Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SEMINAR

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ONLINE

DI SUSUN OLEH
KARISNA AGUSTIN
NIP 198808102014032004

RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DUREN SAWIT


JAKARTA TIMUR
LAPORAN SEMINAR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ONLINE

Waktu : 5-7 Oktober 2020


Cara Seminar : Zoominar

Infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial atau disebut juga Hospital Acquired Infections (HAIs) adalah
infeksi yang didapatkan dan berkembang selama pasien dirawat di rumah sakit
(WHO, 2002). Menurut Depkes RI (2003) infeksi nosokomial adalah infeksi yang
didapat seseorang dalam waktu 3x24 jam sejak mereka masuk rumah sakit.
Nosokomial berasal dari bahasa Yunani, dari kata nosos yang artinya penyakit dan
komeo yang artinya merawat. Nosokomion berarti tempat untuk merawat/rumah
sakit. Jadi infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai infeksi yang diperoleh atau
terjadi di rumah sakit (Darmadi, 2008). Penyebab infeksi nosokomial menurut
Soedarto (2016) dapat diperoleh melalui berbagai jalan yaitu :

1. Infeksi endogen

Bakteri Gram-negatif yang terdapat di dalam usus sering menyebabkan infeksi


di tempat operasi abdomen atau infeksi di saluran kencing pada penderita
yang sedang menggunakan kateter.

2. Infeksi eksogen

Bakteri yang ditularkan dari penderita lain ditularkan melalui:

1) Sentuhan langsung antar penderita melalui tangan, percikan air liur atau
cairan tubuh, atau cara lainnya.

2) Terhirup melalui titik ludah atau debu yang tercemar bakteri penderita.

3) Melalui benda yang terpapar oleh penderita (termasuk alat-alat


perawatan), tangan staf, pengunjung atau sumber lingkungan lainnya
(misalnya air, larutan lainnya, makanan).

Untuk melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi perlu mengetahui


rantai penularan. Apabila suatu rantai dihilangkan atau dirusak, maka infeksi dapat
dicegah atau dihentikan. Komponen yang diperlukan sehingga terjadi penularan
tersebut adalah:
1. Agen Infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan
infeksi. Pada manusia, agen infeksi dapat berupa bakteri, virus, riketsia, jamur dan
parasit.

2. Reservoir atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang
biak dan siap ditularkan kepada orang.

3. Pintu keluar (portal of exit) adalah jalan darimana agen infeksi meninggalkan
reservoir.

4. Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme bagaimana transport agen infeksi


dari reservoir ke penderita.

5. Pintu masuk (portal of entry) adalah tempat agen infeksi menuju host.

6. Pejamu (host) yang suseptibel adalah orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh
yang cukup untuk melawan agen infeksi serta mencegah terjadinya infeksi atau
penyakit.

Jenis – jenis infeksi nosokomial

Jenis infeksi nosokomial yang paling sering terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan,
terutama rumah sakit mencakup sebagai berikut:

1. Ventilator associated pneumonia (VAP)

Nosokomial Pneumonia adalah infeksi saluran napas bagian bawah yang didapat
penderita selama penderita dirawat dirumah sakit.

2. Infeksi Aliran Darah (IAD) / Phlebitis

Infeksi aliran darah adalah infeksi yang terjadi sewaktu dilakukan tindakan
pemasangan infus pada pasien rawat inap di rumah sakit.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang pada saat pasien masuk rumah sakit belum
ada atau tidak dalam masa inkubasi dan didapat sewaktu atau sesudah di rawat.

4. Infeksi Daerah Operasi (IDO)


Infeksi daerah operasi adalah infeksi yang terjadi pada daerah insisi dalam waktu 30
hari atau sampai satu tahun pasca bedah meliputi jaringan lunak yang dalam insisi
(Septiari, 2012).

Dampak infeksi nosokomial

Infeksi nosokomial dapat memberikan dampak sebagai berikut:

1. Menyebabkan cacat fungsional, serta stres emosional, dan dapat menyebabkan


cacat yang permanen serta kematian.

2. Dampak tertinggi pada negara berkembang dengan prevalensi HIV/AIDS yang


tinggi.

3. Meningkatkan biaya kesehatan di berbagai negara yang tidak mampu, dengan


meningkatkan lama perawatan di rumah sakit, pengobatan dengan obat-obatan
mual, dan penggunaan pelayanan lainnya.

4. Morbiditas dan mortalitas semakin tinggi.

5. Adanya tuntutan secara hukum. 6. Penurunan citra rumah sakit (Septiari, 2012).

Anda mungkin juga menyukai