Anda di halaman 1dari 2

Handout Materi Kuliah pasien harus teliti.

Petugas farmasi, perawat dan


dokter harus melakukan pengecekan ganda (double

Safety Obat High Alert check) terhadap semua obat high alert sebelum
diberikan kepada pasien. Obat high alert harus
disimpan pada troli atau lemari yang terkunci dan
High Alert Medications / Obat - diberi label high alert. Kenapa?
obat Kewaspadaan Tinggi” adalah
sejumlah obat yang memiliki risiko Beberapa alasannya :
mencederai pasien yang lebih
tinggi dan serius ketika obat 1. Obat sering menyababkan kesalahan serius
tersebut digunakan secara keliru. (sentinel event/ menyebabkan kematian).
2. Obat dapat menyababkan Reaksi Obat yang Tidak
Meskipun kesalahan pemberian “Obat Kewaspadaan Diinginkan (ROTD). Berdasarkan study yang
Tinggi” bisa jadi dan bisa juga tidak lebih jamak dilakukan oleh ISMP di US, obat yang paling
dibandingkan obat lainnya, namun konsekuensi yang sering menyebabkan ROTD dan sentinel event
mengikuti kekeliruan dengan obat-obat ini dapat adalah insulin, opium dan narkotik, injeksi
menjadi hal yang serius bagi pasien. potassium chloride (phospate)concentrate,
intravenous anticoagulants (heparin) dan
Kesalahan obat adalah salah satu masalah sodium chloride solution lebih besar dari 0,9%.
penyelenggaraan kesehatan yang sangat bermakna, 3. Pernah terjadi kasus kesalahan pemberian obat
dan sering kali sebenarnya dapat dicegah. yang menyebabkan efek sentinel pada pasien
sehingga obat tersebut dimasukan dalam
Walau kebanyakan kesalahan obat tidak kategori obat high-alert (padahal sebelumnya
menyebabkan bahaya yang mengancam bagi pasien; obat tersebut tidak termasuk kategori obat high
namun bisa menghasilkan kejadian yang katastrofik alert). Biasanya hal ini hanya berlaku pada rumah
(bencana) bagi hasil pengobatan. sakit tempat kejadian.

Dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit BAB III – Kategori obat high-alert :
Sasaran Keselamatan Pasien, Sasaran ke-III: 1. adrenergic agonists, IV (e.g., EPINEPHrine,
Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai, phenylephrine, norepinephrine)
merupakan kunci standar peningkatan mutu rumah 2. adrenergic antagonists, IV (e.g., propranolol,
sakit dalam hal mengelola obat-obat kewaspadaan metoprolol, labetalol)
tinggi (high alert medication). 3. anesthetic agents, general, inhaled and IV (e.g.,
propofol, ketamine)
Sejumlah obat memiliki batas keamanan yang sangat 4. antithrombotic agents, including: anticoagulants
tipis, dan berpotensi menyebabkan bahaya yang (e.g., warfarin, low molecular weight heparin,
tinggi, sehingga diimplikasikan sebagai kejadian yang unfractionated heparin) direct oral
tidak diinginkan dari sebuah obat. anticoagulants and factor Xa inhibitors (e.g.,
dabigatran, rivaroxaban, apixaban, edoxaban,
Konsekuensi kesalahan terkait dengan obat-obat ini betrixaban, fondaparinux) direct thrombin
bisa mengarah terhadap kejadian cedera pada inhibitors (e.g., argatroban, bivalirudin,
pasien, dan harus diawasi pengelolaan secara ketat. dabigatran) glycoprotein IIb/IIIa inhibitors (e.g.,
Ini adalah obat kewaspadaan tinggi. Saat ini, rujukan eptifibatide) thrombolytics (e.g., alteplase,
yang digunakan adalah ISMP – Institute for Safe reteplase, tenecteplase)
Medication Practice, yang sudah memiliki 19 kategori 5. cardioplegic solutions
dan 14 obat khusus pada daftar Obat Kewaspadaan 6. chemotherapeutic agents, parenteral and oral
Tinggi. 7. dextrose, hypertonic, 20% or greater
8. dialysis solutions peritoneal and hemodialysis
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 9. epidural and intrathecal medications
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di 10. inotropic medications, IV (e.g., digoxin, milrinone)
Rumah Sakit mengharuskan rumah sakit untuk 11. insulin, subcutaneous and IV
mengembangakan kebijakan pengelolan obat untuk 12. liposomal forms of drugs (e.g., liposomal
meningkatkan keamanan khususnya obat yang perlu amphotericin B) and conventional counterparts
diwaspadai. Apa yang membedakan obat high alert (e.g., amphotericin B desoxycholate)
dengan obat lainnya? Pemberian obat high alert pada
13. moderate sedation agents, IV (e.g., Contoh pelabelan : Label dibuat mencolok. Label bisa
dexmedetomidine, midazolam, LORazepam) menggunakan pembeda dengan sistem huruf-
14. moderate and minimal sedation agents, oral, for KAPITAL pada kasus LASA
children (e.g., chloral hydrate, midazolam,
ketamine [using the parenteral form])
15. opioids, including: IV, oral (including liquid
concentrates, immediate- and sustained-release
formulations), transdermal
16. neuromuscular blocking agents (e.g.,
succinylcholine, rocuronium, vecuronium)
17. parenteral nutrition preparations
18. sodium chloride for injection, hypertonic, greater
than 0.9% concentration sterile water for
Label harus ada pada paket produk Label menempel
injection, inhalation and irrigation (excluding
pada vial atau ampul
pour bottles) in containers of 100 mL or more
19. sulfonylurea hypoglycemics, oral (e.g.,
chlorpropamide, glimepiride, glyburide, glipizide,
tolbutamide)

Dari daftar di atas, terlihat bukan hanya obat


parenteral dan obat dengan konsentrasi pekat yang
termasuk high alert. Namun, ada beberapa obat oral
seperti factor Xa inhibitors (e.g. rivaroxaban) dan
sulfonylurea hypoglycemics (e.g., chlorpropamide,
glimepiride, glyburide, glipizide, tolbutamide) Pada rak atau lemari obat di bagian farmasi rumah
sakit juga harus berisi keterangan “OBAT
Faktor Risiko Umum : KEWASPADAAN TINGGI”.
 Permintaan resep obat yang tulisannya sulit
terbaca/dibaca.
 Prosedur pengenceran yang keliru.
 Kebingungan antara persiapan IM, IV, Intratekal,
Epidural.
 Kebingungan antara kekuatan yang berbeda dari
obat yang sama.
 Keambiguan pelabelan pada konsentrasi dan
volume total obat.
 Laju infus yang keliru.
 Produk yang tampak atau terdengar sama, atau Strategi Menghindari Kesalahan
pemaketan produk serupa (LASA / NORUM).
Meliputi :
Mengelola Obat Kewaspadaan Tinggi  Pembelian / Penyediaan
 Penyimpanan
 Obat kewaspadaan tinggi harus diresepkan,  Peresepan
disimpan, dan diberikan sesuai yang terbukti  Penyiapan
aman.  Penyaluran / Suplai
 Obat kewaspadaan tinggi harus diberikan label  Pemberian
“HIGH ALERT MEDICATION” atau “OBAT  Pemantauan
KEWASPADAAN TINGGI” (gunakan salah satu  Pelatihan
saja) pada:
• Rak / lemari obat
• Kotak obat Selamat Belajar
• Paket produk obat
Terima kasih telah mendownload materi kuliah ini dari
• Vial atau ampul tunggal.
www.hmkuliah.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai