Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO

Topik: Gastoenteritis Akut Dengan Dehidrasi Ringan Sedang


Tanggal (Kasus) : Presenter
Tanggal Presentasi : Pendamping :
Tempat Presentasi : Ruang Rapat Kecil
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Anak perempuan, usia 10 bulan datang dengan keluhan mencret
sejak 3 hari yang lalu
Tujuan : Diagnosis dan tatalaksana pasien GEA dengan dehidrasi ringan sedang
Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data Pasien : Nama : An. R Umur : 10 bulan No. Reg : 29.68.86


Nama RS: Telp : Terdaftar sejak : 13 Juli 2019
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran Klinis:
Anak perempuan, usia 10 bulan datang dengan keluhan mencret sejak 3 hari
SMRS.
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien belum perah berobat sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Pasien tidak memiliki riwayat serupa
4. Riwayat Keluarga :
Keluarga tidak mempunyai keluhan serupa
5. Riwayat Pekerjaan :
Ayah pasien pegawai kantor, ibu pasien sebagai ibu rumah tangga. Kesan: Sosio
ekonomi menengah
6. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran :
Cukup bulan, partus normal pervaginam, persalinan ditolong oleh Bidan, BB
2800 gram, PB dan LK ibu os lupa
7. Riwayat Imunisasi : Lengkap
Daftar Pustaka:
WHO., Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit Edisi Pertama.
Jakarta: WHO. 2009.
Hasil Pembelajaran
1. Definisi diare
2. Penyebab diare
3. Gajala-gejala diare
4. Tanda-tanda dehidrasi
5. Penatalaksanaan diare
6. Komplikasi diare

1. Subjektif

Alloanamnesis
Seorang anak perempuan, usia 10 bulan, datang ke RSUD Sekayu dengan
keluhan mencret sejak 3 hari SMRS. Sejak tadi pagi os sudah 8 kali BAB cair,
berwarna kuning, ampas (+), lendir (-), darah (-), berbau (-), seperti cucian
beras (-), menangis/tampak kesakitan saat BAB (-). Tiap kali BAB kurang
lebih sebanyak seperempat gelas belimbing. Sehari sebelumnya os BAB cair
sebanyak 4 kali. Menurut orang tuanya os sedikit rewel, minum dengan lahap
seperti kehausan, air mata (+/+), napsu makan menurun dan badan terasa
lemas. Os juga mengeluh demam sejak 2 hari yang lalu, mual tetapi tidak
muntah. Tanda-tanda perdarahan tidak ada, batuk pilek tidak ada, pusing tidak
ada, BAK normal, alergi obat disangkal dan riwayat kejang disangkal.

2. Objektif

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos mentis
Vital sign
Nadi : 120 x/menit, regular, isi cukup
Respirasi : 28 x/menit
Suhu : 37.6 oC
BB : 9 Kg
PB : 74 Cm
Status Gizi : Gizi baik

Kepala
Bentuk : Normochepal dan simetris
Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut
Mata : Sklera ikterik (-). Konjungtiva anemis (-). Pupil isokor (+/+)
Telinga : Massa (-), nyeri tekan auricular (-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), septum deviasi (-)
Mulut : Letak uvula medial. Pembesaran tonsil (-). Bibir kering
Pharing : Pharingitis (-)
Gigi : Karies dentis (-)

Leher
Inpeksi : Simetris. Trakhea di tengah. Benjolan (-). Pembesaran KGB (-)
Palpasi : Tidak ada pembesaran kalenjar getah bening dan kelenjar tiroid

Thorax:
Pulmo
Inspeksi: Dinding thoraks kanan dan kiri simetris, deformitas dinding thoraks (-),
deviasi tulang belakang (-), retraksi dinding dada (-), ketinggalan gerak (-), lesi
kulit (-)
Palpasi: nyeri (-), masa (-), krepitasi (-), pergerakan dinding dada simetris,
fremitus taktil simetris
Perkusi: Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi: Ronkhi (-/-). Wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi: Tidak tampak iktus cordis
Palpasi: Tidak teraba iktus cordis
Perkusi: Dbn
Auskultasi: BJ I-II regular, Gallop (-). Murmur (-)

Abdomen
Inspeksi: Distensi (-), jaringan parut (-), pelebaran vena (-)
Auskultasi: Bising usus meningkat
Palpasi: Supel. NT (-) semua regio. Turgor normal. Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: suara timpani di empat regio abdomen

Lipat paha dan genitalia: pembesaran KGB (-)

Ekstremitas: Edema (-). Akral hangat (+). Ptechi (-). CRT (<2’)
Fungsi Motorik: tidak diperiksa
Fungsi Sensorik: tidak diperiksa
Fungsi Nervi Kraniales: tidak diperiksa

Pemeriksaan Penunjang:
Belum keluar
3. Assessment

Diagnosis : Gastroentritis akut dengan dehidrasi ringan sedang

Pada kasus ini seorang anak perempuan berusia 10 bulan di diagnosis


dengan Gastroentritis akut dengan dehidrasi ringan sedang, berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pada anamnesis didapatkan bahwa Os, jenis kelamin perempuan usia 10
bulan masuk IGD RSUD Sekayu dengan keluhan mencret sejak 3 hari SMRS.
Sejak tadi pagi os sudah 8 kali BAB cair, berwarna kuning, ampas (+), lendir (-),
darah (-), berbau (-), seperti cucian beras (-), menangis/tampak kesakitan saat
BAB (-). Tiap kali BAB kurang lebih sebanyak seperempat gelas belimbing.
Sehari sebelumnya os BAB cair sebanyak 4 kali. Menurut orang tuanya os sedikit
rewel, minum dengan lahap seperti kehausan, air mata (+/+), napsu makan
menurun dan badan terasa lemas. Os juga mengeluh demam sejak 2 hari yang
lalu, mual tetapi tidak muntah. Tanda-tanda perdarahan tidak ada, batuk pilek
tidak ada, pusing tidak ada, BAK normal, alergi obat disangkal dan riwayat
kejang disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran compos mentis, nadi 120 x/menit, respirasi 28 x/menit, suhu
37.6 oC, BB 9 Kg, PB 74 Cm dan status gizi baik. Pada status generalisata
dilakukan pemeriksaan pada bagian mulut tampak bibir kering dan pemeriksaan
abdomen dilakukan auskultasi didapatkan bising usus meningkat, palpasi turgor
kulit normal.
Hal ini sesuai dengan teori, Diare akut adalah buang air besar (BAB) dengan
kosistensi yang lebih lunak atau cair yang terjadi dengan frekuensi >3 kali dalam
24 jam dan berlangsung dalam waktu <14 hari. Etiologi bisa dari Infeksi: Bakteri
(E.Coli, Shigella, Salmonela, Vibrio, Yersinia, Campylobacter). Virus (Rotavirus,
Norwalk Virus, Adenovirus). Parasit (Entamoeba Histolytica, Giardia Lamblia,
Cryptosporidium Parvum). Alergi: Protein air susu sapi, Intoleransi: Karbohidrat.
Malabsorpsi: Karbohidrat, lemak, protein. Keracunan makanan. Zat kimia
beracun. Toksin mikroorganisme: Clostridium Perfringens, Staphylococcus
Aureus. Imunodefisiensi. Manifestasi klinis penderita dengan diare cair
mengeluarkan feses yang mengandung sejumlah elektrolit seperti Na, klorida dan
bikarbonat. Keadaan ini dapat menyebakan dehidrasi, asidosis metabolik dan
gangguan elektrolit.
Penilaian derajat dehidrasi ringan-sedang pada pasien ini ditetapkan
berdasarkan keadaan klinis pasien yaitu anak tampak rewel dan haus serta mata
cekung, mukosa dan bibir kering.
Tabel. Tanda dan Gejala Klinis Dehidrasi
Gejala dan Tanda A B C
Keadaan umum Baik, sadar Gelisa, rewel* Letargi,
kesadaran
menurun*
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Basah Kering Sangat kering
Mulut/lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum normal, Tampak Sulit, tidak dapat
tidak haus kehausan* minum*
Kulit Turgor kembali Turgor kembali Turgor kembali
cepat lambat* sangat lambat*
Derajat dehidrasi Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat
ringan/sedang Bila ada 1 tanda *
Bila ada 1 tanda * ditambah 1 atau
ditambah 1 atau lebih tanda lain
lebih tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
Defisit cairan <5% atau <50 <5-10% atau 50- >10% atau >100
mL/kgBB 100 mL/kgBB mL/kgBB
4. Plan

Tatalaksana:
1. Non Farmakologi:
 Nasehati orang tua untuk memperhatikan faktor kebersihan diri dan
lingkungan anak
 Lanjutkan pemberian minum/makanan

