Anda di halaman 1dari 65

Nama Kelompok :

1. Zaharul Azhar (02)


2. Ianatur Rofiqoh ( 11
)
3. Diana Nur Arofah (23)
4. Dwi Noviansyah (25)
Sistem Imun
Bekerja
Ketika

Patogen masuk
tubuh
Melalui

Pertahanan
tubuh alami
Jika Kalah

Petogen masuk
tubuh
Timbul

Berupa Berupa

Non-Spesifik Respon Imun Spesifik


SISTEM IMUN
Sistem imun adalah semua
mekanisme yg digunakan tubuh untuk
mempertahankan keutuhan tubuh
sebagai perlindungan terhadap bahaya yg
dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam
lingkungan hidup.

Imunitas merupakan jawaban reaksi


tubuh terhadap bahan asing secara
molekuler maupun seluler.
Fungsi Sistem Imun :
1.penangkal benda asing yang
masuk ke dalam tubuh
2. untuk keseimbangan fungsi
tubuh terutama menjaga
keseimbangan komponen tubuh
yang telah tua
3.sebagai pendeteksi adanya sel-
sel abnormal, termutasi, atau
ganas, serta menghancurkan-nya
Cara Kerja Sistem Imun :
Luar Dalam
tubuh tubuh Inflamasi

Penghalang,
misalnya Non-spesifik
kulit Patogen dalam
tubuh

Fagositosis

Luka Respon
imun

Imunitas
Pembekuan humoral
darah (antibodi)
Patogen misalnya Spesifik
bakteri

Imunitas
Lisozim diperantai
sel (sel-sel)
dalam
keringat
PERTAHANAN TUBUH

Pertahanan Pertahanan
Tubuh Alami Tubuh oleh
Leukosit

Pertahanan fisik: kulit
Neutrofil
Pertahanan Mekanik:
Eusinofil
rambut hidung, silia
Basofil
Pertahanan Kimia: air
mata, mukus, saliva Monosit
Pertahanan Biologis: Limfosit
bakteri alami
Pertahanan Tubuh
Alami :
Lisozim pada air
mata
Lisozim pada mukus dalam hidung
Lisozim pada ludah

Mukus dan silia pada saluran


Asam lemak dan bakteri alami
udara

Asam pada lambung


Lisozim pada usus halus

Bakteri pada usus besar

Lisozim pada urin


Bakteri alami pada vagina
Pertahanan fisik

Kulit memberikan
penghalang fisik bagi jalan
masuknya patogen kedalam
tubuh. Kulit juga mensekre-
si zat yang dapat mengham-
bat pertumbuhan bakteri
yaitu air mata, sabun
(minyak), dan mukus.
Pertahanan Mekanik
Rambut hidung berfungsi
sebagai filter udara yang
melewati saluran hidung. Bakteri
dan partikel lain yang
trperangkap di mukus akan
disapu Siliakeluar dari paru-paru
oleh silia.
Pertahan
Silia merupakan
mekanik
berupa sel-
rambut-
rambut halus sel bersilia
dalam
yang memiliki
gerakan seperti
pernapasan gelombang.
saluran

