Bahasa Greek (Yunani) •NOSOS: Penyakit. •KOMEION: Rumah Sakit •INFEKSI NOSOKOMIAL: Infeksi yang terjadi di Rumah Sakit (Hospital acquired Infections) •Dengan angka kejadian yang cukup tinggi di RS RS di seluruh dunia (3 –10%) Dalam panduan praktis World Health Organization (WHO) pencegahan infeksi nosokomial (INOS) tahun 2014 , Survei prevalensi yang dilakukan oleh WHO yang dilakukan di 55 rumah sakit dari 14 negara di wilayah WHO yang meliputi: (Eropa, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat menunjukkan pasien rumah sakit yang mengalami infeksi rata-rata 8,7 %, penderita komplikasi infeksi di rumah sakit lebih dari 1,4 juta orang, infeksi nosokomial yang paling sering yaitu jenis infeksi karena luka bedah, infeksi saluran kemih dan infeksi saluran pernapasan bagian bawah Data yang didapatkan dari Rumah Sakit yang ada di Banda Aceh melalui data rekapitulasi data HAIs dari komite mutu dan keselamatan pasien tahun 2018 didapatkan bahwa infeksi yang paling sering terjadi adalah Plebitis, yaitu infeksi yang diakibatkan dari pemasangan infus berjumlah 51 kasus, Infeksi Saluran Kencing (ISK) berjumlah 2 kasus, dan dekubitus akibat berbaring yang terlalu lama berjumlah 1 kasus. Pengertian
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang
didapat pasien dari rumah sakit pada saat pasien menjalani proses asuhan keperawatan. Infeksi nosokomial pada umumnya terjadi pada pasien yang dirawat di ruang seperti ruang perawatan anak, perawatan penyakit dalam, perawatan intensif, dan perawatan isolasi (Darmadi, 2008). Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dari rumah sakit yang terjadi pada pasien yang dirawat selama 72 jam dan pasien tersebut tidak menunjukkan tanda dan gejala infeksi pada saat masuk rumah sakit (Brooker, 2008) SUMBER INFEKSI NOSOKOMIAL Cara Penularan Infeksi Nosokomial 1. Transmisi dari flora normal pasien (endogenous infection) Bakteri dapat hidup dan berkembang biak pada kondisi flora normal yang dapat menyebabkan infeksi. Misalnya: infeksi saluran kemih akibat pemasangan kateter. 2. Transmisi dari flora pasien atau tenaga kesehatan (exogenous cross infection)
Infeksi didapat dari mikroorganisme eksternal
terhadap individu, yang bukan merupakan flora normal seperti melalui kontak langsung antara pasien (tangan, tetesan air liur, atau cairan tubuh yang lain), melalui udara (tetesan atau kontaminasi dari debu yang berasal dari pasien lain), melalui petugas kesehatan yang telah terkontaminasi dari pasien lain (tangan, pakaian, hidung dan tenggorokkan), melalui media perantara meliputi peralatan, tangan tenaga kesehatan, pengunjung atau dari sumber lingkungan yang lain (air dan makanan). 3. Transmisi dari flora lingkungan layanan kesehatan (endemic or epidemic exogenous environmental infection)
Beberapa jenis organisme yang dapat bertahan
hidup di lingkungan rumah sakit yaitu: dalam air, tempat yang lembab, dan kadang-kadang di produk yang steril atau desinfektan (pseudomonas, acinetobacter, mycobacterium); dalam barang-barang seperti linen, perlengkapan dan persediaan yang digunakan dalam perawatan atau perlengkapan rumah tangga CARA PENULARAN 1. INFEKSI SILANG Dari Dari pasien lain atau petugas kesehatan 2. INFEKSI LINGKUNGAN Reservoir hidup atau benda mati dilingkungan RS 3. AUTO -INFEKSI Dari diri pasien sendiri 4. KONTAK Terkontaminasi Indikator Infeksi Nosokomial
• Angka Pasien Dekubitus,
• Angka Kejadian dengan jarum infus, • Angka Kejadian Infeksi Luka Operasi. Pengendalian Infeksi Nosokomial 1. Membatasi transmisi organisme antara pasien dalam melakukan perawatan pasien secara langsung melalui cuci tangan, menggunakan sarung tangan, teknik aseptik yang tepat, strategi isolasi, sterilisasi dan teknik desinfektan; 2. Mengendalikan lingkungan yang berisiko untuk infeksi; 3. Melindungi pasien dengan penggunaan profilaksis antimikroba yang tepat, nutrisi, dan vaksinasi; 4. Membatasi risiko terjadinya infeksi endogenous dengan meminimalkan prosedur invasif, dan mempromosikan penggunaan antimikroba yang optimal; 5. Surveilans infeksi, mengidentifikasi dan mengendalikan wabah; 6. Pencegahan infeksi pada tenaga kesehatan; 7. Meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan secara terus menerus dengan memberikan pendidikan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial 1. Faktor-faktor luar (extrinsic factor) yang berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi nosokomial seperti petugas pelayanan medis, peralatan, dan dan material medis (jarum, kateter, instrumen, respirator, kain/doek, kassa) lingkungan seperti lingkungan internal seperti ruangan /bangsal perawatan, kamar bersalin, dan kamar bedah, sedangkan lingkungan eksternal adalah halaman rumah sakit dan tempat pembuangan sampah/pengelolahan limbah, makanan/minuman pengunjung/keluarga (keberadaan tamu/keluarga dapat merupakan sumber penularan). 2. Faktor-faktor yang ada dalam diri penderita (instrinsic factors) seperti umur, jenis kelamin, kondisi umum penderita, risiko terapi, atau adanya penyakit lain yang menyertai (multipatologi) beserta komplikasinya. 3. Faktor keperawatan seperti lamanya hari perawatan (length of stay), menurunnya standar pelayanan perawatan, serta padatnya penderita dalam satu ruangan. 4. Faktor mikroba seperti tingkat kemampuan invasi serta tingkat kemampuan merusak jaringan, lamanya paparan (length of exposure) antara sumber penularan (reservoir) dengan penderita. Peran Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial
1. Menyediakan layanan konsultasi
mengenai semua aspek pencegahan dan pengendalian infeksi 2. Pelaksanaan praktik asuhan keperawatan