TUBUH
Oleh: Ubaidillah S.Si. M.Kes,Epid
PENDAHULUAN
Disekitar kita banyak bahan organik dan anorganik, benda hidup
maupun benda mati setiap saat bisa menginfeksi tubuh
mampu menimbulkan penyakit, kerusakan jaringan.
Tubuh mempunyai sistem imunitas= gabungan sel, molekul dan
jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap bahan atau zat
yang masuk ke dalam tubuh
Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul terhadap benda
asing yg masuk ke dalam tubuh = respon imun
Sistem imum penting untuk pertahanan tubuh.
Definisi
Imunitas
Reaksi tubuh thd masuknya substansi asing
Respon imun
Kumpulan respon thd substansi asing yg masuk
ke dalam tubuh dan bersifat terkoordinasi
Sistem imun
Sel & molekul yg bertanggung jawab dlm
imunitas
Imunologi : ilmu yang mempelajari antigen,
antibodi dan fungsi pertahanan tubuh host
yang diperantarai oleh sel, terutama yg
berhubungan dengan imunitas thd penyakit,
reaksi biologis hipersensitifitas, alergi dan
penolakan benda asing.
Fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan
& menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam
tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk
perbaikan jaringan.
Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa
meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
Tahap:
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons
3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
4. Destruksi atau supresi penginvasi
SISTEM IMUN
1. Bawaan (the innate immune system )
respon imun non spesifik
2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune
system)
respon imun spesifik
A. Macam-macam sistem pertahanan tubuh
Immunity Types
A summary of innate and acquired immunity
b. Pertahanan Biokimia
Kelenjar minyak, keringat , getah lambung, getah usus, air mata
dan getah mukosa lain = bahan kimia merubah pH = bahan kimia
membatasi pertumbuhan patogen
PERTAHANAN FISIK
1
Chemotaxis/bergerak Pathogen Fagosit/memakan
3 4 5
Menyerangan Membunuh Mencerna
d. Pertahanan Humoral
Pertahanan oleh bahan yang terdapat di dalam sirkulasi
darah
Meliputi :Komplemen, interferon, CRP (C Reactive Protein),
kolektin, lisozim
1) Komplemen
Diproduksi hepatosit dan monosit
Terdiri atas beberapa protein, bila diaktifkan memberikan
proteksi terhadap infeksi dan berperan dlm respon
inflamasi.
Fungsi komplemen :
a. Menghancurkan membran sel bakteri
b. Faktor kemotatik yg menggerakkan makrofag ke tempat
bakteri
c. Mengikat permukaan bakteri yang memudahkan makrofag
untuk mengenal dan memakannya (opsonifikasi)
2). Interferon = anti virus.
Dapat menginduksi sel-sel di sekitar sel yg terinfeksi virus
resisten
Sitokin yg berupa glikoprotein, diproduksi makrofag aktif,
sel pembunuh alami, berbagai sel tubuh yang mengandung
nukleus respon terhadap infeksi virus.
3). C- Reaktive Protein (CRP)
Protein yang kadarnya dalam darah akan meningkat
bila tjd infeksi akut respon pertahanan non spesifik.
Mekanisme interferon melawan virus :
a. Virus menginfeksi sel b. Gen interferon di dalam sel teraktifkan
c. Sel membuat interferon d. Interferon memasuki sel tetangga yang sehat
e. Interferon menstimulasi sel tetangga memproduksi protein anti viral
4). Kolektin
Protein mengikat hidrat arang pada permukaan kuman
5). Lisozim
Protein lizosom dalam ludah, air mata, sekresi mukosa
dapat melisis sel mikroba.
e. Respon Peradangan
Kerusakan jaringan ( luka kecelakaan, operasi,
transplantasi, infeksi) jalan masuk kuman memicu
peradangan terlokalisir.
Di daerah luka arteriole prakapiler = berdilatasi, venule
pasca kapiler menyempit pembesaran kapiler darah
bocor ke jaringan bengkak memerah sekitar luka.
Respon peradangan dimulai sinyal kimiawi (senyawa
kimia, benda asing, atau histamin)
Histamin = dihasilkan tubuh sebagai respon kerusakan
jaringan basofil
Histamin merangsang pembesaran dan peningkatan
permeabilitas kapiler perlukaan,
Leukosit dan sel jaringan yang rusak mengeluarkan
prostaglandin meningkatkan aliran darah ke jaringan yg
luka mempercepat pengiriman dan penyerapan zat.