Silia pada saluran pernafasan


juga sekresi mukus oleh sel
mukosa saluran pernafasan
sebagai pertahanan tubuh
Pertahanan Kimia
Air mata, mukus, dan saliva merupakan
pertahanan kimia tubuh dari patogen dengan
mensekresikan enzim lisozim. Enzim lisozim
mengkatalis hidrolis molekul dinding sel
bakteri.
Pertahanan kimia lainnya adalah keringat dan
vagina yang mengandung laktat yang dapat
menghambat pertumbuhan dan mematikan
bakteri.
Selain itu ada juga asam hidrokolik yang
terdapat pada cairan lambung yang berfungsi
untuk membunuh sebagian besar
mikroorganisme/patogen yang masuk ke
lambung.
Pertahanan Biologis
Ada suatu populasi bakteri
alami tidak berbahaya yang
hidup di kulit dan membran
mukosa yang menghambat
pertumbuhan banyak bakteri
patogen.
Bakteri alami ini melindungi
kita dengan cara berkompetisi
dengan bakteri patogen dalam
mendapatkan nutrien.
Pertahanan Tubuh oleh
Leukosit :
Sel darah putih berfungsi sebagai
pertahanan tubuh terhadap patogen.
Terdapat lima jenis sel darah putih yaitu :
Neutrofil, berfungsi untuk fagositosis
Eosinofil, berperan dalam reaksi
alergi
Basofil, berpern dalam reaksi
inflamasi
Monosit, berfungsi untuk fagositosis
limfosit, berperan dalam respon imun
spesifik
Tahapan aktivitas Sel Pertahanan
Tubuh dalam Menghadapi Zat
Asing :

1. Pengenalan antigen
2. Komunikasi antar
sel
3. Mengalahkan
penyerang
1. Pengenalan
antigen
Sel-sel darah putih akan mengenali
antigen / zat asing

menandai bentuk
molekul protein dan molekul lain
pada permukaan sel

dapat dibedakan antara


sel diri sendiri dan bukan diri sendiri
(sel asing)
2. Komunikasi
antar sel
Leukosit yang sudah mengenali
molekul asing (misalnya berupa bakteri
maupun mikroorganisme lain)

menginformasikan kepada sel-sel


pertahanan tubuh lain
bahwa antigen telah datang

komunikasi antar sel tersebut diperantarai


oleh sitokin
(suatu protein yang disekresi oleh sel
bernukleus)
3. Mengalahkan
Penyerang
Sel penyerang / antigen akan
dilemahkan dengan protein spesifik
yang diproduksi oleh sel pertahanan
tubuh yang disebut antibodi

antibodi akan mengikat antigen


sehingga mudah dihancurkan
oleh leukosit
RESPON IMUN
Respon Imun Respon Imun
Non-Spesifik Spesifik
Pertahanan lapis
Pertahanan lapis pertama
ketiga (sel
(kulit, membran mukosa,
limfosit B dan T)
sekresi alami, bakteri
alami)
Pertahanan lapis kedua
(fagosit dan sel
pembunuh alami, protein
komplemen, interferon,
sitokin, inflamasi)
RESPON IMUN
Adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untu
memberi respon terhadap masuknya patogen atau
antigen tertentu ke dalam tubuh. Respon imun
dibedakan menjadi respon imun non-spesifik dan
respon imun spesifik.
Perbedaan Respon Non-Spesifik dengan
Respon Spesifik
Respon Non-Spesifik Respon Spesifik
Bereaksi sama Memiliki reaksi
terhadap semua berbeda untuk agen
agen infeksi infeksi yang berbeda
Tidak memiliki Memiliki memori
memori terhadap terhadap infeksi
infeksi sebelumnya sebelumnya
Tingkat reaksi sama Tingkat reaksi akan
Respon Imun Non-Spesifik :
Pertahanan lapis pertama (kulit, membran
mukosa, sekresi alami, bakteri alami)
Pertahanan lapis kedua (fagosit dan sel
pembunuh alami, protein komplemen,
interferon, sitokin, inflamasi)
Pertahanan lapis
pertama
1.
Kul mensekresi asam lemak dan keringat yang
Kulit
mengandung garam sehingga menghambat laju
it
perumbuhan bakteri.
2. Membran
Mukosa
Membran mukosa merupakan
saluran pernapasan yang
3.mensekresi
Sekresi lendir yang akan
memerangkap
Alami bakteri.liur dan air
Sekresi alami berupa
mata yang mengandung lisozim,
asam di lambung dapat
membunuh bakteri yang masuk
4. lewat
Bakterimakanan, ASI (air susu
ibu)
Alami
Bakteri yang secara
alami mengandung
normal
laktoperoksidase
terdapat serta saluran
pada kulit, cairan
sperma mengandung
pencernaan, dan spermin.
saluran
kelamin. Terdapat beberapa jenis
Pertahanan
lapis kedua
1. Fagosit dan Sel
Pembunuh
Fagosit danAlami
sel pembunuh alami
(leukosit yang mampu
menghancurkan materi asing, ex.
neutrofil & monosit)
Mikrograf ini
menunjukkan kaki
semu (pseudopodia)
makrofag yang
menyerupai filamen
sedang mengikat
bakteri berbentuk
batang, yang nantinya
akan ditelan dan
dirusak.
2. Protein
Kompleme
Protein komplemen (ketika
n
antibodi terbentuk, protein
komplementer akan menempel
pada mikroba)

