PENDAHULUAN
Kawasan hutan yang ada di Indonesia umumnya adalah hutan hujan tropis.
Yang dimana kawasan tersebut terkenal dengan keanekaragaman flora yang ada,
termasuk salah satunya yaitu Lumut (Bryophyta). Lumut (Bryophyta) merupakan
tumbuhan tingkat rendah yang dapat beradaptasi dilingkungan basah dan kering,
seperti di Indonesia (Saputra, 2013). Tumbuhan epifit ini yang banyak dijumpai
dan tumbuh di batang pe pohonan, kayu mati, kayu lapuk, tanah, atau bebatuan,
dengan penyinaran yang cukup (Windadri, 2009). Menurut Asakawa, dkk, 2009,
Lumut diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu lumut sejati (Musci), Lumut hati
(Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthocerotae).
Maka dari itu antioksidan ini sangat menarik bagi peneliti saat ini.
Berdasarkan Grassman, 2005, beberapa peneliti mempelajari aktivitas antioksidan
dari monoterpenoid, diterpenoid ataupun minyak esensial secara in vitro, yang
hasilnya ditemukan suatu Antioksidan yang sangat efektif. Berdasarkan hasil
penelitian Huang, dkk. 2010, Lumut hati ini memilki aktivitas antioksidan dengan
nilai IC50 20 µg/mL.
2
dapat menghasilkan senyawa bioaktif, oleh karena itu penelitian ini bermaksud
untuk menentukan aktivitas antioksidan yang akan dilakukan dengan menggunakan
metode DPPH (2,2-difenil-1, pikrilhidrazil).
1.3 Tujuan
3
4