Anda di halaman 1dari 1

  

2100004 - Anatomi
Fisiologi
Dasbor / Kursus Yang Saya Ikuti / 2100004

/ Pertemuan 11-Veny Usviany, M.Si / Kuis 11

Dimulai pada Friday, 24 November 2023,


19:48
Keadaan Selesai
Selesai pada Friday, 24 November 2023,
20:16
Waktu yang 28 min 22 detik
digunakan
Nilai belum dinilai

Soal 1

Selesai

Ditandai dari 1

Tandai pertanyaan

Jelaskan perbedaan sistem imun non-spesifik


dan sistem imun spesifik?

1) Sistem imun bawaan / Sistem imun non-


spesifik (innate immunity) Sistem imun bawaan
dikenal dengan istilah innate immunity, natural
immunity, nonspecific immunity dan imunitas
alamiah yang merupakan sistem kekebalan
tubuh alamiah yang telah didapat sejak lahir
dan ditentukan oleh faktor genetik. 2) Sistem
Imun didapat / Sistem imun spesipik (adaptive
Immunity) Sistem imun didapat atau imunitas
spesifik merupakan system kekebalan yang
didapat setelah lahir yang mempunyai
kemampuan untuk mengenal benda yang
dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang
pertama kali terpajan dengan tubuh segera
dikenal oleh sistem imun spesifik, sehingga
spesifitas yang lebih tinggi. Terjadi ketika
Innate immunity gagal menghalangi infeksi
karena antigen yang masuk memiliki struktur
yang sama sekali baru bagi tubuh.

Soal 2

Selesai

Ditandai dari 1

Tandai pertanyaan

Tuliskan komponen sel-sel system imun pada


manusia!

Komponen sel imun yaitu leukosit. Leukosit


terdiri dari : •netrofil •monosit/makrofag
•limposit : terdiri dari natural killer, limposit T
dan limposit B •eosinofil •basofil/mastosit

Soal 3

Selesai

Ditandai dari 1

Tandai pertanyaan

Jelaskan apa yang dimaksud dengan antigen,


imunogen, hapten, epitop, paratop, antibody!

•antigen : zat apa pun yang dapat dikenali oleh


sistem kekebalan tubuh dan yang demikian
dapat merangsang respons kekebalan tubuh.
•imunogen : molekul yang membangkitkan
respon imun, tersusun atas protein, peptida,
atau polisakarida, lipid dan asam nukleat
bersifat antigenik hanya bila dikombinasikan
dengan protein dan polisakarida. •hapten :
molekul berukuran kecil, tidak imunogenik,
dapat bereaksi dengan antibodi yang timbul
akibat stimulasi hapten bersangkutan yang
terikat molekul carrier. •epitop : fitur
permukaan molekul antigen yang dapat terikat
oleh antibody. •paratop : bagian antibodi yang
bereaksi dengan antigen. •antibody :
proteinspesifik
biasadisebutimunoglobulin(lg),molekul ini
disintesis oleh sel B / sel plasma.

Soal 4

Selesai

Ditandai dari 1

Tandai pertanyaan

Jelaskan mekanisme pertahanan imunitas non-


spesifik!

