KELUAR DARI
TEMPAT MASUK RESERVOIR
RUTE/CARA
KUMAN
PENULARAN
Agen infeksi
• Penyebab infeksi: bakteri, virus, jamur
• Bentuk bakteri: speris/bulat (cocci), batang
(bacilli), spiral (spirochetes)
• Berdasar reaksi terhdp pengecatan Gram:
1. Gram positif: mpy dinding sel tebal & tahan
thdp pewarnaan, tetap berwarna violet
2. Gram negatif: mpy dinding sel yg komplek scr
kimiawi dan dpt diwarnai dg alkohol.
Hal ini utk menentukan jenis antibiotik.
Penyebab Infeksi…….lanjutan
• Bakteri aerob: memerlukan O2 utk hidup &
berkembang
• Bakteri anaerob: dpt hidup tanpa O2
• Virus: mikroorganisme yg paling kecil
&hanya dpt dilihat dg mikroskop elektron.
• Jamur: organisme berbentuk tanaman
(jamur dan ragi) dpt menyebabkan infeksi,
terdapat di udara, tanah, dan air. Beberapa
tahan terhadap pengobatan.
Kemampuan organisme
menimbulkan penyakit tergantung
bermacam-macam faktor.
• Jumlah organisme
• Virulensi atau kemampuan utk
menyebabkan penyakit.
• Sistem immune seseorang yg
kompeten/baik
• Lamanya dan kedekatan kontak antara
manusia dg mikroorganisme
• Pd kondisi normal mikroorganisme tidak
menimbulkan penyakit
• Mikroorganisme yg umumnya berada pd
bagian tubuh manusia & mrpkan bagian dr
sistem pertahanan tubuh alami disebut flora
normal.
• Flora normal yg membahayakan manusia
disebut opportunists, contoh: Bacteri
Escherichia coli, normalnya di sal cerna, dpt
menyebabkan infeksi ketika pindah ke sal
kencing.
Reservoir
• Adalah tempat tumbuh dan bereproduksinya
agen infeksi
• Reservoir yg mendukung kuman patogen pd
manusia adalah:
1. Manusia lain: kuman tuberculosis, virus HIV
2. Binatang: virus rabies
3. Makanan
4. Air
5. Susu, dan
6. Benda mati
Portal of exit/Pintu keluar
• Kuman tidak dapat menyebar jika tidak
keluar dr sumber/badan manusia
• Pada manusia jalan keluar kuman
adalah:
1. Saluran pernafasan
2. Saluran pencernaan
3. Saluran genitourinari
4. Kulit yg terluka
5. Darah dan jaringan
Alat transmisi, rute/jalur:
• Siklus
Tujuan Masing-masing Langkah
1. Transportsi ke CSSD
Sesudah operasi/ruang lain, material
kotor dikumpulkan masuk wadah dengan
troley ke CSSD
2. Cleaning
– Proses dekontaminasi mengurangi semua
kotoran
– Step yang penting menentukan keberhasilan
– Sebagian besar mikroorganisme termasuk
penyebab infeksi hilang pd proses ini
– Dengan desinfektan
– Ruang : kotor
Tujuan Masing-masing Langkah…
5. Sterilisasi
– Panas kering (oven)
– Panas basah (> banyak digunakan) autoclave
– Ethylen oksid, formaldehide
– Irradiation
– Hasil sterilisasi harus steril
Tujuan Masing-masing Langkah…
6. Penyimpanan
Pada ruang steril – menjamin sterilitas
Perlu diketahui ed peralatan steril.
