Anda di halaman 1dari 12

BAB I

DEFINISI

Pengertian
1. Panduan high alert medication adalah petunjuk tentang identifikasi, pengelolaan,
pelaporan serta dokumentasi obat–obat yang mempunyai risiko tinggi menyebabkan
cedera pada pasien bila digunakan secara salah. Panduan ini diharapkan sebagai
acuan dalam pengelolaan obat–obat yang perlu diwaspadai di RS Sumber Waras.
2. Obat – obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) adalah obat – obat
yang mempunyai risiko tinggi menyebabkan cedera pada pasien bila digunakan
secara salah yang daftarnya diperoleh dari hasil inventarisasi unit pelayanan RS
Sumber Waras.
3. NORUM / LASA ( Look Alike Sound Alike ) adalah obat – obat yang memiliki
nama, rupa dan ucapan mirip yang perlu diwaspadai khusus agar tidak terjadi
kesalahan pengobatan ( dispensing error) yang bisa menimbulkan cedera pada
pasien yang daftarnya diperoleh dari unit pelayanan RS Sumber Waras.

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Obat – obat yang perlu diwaspadai ( high alert medications )


Obat - obat yang perlu diwaspadai (high alert medications) merupakan obat-obat
yang sering menyebabkan cedera pada pasien secara signifikan bila salah
digunakan. Obat – obat yang termasuk perlu diwaspadai antara lain obat yang
mempunyai indeks terapi sempit atau dari laporan insiden tinggi kesalahan serius
dari obat . Daftar obat – obat tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.

B. LASA ( Look Alike Sound Alike )


Obat LASA adalah obat – obat yang memiliki nama, rupa dan ucapan mirip
yang berisiko tinggi menyebabkan kesalahan obat. Daftar obat – obat yang memiliki
LASA dapat dilihat pada lampiran 2.
Proses identifikasi obat–obat yang perlu diwaspadai dan obat–obat yang memiliki
LASA , diawali dari pengkajian / analisis resep dan atau permintaan rutin dari unit–
unit layanan RS Sumber Waras. Analisis resep dilakukan oleh apoteker yang
meliputi persyaratan administrasi ( tanggal resep, nama penulis
resep, nama pasien, nomor rekam medis, umur / BB), persyaratan farmasetika
(bentuk sediaan, dosis, rute pemberian, dst.), persyaratan klinis (potensi ESO,
interaksi, kontraindikasi, dst.). Bila terdapat problema terkait obat ( PTO) , maka
apoteker akan mengklarifikasi kepada penulis resep. Tahap selanjutnya dilakukan
proses dispensing / peracikan obat yang meliputi pengambilan obat, pengemasan
obat, dan penyerahan obat. Sebelum diserahkan kepada pasien, dilakukan telaah
obat oleh petugas penyerahan. Saat penyerahan obat, dilakukan KIE oleh apoteker
atau petugas teknis kefarmasian.