1) Pertahanan Tubuh Lapisan Pertama : Dalam


sisitem pertahanan fisik atau mekanik, kulit,
selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan
bersin, merupakan garis pertahanan terdepan
terhadap infeksi. Kulit Kulit atau epidermis
merupakan lapisan terluar kulit terdiri dari satu
lapisan tanduk merupakan satu pertahanan
mekanik tubuh yang dapat berfungsi sebagai
penghalang fisik terhadap patogen, mikroba
dapat masuk ke dalam tubuh ketika kulit
mengalami luka, kondisi ini menyebabkan
bakteri patogen dan virus dapat masuk melalui
epidermis. Keberadaan sistem kekebalan
bawaan ini berperan dalam melindungi
manusia terhadap infeksi kulit dan sistemik.
Membran Mukosa Membran mukosa
merupakan sistem imun nonspesifik. Membran
mukosa tersusun atas lapisan permukaan sel
epitel yang mengeluarkan zat lembab dan
lengket yang disebut lendir membrane mukosa
dapat ditemukan dibagian saluran pernafasan,
pencernaan,saluran perkemihan dan saluran
reproduksi. Perlindungan ini bisa berupa
perlindungan secara kimia, biologi dan fisik.
Pertahanan secara kimiawi, merupakan respon
imun bawaan berupa adanya asam lemak, pH
yang rendah (asam), adanya enzim
pendegradasi (pepsin dan lisosim) dan adanya
surfaktan pada paru. Bila benda asing masuk
ke saluran nafas maka benda asing tersebut
tertangkap dalam lapisan lendir, kemudian
bulu-bulu getar mukosa akan di dorong keluar.
Hal ini terkadang ada reaksi reflex batuk atau
bersin. Mikroba normal (flora normal) pada
permuksaan dapat melindungi tubuh secara
biologis. Hal ini dikarenakan flora normal dapat
berkompetisi dnegan mikroba pathogen untuk
mendapatkan nutrisi. Peristaltik Usus
Gerasakan peristaltic usus membantu
mengeluarkan benda-benda asing dari dalam
usus, sehingga dalam keadaan normal mikroba
pathogen tidak sempat berkembang biak
dalam usus. Pembilasan pada kandung kemih
Dalam keadaan normal, isi kandung kemih
selalu dikeluarkan bisa isinya cuku, sehingga
bila ada bakteri yang masuk ke dalam kandung
kemih akan segera dikeluarkan bersama urine.
2) Pertahanan Tubuh Lapis Kedua Fagositosis :
Sel-sel fagositik dalam respon imun non-
spesifik yaitu masuknya mikroba pathogen ke
dalam sel-sel fagosit diantaranya sel leukosit
polimorfonuklear, makrofag dan sel dendritik
yang bersifat fagositik. Antigen kemudian
dihancurkan oleh lisosim yang ada dalam sel
fagosit tersebut, sehingga akan mengeliminasi
mikroba dari tubuh. Fagositosis ini lebih
diperkuat oleh adanya opsonin. Sel
polimorfonuklear yaitu sel neutrophil bersifat
racun bagi pathogen dan sel leukosit yang
pertama kali sampai di tempat infeksi. Sel
makrofag terdapat di semua jaringan tubuh
dapat menghasilkan sitokin yang dapat
merekrut sel-sel imun ke tempat infeksi dan
membantu proses peradangan. Sel dendritik
merupakan modulator kunci yang membentuk
sistem kekebalan tubuh, sel dendritic dapat
berperan sebagai sel pengawasan ketika
terjadi infeksi serta berfungsi sebagai sel
antigen-presenting profesional yang
merangsang diferensiasi sel T dan sel B. Sel
Natural Killer (sel pembunuh alamiah): Natural
killer merupakan sel limfosit besar yang
bersifat non-fagositik. Sel NK berperang
penting dalam eliminasi sel-sel mikroba
pathogen yang masuk tubuh manusia. Dapat
menyerang dan membunuh sel tubuh yang
terinfeksi atau kanker dengan mengeluarkan
sitokin di permukaannya. Seperti interferon-γ
(IFN-γ), tumor necrosis factor-α (TNF-α),
granulocyte macrophage colony stimulating
factor (GM-CSF), dan chemokines (CCL1,
CCL2, CCL3, CCL4, CCL5, dan CXCL8) yang
dapat memodulasi fungsi sel kekebalan
bawaan dan adaptif lainnya. Proses Alergi
Terdapat sel yang berperan dalam proses
alergi seperti sel eosinophil dan basophil.
Inflamasi Mekanisme inflamasi atau
peradangan terjadi ketika sistem imun
teraktivasi karena adanya invasi antigen
kedalam tubuh. Seperti bakteri, trauma, racun,
panas, atau penyebab lainnya. Sel-sel yang
rusak melepaskan bahan kimia termasuk
histamin, bradykinin, dan prostaglandin. Bahan
kimia ini menyebabkan pembuluh darah bocor
cairan ke dalam jaringan, menyebabkan
pembengkakan sehingga membantu
mengisolasi zat asing yang masuk kedalam
tubuh. Demam Demam adalah respons utama
terhadap infeksi. Respon demam dijalankan
oleh sirkuit fisiologis dan neuron yang
terintegrasi dan memberikan manfaat bertahan
hidup selama infeksi. Mikroba dan bahan-
bahan yang dihasilkannya akan merangsang
sel-sel makrofag dan sel lain seperti sel
limfosit untuk menghasilkan sitokin. Sitokin
merangsang pusat pengaturan panas (thermo-
regulator) pada hipotalamus menyebabkan
peningkatan temperature tubuh yang berguna
dalam menghambat perkembangbiakan
mikroba pathogen. Dihasilkannya Interferon
Interferon yaitu sejenis sitokin yang bisa
dihasilkan oleh bermacam-macam sel,
biasanya timbul sebagai reaksi infeksivirus.
Protein komplemen Protein yang akan
membantu proses opsoniasasi (memudahkan
makrofag mengenali dan memakan bakteri)
antibodi sehingga pathogen mudah
dihancurkan.

Soal 5

Selesai

Ditandai dari 1

Tandai pertanyaan

Jelaskan mekanisme pertahanan imunitas


spesifik!

Respon imun spesifik baru terbentuk apabila


terjadi infeksi pathogen, sifat responnya
spesifik untuk setiap infeksi. Sistem imun
spesifik ini mempunyai kemampuan untuk
mengenal benda yang dianggap asing bagi
dirinya. Benda asing yang pertama kali terpajan
dengan tubuh segera dikenal oleh sistem imun
spesifik. Jangka waktu responnya lama bahkan
terdapat bertahan seumur hidup, dengan
mekanisme memori yaitu pajanan tersebut
menimbulkan sensitasi, sehingga antigen yang
sama dan masuk tubuh untuk kedua kali akan
dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan.
Oleh karena itu, sistem tersebut disebut
spesifik. Untuk menghancurkan benda asing
yang berbahaya bagi tubuh, sistem imun
spesifik dapat bekerja tanpa bantuan sistem
imun nonspesifik. Namun pada umumnya
terjalin kerjasama yang baik antara sistem imun
nonspesifik dan spesifik seperti antara
komplemen fagosit-antibodi dan antara
makrofag-sel T. Sistem imun spesifik terdiri
atas sistem humoral dan sistem selular. Pada
imunitas humoral yaitu sel B melepas antibodi
untuk menyingkirkan mikroba ekstraselular.
Pada imunitas selular adalah sel T
mengaktifkan makrofag sebagai efektor untuk
menghancurkan mikroba atau mengaktifkan
sel CTC/Tc sebagai efektor yang
menghancurkan sel terinfeksi. Mekanisme
pertahanan lapisan ketiga, komponen utama
yang berperan adalah Sel T, Sel B dan Antigen-
presenting cell (APC). •Mekanisme Kekebalan
Humoral : Kekebalan humoral immunity disebut
juga antibody-mediated immunity
karenapertahanan pada mekanisme
pertahanan tubuh berperan antibody. Pada
rangsangan mikroorganisme pathogen atau
benda asing lainnya akan terbentuk antibody
yang pertama-tama dihasilkan adalah IgM,
kemudian diikuti berturut-turut oleh IgG dan
IgA atau kedua-duanya. Mekanisme
pertahanan tubuh sistem kekebalan humoral 1)
Eliminasi mikroba yang menginfeksi dilakukan
3 mekanisme dasar terdiri dari: a) Merusak
dinding sel mikroba oleh kerja komplemen b)
Membantu fagositosis (opsonisasi) c)
Mengaktifkan sel sitotoksik 2) Menghambat
melekatnya mikroba pada sel-sel mukosa yaitu
a) IgA terdapat permukaan selaput mukosa
saluran pernafasan dan saluran
gastrointestinal, yang berperan mencegah
terjadinya kolonisasi mikroba pada permukaan
selaput mukosa. Kolonisasi merupakan langkah
pertama dari proses infeksi b) Netralisasi
toksin c) Netralisasi virus •Mekanisme
Kekebalan Selular: Kekebalan selular atau cell
mediated immunity adalah mekanisme sangat
diperlukan untuk elimninasi patogen
intraseluler. Diantara mekanisme pertahanan
selular terdiri dari: 1) Sifat sitotoksik Pada
proliferasi sebagian sel limfosit T berubah
menjadi sel yang bisa menghasilkan bahan-
bahan yang bisa menghancurkan sel, misalnya
menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus. 2)
Aktivasi makrofag Pada infeksi oleh bakteri
intraselular maka sel yang banyak berperan
adalah makrofag yang diaktifkan oleh bahan-
bahan yang dihasilkan oleh sel-sel limfosit T.
Jenis sel limfosit T yakni sel limfosir T helper
(sel T CD4+) dan sel limfosit T sitotoksik (sel T
CD8+). Sel T helper menampakan molekul CD4
pada permukaan selnya, sehingga sering
disebut dengan sel T CD4+. Molekul CD4 in
berperan sebagai penanda sel dalam
pengenalan antigen. Sel T CD4+ berfungsi
menghasilkan sitokin untuk mengaktifkan sel
limfosit B dalam pembentukan antibody, untuk
mengaktifkan makrofag, untuk proses
peradangan/inflamsi dan pembentukan sel
limfosit T sitotoksik. Sel limfosit T sitotoksik
(sel T CD8+) mengeksperisikan molekul CD8+
pada permukaan selnya sebagai penanda sel.
Molekul ini juga aktif dalam proses pengenalan
antigen. Fungsi dari sel limfosit T sitotoksik (sel
T CD8+) sebagai pembunuh sel yang
terinfeksi, membunuh sel-sel tumor dan sel-sel
pada jaringan transplantasi. Cara sel T
sitotoksik membunuh sel terinfeksi
menggunakan enzim perforin bersifat merusak
sel, granzime menginduksi apotosis sel dan
granulisin bersifat seperti pisau merobek
membrane sel dan menghancurkannya

Selesaikan ulasan

◀︎ Sistem Imun

Pindah ke...

Navigasi kuis
1 2 3 4 5

Tampilkan satu halaman setiap kali

Selesaikan ulasan

Anda masuk sebagai 23328030 Risna Fitri Novianti


(AKS-EL31/23). (Log out)
2100004

Login
Mata kuliah
Piksi Ganesha
FAQ
Bahasa Indonesia (id)
Bahasa Indonesia (id)
English (en)

Ringkasan retensi data


Dapatkan aplikasi seluler

Anda mungkin juga menyukai