Anda di halaman 1dari 24

OBAT HIGH ALERT

dr. Okvianto Putra B, MMR.


PENDAHULUAN

kesalahan obat adalah salah satu masalah penyelenggaraan
kesehatan yang sangat bermakna, dan sering kali sebenarnya dapat
dicegah.

Konsekuensi kesalahan terkait dengan obat-obat ini bisa mengarah
terhadap kejadian cedera pada pasien, dan harus diawasi
pengelolaan secara ketat. Ini adalah obat kewaspadaan tinggi.

sejumlah obat memiliki batas keamanan yang sangat tipis, dan
berpotensi menyebabkan bahaya yang tinggi, sehingga
diimplikasikan sebagai kejadian yang tidak diinginkan dari
sebuah obat.

medication error  penyebab paling sering membahayakan
pasien
HIGH ALERT MEDICATION

• “ High alert drugs “ adalah obat-obat yang secara signifikan


berisiko membahayakan pasien bila digunakan dengan salah
atau pengelolaan yang kurang tepat.
• Saat ini, rujukan yang digunakan adalah ismp – institute for safe
medication practice.
Daftar Obat HA
injeksi potassium
chloride ( atau
phosphate )
concentrate,
intravenous
opium dan anticoagulants
narkotik,
( heparin )

Obat yang
paling sering sodium chloride
insulin menyebabkan solutions > dari
KTD & 0.9%.
Sentinel Event

Study oleh Institute for Safe Medication Practices ( ISMP ) di US


Contohnya :
1. Elektrolit pekat : KCl 7,46 %, NaCl 3%
2. Elektrolit : MgSO4, Meylon 8,4 %, D40 %
3. Anestetik Umum : Isoflurane, Sevoflurane, Propofol,
KTM
4. Obat yang mempengaruhi darah : Enoxaparin,
Heparin, Insulin
5. Vasokontriktor : Norepinephrin
6. Penghambat Neuromuscular : Atrakurium besilat
7. Analgetik Narkotik : Fentanil, morfin, petidin
FAKTOR RISIKO UMUM

Permintaan resep obat yang tulisannya sulit terbaca/dibaca.

Prosedur pengenceran yang keliru.

Kebingungan antara persiapan im, iv, intratekal, epidural.

Kebingungan antara kekuatan yang berbeda dari obat yang
sama.

Keambiguan pelabelan pada konsentrasi dan volume total
obat.

Laju infus yang keliru.

Produk yang tampak atau terdengar sama, atau pemaketan
produk serupa (lasa / norum).
HIGH ALERT MEDICATION

Obat kewaspadaan tinggi harus diberikan label “HIGH
ALERT MEDICATION” atau “OBAT KEWASPADAAN
TINGGI” (gunakan salah satu saja) pada:
Rak / lemari obat

Kotak obat

Double checker sebelum diserahkan


Paket produk obat

Vial atau ampul tunggal.



Double checker sebelum diserahkan

HIGH ALERT
CONTOH
LABEL
Label bisa menggunakan pembeda
Label dibuat dengan sistem huruf-KAPITAL pada
mencolok kasus LASA

LAS
A
HIGH ALERT
MEDICATION
CONTOH
LABEL
Label harus ada pada paket Label menempel pada vial atau
produk ampul
Pada rak atau lemari obat di bagian farmasi
rumah sakit juga harus berisi keterangan
“OBAT KEWASPADAAN TINGGI”.
• Harus dicek dua kali sebelum disiapkan,
disalurkan, dan diberikan ke pasien. Sistem
harus disiapkan untuk ini.


Petugas farmasi harus dibantu petugas farmasi
lainnya memverifikasi obat sebelum
disalurkan.

Setiap perubahan merk/warna/persiapan
obat harus disampaikan kepada pengguna
ASAP.

Semua peralatan yang digunakan dalam

menyiapkan
Semua dan/atau
staf yang pemberian
terlibat harus
dalam menangani
dikalibrasi
obat harus dan dirawat
dididik sesuai
mengenai dengan“OBAT
panduan SPO. KULKA
KEW ASPADAAN TINGGI”. S
PROSEDUR
1.Obat LASA disimpan pada tempat yang jelas
perbedaannya, terpisah / diantarai dengan 1
(satu) item / obat lain
2.Beri label dengan tulisan obat yang jelas pada setiap
kotak penyimpanan obat dan menampilkan
kandungan aktif dari obat tersebut
3.Obat LASA diberi stiker warna biru dengan tulisan
LASA warna hitam dan ditempelkan pada kotak
obat 4. Farmasis tidak diperkenankan menerima
permintaan obat LASA by phone
5. membaca resep yang mengandung obat LASA
dengan cermat dan jika tidak jelas
dikonfirmasikan kembali kepada penulis resep
. Farmasis menyiapkan obat sesuai dengan
yang tertulis pada resep
8.Sebelum menyerahkan obat pada pasien, farmasis
mengecek ulang / membaca kembali kebenaran
resep dengan obat yang akan diserahkan
9.Perawat membaca etiket obat sebelum
memberikan kepada pasien
10.Etiket obat harus dilengkapi dengan : - Tanggal
resep - Nama, tanggal lahir dan nomor RM pasien
- Nama obat - Aturan pakai - Tanggal kadaluarsa
obat
CONTOH TEMPAT PENYIMPANAN OBAT HA PADA RAK
DENGAN LIST MERAH
OBAT YANG TERMASUK DALAM
GOLONGAN OBAT LASA