C. Tempat Pelayanan yang Perlu Mewaspadai PenggunaanObat


1. Instalasi Farmasi dan Gudang Farmasi
a) Pengelola / Pelaksana

1
Apoteker, tenaga teknis kefarmasian, harus mengetahui dan mampu
melakukan tata laksana obat – obat yang perlu diwaspadai (high alert
medication) dan obat yang memiliki nama , rupa dan ucapan mirip (LASA).
Tata laksana obat selalu mengacu kaidah penataan obat yaitu alfabetis,
FIFO, FEFO dan bentuk sediaan. Untuk mengatasi dispensing error pada
obat – obat yang masuk kategori tersebut, pengelola harus mampu
melakukan analisis resep meliputi persyaratan administrasi, persyaratan
farmasetika, persyaratan famasi klinik sebelum resep tersebut diracik oleh
tenaga teknis kefarmasian. Pada tahap akhir peracikan, tenaga teknis
kefarmasian yang bertugas sebagai checker selalu memeriksa kembali
kesesuaian antara resep dengan obat yang dikehendaki sebelum diberikan
kepada pasien. Kemudian saat penyerahan obat kepada pasien, dilakukan
pemberian KIE oleh apoteker / tenaga teknis kefarmasian.
b) Penyimpanan obat
Obat – obat yang perlu diwaspadai (high alert) harus diletakkan pada tempat
yang aksesnya minimal, di tempat khusus yang diberi label berwarna merah
dan terpisah dengan obat lain. Untuk obat yang memiliki LASA, tidak boleh
diletakkan berdekatan. Obat berkategori LASA yang terletak pada kelompok
abjad yang sama, harus diselingi dengan minimal dua obat non ketegori
LASA di antara atau di tengahnya. Selain itu obat kategori LASA diberi
stiker khusus yang membedakan dengan obat yang lain.
c) Dispensing obat
Kegiatan dispensing (peracikan) obat diawali dengan pengambilan obat
sesuai yang dikehendaki setelah dilakukan analisis resep. Nama, dosis,
frekuensi pemberian, waktu pemakaian, tanggal kadaluarsa, kondisi fisik
obat yang memiliki high alert harus diperiksa dengan teliti dan diberi
tanda diresep dengan menggunakan cap high alert, setiap petugas yang
ambil obat high alert harus menuliskan nama obat dan paraf petugas yang
mengambil, obat dan yang mengecek obat memberikan paraf jika obat yang
diambil benar.
d) Penyerahan obat
Penyerahan obat kepada pasien dilakukan dengan mengkonfirmasi nama,
umur / tanggal kelahiran, nomor rekam medik pasien disertai pemberian KIE
berupa indikasi obat, aturan pakai, efek samping obat secara umum, serta
perhatian khusus.

2. Unit Pelayanan IGD, Depo IBS, ICU, ICCU, Kebidanan, HD


Pengelolaaan obat dan pengendaliannya meliputi permintaan obat ke gudang
farmasi, penyimpanan sesuai sifat dan jenis obat, pencatatan pemasukan /
pengeluaran obat menggunakan kartu stok, pemeriksaan berkala oleh petugas
inspeksi farmasi.
a) Penanggung jawab / pelaksana
Dokter / perawat yang berdinas hendaknya memahami obat – obat yang
perlu diwaspadai dan memiliki LASA. Pengambilan dan penggunaan obat
yang akan diberikan ke pasien harus diperiksa kembali (recheck) nama,
kekuatan dosis, bentuk sediaan dan jumlah obat terkait dengan permintaan.
b) Penyimpanan obat
Tempat penyimpanan obat – obat yang perlu diwaspadai (high alert
medications) harus disimpan di tempat terpisah / akses minimal. Obat – obat
diberi stiker berupa label high alert dengan warna merah. Untuk obat yang

2
memiliki LASA, tidak boleh diletakkan berdekatan . Walaupun pada
kelompok abjad yang sama, obat yang berkategori LASA harus diselingi
dengan minimal dua obat non ketegori LASA di antara atau di tengahnya.
Selain itu obat kategori LASA diberi stiker khusus yang membedakan
dengan obat yang lain (lihat pada bab dokumentasi). Penyimpanan obat
high alert dan LASA hendaknya mempertimbangkan stabilitas sediaan,
FIFO, FEFO dan bentuk sediaan.
c) Pemberian obat
Pemberian obat kepada pasien diawali dengan pemeriksaan bentuk
sediaan, tanggal kadaluarsa, kondisi fisik, nama obat, dosis obat, aturan
pakai, waktu pemberian, tanda LASA, melakukan konfirmasi nama , umur /
tanggal lahir, nomor rekam medik pasien.

BAB III
TATA LAKSANA

A. Tata Laksana Kewaspadaan Obat di Pelayanan Farmasi


1. Pemilihan / seleksi obat
Pemilihan obat hight alert pada prinsipnya sama seperti pemilihan obat-obat atau
alkes yang lainnya. Dilihat berdasarkan :
a) Formularium dan standar pengobatan
b) Pola penyakit
c) Efektifitas dan keamanan
d) Mutu dan harga

2. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan
perencanaan kebutuhan. Pengadaan dapat dilakukan melalui :
a) Pembelian harus sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku.
b) Produksi sediaan farmasi, dapat memproduksi sediaan tertentu apabila :
1) Sediaan farmasi tidak ada di pasaran
2) Sediaan farmasi dengan kemasan lebih kecil / repack, terutama untuk
sediaan elektrolit pekat harus di repack.

3. Penyimpanan
a) Asisten apoteker (bagian gudang/pelayanan farmasi) yang menerima obat
segera memisahkan obat yang termasuk kelompok obat yang “High Alert”
dan “LASA” sesuai daftar obat High Alert dan LASA.
b) Obat - obat High Alert disimpan dengan diberi label yang bertuliskan

3
”HIGH ALERT” di setiap kemasan obat terkecil dan dipisahkan dari obat
lain ditempatkan di dalam lemari/ wadah dan diberi garis berwarna
merah bertuliskan Hati-hati “high alert medication”.
c) Obat - obat high alert golongan elektrolit pekat atau elektrolit konsentrasi
tinggi tidak di simpan di ruang perawatan kecuali ruang tindakan dan
ruangan perawatan intensif yaitu Depo IBS, ICU, ICCU, IGD, dan
Kebidanan.
d) Obat - obatan high alert  selain golongan elektrolit konsentrat pekat dapat
disimpan di ruangan harus dilengkapi dengan peringatan garis merah
bertuliskan hati-hati high alert medication, harus di beri label yang jelas
yaitu stiker merah bertuliskan HIGH ALERT dan di simpan di lokasi dengan
akses terbatas bagi petugas yang di beri wewenang.
e) Untuk obat LASA Tidak Boleh diletakan berdekatan, walaupun terletak pada
kelompok abjad yang sama harus diseling dengan minimal 2 (dua) obat
dengan non kategori LASA diantara atau ditengahnya. Obat LASA diberi
label LASA pada setiap kemasan.

4. Peresepan
a) Permintaan dokter terhadap obat high alert harus dengan resep, tidak
dipernankan menggunakan instruksi lisan kecuali dalam kondisi darurat.
b) Dokter memastikan bahwa peresepan sudah lengkap dan benar dalam hal
indikasi, ketepatan obat, dosis dan rute pemberian.

5. Pencatatan
a) Setiap tahap pengelolaan mulai dari pengadaan, penyimpanan, pemakaian,
dan pemusnahan obat high alert harus di catat secara akurat oleh apoteker.
b) Apoteker membuat dan menyimpan catatan serta pemasukan dan
pengeluaran obat yang mengandung narkotika, psikotropika.
c) Seluruh dokumen dari pencatatan, penerimaan, penyerahan serta surat
pesanan wajib disimpan secara terpisah paling sedikit 3 tahun.

6. Distrtibusi
Distribusi unit pelayanan farmasi di RS Sumber Waras menggunakan sistem
floor stock, resep perorangan dan daily dose. Untuk elektrolit pekat tidak di
simpan dalam floor stock, jika ada pemakaian seperti KCl, Nacl 3 % maka harus
dengan resep.

7. Analisis resep
Apoteker melakukan analisis resep yang meliputi :
a) Persyaratan aimistrasi
Persyaratan administrasi meliputi kelengkapan resep berupa tanggal resep,
nama penulis resep, nama pasien, umur / BB.
b) Persyaratan farmasetika
Persyaratan farmasetika meliputi bentuk sediaan, dosis.
c) Persyaratan famasi klinik
Persyaratan farmasi klinik meliputi farmakoterapi, efek samping obat
potensial, interaksi obat potensial.

8. Dispensing
Merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi,

4
menyiapkan/meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan obat dengan
pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi.
Jika resep obat jadi maka obat-obat high alert langsung disiapkan, dengan
melakukan pengecekan yaitu :
a) Nama pasien
b) Nomor Rekam Medis
c) Nama dokter
d) Nama obat / nama alat kesehatan
e) Bentuk sediaan
f) Kekuatan sediaan obat
g) Ukuran / kode alat kesehatan
h) Aturan pakai
i) Jumlah obat / jumlah alat kesehatan
Jika resep obat racikan maka dilakukan perhitungan dosis terlebih dahulu,
dengan melakukan pengecekan :
a) Nama pasien
b) Nomor Rekam Medis
c) Nama dokter
d) Nama obat / nama alat kesehatan
e) Bentuk sediaan
f) Kekuatan sediaan obat
g) Aturan pakai
h) Jumlah

9. Pemberian
Cek 7 (Tujuh) Benar Obat setiap penyerahan obat kepada pasien dilakukan
verifikasi 7 benar untuk mencapai medication safety :
a) Benar obat
b) Benar Dosis
c) Benar Indikasi
d) Benar Waktu pemberian
e) Benar Identitas Pasien (Kebenaran no rekam medis pasien, tanggal lahir
pasien, alamat rumah pasien, Nama DPJP)
f) Benar Rute Pemberian
g) Benar aturan Pakai

B. Pemberian Obat yang Perlu Diwaspadai di Ruang Perawatan


a. Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka perawat lain
harus melakukan pemeriksaan kembali (double check) secara independent:
1) Kesesuaian antara obat dengan instruksi dokter.
2) Ketepatan perhitungan dosis obat
3) Indentitas pasien
b. Obat high alert infus harus dipastikan :
1) Ketepatan kecepatan pompa infus (infuse pump).
2) Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada botol infus.
c. Dalam Keadaan Emergensi
Dokter dan perawat harus memastikan terlebih dahulu keadaan klinis paien
yang membutuhkan terapi segera (cito) sehingga double check dapat tidak
dilakukan.

5
d. Sesaat sebelum memberikan obat, perawat harus menyebutkan secara lantang
semua jenis obat yang diberikan kepada pasien sehingga diketehui dan
didokumentasikan dengan baik oleh perawat yang lainnya.

C. Hal – hal yang harus diperhatikan pada pemberian obat High Alert :
1. KCL 7.46 % injeksi (konsentrasi sediaan yang ada adalah 1 mEq = 1 ml ) harus
diencerkan sebelum digunakan dengan perbandingan 1 ml KCL : 10 ml pelarut
(WFI/NaCl 0.9%). Konsentrasi dalam larutan maksimum adalah 10 mEq/100
ml. pemberian KCL injeksi melalui oerifer diberikan secara perlahan-lahan
dengan kecepatan infuse 10 mEq/jam. Pemberian KCL melalui vena sentral
konsentrasi maksimum adalah 10 mEq/100 ml, kecepatan infuse maksumum 20
mEq/jam.
2. NaCl 3 % injeksi intravena diberikan melalui vena sentral dengan kecepatan
infuse tidak lebih dari 100ml/jam.
3. Natrium bicarbonate (meylon vial 8.4%) injeksi (konsentrasi sediaan yang ada
adalah 1 mEq = 1 ml) harus diencerkan sebelum digunakan. Untuk penggunaan
bolus diencerkan dengan perbandingan 1 ml Meylon : 1 ml pelarut WFI untuk
pemberian bolus dengan kecepatan maksimum 10 mEq/menit. Untuk penggunan
infuse drip diencerkan dengan perbandingan 0.5 ml Meylon : 1 ml Dextrose 5 %
pemberian drip infuse dilakukan dengan kecepatan maksimum 1
mEq/kgBB/jam.

BAB IV
DOKUMENTASI

A. Kegiatan
1. Melakukan pelabelan pada obat yang termasuk High Alert setiap barang datang
dari distributor
2. Melakukan inspeksi berkala mengenai penyimpanan, dan pelabelan.
3. Melakukan review secara berkala berkenaan dengan adanya penambahan atau
perubahan obat-obatan High Alert.
4. Malakukan pemantuan efek samping obat terkait obat-obat high alert.

B. Pelaksanaan dan pelaporan


Pelaksanaan dilakukan setiap minggu dengan mengecek keseluruh ruang perawatan
dan intalasi faramsi oleh petugas farmasi dan dilaporkan setiap bulan kepada
Spv.Instalasi Farmasi dan Manager Keperawatan.

C. Evaluasi kegiatan
Evaluasi dilakukan setiap bulan untuk evaluasi kepatuhan dalam penyimpanan dan
pelabelan obat dan mengevaluasi jika terjadi efek samping obat.

D. Dokumentasi yang terkait denganobat-obat high alert


1. Daftar obat – obat high alert yang ada di RS Sumber Waras.

Kelas Terapi Nama Generik Nama Dagang Sediaan Cara Pakai

ANAESTHETIC   Regivel Ampul 5 mg/ml x  

6
S-Local &
General 4 mL
Duofit polyamp
Bupivacaine HCl Marcain  
  0,5 % x 20 ml
Marcain Spinal Ampul 0,5 % x 4
 
  0,5 % Heavy ml  
Ampul 10 mg/ ml
Propofol Recofol
  x 20 ml Slow IV bolus/
Ampul 10 mg/ ml continous infusion
  Fresofol
  x 20 ml
  Sevoflurane Sefoflurane baxbr Liquid 250 ml  

  Lignocaine HCl Lignovell inj amp  

    Lidocain inj  Amp  

Isoflurane Aerrane Liquid 250 ml  


 
Pre-filled syringe
Lidocaine HCl Xylocaine Jelly  
  2 % x 10 g
Thrombolytics Vial 5.000 iu/ ml x
Agents Heparin Na Inviclot 5 ml IV/ SC

AntiKoagulan Warfarin Notisil tab Tablet 2 mg Oral

Simac tab Tablet 2 mg Oral


Insulin Flexpen 100 u/ml
Parenteral Insulin aspart Novorapid x 3 ml SC/ IV
Flexpen 100 u/ml
    Apidra x 3 ml  
Flexpen 100 u/ml
  Insulin glargine Lantus x 3 ml  
Biphasic Insulin Flexpen 100 u/ml
  aspart Novomix x 3 ml  
Humalog kwik Flexpen 100 u/ml
  Insulin lispro pen x 3 ml  
Humalog mix 50 / Flexpen 100 u/ml
    mix 25 x 3 ml  
Flexpen 100 u/ml
Insulin detemir Ezelin / Sansulin x 3 ml
Flexpen 100 u/ml
  Levemir x 3 ml  
Anticonvulsants Phenytoin Na Curlepz tab 100 mg tab
Phenytoin inj Amp 100 mg /2 ml
Magnesium Flabottle 40 % 25
  sulfat Magnesium sulfat ml  
Ampul 200 mg/ 2
  Phenobarbital Sibital ml IM/ IV
Narkotika/ Ampul 50 mcg/ ml
Opioid Fentanyl Fentanyl x 2 ml IM/ IV
Ampul 50 mcg/ ml
  Pethidin Hcl Pethidin Hcl x 2 ml IM/ SC
  Morfin HCl Morfina Ampul 10 mg/ ml SC

7
x 1 ml
Codein fosfat Tablet 10 mg, 15
  hemihidrat Codikaf mg, 20 mg Oral
Codein
Anhydrate 30
mg, Codipront Kapsul Oral
Phenyltoloxamin
  e 10 mg
Tablet 2 mg dan 5
Valisanbe Oral
Psikotropika Diazepam mg
    Stesolid inj ampul 5 mg/ml  
Rectal 5 mg dan
Stesolid Rectad Anus
    10 mg
Tablet 0.5 mg dan
Oral
  Alprazolam Xanax 1 mg
Tablet 1 mg dan 2
 
  Estazolam Esilgan mg
Chlordiazepoksi
Tablet Oral
  d Braxidin
  Clobazam Frisium Tablet 20 mg Oral

Clonazepam Riklona Tablet 0ral

Durogesic
    Apisate  Tablet  Oral
Chemotherapeut
ic Agents TIDAK ADA OBAT KEMOTERAPI
Drugs Acting on Synthetic Syntocinon / IM/ slow IV/ infus
Uterus oxytocin Santocin Ampul 10 iu/ ml IV
Methylergometri Ampul 200 IM/ slow IV/ infus
  ne Bledstop mcg/ml IV

Antiaritmia Amiodaraon Ampul 50 mg/ml


AgonisAdrenerg
ik Epineprin Ampul

Noerpineprine Ampul
Kalium klorida
Elektrolit pekat Kalium klorida Kalium klorida 7,45 %  
Natrium
  bicarbonate Meylon    
Dextrose 40 %
Otsutran 40%
Natrium Klorida
3%

