TUBUH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 08
1. ANISA AMELIA
2. ANNISA AULIA RAHMA
3. M A F T U H A H N U R WA H Y U
M A N 2 2 J A K A R TA
TA H U N A J A R A N 2 0 1 9 - 2 0 2 0
PETA KONSEP
Pertahanan Biokimia
Kelenjar minyak, keringat, getah lambung, getah usus, air mata
dan getah mukosa lain = bahan kimia merubah pH = bahan
kimia membatasi pertumbuhan patogen.
3.Pertahanan Seluler (Pertahanan lapis kedua)
4. Kolektin
protein mengikat hidrat arang pada permukaan kuman
5. Lisozim
protein lisozom dalam ludah, air mata, sekresi mukosa dapat
melisis sel mikroba.
PERTAHANAN SPESIFIK
B.Pertahanan Spesifik
Tingkat reaksi sama pada tiap Tingkat reaksi akan lebih besar
agen infeksi yang berusaha terhadap agen infeksi yang
menyerang pernah menyerang
sebelumnya
Respons nonspesifik
Pertahanan lapis pertama
Pertahanan lapis kedua
Pertahanan lapis pertama
Kulit (menyekresi asam lemak dan keringat yang
mengandung garam sehingga menghambat laju bakteri)
Membran mukosa (saluran pernapasan yang menyekresi
lendir akan memerangkap bakteri)
Sekresi alami (Liur dan air mata mengandung lisozim.
Asam di lambung dapat membunuh bakteri yang masuk
lewat makanan. ASI (air susu ibu) mengandung
laktoperoksidase. Cairan sperma mengandung spermin.)
Bakteri alami (Secara normal pada kulit, saluran
pencernaan, dan saluran kelamin terdapat beberapa jenis
bakteri alami yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri patogen)
Pertahanan lapis kedua
Fagosit dan sel pembunuh alami (sdm yg mampu
menghancurkan materi asing, ex. neutrofil & monosit)
Protein komplemen (ketika antibodi terbentuk, prot
komplementer akan menempel pd mikrob)
Interferon (bbrp sel menyekresi interferon utk membuat sel
kebal terhadap partikel virus)
Sitokin (pembawa pesan antarsel utk kekebalan, bkrjasama
dgn SSP & sist jaringan lain. Sel dpt merespons pesan jika
sitokin punya reseptor yg cocok)
Inflamasi (reaksi akibat timbulnya infeksi dan terbukanya
arteriol di sekitar daerah yang terluka sehingga suplai
darah ke daerah yang terluka meningkat. Dikontrol oleh
enzim dan beberapa komponen lainnya, seperti serotonin,
platelet, dan basofil)
Respons spesifik
Sel limfosit T
1. Alergi
merupakan kegagalan sistem pertahanan
tubuh dimanatubuh seseorang menjadi
hipersensitif secara imunologi terhadap
bahan – bahan yang umumnya
nonimunogenik.
alergi dapat ditimbulkan oleh beberapa
penyebab, diantaranya adalah makanan,
debu, serbuk sari, bulu binatang, sabun,
bahan kimia atau logam, kutu, dan kapuk.
alergi yang sering berulang dan tidak
terkendalikan ternyata dapat mengganggu
susunan saraf pusat. Gangguan otak yang
terjadi antara lain keluhan sakit kepala,
gangguan tidur, keterlambatan bicara, serta
2. Automonitas
adalah kegagalan sistem
kekbalan tubuh untuk
mengenali sel tubuhnya sendiri.
Sistem kekebalan menganggap
sel tubuhnya sebagai antigen
dan menghasilkan antibodi
untuk melawannya.
contoh : Penyakit Lupus.
3. Imunodefesiensi
adalah keadaan dimana sistem
kekebalan seseorang sangat lemah,
atau tidak mampu melakukan
tugasnya melawan infeksi
berbahaya. Imunodefensiensi dapat
terjadi karena bawaan sejak lahir
maupun muncul di waktu dewasa.
Imunodefesiensi yang paling
mematikan adalah AIDS (Acquire
immune deficiency syndrome) .
4. Isomunitas
adalah keadaan dimana tubuh mendapatkan
kekebalan dari individu lain yang melawan sel
tubuhnya sendiri. Isomunitas dapat muncul akibat
transfusi darah atau karena cangkok organ dari
orang lain.
TAHAPAN AKTIVITAS SEL PERTAHANAN TUBUH
DALAM MENGHADAPI ZAT ASING
1. PENGENALAN ANTIGEN
• Kekebalan tubuh
• aktif alami (aktivasi karena infeksi patogen), buatan (injeksi
antigen ke dalam tubuh atau vaksinasi)
• pasif alami (antibodi yang diberikan dari Ibu ke bayinya), buatan
(antibodi diekstrak dari individu lain kemudian disuntikkan ke tubuh
orang lainnya atau serum)
Aktif Pasif
Alami Induksi
Alami Induksi
Antibodi Antibodi
Antibodi
diperoleh diperoleh
diproduksi setelah
Antibodi oleh bayi melalui
diproduksi
diimunisasi
toksoid atau agen melalui injeksi
setelah
terpapar infeksi yang sudah plasenta imunoglobin
dibunuh atau dan ASI
sudah diberi
perlakuan