PERLU DIWASPADAI
UPTD PUSKESMAS KABAT
Oleh :
KOORDINATOR PROG. KEFARMASIAN
UPTD PUSKESMAS KABAT
TAHUN 2022
4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................2
A. LATAR BELAKANG....................................................................................3
B. PENGERTIAN...............................................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP................................................................................5
BAB III KEBIJAKAN.........................................................................................6
BAB IV TATA LAKSANA...................................................................................7
BAB V DOKUMENTASI ................................................................................ 23
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 24
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan obat-obatan adalah penatalaksanaan yang paling
sering dilakukan di pelayanan kesehatan, dan juga merupakan sumber
yang sering menyebabkan kejadian yang tidak diharapkan utamanya
pada pasien rawat inap (Leape et al.,1991). Penggunaan obat-obatan
yang tidak tepat dapat memberikan risiko yang membahayakan bagi
pasien, sehingga dibutuhkan upaya menurunkan kejadian medication
error, terutama penggunaan obat high alert.
Berdasarkan laporan yang disusun oleh Ali Rashidee dkk, tahun
2009, menyatakan bahwa kesalahan pengobatan yang terkait dengan
penggunaan obat high alert paling tinggi terjadi selama proses
pendistribusian (dispensing) dan proses pemberian (administering)
masing-masing 29%, diikuti oleh proses pendokumentasian (transcribing)
sebesar 25%.
Upaya peningkatan keselamatan pasien, khususnya terkait High
alert medication atau obat waspada tinggi dilakukan dengan menekankan
disiplin pelayanan kesehatan yang didasari oleh pelaporan (reporting),
analisis (analysis) dan pencegahan (prevention). Dalam usaha
meningkatkan keselamatan pasien dibutuhkan kerjasama dan interaksi
antar tenaga profesional kesehatan yakni dokter, tenaga paramedis, dan
tenaga penunjang medis lain.
B. Pengertian
Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) adalah obat
yang apabila penggunaannya tidak tepat akan beresiko tinggi untuk
menyebabkan bahaya bagi pasien sehingga penggunaannya perlu
dimonitoring. Monitoring dilakukan mulai dari peresepan obat yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) hingga pemberian pada pasien.
C. Tujuan
1. Memberikan pedoman dalam manajemen pemberian obat yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) sesuai pedoman pelayanan
farmasi, SPO farmasi dan kebijakan keselamatan pasien di
Puskesmas Kabat .
1
2. Meningkatkan keselamatan pasien di Puskesmas Kabat yang
menerima obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)
3. Mencegah terjadinya kejadian sentinel (sentinel event) atau dampak
yang tidak diinginkan (adverse outcome) akibat penggunaan obat
yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)
4. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
meminimalkan terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan
menurunkan potensi resiko terhadap pasien.
5. Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Kabat.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup dalam panduan obat yang perlu diwaspadai atau High
alert medications ini adalah sebagai berikut :
1. Prosedur dikembangkan untuk mengatur identifikasi, lokasi pemberian
label dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai (High Alert
Medications).
2. Jika dibutuhkan secara klinis maka dokter meresepkan obat tersebut
dengan jumlah sesuai kebutuhan pasien
A. Prinsip
1. Kurangi atau eliminasi kemungkinan terjadinya kesalahan dengan
cara:
a. Mengurangi jumlah obat yang perlu diwaspadai (High Alert
Medications) yang disimpan di ruangan
b. Melakukan pengecekan ganda sebelum mengambil dan
menggunakan obat yang perlu diwaspadai (High Alert
Medications)
2. Meminimalisasi konsekuensi kesalahan
a. Pisahkan obat-obatan dengan nama atau label yang mirip (LASA)
Misalnya : kesalahan fatal terjadi di mana Amlodipin tablet 5 mg
tertukar dengan Amlodipin 10 mg karena nama obat sama tetapi
dengan dosis yang berbeda.
b. Minimalisasi instruksi verbal dan hindarkan penggunaan singkatan,
dan menggunakan prosedur baca ulang jika instruksi secara
verbal/ melalui telepon memang benar-benar dibutuhkan, dan
lakukan double check ketika pemberian.
c. Batasi akses terhadap obat yang perlu diwaspadai (High Alert
Medications).
B. Daftar obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) obat
yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) :
1. Kelompok obat risiko tinggi
2. Kelompok obat yang memiliki rupa mirip (look a like)
3. Kelompok obat yang memiliki nama mirip (Sound- Alike)
4. Kelompok obat yang memiliki nama mirip dan rupa mirip (look a like
Sound- Alike)
3
BAB III KEBIJAKAN
4
BAB IV TATA LAKSANA
HIGH
ALERT
2) Stiker bulat yang bertuliskan LASA untuk obat – obat look a like
sound a like/ obat NORUM (nama obat rupa obat mirip)
LASA
4
pengetahuan tentang obat, penghitungan dosis yang salah, tulisan yang
tidak jelas, bingung dengan nama obat yang hampir sama, dan
kurangnya membaca riwayat pengobatan pasien sebelumnya, sehingga
Puseksmas Kabat Banyuwangi menerapkan beberapa hal yang harus
dilakukan dalam proses peresepan, khususnya untuk obat yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) antara lain :
a. Penulisan resep obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)
harus sesuai dengan ketentuan penulisan resep.
b. Apoteker atau Asisten apoteker yang menerima resep wajib
melakukan konfirmasi pada dokter penulis resep bila terdapat
penulisan yang tidak sesuai maupun tidak dapat terbaca dengan
jelas.
c. Konfirmasi berupa instruksi lisan hendaknya dihindari. Jika sangat
terpaksa atau dalam keadaan emergency, maka instruksi lisan
diperbolehkan sesuai dengan ketentuan konfirmasi obat yang tidak
dapat terbaca.
3. Pemberian Label
a. Setiap obat yang masuk Daftar Obat LASA dengan bentuk sediaan
tablet wajib diberi tanda berupa stiker bulat yang bertuliskan
“LASA” di bagian wadah/ keranjang/loker obat .
b. Setiap obat yang masuk dalam Daftar Obat LASA dengan bentuk
sediaan injeksi wajib diberi tanda berupa stiker bulat yang bertuliskan
“LASA” di setiap kemasan terkecilnya.
c. Setiap obat yang termasuk dalam Daftar Obat High Alert dalam
bentuk sediaan tablet wajib diberi tanda berupa stiker warna dasar
merah bertuliskan “HIGH ALERT DOUBLE CHECK” warna putih di
bagian wadah/ keranjang/ loker obat.
d. Setiap obat yang masuk dalam Daftar Obat High Alert dengan bentuk
sediaan injeksi wajib diberi tanda berupa stiker dengan warna dasar
merah bertuliskan “HIGH ALERT DOUBLE CHECK” di setiap
kemasan terkecilnya.
e. Stiker “HIGH ALERT DOUBLE CHECK” dan “LASA” tidak boleh
menutupi identitas obat.
4
b. Lokasi penyimpanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert
Medications) di Puskesmas Kabat terpisah dari obat-obatan lain dan
berada di rak khusus yang diberi stiker merah dan label “HIGH
ALERT” pada bagian luar rak.
c. Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) disusun dengan
menggunakan sistim FEFO (First Expired First out).
d. Obat narkotika/opioid di Puskesmas Kabat disimpan di lemari khusus
yang dilengkapi dengan pintu dan kunci ganda. Lemari penyimpanan
sediaan narkotika HARUS selalu dalam keadaan terkunci dan kunci
dibawa oleh Dokter penanggung jawab dan tenaga teknis
kefarmasian yang diberi wewenang. Lemari narkotika diletakkan di
tempat yang tidak terlihat oleh orang dari luar dan tidak mudah
dipindahkan.
e. Unit lain yang diperbolehkan menyimpan obat high alert berupa
elektrolit pekat yaitu MgSO4 20% dan MgSO4 40% ada di ruangan
yang melakukan tindakan yang diletakkan di seluruh lemari/box
emergency dengan syarat akses terbatas, jumlah terbatas, dan diberi
label yang jelas untuk menghindari penggunaan yang tidak disengaja.
4
4. Mg(SO)4 Inj
5 Apotek 1. Glimepirid 2 mg
2. Digoxin 0.25 mg
3. Glibenclamid
4. Metformin
5. Diazepam 5 mg
6.
4
ketiga dilakukan oleh pasien/perawat sebagai bukti penyerahan obat
high alert.
c. Baik petugas farmasi maupun perawat pelaksana yang menyiapkan
dan mendistribusikan obat high alert kepada pasien wajib melakukan
pengecekan ganda untuk mencegah kesalahan.
d. Pemberian obat high alert dilakukan oleh perawat mulai dari PK 2
e. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double check)
terhadap semua High Alert Medication atau obat waspada tinggi
sebelum diberikan kepada pasien.
f. Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang
untuk menginstruksikan, meresepkan atau memberikan obat-obatan,
antara lain : perawat minimal PK 2, apoteker dan dokter.
g. Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas berwenang, teknisi
atau perawat lainnya (Petugas tidak boleh sama dengan pengecek
pertama).
h. Dokumentasi pengecekan ganda (double check) yaitu dengan
menuliskan nama High Alert Medication atau obat waspada tinggi
dengan menggunakan bolpoin biru, dan memberikan paraf pada form
Catatan Pemberian Obat (CPO) oleh 2 petugas yang memberikan
dan yang melakukan pengecekan ganda.
i. Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda/verifikasi
oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut :
1) Setiap akan memberikan injeksi obat.
2) Untuk infus :
a) Saat terapi inisial.
b) Saat terdapat perubahan konsentrasi obat.
c) Saat pemberian bolus.
d) Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien.
e) Setiap terjadi perubahan dosis obat.
j. Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari
dokter.
4
BAB IV DOKUMENTASI
4
DAFTAR PUSTAKA
Institute for Safe Medication Practices (ISMP). ISMP’s list of high alert
medications in Acute Care Settings; 2014.
Institute for Safe Medication Practices (ISMP). FDA and ISMP’s list of Look-
ALike Drug Names with Recommended Tall Man Letters; 2016
Institute for Safe Medication Practices (ISMP). ISMP’s list of Confused Drug
Names; 2015.
23
Sesuai SK Direktur No. M-2022.035A18 tentang Daftar Obat Khusus Instalasi Farmasi RS Al Huda
Sevoflurane
5. Obat Anastesi Noverell
Isofluran
Isofluran
Terrel
Humalogmix 25 Flexpen
Tab 1 mg
Tab 2 mg
Glimepirid
Tab 3 mg
Tab 4 mg
Tab 500 mg
Metformin
Tab 850 mg
Acarbose
Tab 100 mg
9. Narkotik / Opioid
Codikaf 10 mg Tab 10 mg
Codein Tab Codikaf 15 mg Tab 15 mg
Codikaf 20 mg Tab 20 mg
Durogesic patch patch 12mikrogram
Fentanyl Patch
Durogesic patch patch 25mikrogram
Ephinefrin Inj Inj 0,1 % (Amp)
Misoprostol
Noprostol
Iopamiro 370/30 ml
12 Agen Radiokontras
Hexiol 350/50 ml
Iohexol 350/50 ml
13 Larutan Hemodialisa
Bicarbonat 10 ltr Fls
6 D5% Infus D10% Infus D5 1/4 NS Infus D5 1/2 NS Infus HSD Infus
7 Frixitas 0,5mg Tab Noxetin Tab Noprenia Tab Zolta Tab
No Nama obat 1 Nama Obat 2 Nama Obat 3 Nama Obat 4 Nama Obat 5
22 Pibaksin Salep Sagestam Salep
Ondancetron 4 mg Inj
28 Lidocain 2% Inj (Berno) Metoclorpramide Inj (Berno)
(Berno)
29 Omeprazole Inj (Berno) Ceftriaxone Inj (Berno)
Sesuai SK Direktur No. M-2022.035A18 tentang Daftar Obat Khusus Instalasi Farmasi RS Al Huda
26 Glimepirid 1mg Tab Glimepirid 2mg Tab Glimepirid 3mg Tab Glimepirid 4mg Tab
27 Glucosamine 250mg Tab Glucosamine 500mg Tab
Sesuai SK Direktur No. M-2022.035A18 tentang Daftar Obat Khusus Instalasi Farmasi RS Al Huda
2 Aqua PI Fls 1
4 Condom Buah 1
5 DS 5 cc Buah 2
6 DS 10 cc Buah 1
7 DS 3 cc Buah 5
12 Hansaplast Buah 2
13 HES Fls 1
14 Hipavix Buah 2
15 Infuset Buah 1
17 Metergin Tablet 1
18 Misoprostol Tablet 4
19 NS 500 cc Fls 2
20 Oxytocin Amp 5
21 RL Fls 5
25 Underpad Buah 3
RESUSITASI SET
1 Adrenalin Ampul 1
3 D 10% Fls 1
4 D 40% Fls 1
5 D 5% Fls 1
6 DS 1 cc Buah 1
7 DS 3 cc Buah 2
8 DS 5 cc Buah 1
9 Hansaplast Buah 2
10 Hipavix Buah 2
14 Meylon Fls 1
16 Spalk 10 Buah 1
EKLAMPSIA SET
3 Aqua PI Fls 1
4 Calsium Gluconas Ampul 1
5 DS 10 cc Buah 2
6 DS 20 cc Buah 2
7 DS 3 cc Buah 3
8 DS 50 cc Buah 1
10 Furosemid Ampul 1
13 Hansaplast Buah 2
14 Hipafix Buah 2
STOK TETAP
No. Nama Obat/Alkes. Sat.