2. DAFTAR OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)

NAMA OBAT NAMA OBAT NAMA OBAT NAMA OBAT

1 2 3 4

8
Acabose tab 50 mg Acabose tab 100 mg    

Acylovir tab 200 mg Acylovir tab 400 mg    

Allupurinol tab 100 mg Allupurinol tab 300 mg    

Amaryl tab 1 mg Amaryl tab 2 mg Amaryl tab 3 mg  

Amlodipine tab 5 mg Amlodipine tab 10 mg    

Amoxan tab 250 mg Amoxan tab 500 mg    

Arcoxia tab 60 mg Arcoxia tab 90 mg Arcoxia tab 120 mg  

AmiTRIPILIN tab AmiNOPILIN tab    

Aspar tab Aspar K tab    

AKILEN Tab ALLORIS Tab Tablet EPEXOL  

ASAM mefenaMAT ASAM traneksaMAT    

Bactroban OINT 5 mg Bactroban CREM 5 mg    

Bisolvon ELIXIR 60 mg Bisolvon SOL 60 mg    

Bloopres tab 8 mg Bloopres tab 16 mg    

Buscopan PLUS TAB Buscopan DRAGE TAB    

BAQUINOR tab PUMPITOR tab    

Cataflam 25 mg tab Cataflam 50 mg tab    

Cefat tab 250 mg Cefat tab 500 mg    

Cefixime tab 100 mg Cefixime tab 200 mg    

CEFtazidine inj CEFtriaxone inj    

C. Floxa Mini dose C. LFX Minidose    


C. Gentamycin EYE C. Gentamycin EYE
OINTE DROP    

C. Lyters Eye drop C. Catarlent Eye drop    

C. Polygran EYE DROP C. Polygran EYE OINTE    

C. Pantocain 0.5 % C. Pantocain 2 %    

C. Vasacon Eye drop C. Vasacon A Eye drop    

C. Xitrol EYE DROP C. Xitrol EYE OINT    

C. TIMOL Eye Drop C. Converd Eye drop    

Claneksi SYR Claneksi DROP    

Cinolon crem 10 gr Cinolon N crem 10 gr    


Clindamycin tab 150 Clindamycin tab 300
mg mg    

9
Captopril 12.5 mg Captopril 25 mg Captopril 50 mg  

Candesarta tab 8 mg Candesarta tab 16 mg    


Daktarin ORAL GEL 10
Daktarin CREAM 10 gr gr    

Desolex Crem 10 gr Desolex N Crem 10 gr    

Diflucan tab 50 mg Diflucan tab 150 mg    

DOLO Neurobion tab DOLO Scaneuron tab    

Dulcolac ADULT supp Dulcolac PEAD supp    

Elocon cream 5 gr Elocon cream 10 gr    

Etambutol tab 250 mg Etambutol tab 500 mg    

Flamar tab 25 mg Flamar tab 50 mg    

Fluimucil CAP Fluimucil SACT Fluimucil EFERVESENT  

Flunarizine tab 5 mg Flunarizine tab 10 mg    

Fenofibrat tab 100 mg Fenofibrat tab 300 mg    

Garamycin CREM 15 g Garamycin OINT 15 g    

Gentasolon Crem 5 g Gentasolon Crem 10 g    

Glimepirid 1 mg Glimepirid 2 mg Glimepirid 3 mg Glimepirid 4 mg


Glucobay tab 50 mg Glucobay tab 100 mg    

GLAUCOvane tab GLAUCOn tab    

C. GLAOplus MD C. GLAUpen MD    

Haloperidol 0.5 mg Haloperidol 1.5 mg Haloperidol 5 mg  

Hexadol 60 ml Hexadol 120 ml    


Herbesser CD 100
mg Herbesser CD 200 mg    
Iliadin NASAL PEAD
DROP Iliadin NASAL SPRAY    