Mekanisme pembentukan
Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein
lubang pada dinding sel dan
komplemen
membran plasma bakteri oleh
protein komplemen
3. Interferon
Interferon (beberapa sel
menyekresi interferon utk
membuat sel kebal terhadap
partikel virus)
4. Sitokin
Sitokin adalah pembawa pesan
antarsel untuk kekebalan,
bekerjasama dangan sistem
jaringan lain. Sel dapat
merespon pesan jika sitokin
punya reseptor yg cocok.
5. Inflamasi
Inflamasi merupakan reaksi
akibat timbulnya infeksi dan
terbukanya arteriol di sekitar
daerah yang terluka sehingga
suplai darah ke daerah yang
terluka meningkat. Inflamasi
dikontrol oleh enzim dan
beberapa komponen lainnya,
seperti serotonin, platelet, dan
basofil.
Tanda-tanda inflamasi yaitu :
1) Jaringan mengalami luka,
kemudian merangsang mastosit
mengeluarkan baik histamin
maupun senyawa kimia lainnya.
2) Terjadi pelebaran pembuluh
darah yang mengakibatkan
peningkatan kecepatan aliran
Respon Imun Spesifik :
Pertahanan lapis ketiga
melibatkan sel limfosit B dan limfosit T.
Sel B dan sel T dibentuk pada jaringan
limfoid primer, yaitu sumsum tulang dan
timus. Sel B dan sel T mengikuti aliran
darah ke seluruh tubuh.
Respon imun spesifik timbul dari dua
sistem berbeda yang saling bekerja sama,
yaitu :
antibody-mediated immunity (imunitas
yang diperantarai antibodi / imunitas
humoral)
cell-mediated immunity (imunitas yang
diperantarai sel)
Perbedaan antibody-mediated immunity dan cell-
mediated immunity :
Sumsum tulang

Limfosit berasal dari sel-sel stem di


dalam tulang Sel stem

Limfosit
Sel T matang di kelenjar timus Sel B matang di limfa nodus

Sel T

Sel B
Sel T pembunuh Sel T pembantu

Mengaktivasi

Reseptor permukaan spesifik Sel B merespon terhadap antigen. Sel B


menggandakan diri, membentuk klon-klon sel
untuk anitgen asing plasma yang mensekresikan antibodi

Imunitas yang disebabkan sel


Imunitas humoral

Antigen pada permukaan organisme


penginfeksi

Sel T pembunuh
Antibodi berikatan dengan
Memori mikroorganisme untuk
membunuhnya. Sel B tidak
terlibat secara langsung.
Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel memori.
Infeksi kedua oleh antigen yang sama akan
menghasilkan respon sekunder yang lebih cepat
antibody-mediated immunity (imunitas
yang diperantarai antibodi / imunitas
humoral)
Respon imun yan diperantarai
antibodi melibatkan senyawa
kimia yang disebut antibodi.
Antibodi dihasilkan oleh sel
limfosit B dan teraktivasi bila
mengenali antigen yang
terdapat pada permukaan sel
patogen, dengan bantuan sel
limfosit T.
Sel Limfosit B
Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang dan kelenjar limfe
Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar melalui darah dan limfe
Memiliki imunoglobin pada permukaannya. Imunoglobin adalah protein yang
dapat mengidentifikasi antigen.
Imunoglobin setiap jenis sel B memiliki struktur yang spesifik dan hanya
mengenali satu jenis antigen.
Ketika sel B telah mengidentifikasi antigen, maka sel B bereplikasi dengan
cepat menghasilkan sel khusus yang disebut sel plasma, untuk menghasilkan
antibodi yang akan dilepas ke cairan tubuh.
Terdapat 3 jenis sel limfosit B,
yaitu :
Sel limfosit B