Misal ion Ca mempercepat pembekuan darah luka
tertutup , menghambat penyebaran mikroba.
Peningkatan aliran dan permeabilitas lokal peningkatan migrasi
sel fagositik dimulai 1 jam setelah sebelum diperantarai
kemokin
Fagositosis dimulai neutrofil diikuti monosit yang akan
berkembang menjadi makrofag jaringan.
Makrofag fagositosis terhadap patogen
memori
2. Sel Plasma Mensekresi Antibodi
3. Sel memori Menyimpan memori stlh pertemuan
awal dg Ag
4. Sel T-helper Berikatan dg Ag pd makrofag, u/ melepas
limfokin yg mengaktifkan sel-B &
T-sitotoksik & menyebabkan replikasi
5. Sel T-supresor Menekan sel-B & sel-T sitotoksik
6. Sel T-sitotoksik Penghancur sel terinfeksi virus dan sel
kanker
7. Sel T-delayed-type Pengatur bermcm sel darah nonspesifik
hypersensitivity dan macrofag pd reaksi hipersensitifitas
tipe lambat
Respon imun spesifik
Kmd sel plasma memproduksi Sel antibodi memfagosit Sel memori mengingat
antibodi untuk menyerang antigen terus apbl ada antigen
antigen yang sama
SEL B
Perkembangan limfosit menjadi sel T
dan sel B.
a. Limfosit dari sumsum tulang pindah
ke timus sel T pertahanan
seluler
b. Limfosit tidak pindah sel B
pertahanan humoral.
Sel T ada dua jenis : sel T sitotoksik (Tc), sel T helper (Th) masing-
masing membuat kontak spisifik dg molekul MHC pada permukaan sel
tubuh.
Sel Tc reseptor terikat fragmen antigen yg dikirim MHC kelas I
3. Penyakit Imunodefisiensi
Mestinya sistem kekebalan siap setiap saat
Karena sesuatu dan lain hal mengalami penekanan
(imunosupresi) sampai hilang kekebalan (imunodefisiensi)
Macam imunodefisiensi :
a. Imunosupresi : akibat proses komplikasi biologis penyakit lain dlm
tubuh, misal maltrusi, kanker, penyakit infeksi.
Maltrusi protein berasosiasi dengan penurunan kekebalan tubuh
thd patogen menimbulkan infeksi, abnormalisasi dan kematian
bayi, anak-anak, orang dewasa.
Mekanisme imunodefisiensinya belum jelas, diperkirakan
Protein, Lemak, vitamin, mineral memberi dampak negatif
perkembangan sel dlm sistem imum
Penderita kanker stadium lanjut, mudah terkena infeksi rusaknya
sistem imum.Tumor sumsum tl. belakang, leukemia perkembangan
limfosit terganggu.
Limfoma ganas = penyakit Hodgkin tubuh gagal membentuk reaksi
hipersensitif dilakukan injeksi kulit dg berbagai antigen, pasien
pernah terpapar antigen ttt, misal toksoid, Candida.
b. Imunodefisiensi iatragonik
Sering diakibatkan oleh terapi obat menginaktifkan limfosit.
Zat kemoterapi kanker umumnya toksik terhadap limfosit, prekursor
monosit dan granulosit.
Kemoterapi dan radiasi kanker sering diikuti imunosupresi atau
resiko infeksi.
Pemberian kortikosterol dan antibiotika siklosporin A pengobatan
radang/penolakan transplantasi jaringan/organ.
d. Penerapan sistem Pertahanan Tubuh
1. Antibodi Monoklonal
Usaha manusia dengan teknik hibridoma/rekayasa genetika
satu klon atau satu jenis antibodi.
Penerapan sistem Pertahanan Tubuh lanjutan…..
a. Antigen disuntikkan ke seekor tikus
b. Tubuh tikus membentuk antibodi thdp antigen
c. Sel plasma yang dibentuk sel B diambil intinya dikawinkan dengan
sel embrional
d. sel akan berproliferasi membentuk sel sel baru yang menghasilkan
antibodi yang diharapkan.
Antibodimonoklonal dpt digunakan sebagai obat penyembuh
berbagai penyakit sesuai jenis penyakitnya