1 2 3 4 5
15 Injectomat Buah 1
20 Nifedipin 10 mg Tablet 2
21 Needle 18 Buah 2
22 Oxytocin Ampul 5
23 RL Fls 1
27 Underpad Buah 1
29 Venflon 18 Buah 1
30 Venflon 20 Buah 1
INPARTU SET
1 Alkohol Swab Buah 5
2 DS 3 cc Buah 4
3 Handscoon Obgyn Buah 1
5 Lidocain Ampul 2
6 Metergin Tablet 1
7 Misoprostol Tablet 3
8 Oxytocin Ampul 4
9 RL Fls 2
10 Underpad Buah 4
Sesuai SK Direktur No. M-2022.035A18 tentang Daftar Obat Khusus Instalasi Farmasi RS Al Huda
Sesuai SK Direktur No. M-2022.035A18 tentang Daftar Obat Khusus Instalasi Farmasi RS Al Huda
Sesuai SK Direktur No. M-2022.035A18 tentang Daftar Obat Khusus Instalasi Farmasi RS Al Huda
1 Aminophyllin Ampul 1
2 Phenitoin Ampul 1
3 Sibital Ampul 1
ALKES
1 Disp 3 cc Buah 3
2 Disp 10 cc Buah 1
1 Aminophyllin Ampul 2
3 Dexamethasone Ampul 2
4 Epineprine Ampul 2
5 Ephedrin Ampul 1
6 Lidocain 2% Ampul 2
7 Proinfark Ampul 2
8 Meylon Fls 2
9 D40% Fls 2
INFUS
2 PZ 500 ml Fls 1
3 RL Fls 1
4 Widahes Fls 1
ALKES
1 Disp 20 cc Buah 1
2 Disp 10 cc Buah 1
3 Disp 3 cc Buah 1
4 Disp 5 cc Buah 1
5 Hansaplas Buah 1
6 Surflo 18 Buah 1
7 Surflo 20 Buah 1
8 Surflo 22 Buah 1
9 Surflo 24 Buah 1
Sesuai SK Direktur No. M-2022.035A18 tentang Daftar Obat Khusus Instalasi Farmasi RS Al Huda
1 ISDN 5 mg Tablet 2
2 Aspilet Tablet 4
3 Clopidogrel Tablet 4
4 Captopril 25 mg Tablet 4
INJEKSI
1 Adrenalin Ampul 2
2 Amiodaron Ampul 1
5 Diazepam Ampul 1
6 Dobutamin Ampul 1
7 Dopamin Ampul 1
8 Ephineprin Ampul 1
9 Fentanyl Ampul 1
10 Furosemid Ampul 2
11 Lidocain 2% Ampul 2
12 Phenytoin Ampul 5
CAIRAN
2 HES Fls 2
3 Meylon Fls 1
4 PZ 100ml Fls 2
5 PZ 500ml Fls 4
6 RL Fls 4
ALAT KESEHATAN
1 Abbocath 14 Buah 5
2 Abbocath 16 Buah 5
11 DS 10cc Buah 5
12 DS 1cc Buah 5
13 DS 20cc Buah 5
14 DS 3cc Buah 5
15 DS 5cc Buah 5
18 ETT 6 Buah 1
19 ETT 7 Buah 1
21 ETT 8 Buah 1
22 Handscoon M Box 1
STOK TETAP
No. Nama Obat/Alkes Sat.
1 2 3 5 10
24 Handscoon Steril No. 7 Buah ORAL1
27 Infuset Buah 5
35 Surflo 18 Buah 2
36 Surflo 20 Buah 2