Sel B memori
Sel B plasma Sel B pembelah
1. Sel B plasma
berfungsi untuk mensekresikan
antibodi ke sistem sirkulasi tubuh.
2. Sel B memori
berfungsi untuk mengingat suatu
antigen yang spesifik dan akan
merespon dengan sangat cepat bila
terjadi infeksi kedua.
3. Sel B pembelah
berfungsi untuk menghasilkan lebih
banyak lagi sel-sel limfosit B.
Cara Kerja Sel Limfosit B :
Respon Imun Primer
Memiliki Mengaktivasi
Antigen
Patogen Sel B
Patogen

Membelah
dengan cepat
dan
terhadap membentuk

Antibodi mensekresikan
Populasi sel baru
Spesifik (klon) yang besar

Setelah infeksi berakhir, sel B


yang mensekresi antibodi akan
mati.
Sel B menemukan Sel B menunggu aktivasi Kemudian sel B
antigen dan menangkap dari sel T helper mengktivasi sel plasma
dan sel memori

Kmd sel plasma Sel antibodi memfagosit Sel memori mengingat


memproduksi antibodi untuk antigen terus apbl ada antigen
menyerang antigen yang sama
Respon Imun Sekunder

Meskipun setelah infeksi berakhir


sel B yang mensekresi antibodi
akan mati, sel B memori yang telah
mengingat patogen yang
menginfeksi akan tetap hidup dalam
tubuh. Jika patogen yang sama
masuk kembali ke tubuh, sel B
tersebut akan membelah dengan
cepat dan akan menghasilkan sel-
sel B aktif yang dapat
mensekresikan antibodi spesifik.
Respon ini jauh lebih cepat dan
efektif dibandingkan respon imun
Cell-mediated immunity (imunitas yang
diperantarai sel)
Merupakan respon imun yang
melibatkan sel-sel yang
menyerang langsung organisme
asing. Sel yang terlibat adalah
sel limfosit T yang ketika
teraktivasi akan mematikan
beberapa mikroorganisme.
Sel T
Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus
Setelah menemukan antigen yang cocok, sel T
bereplikasi dengan cepat dan membentuk memori.
Sel T tidak membentuk antibodi. Sel T bekerja sama
dalam sistem imun. Imunitas yang melibatkan sel T
dan fagosit disebut imunitas tingkat sel.
Fungsi : - membantu sel B dlm memproduksi
antibodi
- mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi
virus
- mengaktifkan makrofag dlm fagositosis
- mengontrol ambang & kualitas sistem imun
Terdapat 3 jenis sel limfosit T,
yaitu :
Sel limfosit T

Sel T Sel T Sel T


plembantu pembunuh supresor
Sel T
Sel T pembantu (helper T cells: Th)
berfungsi untuk menstimulasi sel B untuk
membelah dan meproduksi antibodi,
mengaktivasi dua jenis sel T lainnya, dan
mengaktivasi makrofag untuk segera
bersiap memfagosit patogen dan sisa-sisa
sel.
Sel T pembunuh/sitotoksik (cytotoxic T
cells: Tc) menyerang sel tubuh yang
terinfeksi dan sel-sel patogen yang relatif
besar (misalnya parasit) secara langsung.
Sel T supresor (suppresor T cells) berfungsi
menurunkan dan menghentikan respon
imun
Cara Kerja Sel Limfosit T :

