Disusun oleh :
KELOMPOK 1, REGULER 1B
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberi
rahmat dan karunianya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Dimana tugas makalah ini penulis sajikan dalam bentuk baku
dan sederhana. Adapun judul tugas makalah ini adalah “Teknik Radiografi
Sinus Paranasalis”.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah, yaitu :
1. Mengetahui dan mempelajari teknik radiografi yang digunakan pada
temporomandibular joint
2. Dapat mengetahui dan melakukan teknik pemeriksaan pada
temporomandibular joint
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi
1. Mandibula
Mandibula adalah tulang rahang bawah dan merupakan tulang muka yang paling besar
dan kuat. Mandibula merupakan satu – satunya tulang pada tengkorak yang dapat bergerak.
Mandibula dapat ditekan dan diangkat pada waktu membuka dan menutup mulut. Dapat
ditonjolkan, ditarik ke belakang dan sedikit digoyangkan dari kiri ke kanan dan sebaliknya
sebagaimana terjadi pada waktu mengunyah (Pearce, 2002). Pada perkembangannya tulang
ini terdiri dari dua belahan tulang yang bersendi di sebelah anterior pada simpisis mental,
persatuan kedua belahan tulang ini terjadi pada umur dua tahun membentuk sebuah korpus
yang letaknya horisontal dan berbentuk seperti tapal kuda, menjorok ke muka serta
mempunyai dua buah cabang yang menjorok ke atas dari ujung posterior korpus (Bajpai,
1991).
Lateral view
Angle (gonion) dari mandibula membagi mandibula menjadi 2 bagian. Sebelah depan dari
angle (gonion) disebut badan (body) dari mandibula. Sedangkan sebeah atas dari angle
(gonion) disebut ramus.
Frontal view
Mandibula terdiri dari sisi kanan dan kiri. Penyatuan dari keduanya disebut symphysis
mandibula atau disebut syphysis menti. Area segitiga datar di bawah symphysis yang terletak
agak ke depan disebut mentum atau mental protuberance.
Pertengahan dari mental protuberance disebut mental point. Mentum dan mental berasal
dari bahasa latin yang dikenal pada umumnya dengan sebutan dagu. Mental foramina
terletak di setiap badan (body) mandibula, yang merupakan jalan saraf dan pembuluh darah.
2. Permukaan internus
Permukaan internus agak cekung. Pada permukaan ini terletak sebuah linea
milohyodea, yang meluas oblik dari di bawah gigi molar ke tiga menuju ke bawah dan ke
muka mencapai garis tengah, linea milohyodea ini menjadi origo dari muskulus milohyodeus.
Linea milohyoidea membagi fossa sublingualis dari fossa submandibularis.
B. Ramus
2. Temporomandibular Joint
Temporomandibular joint ( TMJ ) adalah persendiaan dari kondilus mandibula dengan
fossa gleinodalis dari tulang temporal. Temporomandibula merupakan sendi yang
bertanggung jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah dan
berbicara yang letaknya dibawah depan telinga. Sendi temporomandibula merupakan satu-
satunya sendi di kepala, sehingga bila terjadi sesuatu pada salah satu sendi ini, maka
seseorang mengalami masalah yang serius.
Masalah tersebut berupa nyeri saat membuka, menutup mulut, makan, mengunyah,
berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci. Kelainan sendi temporomandibula
disebut dengan disfungsi temporomandibular. Salah satu gejala kelainan ini munculnya bunyi
saat rahang membuka dan menutup. Bunyi ini disebut dengan clicking yang seringkali, tidak
disertai nyeri sehingga pasien tidak menyadari adanya kelainan sendi temporomandibular.
Susunan anatomi normal dari Temporomandibula joint ini dibentuk oleh bagian–
bagian:
1. Fossa glenoidalise
Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang temporal. Bagian anterior
berhubungan dengan eminensia artikularis, merupakan artikulasi dari fossa glenoidalis.
Bagian posterior dari fossa glenoidalis merupakan dataran tympani dari tulang temporal.
2. Prosesuskondolideus
Prosesus kondiloideus dari tulang mandibula. Merupakan tulang yang berbentuk elips yang
mempunyai kepala dan leher.
3. Ligament
Ligamen. Fungsi dari ligamen yang membentuk Temporomandibula joint ini adalah
sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari tulang
mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke
samping, dan gerakan lain.
Ligament yang menyusun temporomandibula joint terdiri dari :
a. Ligamen temporo mandibular
b. Ligamen spheno mandibular
c. Ligamen stylo mandibular
4. Rongga synovial
Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior.
Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna untuk
pergerakan sendi.
5. Diskus artikularis
Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian
temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan fossa glenoidalis.
Diskus Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak dapat menahan sinar x
sahingga gambarannya radiolusen.
Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu :
a. Gerak Rotasi
Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian
bawah dalam hubungannya dengan discus articularis.