Stock management
Syarat ruangan ;
– Ruangan harus kering
– Dirancang u/ tdk menahan debu
– Ruang transisi
– System FIFO (First In First Out)
– Pembersih ruang dg penghisap debu
Syarat almari :
– Harus kering
– 1 x seminggu dibersihkan
Tujuan Masing-masing Langkah…
7. Transportasi ke User
– menggunakan wadah steril
tertutup/troley
• Macam-macam sterilisasi :
1. Sterilisasi panas kering
2. Sterilisasi dengan panas uap
3. Sterilisasi dengan ultraviolet
4. Sterilisasi dengan sinar pengion
5. Sterilisasi dengan gas kimia
6. Sterilisasi dengan filtrasi
7. Sterilisasi dengan bahan kimia
Sterilisas Panas Kering
• Bahan termostabil, co : alat gelas,
sediaan farmasi (salep, serbuk dll)
• Instrumen logam --- tidak dianjurkan
• Waktu sterilisasi yg umum :
– 160 °C - (60-150) menit
– 170 °C - (20-30) menit
Sterilisasi dengan Panas Uap
• Sering digunakan di RS karena :
– Mudah pelaksanaannya
– Diterapkan hampir 80% kebutuhan (intr. bedah, linen,
gloves, gelas)
– Biaya operasional rendah
– Hasil sterilisasi kering
– Proses waktu yg relatif pendek
• Temperatur dan waktu autoklave :
– 130 ° c wktu 2 mnt
– 121 ° c waktu 12 mnt
– 116 ° c waktu 30 mnt
• Ada 2 :
1. Gravity
2. Prevacuum (high vacuum)
Sterilisasi dengan Ultraviolet :
• Terdapat keterbatasan daya tembus maka
penggunaannya :
1. Sterilisasi udara (air hygiene)
2. Inaktivasi mikrg pada permukaan bahan at
tersuspensi dlm cairan
3. Untuk produk dlm komposisi yg tak stabil yg
sulit disterilisasi dg tata cara konvensional
• Efek max radiasi λ 265 nm
• Masih dipakai di rs u/ tujuan :
1. Mengurangi kontaminasi
2. Manitenance keadaan standar
3. Sterilisasi/dekontaminasi supplay air
• Contoh : ruangan operasi
Sterilisasi Dengan Sinar Pengion
• Sinar beta Sterilisasi dingin
• Sinar gamma Temperatur kamar
• Paling ideal namun proteksi worker thd
radiasi lebih sulit dan lebih mahal
• Digunakan untuk :
1. Alat-alat medis (syringe, benang bedah,
bahan-bahan plastik dan karet)
2. Obat-obatan
Sterilisasi dengan Gas Kimia
• Contoh : gas etilen dioksid, formaldehide
• Keuntungan :
– Temp rendah (bhn termolabil)
– Kemampuan penetrasi dan absorpsi etilen dioksid
yg tinggi pd bbrp jenis pembungkus (kertas,
polietilen)
– Digunakan untuk cateter, peralatan suntik plastik,
sarung tangan
• Keuntungan gas formaldehide dibanding etilen
dioksid :
– Lebih murah
– Kurang berbahaya u/ intoksiskasi
– Tidak mudah meledak
– Kurang meninggalkan residu pd bahan yg
disterilkan
Sterilisasi dengan Filtrasi
• Untuk mensterilkan udara at bahan dalam
btk cairan
contoh : filter udara adalah penggunaan
HEPA (High Efficacy Particulate Air) pada
ruang operasi atau ruang isolasi tertentu
untuk menghindari kontaminasi atau cross
infection
• Filtrasi cairan pada produksi obat-obat
steril atau pada sistem irigasi dalam ruang
operasi
Sterilisasi dengan Bahan Kimia
• Glutaraldehyd 2% dalam suasana basa
• Selama 20-30 menit
• Potensi bertahan sampai 14 hari
Desinfektan dan Antiseptik
Digunakan untuk membersihkan :
1. Tangan staf
2. Kulit dan selaput lendir
3. Alat kesehatan
4. Permukaan yg keras (meja, almari,
lantai, dinding)
Desinfektan
• Beberapa peralatan yang tidak kontak
langsung dengan px --- cukup desinfektan,
co:
– kamar operasi, unit isolasi, stetoskop
– meja operasi
• Efektifitas desinfektan tergantung :
– pH
– type & jml mikroorganisme
– ada/tidak bahan organik pd benda ybs
Beberapa penyebab inaktivasi
desinfektan
Pengenceran tidak tepat
Air pengencer tercemar
Tempat tidak sesuai (penutup gabus)
pH tidak sesuai
Digunakan untuk bahan yg tdk cocok
Penggolongan Desinfektan :
1. Gol. alkohol – alkohol 70%
2. Gol. phenol – lysol kreolon
3. Gol. chloro xylenol
4. Gol. chlorin aktif – hypochlorite dan
na-dichloro icocynaturat
5. Gol. senyawa amonium kwartener –
DET
6. Gol. formaldehide konsentrasi 1 mg/l
Desinfektan yang Digunakan pada
Fasilitas Kesehatan :
1. Alkohol
ethyl at isopropil alkohol (60-90%) u/ ampul, termometer dll
2. Gol. halogen
– chlirin – sod hypochlorit
– pd kons 125 ppm-10000 ppm
– iodophor
3. Glutaraldehyde 2%
4. Hydrogen peroxyde 3-6% u/ lantai
5. Formaldehyde
– u/desinfeksi ruangan pd kons 1 mg/l, at sterilisasi ruangan pd
wadah tertutup
6. Fenolic kons 0,3%-0,6%
– lysol – kreolon
– u/ desinfeksi linen, lantai ruangan
– tdk dianjurkan u/ alat karpet dan plastik krn absorpsi
7. Amonium quartenary
– u/ dinding permukaan logam – sifat sebagai detergent
Antiseptik
Belum ada antiseptik yang ideal, syaratnya :
1. Dapat menurunkan/mencegah penularan
penyakit
2. Hipoalergenik menurun
3. Nyaman dipakai
4. Tidak berbahaya untuk dipakai
5. Menghemat waktu
6. Persistem
7. Murah
Macam Antiseptik
– Alkohol – etanol 70%
– Diguanide (chlorhexidine)
habitane-hibiserub & savlon
– Yodium dan yodofor
betadine, lar yodium dlm air
– Hexachlorophane
phisohex, dermisan