Anda di halaman 1dari 26

IMUNOLOGI

SISTEM IMUN NONSPESIFIK


Perbedaan sistem imun spesifik dan
non spesifik

Oleh:
drh. Diana Agustiani Wuri, M.Si
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
PENDAHULUAN
• Imunologi: ilmu yang mempelajari tentang
proses pertahanan atau imunitas tubuh
terhadap senyawa makromolekuler atau
organisme asing yang masuk ke dalam
tubuh.
• Zat asing yang masuk tersebut dapat
berupa virus, bakteri, protozoa atau parasit
lainnya, bahan kimia.
• Tubuh juga dapat mengembangkan respon
imun terhadap protein tertentu yang terdapat
di dalam tubuh sendiri yang disebut
autoimunitas dan terhadap keberadaan
sel yang tidak dikehendaki, yaitu respon
imunitas tubuh terhadap sel tumor.
• Imunitas :
Mekanisme /kemampuan tubuh menahan
atau mengeliminasi benda asing /sel abnormal
yang potensial berbahaya bagi tubuh
• Fungsi sistem Imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk
ke dalam tubuh.
2. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau
rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
David Vetter, penderita Severe
Combined Immunodeficiency (SCID),
yaitu penyakit gangguan sistem
imun akibat kelainan genetik.
Sistem imunitas
SISTEM IMUN

Sistem imun Sistem imun


spesifik nonspesifik
(adaptive) (innate)

Komponen Komponen Komponen Komponen


humoral seluler humoral seluler
Secara garis besar, sistem imun tubuh terdiri atas:
– Sistem imun nonspesifik (alamiah/bawaan/innate):
lini pertama pertahanan tubuh
– Sistem imun spesifik (adaptive):
lini kedua sistem pertahanan tubuh
Pembagian ini dimaksudkan hanya untuk
memudahkan pengertian dan pemahaman saja sebab
antar kedua sistem imun tersebut ada kerjasama atau
interaksi yang sangat erat
Perbedaan sistem imun spesifik
dan sistem imun non spesifik
Sistem imun Sistem imun
spesifik non spesifik
•Memerlukan waktu untuk •Tidak memerlukan waktu
melawan serangan antigen

•Bersifat antigen spesifik •Tidak bersifat antigen spesifik


•Resistensi membaik •Resistensi tidak berubah

•Dapat mengenali antigen •Tidak memiliki memori terhadap


(immunological memory) antigen
Perbedaan sistem imun nonspesifik dan sistem
imun spesifik:
1. Sistem imun spesifik: memerlukan waktu
untuk dapat bereaksi terhadap serangan
mikroorganisme.
Sistem imun nonspesifik: umumnya dapat
langsung dan segera mengatasi adanya
proses infeksi di dalam tubuh
2. Sistem imun spesifik: bersifat antigen spesifik.
Sistem imun nonspesifik: tidak bersifat antigen
spesifik.

3. Sistem imun nonspesifik: resistensi tidak


berubah oleh infeksi
Sistem imun spesifik: resistensi membaik oleh
infeksi berulang.
4. Sistem imun spesifik: mampu mengenal jenis
organisme asing yang masuk ke dalam tubuh
dan dapat bereaksi lebih cepat terhadap
adanya invasi organisme yang sama yang telah
dikenalinya.
Sistem imun nonspesifik: tidak menunjukkan
adanya immunological memory terhadap
suatu organisme asing yang masuk ke dalam
tubuh.
Sistem imun non-spesifik meliputi:
1. Pertahanan fisik/mekanik
Pertahanan fisik/mekanik meliputi kulit,
selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan
bersin. Komponen-komponen tersebut
merupakan garis pertahanan terdepan
terhadap infeksi.
• Pada paru-paru, batuk dan bersin secara mekanis
mengeluarkan patogen dan iritan lainnya dari saluran
pernapasan.
• Aksi pembilasan air mata dan urin juga secara
mekanis mengusir patogen
• Lendir disekresi oleh saluran pernapasan dan
pencernaan berfungsi untuk menjebak
mikroorganisme yang mencoba masuk.
2. Pertahanan Kimia
• Kulit dan saluran pernapasan mengeluarkan
peptida antimikroba seperti ß-defensin.
• pH asam dari keringat, berbagai asam lemak
yang dilepas kulit mempunyai efek denaturasi
protein membran sel kuman sehingga dapat
mencegah infeksi melalui kulit.
• Terdapat enzim seperti lisozim dan A2
fosfolipase (antibakteri) dalam air liur, air mata,
dan ASI.
– Air susu ibu juga mengandung laktooksidase dan
asam neuraminik mempunyai sifat antibakterial
terhadap E.Coli dan Staphylococcus.
– Cairan vagina yang asam berfungsi sebagai
penghalang kimia untuk benda asing.
– Semen berisi defensin dan seng untuk membunuh
patogen.
– Asam khlorida dalam lambung
– Enzim proteolitik dan empedu dalam usus halus
membantu menciptakan lingkungan yang dapat
mencegah infeksi mikroba.
– Laktoferin dan transferin dalam serum akan
mengikat besi yang merupakan metabolit
essential untuk beberapa jenis mikroba seperti
pseudomonas.
3. Pertahanan Biologi
• Dalam saluran genitourinari dan gastrointestinal,
flora tertentu yang jinak menjadi hambatan biologi
dengan menimbulkan persaingan dengan bakteri
patogen untuk memperebutkan makanan dan ruang
hidup.
• Dalam beberapa kasus, flora-fora tersebut mengubah
kondisi lingkungan mereka, seperti mengubah pH
sehingga mengurangi kemungkinan patogen untuk
dapat mencapai angka yang cukup sehingga
menyebabkan penyakit.
• Namun, karena kebanyakan antibiotik terhadap
bakteri bersifat non-target khusus dan tidak
mempengaruhi jamur, sehingga antibiotik oral
dapat mengarah pada pertumbuhan jamur yang
terlalu cepat dan menyebabkan kondisi seperti
kandidiasis vagina (infeksi ragi).
• Ini merupakan akibat jamur-jamur tersebut tidak
memiliki saingan yang signifikan untuk
memperebutkan ruang hidup.
4. Peradangan/Inflamasi
adalah:
– Respon nonspesifik terhadap adanya invasi benda
asing atau adanya kerusakan jaringan.
– Respon kompleks dari tubuh terhadap suatu yang
tidak mengenakkan.
– Respon protektif terhadap luka jaringan yang
disebabkan oleh trauma fisik, termal,
zat kimia yang merusak, atau zat-zat
mikrobiologik (penyebab infeksi).
5. Pertahanan Humoral
Terdiri atas:
• komplemen
• interferon
• C-reactive Protein.
• Komplemen terdiri dari sejumlah protein yang
bila diaktifkan akan memberikan proteksi
terhadap infeksi dan berperan dalam respon
inflamasi.
• Interferon diproduksi sebagai respon terhadap
infeksi virus.
• C-Reactive Protein merupakan protein fase akut.
6. Pertahanan Seluler
Melibatkan sel-sel dalam sistem imun
nonspesifik
Sistem Imun
• Pertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical barrier)
• Ada 2 sistem kekebalan tubuh:
1. Sistem kekebalan
nonspesifik (didapat)
(innate immune system)
2. Sistem kekebalan spesifik
(dipelajari/adaptif)
(learned/adaptive
immune system)

faal_imun/ikun/2006
25
THANK YOU

Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai