BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis
obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staff Rumah
Sakit yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya
kesalahan medis (medical errors). Menurut Institute of Medicine (1999).
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss
atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Infeksi nosokomial ?
2. Apa penyebab infeksi nosokomial ?
3. Apa sumber infeksi nosokomial ?
4. Jelaskan rantai penularan infeksi nosokomial !
5. Jelaskan klasifikasi infeksi nosokomial !
6. Apa Jenis-jenis infeksi nosokomial ?
7. Apa Tidakan pada infeksi nosokomial ?
8. Bagaimana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial ?
9. Apa Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial ?
2|Manajemen Pasien Safety Infeksi Nosokomial
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian Infeksi
nosokomial
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami penyebab infeksi
nosokomial
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sumber infeksi nosokomial
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rantai penularan infeksi
nosokomial
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami klasifikasi infeksi
nosokomial
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Jenis-jenis infeksi
nosokomial
7. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Tidakan pada infeksi
nosokomial
8. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Nosokomial
9. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Strategi Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Nosokomial
10. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit
11. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Hambatan dalam
Pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
3|Manajemen Pasien Safety Infeksi Nosokomial
BAB II
PEMBAHASAN
2. Penyebab
A. Agen Infeksi
Pasien akan terpapar berbagai macam mikroorganisme selama ia
rawat di rumah sakit. Kontak antara pasien dan berbagai macam
mikroorganisme ini tidak selalu menimbulkan gejala klinis karena
banyaknya faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi
nosokomial. Kemungkinan terjadinya infeksi tergantung pada:
karakteristik mikroorganism
resistensi terhadap zat-zat antibiotika
tingkat virulensi
banyaknya materi infeksius
B. Bakteri
Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh
manusia yang sehat. Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam
melindungi tubuh dari datangnya bakteri patogen. Tetapi pada beberapa
kasus dapat menyebabkan infeksi jika manusia tersebut mempunyai
toleransi yang rendah terhadap mikroorganisme. Contohnya: Escherichia
coli paling banyak dijumpai sebagai penyebab infeksi saluran kemih.
Bakteri patogen lebih berbahaya dan menyebabkan infeksi baik secara
sporadik maupun endemik. Contohnya :
5|Manajemen Pasien Safety Infeksi Nosokomial
C. Virus
Banyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai
macam virus, termasuk virus hepatitis B dan C dengan media penularan
dari transfusi, dialisis, suntikan dan endoskopi. Respiratory syncytial
virus (RSV), rotavirus, dan enteroviruses yang ditularkan dari kontak
tangan ke mulut atau melalui rute faecal-oral. Hepatitis dan HIV
ditularkan melalui pemakaian jarum suntik, dan transfusi darah. Rute
penularan untuk virus sama seperti mikroorganisme lainnya. Infeksi
gastrointestinal, infeksi traktus respiratorius, penyakit kulit dan dari darah.
Virus lain yang sering menyebabkan infeksi nosokomial adalah
cytomegalovirus, Ebola, influenza virus, herpes simplex virus, dan
varicella-zoster virus, juga dapat ditularkan.
3. Sumber
Sumber infeksi dapat berupa kuman, virus, protozoa dan parasite yang
etrdapat di alam. Bahkan manusia sehat juga penuh dengan kuman yang
dianggap normal. Untuk penderita yang imunokompromi, kuman normal pun
dapat menjadi pathogen karena daya tahan tubuh yang berkurang.
Uliyah (2006) menyebutkan terdapat bebrapa sumber infeksi
nosokomial, antara lain:
Pasien
Pasien merupakan unsur utama terjadinya infeksi nosocomial yang
dapat menyebarkan infeksi kepada pasien lainnya, petugas kesehatan,
pengunjung ata benda dan alat kesehatan lainnya.
Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan dapat menyebarkan infeksi melalui kontak
langsung, yang dapat menularkan berbagai kuman ke tempat lain.
Pengunjung
Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang didapat dari luar ke
dalam lingkungan rumah sakit atau sebaliknya yang didapat dari dalam
rumah sakit ke luar rumah sakit.
Sumber lain
Sumber lain yang dimaksud disini adalah lingkungan rumah sakitr
yang meliputi lingkungan umum atau kondisi kebersihan rumah sakit, atau
alat yang ada di rumah sakit yang dibawa oleh pengunjung atau petugas
kesehatan kepada pasien dan sebaliknya.
7|Manajemen Pasien Safety Infeksi Nosokomial
Penderita
Penderita selalu menjadi sasaran bibit penyakit karena biasanya
keadaan tubuh yang lemah. Langkah pertolongan yang diberikan rumah
sakit dalam perawatan penderita serba sulit karena perawatan yang kurang
akan melemahkan daya tahan penderita. Dalam pengendalian infeksi
nosocomial, penderita harus menjadi objek yang paling utama: to do the
patient no harm. Kita harus cepat dalam menanggulangi atau mencegah
infeksi dari luar maupun dari dalam. Keadaan yang paling optimal adalah
kalau penderita dirawat secara khusus seperti di isolasi atau dilayani
khusus oleh perawat tertentu.
4. Rantai Penularan
Rantai penularan infeksi perlu diketahui untuk mengetahui dan
melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi. Apabila mata
rantai dirusak atau dihilangkan maka infeksi dapat dicegah. Komponen yang
bisa menyebabkan infeksi nosokomial yaitu:10,3228
Agen infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme yang dapat
menyebabkan infeksi. Pada manusia mikroorganisme dapat disebabkan
berupa bakteri, virus, jamur, ricketsia dan parasit.
Reservoir adalah tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh dan
berkembang biak dan siap ditularkan pada orang. Reservoir yang paling
umum adalah manusia, binatang, tumbuh tumbuhan, tanah, air dan bahan-
bahan organik lainnya serta dapat ditularkan melalui makanan atau air
yang tercemar.
Pintu Keluar (portal of exit) adalah jalan darimana infeksi meninggalkan
reservoir. Pintu keluar meliputi saluran pernapasan, pencernaan, saluran
kemih dan kelamin, kulit dan membrane mukosa, transplasenta dan darah
serta cairan tubuh lain. Setelah mikroorganisme meninggalkan reservoir
harus ada lingkungan yang cocok untuk dapat hidup sampai menginfeksi
orang lain.
8|Manajemen Pasien Safety Infeksi Nosokomial
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapatkan penderita saat sedang
dirawat dirumah sakit dengan ditemukan tanda-tanda klinis dan tidak sedang
dalam masa inkubasi penyakit, tanda-tanda klinis infeksi yang timbul
setidaknya 3x24 jam sejak dirawat dirumah sakit dengan masa perawatan
pasien lebih lama. Infeksi merupakan keadaan dimana organisme parasit
masuk dan bertahan hidup pada penjamu (host) dan menimbulkan respon
inflamasi. Nosocomial infection atau yang biasa disebut hospital acquired
infection adalah infeksi yang didapat saat klien dirawat di rumah sakit.
Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
Menurut Darmono Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial yaitu:
1. Meningkatkan daya tahan pejamu dengan melakukan pemberian imunisasi
aktif maupun pasif dan penyuluhan kesehatan.
2. Menginaktivasi agen penyebab infeksi melalui metode fisik seperti
pemanasan/sterilisasi, memasak makanan seperlunya, dan melaui metode
kimiawi seperti klorinisasi air dan desinfeksi.
3. Memutus mata rantai penularan dengan cara melaksanakan prosedur yang
telah ditetapkan dalam suatu “isolation precautions“ Kewaspadaan isolasi
yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan cara penularan.
4. Mengantisipasi tindakan pencegahan pasca pajanan terhadap petugas
kesehatan yang berkaitan dengan pencegahan agen infeksi yang ditular
melalui darah dan cairan tubuh lainnya dan luka tusuk jarum bekas pakai.
B. SARAN
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini,
baik pembaca maupun penyusun dapat memahami tentang Manajemen safety
pada pasien infeksi nosokomial.
16 | M a n a j e m e n P a s i e n S a f e t y I n f e k s i N o s o k o m i a l
DAFTAR PUSTAKA