Akan
menstimulasi
Antigen Satu Sel membelah
Klon
Patogen Limfosit T

Membelah
menjadi

Salah Satu dari 3


Sel-sel Memori
Sel Limfosit T
PENCEGAHAN PENYAKIT

Kekebalan Tubuh Vaksinasi


Kekebalan Tubuh Aktif
(Alami dan Buatan)
Kekebalan Tubuh Pasif
(Alami dan Buatan)
Kekebalan Tubuh

Kekebalan Tubuh Aktif


Merupakan kekebalan tubuh
yang dihasilkan karena limfosit
teraktivasi oleh antigen yang
terdapat di permukaan sel
patogen atau dengan kata lain
dapat juga berarti kekebalan
tubuh yang diperoleh dari
dalam tubuh, karena tubuh
membuat antibodi sendiri.
Kekebalan tubuh aktif ada yang
Kekebalan tubuh aktif alami: kekebalan
tubuh yang dihasilkan dan dipicu oleh
proses alami. Contoh : proses aktivasi
limfosit pada saat patogen menginfeksi
secara alami
Kekebalan tubuh aktif buatan : kekebalan
tubuh yang dihasilkan dan dipicu oleh
proses buatan. Contoh : kekebalan tubuh
melalui penyuntikan (injeksi) antigen ke
dalam tubuh yang lebih dikenal dengan
vaksinasi.
Kekebalan Tubuh Pasif

Kekebalan pasif merupakan


kekebalan yang diperoleh bukan
dari antibodi yang disintesis dalam
tubuh, melainkan tinggal
memakainya saja. Kekebala tubuh
pasifakan timbul ketika
seseorang menjadi kebal
untuk sementara
terhadap suatu antigen
karena menerima
Kekebalan tubuh pasif alami :
timbul ketika antibodi diberikan
oleh ibu ke bayinya melalui
plasenta dan ASI
Kekebalan tubuh pasif buatan :
timbul ketika antibodi yang
diekstrak dari satu individu
disuntikkan ke tubuh orang lain
sebagai serum.
Vaksinasi
Adalah pemberian vaksin yang
dimasukkan ke dalam tubuh.

Vaksin adalah suatu antigen


yang disuntikkan atau
diberikan secara oral (melalui
mulut), dan menyebabkan
perkembangan tubuh
(imunitas) aktif dari individu
yang diberi vaksin
Sumber-sumber vaksin :
Mikroorganisme mematikan yang
dimatikan, misalnya bakteri penyebab
batuk rejan.

Mikroorganisme
dimatikan dengan
pemanasan atau
pemberian senyawa
kimia yang
Strain hidup yang tidak mematikan,
misalnya virus penyebab rubella

Patogen dilemahkan
untuk memastikan tidak
menyebabkan infeksi
yang parah. Contoh lain
adalah vaksin BCG untuk
melawan TBC dan vaksin
sabin untuk melawan
Sumber-sumber vaksin :
Toksin yang dimodifikasi, misalnya vaksin
yang digunakan untuk melawan difteri
dan tetanus

Toksoid (senyawa
toksik) yang dihasilkan
bakteri dijadikan tidak
berbahaya kemudian
digunakan untuk
Sumber-sumber vaksin :
Antigen hasil isolasi, terpisah dari
patogennya, misalnya vaksin influenza

Antigen yang
penting dipisahkan
dari mikroorganisme
melalui pemecahan
struktur patogen dan
Sumber-sumber vaksin :
Antigen hasil rekayasa genetik, misalnya
vaksin hepatitis B

Antigen dihasilkan
melalui ekstraksi gen
pengkode antigen
tertentu dari patogen,
kemudian disisipkan ke
plasmid
PENGOBATAN PENYAKIT
DENGAN ANTIBIOTIK
Antibiotik adalah suatu
senyawa kimia yang dapat
mematikan dan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme
patogen dan dapat digunakan
dengan aman untuk melawan
serangan bakteri patogen.
Konsumsi antibiotik kepada
Semua antibiotik harus
memiliki sifak toksisitas spesifik,
yaitu antibiotik harus mampu
mematikan atau menghambat
pertumbuhan bakteri, tapi
menyebabkan sedikit atau tidak
ada kerusakan bagi jaringan
tubuh.
Cara Kerja Antibiotik

Antibiotika bekerja seperti pestisida


dengan menekan atau memutus
satu mata rantai metabolisme,
hanya saja targetnya adalah
bakteri.

