1. Subjektif
Alloanamnesis
Seorang anak perempuan, usia 10 bulan, datang ke RSUD Sekayu dengan
keluhan mencret sejak 3 hari SMRS. Sejak tadi pagi os sudah 8 kali BAB cair,
berwarna kuning, ampas (+), lendir (-), darah (-), berbau (-), seperti cucian
beras (-), menangis/tampak kesakitan saat BAB (-). Tiap kali BAB kurang
lebih sebanyak seperempat gelas belimbing. Sehari sebelumnya os BAB cair
sebanyak 4 kali. Menurut orang tuanya os sedikit rewel, minum dengan lahap
seperti kehausan, air mata (+/+), napsu makan menurun dan badan terasa
lemas. Os juga mengeluh demam sejak 2 hari yang lalu, mual tetapi tidak
muntah. Tanda-tanda perdarahan tidak ada, batuk pilek tidak ada, pusing tidak
ada, BAK normal, alergi obat disangkal dan riwayat kejang disangkal.
2. Objektif
Kepala
Bentuk : Normochepal dan simetris
Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut
Mata : Sklera ikterik (-). Konjungtiva anemis (-). Pupil isokor (+/+)
Telinga : Massa (-), nyeri tekan auricular (-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), septum deviasi (-)
Mulut : Letak uvula medial. Pembesaran tonsil (-). Bibir kering
Pharing : Pharingitis (-)
Gigi : Karies dentis (-)
Leher
Inpeksi : Simetris. Trakhea di tengah. Benjolan (-). Pembesaran KGB (-)
Palpasi : Tidak ada pembesaran kalenjar getah bening dan kelenjar tiroid
Thorax:
Pulmo
Inspeksi: Dinding thoraks kanan dan kiri simetris, deformitas dinding thoraks (-),
deviasi tulang belakang (-), retraksi dinding dada (-), ketinggalan gerak (-), lesi
kulit (-)
Palpasi: nyeri (-), masa (-), krepitasi (-), pergerakan dinding dada simetris,
fremitus taktil simetris
Perkusi: Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi: Ronkhi (-/-). Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi: Tidak tampak iktus cordis
Palpasi: Tidak teraba iktus cordis
Perkusi: Dbn
Auskultasi: BJ I-II regular, Gallop (-). Murmur (-)
Abdomen
Inspeksi: Distensi (-), jaringan parut (-), pelebaran vena (-)
Auskultasi: Bising usus meningkat
Palpasi: Supel. NT (-) semua regio. Turgor normal. Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: suara timpani di empat regio abdomen
Ekstremitas: Edema (-). Akral hangat (+). Ptechi (-). CRT (<2’)
Fungsi Motorik: tidak diperiksa
Fungsi Sensorik: tidak diperiksa
Fungsi Nervi Kraniales: tidak diperiksa
Pemeriksaan Penunjang:
Belum keluar
3. Assessment
Tatalaksana:
1. Non Farmakologi:
Nasehati orang tua untuk memperhatikan faktor kebersihan diri dan
lingkungan anak
Lanjutkan pemberian minum/makanan
2. Farmakologi:
IVFD Widabes 675 cc dalam 3 jam (225 cc/jam) -> x ggt/menit
(makro)
Inj. Ceftriaxone 225 mg/12 jam
Zink Syr 1x2 cth
L-Bio 1x1 sach
Paracetamol drop 3x1ml
Oralit Sach 100 cc / BAB
Hal ini sesuai teori, prinsip dasar penatalaksanaan GEA dengan dehidrasi
ringan sedang pada anak adalah dengan terapi cairan.
1. Mencegah dehidrasi
Terapi rencana A adalah memberikan cairan rumah tangga dan
ASI semaunya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar
atau muntah dengan dosis 10cc/kgBB/BAB encer, atau jika BB tidak
diketahui :
- Kurang dari 1 tahun : 50-100 cc
- 1-5 tahun :100-200 cc
- Lebih dari 5 tahun : semaunya
Terapi rencana B diberikan apabila pasien jatuh pada keadaan
dehidrasi ringan-sedang, dengan pemberian oralit atau cairan intravena
sebanyak 75 cc/kg BB dalam 3-4 jam pertama dilanjutkan pemberian
cairan yang sedang berlangsung sesuai umur seperti diatas setiap kali
buang air besar.
Terapi rencana C merupakan untuk pasien dengan dehidrasi berat
dengan cairan RL 100 cc/kgBB. Cara pemberiannya:
- Umur kurang dari 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama
kemudian dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya.
- Umur lebih 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 30 menit pertama
kemudian dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 2 1/2 jam berikutnya.
Minum diberikan jika pasien sudah mau minum 5 cc/kgBB
selama proses rehidrasi.
3. Zink
Zink bekerja pada tight junction level untuk mencegah
meningkatnya permeabilitas usus, mencegah pelepasan histamin oleh
sel mast dan respon kontraksi serta sekretori terhadap histamin dan
serotonin pada usus dan mencegah peningkatan permeabilitas endotel
yang diprakarsai TNFα yang juga merangsang kerusakan permeabilitas
epitel usus. Zink menstabilkan struktur membran dan memodifikasi
fungsi membran dengan cara berinteraksi dengan oksigen, nitrogen dan
ligan sulfur makromolekul hidrofilik serta aktivitas antioksidan. Zink
melindungi membran dari efek agen infeksius dan dari peroksidasi
lemak. Pembeerian zink di maksudkan untuk menunjang penyatuan
mukosa usus yang berhubungan denga proses fisiologi saluran cerna serta
komponen penting dalam struktur dan fungsi membran sel yang
berfungsi memperbaiki proses epitelisasi.
Dosis:
- Zinc diberikan selama 10 hari penuh
- Anak usia < 6 bulan 10 mg
Anak usia > 6 bulan 20 mg
4. Obat-obatan
Pengobatan simptomatik
- Klorpromazin (anti emetic) 0,5-1 mg/kg BB/hari
- Antibiotik pada umumnya tidak diperlukan untuk mengatasi
diare akut, kecuali penyebabnya jelas seperti:
- Diare disentri : Kotrimoksazol 50mg/kgBB/hari, dibagi
dalam 2 dosis selama 5 hari, atau Kloramfenikol/
tiamfenikol 50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
- Kolera : Tetrasiklin 25-50 mg/kgBB/hari diberikan dalam 4
dosis selama 2-3 hari
- Amoeba, Giardia, Kriptosporidium : Metronidazol 30-50
mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis selama 5 hari (10 hari untuk
kasus berat)
- Campylobacter : Eritromisin 40-50 mg/kg BB/hari
5. Prognosis
Dubia et bonam