2. Farmakologi:
 IVFD Widabes 675 cc dalam 3 jam (225 cc/jam) -> x ggt/menit
(makro)
 Inj. Ceftriaxone 225 mg/12 jam
 Zink Syr 1x2 cth
 L-Bio 1x1 sach
 Paracetamol drop 3x1ml
 Oralit Sach 100 cc / BAB

Hal ini sesuai teori, prinsip dasar penatalaksanaan GEA dengan dehidrasi
ringan sedang pada anak adalah dengan terapi cairan.
1. Mencegah dehidrasi
Terapi rencana A adalah memberikan cairan rumah tangga dan
ASI semaunya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar
atau muntah dengan dosis 10cc/kgBB/BAB encer, atau jika BB tidak
diketahui :
- Kurang dari 1 tahun : 50-100 cc
- 1-5 tahun :100-200 cc
- Lebih dari 5 tahun : semaunya
Terapi rencana B diberikan apabila pasien jatuh pada keadaan
dehidrasi ringan-sedang, dengan pemberian oralit atau cairan intravena
sebanyak 75 cc/kg BB dalam 3-4 jam pertama dilanjutkan pemberian
cairan yang sedang berlangsung sesuai umur seperti diatas setiap kali
buang air besar.
Terapi rencana C merupakan untuk pasien dengan dehidrasi berat
dengan cairan RL 100 cc/kgBB. Cara pemberiannya:
- Umur kurang dari 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama
kemudian dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya.
- Umur lebih 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 30 menit pertama
kemudian dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 2 1/2 jam berikutnya.
Minum diberikan jika pasien sudah mau minum 5 cc/kgBB
selama proses rehidrasi.

2. Probiotik (Lactic Acid Bacteria)


Probiotik merupakan bakteri hidup yang mempunyai efek yang
menguntungkan pada host dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri
probiotik di dalam lumen saluran cerna sehingga seluruh epitel
mukosa usus telah diduduki oleh bakteri probiotik melalui reseptor
dalam sel epitel usus, sehingga tidak terdapat tempat lagi untuk
bakteri patogen untuk melekatkan diri pada sel epitel usus sehingga
kolonisasi bakteri patogen tidak terjadi. Dengan mencermati fenomena
tersebut bakteri probiotik dapat dipakai sebagai cara untuk pencegahan
dan pengobatan diare baik yang disebabkan oleh Rotavirus maupun
mikroorganisme lain, pseudomembran colitis maupun diare yang
disebabkan oleh karena pemakaian antibiotika yang tidak rasional
(antibiotic associated diarrhea).

3. Zink
Zink bekerja pada tight junction level untuk mencegah
meningkatnya permeabilitas usus, mencegah pelepasan histamin oleh
sel mast dan respon kontraksi serta sekretori terhadap histamin dan
serotonin pada usus dan mencegah peningkatan permeabilitas endotel
yang diprakarsai TNFα yang juga merangsang kerusakan permeabilitas
epitel usus. Zink menstabilkan struktur membran dan memodifikasi
fungsi membran dengan cara berinteraksi dengan oksigen, nitrogen dan
ligan sulfur makromolekul hidrofilik serta aktivitas antioksidan. Zink
melindungi membran dari efek agen infeksius dan dari peroksidasi
lemak. Pembeerian zink di maksudkan untuk menunjang penyatuan
mukosa usus yang berhubungan denga proses fisiologi saluran cerna serta
komponen penting dalam struktur dan fungsi membran sel yang
berfungsi memperbaiki proses epitelisasi.
Dosis:
- Zinc diberikan selama 10 hari penuh
- Anak usia < 6 bulan  10 mg
Anak usia > 6 bulan  20 mg

4. Obat-obatan
Pengobatan simptomatik
- Klorpromazin (anti emetic) 0,5-1 mg/kg BB/hari
- Antibiotik pada umumnya tidak diperlukan untuk mengatasi
diare akut, kecuali penyebabnya jelas seperti:
- Diare disentri : Kotrimoksazol 50mg/kgBB/hari, dibagi
dalam 2 dosis selama 5 hari, atau Kloramfenikol/
tiamfenikol 50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
- Kolera : Tetrasiklin 25-50 mg/kgBB/hari diberikan dalam 4
dosis selama 2-3 hari
- Amoeba, Giardia, Kriptosporidium : Metronidazol 30-50
mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis selama 5 hari (10 hari untuk
kasus berat)
- Campylobacter : Eritromisin 40-50 mg/kg BB/hari

5. Prognosis
Dubia et bonam

Anda mungkin juga menyukai