Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Manajemen Kebencanaan

Pembahasan:

Bencana Wabah Virus Corona atau COVID-19

Dosen Pembimbing

Riswanto M.A,P

Nama : Andika Soni Pratama

BP: 181000381113

ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS EKASAKTI (UNES) PADANG
TAHUN 2020

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang ………………………………………………….……1

umusan masalah………………………………………………………2

Tujuan pembahasan………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian dan Sejarah virus corona (COVID-19)………………….3

Gejala Virus Corona…………………………………………………..5

Diagnosis Virus Corona……………………………………………….6

Pengobatan Virus Corona…………………………………………….7

Pencegahan Virus Corona…………………………………………….7

Penyeberan virus corona di berbagai negara………………….…….9


Dampak Virus Corona Terhadap Ekonomi Negara………………..10
Penyebaran Virus Corona di Indonesia……………………………...11

Bab III PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………..……12

Saran……………………………………………………………………12

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia masih berusaha melawan virus corona hingga saat ini, sama dengan
negara lain di dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa
melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan
pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu.

Kasus virus corona diketahui lewat penyakit misterius yang melumpuhkan Kota
Wuhan, China. Tragedi pada akhir 2019 tersebut terus berlanjut hingga penyebaran virus
Corona mewabah ke seluruh dunia.

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan


pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga
berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging
binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis
tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang
dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam
dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia
hingga menjadi penyakit radang paru. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus
Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap
sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi
tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Pandemi atau
epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat hingga hampir tak
ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus
terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga
kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-
19.

B. Rumusan masalah

3
1. Sejarah corona virus
2. Ciri-ciri dan gejala corona virus
3. Dampak corona virus
4. Pencegahan corona virus
5. Pengobatan corona virus
6. Penyebaran corona virus
7. Penyebaran corona virus di indonesia
8. Cara mengatasi corona virus
C. Tujuan pembahasan
1. Memahami tentang corona virus
2. Dapat menanggulangi corona virus

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sejarah virus corona (COVID-19)


Nama Corona diambil dari Bahasa Latin yang berarti mahkota, sebab bentuk
virus corona memiliki paku yang menonjol menyerupai mahkota dan korona
matahari.para ilmuan pertama kali mengisolasi virus corona pada tahun 1937 yang
menyebabkan penyakit bronkitis menular pada unggas.

4
Kemudian pada tahun 1965, dua orang peneliti Tyrrell dan Bynoe menemukan
bukti virus corona pada manusia yang sedang flu biasa, melalui kultur organ trakea
embrionik yang diperoleh dari saluran pernapasan orang flu tersebut.
Pada akhir 1960-an, tyrrell memimpin sekelompok ahli virologi yang meneliti
strain virus pada manusia dan hewan. Di antaranya termasuk virus infeksi bronkitis,
virus hepatitis tikus dan virus gastroenteritis babi yang dapat ditularkan, yang
semuanya telah ditunjukkan secara morfologis sama seperti yang terlihat melalui
mikroskop elektron. Kelompok virus baru yang bernama virus corona, kemudian
secara resmi diterima sebagai genus virus baru.
Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular
ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik, orang dewasa, lansia, ibu
hamil, maupun anak-anak sekalipun. Nama corona di ambil dari bahasa latin yang
berarti mahkota, sebab bentuk virus ini berupa paku yang menonjol mahkota dan
korona matahari.
Menurut penelitian terbaru virus corona jenis 2019-nCOV ini pertama kali di
bawa oleh ular. Meski begitu karena ini adalah penyakit baru perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk memastikan alur penularannya. Hingga saat ini belum di
ketahui pasti cara penularan covid-19 yang terjadi antar manusia, namun para ahli
menduga caranya sama dengan penularan sindrom pernafasan akut maupun penyakit
pernafasan lainnya,yaitu seperti :
a. Melalu cairan tubuh individu yang terinfeksi, seperti cipratan air liur yang keluar saat
bersin dan batuk.
b. Melalu kontak langsung dengan penderita,seperti berpegangan tangan dengan
penderita

5
c. Menyentuh benda dengan partikel virus corona di permukaannya, lalu langsung
menyentuh mata, hidung, tanpa mencuci tangan
d. Pada kasus virus corona lain, penularan diketahui juga bisa terjadi melalui paparan
kotoran atau tinja, namun hal ini jarang terjadi.

Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari
kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa
orang yang terinfeksi memiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi pasar basah
makanan laut dan hewan lokal di Wuhan.

Dilansir dari The New York Times, pasar kemudian ditutup dan didesinfeksi,
sehingga hampir tidak mungkin untuk menyelidiki hewan mana yang mungkin
merupakan asal mula yang tepat, kelelawar dianggap sebagai sumber yang
memungkin kan, karena mereka telah berevolusi untuk hidup berdampingan dengan
banyak virus, dan mereka ditemukan sebagai titik awal untuk SARS.

Ada juga kemungkinan bahwa kelelawar menularkan virus ke hewan


peralihan, seperti trenggiling,yang dikonsumsi sebagai makanan lezat di beberapa
bagian Cina, dan mungkin kemudian menularkan virus ke manusia.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa virus ini memiliki urutan sekuens


genetik yang mirip 88% dengan virus corona dari kelelawar. Hal itu menjadi dugaan
sementara dari mana virus corona muncul.

Ilustrasi Virus Corona. ©2020 Merdeka.com/ journals.lww.com

6
Merdeka.com - Virus corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang yang
dapat menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Menurut World Health
Organization (WHO) virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga
infeksi pernapasan yang lebih parah seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV.

Virus Corona bersifat zoonosis, artinya ia merupakan penyakit yang dapat


ditularkan antara hewan dan manusia. Rabies, Malaria, merupakan contoh dari
penyakit zoonosis yang ada. Begitu pula dengan MERS yang ditularkan dari unta ke
manusia.

Selama 70 tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa virus corona
dapat menginfeksi tikus, tikus, anjing, kucing, kalkun, kuda, babi, dan ternak.
Terkadang, hewan-hewan ini dapat menularkan virus corona ke manusia.

Virus corona bertanggung jawab atas beberapa wabah di seluruh dunia,


termasuk pandemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) 2002-2003 dan
wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan pada tahun
2015.

B. Gejala Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya


mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit
kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Namun, secara umum ada 3
gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)


 Batuk
 Sesak nafas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2


minggu setelah terpapar virus Corona. Bila Anda mengalami gejala infeksi virus
Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2
minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi

7
dengan penderita infeksi virus Corona harus segera mungkin untuk berkonsultasi
kepada dokter.

Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa
pun, Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di
rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

a. Batuk
b. Letih
c. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh
d. Secara umum merasa tidak enak badan

Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

a. Kesulitan bernapas
b. Infeksi pneumonia
c. Sakit di bagian perut
d. Nafsu makan turun

C. Diagnosis Virus Corona

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan


menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien
bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum
gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan


lanjutan berikut:

 Uji sampel daraH


 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

D. Pengobatan Virus Corona

8
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah
penyebaran virus, yaitu:

 Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit


yang ditunjuk
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga
kadar cairan tubuh

E. Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

a. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social


distancing).
b. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
d. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
e. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
f. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
g. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
h. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
i. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP
(orang dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus
Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

9
a. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
b. Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan
yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan).
c. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
d. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
e. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
f. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
g. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
h. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa
dicegah dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona
atau COVID-19,

a. Cuci tangan
Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika tak
ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60
persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.
b. Jangan menyentuh tempat umum
Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift, pegangan
pintu, pegangan tangga atau eskalator. Jika harus menyentuh, sebaiknya gunakan tisu
atau lengan baju dan segera cuci tangan setelahnya.
c. Hindari keramaian
Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di tempat ramai.
Karena itu, usahakan tidak berada di keramaian apalagi dalam ruangan berventilasi
buruk. Bila terpaksa berada di keramaian, jangan sembarangan menyentuh wajah,
hidung, dan mata, apalagi bila belum cuci tangan.

10
d. Rajin membersihkan rumah
Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi upaya lain mencegah
kasus infeksi virus corona atau COVID-19. Setelah cara-cara pencegahan ini
dilakukan, jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
F. Penyeberan virus corona di berbagai negara

Sampai saat ini telah tercatat terdapat 3.198 kematian yang disebabkan oleh
virus corona. Namun, WHO menyatakan bahwa tingkat kematian tersebut lebih
rendah dibandingkan SARS, yang mana tingkat bahaya virus ini berkisar di 2 persen.

WHO juga mengatakan bahwa pada umumnya, virus yang berasal dari China
ini biasa menyerang mereka yang berusia di atas 60 tahun. Virus ini juga biasa
menyerang mereka yang tengah menderita penyakit lainnya.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona
secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19
dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136
ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus
ada di wilayah China daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak
virus Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus.

Virus corona juga telah menjalar ke negara lainnya, seperti Hongkong,


Filipina, Jepang, Prancis, Korea Selatan, Iran, Negara-negara kawasan Asia Pasifik,
Eropa serta Asia Tenggara. Bahkan, kini telah terdeteksi di Negara Indonesia.
Sebagian besar kasus di luar China adalah di antara orang-orang yang baru-baru ini
berpergian ke negara tersebut, namun kasus penularan dari manusia ke manusia telah
dicatat di beberapa negara

G. Dampak Virus Corona Terhadap Ekonomi Negara

Menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dampak


ekonomi wabah virus corona bisa lebih buruk daripada yang diperkirakan
sebelumnya. Ekonomi Negara China pun yang merupakan negara manufaktur raksasa
dunia saat ini telah mengalami penurunan drastis.

11
OECD kembali memperkirakan bahwa pertumbuhan dunia di tahun 2020 ini
akan berkisar pada angka 2.4%, turun dari angka 2.9% pada bulan November. Namun
menurut mereka, jika wabah ini menjadi lebih intensif lagi, maka pertumbuhan bisa
hanya tinggal 1.5% hampur separuh dari tahun lalu. Adapun, sepanjang bulan
Februari 2020, ekonomi China mengalami penurunan terendah sejak tahun 2005
seiring langka pemerintah menangani penyebaran virus.

Menurut data dari Kantor Statistik Nasional China (ONE), patokan


Purchasing Managers’ Index (PMI) dari sektor manufaktur jatuh 14,3 poin ke 35,7
setelah sebelumnya mencapai angka 50 poin pada bulan Januari tahun ini. Angka ini
merupakan rekor terendah. Sebelumnya angka terendah terjadi pada November 2008
ketika dunia terlanda krisis finansial global. Saat ini, China juga tengah melakukan
pembatasan yang akhirnya mempengaruhi beberapa perusahaan, seperti Apple,
Diageo, Jaguar, Land Rover dan Volkswagen. Dilansir dari Bloomberg Economics,
pabrik di China hanya beroperasi 60% hingga 70% dari kapasitas mereka minggu ini.
Kebanyakan pabrik tergantung pada 300 juta buruh dari berbagai kota di China, yang
sepertiganya masih belum bekerja lagi karena adanya karantina.

Di Indonesia sendiri, wabah virus corona menyebabkan lesunya pariwisata


Indonesia. Yang mana, hingga saat ini, wabah ini telah membuat pengusaha jasa
pariwisata kehilangan 30% keuntungan akibat pembatalan atau penundaan perjalanan.
Selain itu, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) memprediksi
potensi kerugian sektor industri pariwisata bisa mencapai puluhan miliar per bulan
karena anjloknya turis dari China.

H. Penyebaran virus corona di indonesia

Update Kondisi Corona di Indonesia: 16 Maret 2020 Dilansir dari


Kementerian Kesehatan, situasi terkini perkembangan virus corona COVID-19 di
Indonesia. Hingga kini di Indonesia ada 155 pasien dalam pengawasan yang telah
dikirim ke Balitbangkes untuk diperiksa dari 35 rumah sakit di 23 provinsi.

Jika orang yang sedang dalam pengawasan memiliki kontak dengan orang
yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka yang bersangkutan ditetapkan sebagai
suspect kemudian diambil spesimennya untuk diperiksa di laboratorium.

12
Sebagai langkah cepat penanganan COVID-19, Pemerintah Indonesia telah
menyiapkan 100 RS rujukan seluruh Indonesia, rencananya akan ditambahkan 32 RS
Rujukan. Pemerintah akan menanggung semua pembiayaan pasien mulai dari suspect
hingga terkonfirmasi posisif COVID-19

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

13
Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan
telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk
Indonesia

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya


mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit
kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi,
batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada dan ada yang
berakhir dengan kematian.

B. SARAN

14
DAFTAR PUSTAKA

https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-perkembangan-
hingga-isu-terkini
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://www.merdeka.com/jateng/sebelum-covid-19-inilah-sejarah-virus-corona-yang-
menginfeksi-manusia-kln.html
https://koinworks.com/blog/virus-corona/

15

Anda mungkin juga menyukai