Kloderma CREAM 5 g Kloderma CREAM 10 g    

KENACORT Crem KENALOG Crem    

kalNEX Inj plasmiNEX Inj    

Lactulac 60 ml Lactulac 200 ml    

Lasal 2 mg Lasal 4 mg    

Laxadine 60 ml Laxadine 110 ml    

Lisinopril tab 5 mg Lisinopril tab 10 mg    


Lovenox 200 ui/ 0.2 Lovenox 400 ui/ 0.4
ml ml    

10
Medrol 4 mg Medrol 16 mg    

Meloxicam tab 7.5 mg Meloxicam tab 15 mg    


Metformine tab 500
mg Metformine tab 850 mg    
Methylprednisolon tab 4 Methylprednisolon tab 8 Methylprednisolon tab
mg mg 16 mg  

Movicox tab 7.5 mg Movicox tab 15 mg    

Myco Z salep Kenacort salep    


Mucopect 7.5 ml/ Mucopect SIRUP 30
DROP mg/ 5 ml Mucopect PEAD  

Narfoz tab 4 mg Narfoz tab 8


mg Narfoz inj 4 mg Narfoz inj 8 mg
NEURObion 5000 mg NEUROsanbe
NEURObion tab NEUROsanbe tab
tab 5000 mg tab
NEUrotam cap 1200
NEUrotam cap 400 mg NEUrotam cap 800 mg mg  

Nexium tab 20 mg Nexium tab 40 mg    

Ofloxacin tab 400 mg Ofloxacin tab 800 mg    

Ondansetron tab 4 mg Ondansetron tab 8 mg    

Ozen DROP Ozen SYRUP    

Paracetamol DROP Paracetamol SYRUP    


Piracetam tab 1200
Piracetam tab 400 mg Piracetam tab 800 mg mg  

Piracetam 1 g INJ Piracetam 3 g INJ Piracetam 12 g INJ  


ERYSANBE tab 500
Prolic tab 150 mg Prolic tab 300 mg MEFINAL tab 500 mg mg

Propanolol tab 10 mg Propanolol tab 40 mg    

pantoPRAZOLE Inj omePRAZOLE Inj    

RANtin tab RANitidine tab    

RHINOFED tab VOMETA tab    


RIFAMpisin tab 300 RIFAMpisin tab 600
mg RIFAMpisin tab 450 mg mg  

RIFAMtibi tab 400 mg RIFAMtibi tab 600 mg    

Risperidone tab 2 mg Risperidone tab 3 mg    

Ramipril tab 5 mg Ramipril tab 10 mg    

Riquip tab 2 mg Riquip tab 4 mg    

Salbutamol tab2 mg Salbutamol tab 4mg    


Sanadril DMP Sirup 60 Sanadril DMP Sirup 120 Sanadril EXPECTORAN Sanadril
mg mg Sirup 60 ml EXPECTORAN

11
Sirup 120 ml
Sanprima FORTE tab Sanprima tab    
Seretid diskus 50 mg/ Seretid diskus 50 mg/
250 500    

Simvastatin tab 10 mg Simvastatin tab 20 mg    


Spronolacton tab 25 Spronolacton tab 100
mg mg    

Taxegram inj 0.5 mg Taxegram inj 1 mg    

Telfas tab HD Telfas tab OD    

Unalium tab 5 mg Unalium tab 10 mg    

Ventolin INHELER Ventolin NEBULAZER    

Xarelto tab 15 mg Xarelto tab 20 mg    

Label High Alert dan LASA

HIGH ALERT Look a like


Look a like
Periksa Kembali BAB V LASA
LASA
PENUTUP Sound a like
Sound a like

BAB V
PENUTUP

Dengan tersusunnya Panduan Tata Laksana Obat Norum / LASA dan HIGH
ALERT MEDICATION, diharapkan dapat membantu seluruh unit pelayanan farmasian
dapat berjalan dengan baik dan menjamin keselamatan pasien di rumah sakit.
Demikian Panduan Tata Laksana Obat Norum / LASA dan HIGH ALERT
MEDICATION ini disusun dengan harapan untuk mencapai adanya kesamaan
pengertian, keseragaman bentuk, cara menata ,menempelkan, pengendalian dan
pengawasan obat yang tergolong High Alert dan LASA.

Ditetapkan,
Jakarta 11 Maret 2019
Rumah Sakit Sumber Waras

Dr. med. Jan Djukardi


Direktur Utama

12

Anda mungkin juga menyukai