Dosen Pembimbing :
Hepta Nur Anugrahini Skep.,Ns.,Mkep
Definisi Infeksi Nosokomial
• Bakteriemia
Bakteriemia adalah keadaan pasien dengan menunjukan demam tinggi setelah 3 x 24 jam dirawat di
rumah sakit, dengan suhu tubuh mencapai 38,50 °C. dikatakan bakteriemia nosokomial apabila
terjadi tindakan invasive di rumah sakit seperti : pemasangan infus, lumbal pungsi dan kateterisasi.
• Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih terjadi setelah dilakukan tindakan kateterisasi buli-buli, dan tindakan invasi
pada system reproduktif.
• Infeksi luka operasi
Infeksi luka operasi dikatakan infeksi nosokomial bila keadaan pra bedah dan selama pembedahan
terjadi infeksi pada luka operasi.
• Infeksi hepatitis akut
Timbul setelah dua minggu dirawat inap atau 6 bulan setelah keluar dari rumah sakit. Dengan
tanda-tanda klinik yang khas yaitu kenaikan SGOT, SGPR, dan bilirubin.
• Infeksi saluran cerna
Infeksi saluran cernayang terjadi di ruang rawat inap dengan tanda gejala seperti mencret dengan
atau muntah, nhyeri perut, dan disertai demam.
• Infeksi saluran nafas bagian bawah
Infeksi ini terjadi setelah 3 x 24 jam sejak mulai dirawat dengan gejala demam 38,50°C, lekositosis,
batuk dengan dahak, dan ditemukan ronki basah.
Proses Terjadinya Infeksi Nosokomial
mekanisme penularan
Dalam garis besarnya, mekanisme transmisi mikroba patogen ke pejamu yang rentang (Subsceptable Host0 melalui 2 cara:
• Transmisi Langsung ( Direct Tranmission)
penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuia dari pejamu.
• Transmisi tidak langsung (indirect transmission)
Penularan mikroba patogen yang penularannya “media perantara” baik barang-barang air, udara, makanan/minum maupun
vector.
• Venicle borne
Sebagai media perantara penularan adalah barang/ bahan yang kontaminasi seperti peralatan makan dan minum, instrument
bedah, peralatan laboratorium, peralatan infud atau tranfusi.
• Vector borne
Sebagai media perantara penularan ada;ah vector (serangga), yang memindahkan mikroba patogen ke pejamu dengan cara
berikut :
• Cara mekanis
Pada kaki serangga melekat kotoran/sputum (mikroba patogen), lalu hinggap pada makanan atau minuman, dimana akan
masuk seluruh cerna penjamu.
• Cara biologis
Sebelum masuk ke tubuh pejamu, mikroba mengalami siklus perkembangbiakan dalam tubuh vector/serangga, selanjutnya
mikroba di pindahkan kedalam tubuh pejamu melalui gigitan.
• Food borne
Makanan dan minuman adalah media perantara yang cukup efektif untuk menyebarkan mikroba patogen ke pejamu, yaitu
melalui pintu masuk saluran cerna.
• Water borne
Tersediamya air bersih secara kuantitatif maupun kualitatif terutama untuk kebutuha rumah sakit.
Tahap Infeksi Nosokomial
Tiga cara penularan infeksi yang sering terjadi di rumah sakit, yaitu melalui
udara, percikan dan kontak
1. Kewaspadaan percikan
Kewaspadaan ini mengurangi resiko penularan nosokomial patogen
melalui butir-butir percikan dengan ukuran >5 mm.
2. Kewasapadaan ini mengurangi resiko penularan organisme dari pasien
terinfeksi atau terkoloni baik langsung maupun tidak langsung.
3. kewaspadaan melalui udara
kewaspadaan ini dirancang untuk mengurangi penularan nosokomial dari
partikel < 5µm yang dapat berada di udara beberapa jam dan dapat
menyebar luas.