Target kerja antibiotik adalah proses


metabolisme sel seperti sintesis
protein, yang sedikit berbeda pada
mikroorganisme dibandingkan pada
sel manusia dan hewan lainnya.
Fungsi Antibiotik

fungsi antibiotik dalam


melawan kuman penyakit antara
lain sebagai berikut.
1.mampu menghambat sintesa
dinding sel kuman atau merubah
susunan dan struktur dinding sel
2.menggangu fungsi sel membran
3.mempengaruhi sintesis protein
atau metabolisme asam nukleat
Macam-Macam Antibiotik

1.Berdasarkan cara kerjanya


Yang menghambat sintesis
dinding sel
Yang merusak membran sel
Yang menghambat sintesis
protein
Yang menghambat sintesis
asam nukleat
2. Berdasarkan Sifat Kuman yang
Peka
aktif terhadap kuman gram-positif
terhadap bakteri gram-negatif
Antibiotika yang berspektrum
luas

3. Berdasarkan kemampuan
antibiotika terhadap kuman dan
pertumbuhannya
bersifat bakterisidal
bersifat bakteriostatik
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Minum
Obat Antibiotik
Menggunakan pengobatan antibiotik atas
resep dokter dan petunjuk dokter.
Taati dosis dan aturan yang tertera sesuai
petunjuk dokter
Pemberian antibiotika harus diminum terus
sampai habis meskipun gejala atau sakit
yang diobati sudah sembuh
Jangan pernah gunakan antibiotika yang
telah mengelami kadaluarsa atau yang
sudah lama disimpan di rumah
Bila memang ada sesuatu yang kurang jelas
mengenai pemberian antibiotik ini, jangan
segan untuk bertanya kepada dokter
Hal yang Perlu diketahui dengan Pengobatan
Antibiotik
Pengobatan menggunakan antibiotik hanya
digunakan pada seseorang pasien setelah
dokter mendiagnosa adanya penyakit infeksi
yang berat ataupun pada kasus-kasus cidera
berat dan kasus bedah / operasi.
Pengobatan antibiotik baru diperlukan bila
infeksi tesebut berlangsung lebih dari
beberapa
Pemberian antibiotik harus dibawah
pengawasan dokter
Pada beberapa jenis penyakit infeksi dengan
gejala ringan tidak memerlukan pengobatan
antibiotik justru hal tersebut akan memberikan
kesempatan terangsangnya mekanisme
kekebalan tubuh.
Efek Samping Antibiotik
Reaksi alergi antibiotik
Reaksi Toksik
Super Infeksi
Resistensi
Gangguan pada Sistem
Kekebalan Tubuh

1.Alergi
2.Auto Imunitas
3.Imunodefisiensi
1.Alergi
Merupakan suatu respon
imun yang berlebihan
terhadap suatu senyawa
yang masuk kedalam
tubuh. Senyawa yang
dapat menyebabkan
alergi disebut Alergen
2. Auto Imunitas
Gangguan pada sistem
kekebalan tubuh saat
antibodi yang diproduksi
justru menyerang sel-sel
tubuh sendiri dengan sel-
sel asing.
Contoh : Diabetes Mellitus,
Myasthenia gravis
3. Imunodefisiensi
Penyakit ini disebabkan
karena pertahanan humoral
dan pertahanan yang
diperantarai oleh sel tidak
berfungsi dengan baik. Hal ini
dapat terjadi karena bawaan
dari lahir atau dapat diperoleh
dikemudian hari dalam
hidupnya.
Contoh : AIDS

Anda mungkin juga menyukai