Anda di halaman 1dari 3

Tatakelola Logistik TB

No. Dokumen :
S No. Revisi : 00
O Tanggal Terbit :
P Halaman :1

Drg. Wahyu Primawati. M.AP


NIP. 19650227 199203 2 003
PUSKESMAS KABAT
1. Pengertian Kegiatan untuk tatakelola logistik TBC (OAT dan NON OAT ) di
Puskesmas Kabat.

2. Tujuan 1. Melakukan permintaan logistik TBC ke Instalasi Farmasi


Dinas Kesehatan.
2. Melakukan penerimaan dan pemakaian logistik.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan logistik secara rutin.
4. Melakukan manajemen tatakelola logistik yang tidak
terpakai.

3. Kebijakan 1. Penanggung jawab Tatakelola logistik di fasyankes adalah


petugas Farmasi yang telah mendapatkan pelatihan logistik
dari Dinas Kesehatan.
2. Penyimpanan logistik OAT di Farmasi dan non OAT di
laboratorium (BHP lab) atau di Poli TBC (Masker, Fomulir
dll).
3. Permintaan logistik TB SO dan non OAT dari Dinas
Kesehatan ke Instalasi Farmasi Puskesmas, permintaan
logistik TB SO dan non OAT ke Instalasi Puskesmas.
4. Pencatatan dan pelaporan logistik menggunakan SITB
(Sistem Informasi Tuberkulosis).
4. Referensi KMK no HK. 01.07-Menkes-755-2019
Permenkes no 67 Tahun 2016

5. Langkah- A. Permintaan logistik dari Puskesmas ke IFK Dinas Kesehatan


langkah 1. Petugas Farmasi meminta usulan kebutuhan logistik (OAT
dan non OAT) ke petugas TB dan laboratorium.
2. Petugas TB puskesmas menghitung kebutuhan logistik
puskesmas.
3. Petugas Farmasi melakukan rekapitulasi permintaan logistik
dengan menghitung kebutuhan dikurangi sisa stok.
4. Petugas Farmasi mengisi formulir permintaan dan
melakukan upload dokumen ke SITB.
5. Jadwal permintaan logistic menyesuaikan stok obat
B. Penerimaan dan penyimpanan logistik.
1. Petugas Farmasi melakukan pengecekan kesesuaian antara
logistik yang diterima dengan dokumen serah terima (jumlah
dan jenis).
2. Petugas Farmasi melakukan penerimaan logistik di kartu
stok dan SITB (khusus fasyankes yang menggunakan SITB).
3. Petugas Farmasi melakukan penyimpanan OAT di farmasi
dan non OAT di laboratorium atau Poli TB.
4. Pemakaian OAT menggunakan prinsip FEFO (first ED first
out).
5. Stok opname dan update SITB dilakukan setiap maksimal 1
bulan sekali berkoordinasi dengan petugas TB dan
laboratorium.

C. Pemakaian Logistik di Fasyankes.


1. Petugas Farmasi menyiapkan pemakaian OAT sesuai dengan
resep atau permintaan dari petugas TB.
2. Petugas farmasi melakukan penyimpanan OAT di Farmasi
dan update pemakaian OAT di SITB per pasien.
3. Petugas farmasi melakukan re-packing untuk OAT yang
tidak terpakai.

D. Tatakelola logistik yang tidak terpakai.


1. Pemusnahan logistik yang tidak terpakai dilakukan di
fasyankes sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. OAT yang tidak terpakai dilakukan realokasi ke IFK (OAT SO)
dan ke RSUD Ibnu Sina (OAT RO).

6. Bagan Alur
Dinkes Kabupaten

IFK Dinas Kesehatan

(OAT SO dan Non OAT)

Puskesmas
______ Penerimaan logistik

----------- Permintaan logistik


7. Hal-Hal Yang Alur Logistik TB Kabupaten Banyuwangi.
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli TB
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. IFK
5. Puskesmas Kabat
9. Dokumen Formulir permintaan logistik OAT dan non OAT.
Terkait Dokumen serah terima (SBBK)
Kartu Stok
SITB
10. Rekaman Yang Isi Tanggal Mulai
No
Historis diubah Perubahan Diberlakukan

Perubahan

Anda mungkin juga menyukai