PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Infeksi
2.2.1 Pengertian Infeksi
Hazard group 3 merupakan infeksi dari kelompok ini disebabkan oleh agen
biologi yang bisa menimbulkan penyakit serius pada manusia dan memiliki bahaya
serius pada pekerja di ruang autopsi. Meskipun agen biologi memiliki resiko besar
untuk menyebar luas, pengobatan dan pencegahan yang efektif telah tersedia. Agen
biologi yang sering menimbulkan infeksi pada kelompok ini adalah tuberkulosis,
HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C.12
Hazard group 4 merupakan infeksi dari kelompok ini disebabkan oleh agen
biologi yang bisa menimbulkan penyakit serius pada manusia dan memiliki bahaya
serius pada pekerja diruang autopsi. Agen biologi ini memiliki resiko besar untuk
menyebar luas dan pengobatan serta pencegahan yang efektif tidak tersedia. Agen
biologi yang sering menimbulkan infeksi pada kelompok ini adalah Viral
Haemorraghic Fever (VHF), Marburg, Ebola, Lassa fever, Congo-crimea
haemorraghic fever. 12
e. Gejala klinis
Gejala klinis penyakit TB paru yang utama adalah batuk terus menerus
disertai dahak selama 3 minggu atau lebih, batuk berdarah, sesak napas, nyeri
dada, badan lemah, sering demam, nafsu makan menurun dan penurunan berat
badan. Pada post mortem dapat ditemui granuloma tuberculosis yang berupa
nekrosis perkijuan dan kalsifikasi pada kelenjar getah bening dan terdapat lesi
pada paru-paru, hati, limpa, dan ginjal serta dapat juga ditemukan nodul pada
pleura dan peritoneum.
Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minimal satu
dari lima petugas autopsi akan terinfeksi tuberkulosis sepanjang
hidupnya.11Resiko berkembangnya infeksi tuberkulosis pada petugas forensik
sangat dipengaruhi oleh banyaknya tindakan autopsi pada mayat dengan lesi
makroskopis, mikroskopis,serta alat pelindung diri pada saat autopsi yang kurang
memadai seperti tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung diri minimal.
Dari 15.935 tindakan autopsi yang dilakukan di National Institute of Legal
Medicine dari tahun 2002 hingga 2009 didapatkan 316 kasus diantaranya positif
terinfeksi oleh tuberkulosis.
Infeksi Virus
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus merupakan
suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup
atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat dikristalkan, sedangkan
virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam
tubuh inang. Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya
partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu
virus.16
Virus merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan
seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri. Secara umum
virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu
asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA)
yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam
tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang. Partikel virus secara keseluruhan
ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh protein
dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas biosinteis dan
reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru kemudian akan terjadi proses
reproduksi. Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang
untuk menghasilkan komponen-komponen pembentuk virus. Virus dapat bertindak
sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki
sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang
akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang
diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel
tersebut secara permanen. Berdasarkan sifat hidupnya maka virus dimasukan sebagai
parasit obligat, karena keberlangsungan hidupnya sangat tergandung pada materi
genetic inang.16
Bentuk dan Ukuran virus
Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk dan komposisi kimiawinya.
Bentuk virus ada yang berbentuk bulat, oval, memanjang, silindariis, dan ada juga
yang berbentuk T. Ukuran Virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri.
Ukurannya berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 m = 1/1000
mm). Unit pengukuran virusbiasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah
1/1000 mikrometer dan seperjuta milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus
yang ukurannya terbesar yaitu berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus
terkecil yang hanyaberukuran 28 nm.16
HIV-AIDS
Penularan HIV/AIDS
Ada empat cara penularan HIV yaitu pertama, melalui hubungan seksual dengan
seorang pengidap HIV tanpa perlindungan atau menggunakan kontrasepsi (kondom). Cara
kedua, HIV dapat menular melalui transfusi dengan darah yang sudah tercemar HIV. Cara
ketiga, seorang ibu yang mengidap HIV bisa pula menularkannya kepada bayi yang
dikandung, itu tidak berarti HIV /AIDS merupakan penyakit turunan, karena penyakit
turunan berada di gen-gen manusia sedangkan HIV menular saat darah atau cairan vagina ibu
membuat kontak dengan cairan atau darah anaknya. Dan cara keempat adalah melalui
pemakaian jarum suntik, jarum tindik dan peralatan lainnya yang sudah dipakai oleh
pengidap HIV.17
Infeksi Jamur