Anda di halaman 1dari 14

ALAT KESEHATAN

DAN
SPESIALITE OBAT

Kelompok B.8
Nisa Kurnia Utami (16-090)
Nissa Alifia (16-091)
Nora Sukmawati Sadana (16-092)
Nova Nastalia (16-093)
Novita Sandra Manurung (16-094)
Endah Widhi Astuti (16-149)
Menurut Permenkes No.58 Tahun 2014
tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit

High-alert medication adalah


Obat yang harus diwaspadai karena
sering menyebabkan terjadi
kesalahan/kesalahan serius (sentinel
event) dan Obat yang berisiko tinggi
menyebabkan Reaksi Obat yang
Tidak Diinginkan (ROTD).
PERESEPAN OBAT HIGH ALERT
a. Instruksi lisan hanya diperbolehkan dalam keadaan emergensi

b. Dokter memeriksa kelengkapan dan ketepatan resep: indikasi,

ketepatan obat, dosis, rute pemberian

c. Obat yang diresepkan harus sesuai dengan Formularium RS

dan seperti yang tercantum dalam rekam medik.

d. Untuk aturan pakai jika perlu atau prn (pro re nata), harus

dituliskan dosis maksimal dalam sehari.


Elektrolit
konsentrasi
tinggi
Obat yang terlihat mirip
dan kedengarannya mirip
(Nama Obat Rupa dan Obat-Obat
Ucapan Mirip/NORUM,
atau Look Alike Sound sitostatika
Alike/LASA).

Kelompok
Obat
High-alert
Ferinject 2 ml Ferinject 10 ml Hydroxyzine Hydralazine
vial 100 mg iron vial 500 mg iron Hydrochloride Hydrochloride
50 mg 50 mg
Penyimpanan LASA
1) TIDAK BOLEH diletakkan
berdekatan.
2) Walaupun terletak pada kelompok abjad yang
sama harus diselingi dengan minimal 2 (dua)
obat dengan kategori LASA diantara atau
ditengahnya.
3) Biasakan mengeja nama obat dengan kategori
LASA saat memberi/menerima instruksi
ELEKTROLIT
KONSENTRAT

Contoh:
kalium klorida
2meq/ml atau
yang lebih pekat
kalium fosfat
natrium klorida
lebih pekat dari
0,9%
magnesium sulfat
SITOSTATIKA
PENANGANAN CONTOH OBAT
SITOSTATIKA SITOSTATIKA
Teknik aseptik 1. Siklofosfamid
Pemberian dalam 2. Doksorubisin
biological safety 3. Danorubicin
cabinet 4. Metotrexate
Petugas yang 5. Vinkristin
bekerja harus 6. Fluorourasil
terlatih 7. Sisplatin
Adanya protap. 8. dll
Penyimpanan Obat High Alert
PENCEGAHAN KESALAHAN
PEMBERIAN OBAT-OBAT HIGH ALERT
Setiap depo farmasi, ruang rawat, poliklinik harus memiliki
daftar obatHigh alert
Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan
khusus untuk obathigh alert
Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
dilakukan mulai dari peresepan, penyimpanan, penyiapan di
farmasi dan ruang perawatan dan pemberian obat
Obathigh alertdisimpan ditempat terpisah, akses terbatas,
diberi labelHigh alert
Pengecekan dengan 2 (dua) orang petugas yang berbeda
untuk menjamin kebenaran obathigh alertyang digunakan
Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja
dekat pasien tanpa pengawasan
Kesimpulan
1. Penggunaan dan pengelolaan High Alert Medication dengan tepat
dapat mengurangi medication error yang dapat mengakibatkan bahaya
pada pasien bahkan sentinel event.
2. Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medications) adalah
obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius
(sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang
tidak diinginkan.
3. Terdapat 3 penggolongan obat-obat yang tergolong high alert
medications menurut PerMenKes RI no. 58 tahun 2014 yaitu LASA,
elektrolit konsetrat, dan obat sitostatika.
4. Rumah Sakit harus mengembangkan kebijakan dan prosedur terkait
secara kolaborasi dan koordinasi antar bagian, menyediakan fasilitas
pendukung, mengimplementasikannya ke dalam praktek sehari-hari,
memonitor kepatuhan staf terhadap SOP, mengevaluasi dan
menindaklanjuti bersama jika ditemukan ketidaksesuaian dengan
kebijakan dan prosedur yang berlaku.
Daftar Pustaka
Cohen.M.R., Practical Error Prevention Strategies for High Alert Drugs.
http://www.ashp.org/DocLibrary/Policy/Anticoagulation/HighAlertMedicat
ionsandthePharmacistsRoleinAnticoagulationSafety.aspx . Diakses pada
7 September 2016 pukul 21.30.
Institute for Safe Medication Practices. List of High Alert Medication.
http://www.ismp.org/Tools/highalertmedications.pdf . Diakses pada 7
September 2016 pukul 21.50.
JCI. 2007. Joint Commission International Accrediatation Standards
Accrediatation Hospitals. 3rd edition. Effective Januari 2008 . Illinois.
USA.
JCI. 2007. Meeting the International Patient Safety Goals. Illinois. USA
http://marlinaazwar.blogspot.co.id/2014_06_01_archive.html . Diakses
pada 8 September 2016 pukul 19.00.
http://naranmedia.blogspot.co.id/2014/09/spo-meningkatkan-
keamanan-obat-dengan.html. Diakses pada 8 September 2016 pukul
21.00.

Anda mungkin juga menyukai