfosit T akan menuju antigen yang telah ditunggangi oleh limfosit B, lalu menghancurkan antigen tersebut. Begitu antibodi telah diproduksi, antibodi akan berada dalam tubuh dalam beberapa waktu. Sehingga apabila bibit penyakit (antigen) kembali, antibodi sudah tersedia untuk melakukan perannya. Selain itu, antibodi juga berperan dalam menetralisir racun yang dibawa oleh mikroorganisme serta meransang protein komplemen untuk melawan virus dan bakteri. 18. antibodi berada di sitoplasma sel, kemudian disekresikan ke dalam plasma darah. 19. Antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan. Antigen di dalam tubuh manusia bisa berbentuk bakteri, virus, atau bahan kimia tertentu. 20. Sistem Imun Yang Dapat Larut : Lektin/Kolektin Senyawa Turunan Klorofil