UNSUR RESEP
1. INSCRIPTIO
2. INVOCATIO
3. PRESCRIPTIO
4. SIGNATURA
5. SUBSCRIPTIO
6. PRO
PENGERTIAN HIGH ALERT MEDICATIONS
Contoh di RSUD :
OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
Contoh di RSUD :
OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
3. Elektrolit konsentrat seperti KCl
7,46%, NaCl 3% dan Natrium
Bikarbonat 8,4%.
Contoh di RSUD :
ELEKTROLIT
PEKAT
1. PERESEPAN
Dokter tidak diperbolehkan memberikan instruksi
secara verbal mengenai High Alert Medications,
kecuali pada keadaan emergensi medis (misalnya:
kondisi mengancam nyawa yang bersifat gawat
darurat), dan harus dilakukan konfirmasi ulang untuk
memastikan instruksi yang diberikan, nama obat
beserta dosisnya.
Instalasi Farmasi
• Diletakkan di tempat terpisah dari obat lainnya di
lemari khusus dan diberikan selotip merah pada
sekeliling tempat sesuai dengan daftar obat yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) di RSUD dr. H.
Jusuf SK.
• Obat narkotik, kemoterapuetik dan antidiabetik
disimpan terpisah dari obat yang perlu diwaspadai
(High Alert Medications) lainnya.
• Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)
yang memerlukan suhu dingin disimpan dalam lemari
pendingin yang terpisah dari obat-obat lainnya.
4.2 PENYIMPANAN
Instalasi Farmasi
Obat LASA (Look Alike Sound Alike) HARUS diselingi dengan minimal 1
(satu) obat non-LASA di antara atau di tengahnya.
4.2 PENYIMPANAN
Ruang Perawatan
Obat risiko tinggi (High Risk)
disimpan terpisah dari obat
lainnya yaitu pada lemari
khusus.
Elektrolit konsentrat TIDAK
BOLEH disimpan di ruang
perawatan kecuali di unit
perawatan INTENSIF (ICU,
ICCU/HCCU, PICU dan NICU)
di TROLI EMERGENSI
5. PENCAMPURAN
DI INSTALASI FARMASI
Pengadaan obat-obat high alert dan obat-obat LASA
dibatasi agar jangan terlalu banyak variasi kekuatan
maupun merek dagangnya.
Perubahan merek dagang obat yang termasuk dalam
kategori high alert terlalu sering sebaiknya dihindari.
Proses seleksi dan pengadaan obat-obat high alert dan
LASA mengikuti standar yang telah ditetapkan pada
pengadaan perbekalan farmasi RSUD dr. H. Jusuf SK
7. PENDOKUMENTASIAN
• Lakukan pencatatan dan pelaporan insiden yang diakibatkan oleh
kesalahan pemberian obat-obat high alert, baik kejadian tidak
diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC) dan kejadian
sentinel.
• Lakukan pelaporan dengan mengisi “Formulir Laporan Insiden”
yang bersifat rahasia dan menyerahkannya ke kepala unit
masing-masing dalam 2x24 jam.
• Kepala unit memeriksa laporan, melakukan investigasi sederhana
dan menyerahkan kepada tim keselamatan pasien rumah sakit
• Dokumentasikan semua laporan yang telah dibuat di masing-
masing unit untuk bahan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut.
8. MONITORING DAN EVALUASI
Petugas farmasi melakukan supervisi obat High Alert
Medications di internal farmasi dan ruang perawatan satu
kali per bulan.