• LASA (look alike sound alike)


adalah obat dengan bentuk dan
warna sediaan ataupun kemasan
yang mirip dan obat dengan tulisan
nama obat atau pengucapan yang
mirip;
• Penyimpanan : warna dasar kuning
dan hijau (look alike) (sound alike)
• Diletakkan tidak berdekatan
“LOOK ALIKE SOUND ALIKE”
NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

• Obat –obat golongan narkotika disimpan di lemari double


lock dan masing-masing kunci dipegang (dikalungkan oleh 2
(dua) orang yang berbeda dan diberikan stiker high alert.
Penyimpanan di supervisi apoteker
• Obat psikotropika disimpan di rak terkunci.
ELEKTROLIT PEKAT

• Disimpan dalam lemari terkunci


• Diberi label high alert

Sumber: ISMP (Institute for Safe Medication Practices)


• Elektrolit konsentrat tidak distok/ disimpan di ruang-ruang
rawat, kecuali untuk kebutuhan klinik boleh di stok dalam
jumlah terbatas di area-area tertentu misalnya kamar operasi,
dialysis unit, IGD, ICU/ICCU, penyimpanan dan pemberian
harus sesuai dengan persyaratan.
• Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah
bertuliskan high alert, dan khusus untuk elektrolit pekat harus
ditempel stiker high alert dan juga di stempel stiker yang
bertuliskan high alert “ elektrolit pekat, harus diencerkan
sebelum diberikan”
PENYIMPANAN OBAT HIGH
ALERT

Semua petugas harus membaca label “Obat Kewaspadaan Tinggi” secara
seksama sebelum menyimpan obat dan disimpan pada tempat yang tepat.

Semua “Obat Kewaspadaan Tinggi” harus disimpan dalam wadah yang
tersendiri dengan labelnya sendiri. Jika memungkinkan, hindari obat-obat
LASA atau yang berkuatan beda, disimpan berdampingan, berjejeran.

Gunakan huruf-KAPITAL untuk menekankan perbedaan nama obat (misal:
DOPamine dan DOBUTamine).

Batasi stok obat di bangsal hingga ke kebutuhan standar.

Labeli semua wadah yang digunakan untuk obat kewaspadaan tinggi sebagai
“OBAT KEWASPADAAN TINGGI” atau “HIGH ALERT MEDICATION”.
PERESEPAN OBAT HIGH ALERT

Gunakan formulir standar untuk pesanan tertulis akan obat-obat
sitotoksik dan nutrisi parenteral.

Jangan menggunakan singkatan saat meresepkan.

Tulis dosis spesifik, rute dan laju infus untuk peresepan.

Resepkan obat-obat cairan per oral dengan dosis spesifikasi
dalam miligram.

Jangan mungkinan koma NOL dalam peresepan (misal 5,0 mg bisa
salah dibaca sebagai 50 mg).

Gunakan penulisan resep terkomputerisasi sepenuh mungkin, guna
menghilangkan tulisan tangan yang tidak terbaca dan kesalahan
interpretasi. Fitur keamanan harus ditanamkan dalam sistem
komputer.
PENYIAPAN OBAT HIGH ALERT

• Apoteker memverifikasi resep obat HIGH ALERT


• Beri label high alert pada semua obat HIGH ALERT yang ada pada
resep.
• Jika apoteker tidak ada ditempat maka penanganan obat high alert
dapat didelegasikan kepada tenaga teknik kefarmasian (ttk) yang
sudah ditunjuk
• Dilakukan 2 kali pemeriksaan (double chek) oleh petugas farmasi
yang berbeda sebelum obat diberikan kepada perawat
• Obat diserahkan kepada perawat dengan memberikan informasi yang
memadai
KEBIJAKAN UNIT YANG TERKAIT
• Konfirmasi kembali segera ke farmasi jika obat atau cairan
ditemukan tidak berlabel.
• Pastikan dilakukan pengenceran sebelum diberikan
• Memantau dan terus memperbaiki proses penangan penggunaan
dan pemberian high alert medication demi keamanan keselamat
pasien
• Pastikan mengerti tentang ha dan cara penyimpanannya
• Lakukan setiap pemberian obat menerapkan prinsip 8 benar
( benar pasien, benar obat, benar dosis obat, benar cara
pemberian, benar waktu pemberian, benar cara penyimpanan,
benar dokumentasi)
PENYALURAN / SUPLAI /
DISPENSING


Semua wadah obat kewaspadaan tinggi, termasuk paket produk, dan vial/ampul
tunggal yang diminta ke bangsal/unit harus dilabeli sebagai “OBAT
KEWASPADAAN TINGGI”.

Obat kewaspadaan tinggi yang disalurkan kepada pasien harus
dilabeli sebagai “OBAT KEW ASPADAAN TINGGI”

Obat kewaspadaan tinggi sebelum disalurkan harus dilakukan pengontrolan
dengan pemeriksaan.

Obat kewaspadaan tinggi akan diperiksa saat diterima oleh petugas pelayanan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai