Anda di halaman 1dari 19

PENGENDALIAN

INFEKSI DASAR
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1.PUTRI MEI KENANGA SARI (010118A
2.ULFA KHOTIMATUL CHUSNA (010118A142)
3.YUNIKE AYUNINGTYAS (010118A..
4.YUSTINUS ARPIKINI (010118A..
5.RIKA ISTI EVELIN (010118A..
INFEKSI

Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau


mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit. Infeksi
juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal
dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau
jaringan. Penyakit akan timbul jika patogen berbiak dan
menyebabkan perubahan pada jaringan normal. (Potter &
perry : 2005)
Rantai infeksi proses terjadinya infeksi seperti rantai
yang saling terkait antar berbagai faktor yang
mempengaruhi, yaitu agen infeksi, reservoir, portal of
exit, cara penularan, portal of entry dan host/ pejamu
yang rentan.
CARA PENULARAN

1. Agen Infeksius
Infeksi terjadi akibat adanya mikroorganisme, termasuk
bakteri,virus,jamur dan protozoa. Mikroorganisme di kulit dapat
merupakan flora residen atau transien. Organisme residen berkembang
biak pada lapisan kulit superfisial, namun 10 – 20% mendiami lapisan
epidermal. Organisme transien melekat pada kulit saat seseorang
kontak dengan orang atau objek lain dalam aktifitas atau kehidupan
normal.
Beberapa agen yang dapat menyebabkan infeksi,yaitu :
Microorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri, virus, jamur dan
protozoa.
• Bakteri
Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh manusia yang
sehat.Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam melindungi tubuh dari datangnya
bakteri patogen.Tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi jika manusia
tersebut meniliki toleransi yang rendah terhadap miikrooorganisme
• Virus
Banyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai macam virus,
termasuk virus hepatitis B dan C dengan media penularan dari tranfusi, dialisis,
suntikan dan endoskopi. Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus dan enterovirus
yang ditularkan dari kontak tangan ke mulut atau melalui rute faecal-oral.
• Parasit dan Jamur
Beberapa parasit seperti Giardia lamblia dapat dengan mudah menular ke orang
dewasa maupun anak-anak.Banyak jamur dan parasit dapat timbul selama
pemberian obat antibiotika bakteri dan immunosupresan, contohnya infeksi dari
Candida albicans, Aspergiilus spp
2.Reservoar (Sumber Mikroorganisme)
tempat dimana mikroorganisme patogen dapat hidup baik berkembang
biak atau tidak. Yang bisa berperan sebagai reservoir adalah manusia,
binatang, makanan, air, serangga dan benda lain. Kebanyakan reservoir
adalah tubuh manusia, misalnya di kulit, mukosa, cairan maupun
drainase.

3. Portal Of Exit (Jalan Keluar)


Mikroorganisme yang hidup di dalam reservoir harus menemukan jalan
keluar (portal of exit untuk masuk ke dalam host dan menyebabkan
infeksi. Sebelum menimbulkan infeksi, mikroorganisme harus keluar
terlebih dahulu dari reservoarnya.
4.Cara Penularan (Transmission)
Kuman dapat menular atau berpindah ke orang lain dengan berbagai
cara seperti kontak langsung dengan penderita melalui oral, fekal, kulit
atau darahnya;kontak tidak langsung melalui jarum atau balutan bekas
luka penderita; peralatan yang terkontaminasi; makanan yang diolah
tidak tepat; melalui vektor nyamuk atau lalat.
5.Portal Masuk (Port de Entry)
Sebelum seseorang terinfeksi, mikroorganisme harus masuk dalam
tubuh. Kulit merupakan barier pelindung tubuh terhadap masuknya
kuman infeksius. Rusaknya kulit atau ketidak utuhan kulit dapat
menjadi portal masuk. Mikroba dapat masuk ke dalam tubuh melalui
rute atau jalan yang sama dengan portal keluar
6.Daya Tahan Hospes (Manusia)
Seseorang terkena infeksi bergantung pada kerentanan terhadap agen
infeksius. Kerentanan bergantung pada derajat ketahanan tubuh
individu terhadap patogen. Meskipun seseorang secara konstan kontak
dengan mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan
terjadi sampai individu rentan terhadap kekuatan dan jumlah
mikroorganisme tersebut.
PROSES INFEKSI

• Infeksi terjadi secara progresif, berat ringannya penyakit klien


tergantung pada tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan
kerentanan pejamu. Didalam proses infeksi memiliki tahapan tertentu
yaitu :
• Periode Inkubasi
• Tahap Prodomal
• Tahap Sakit
• Tahap pemulihan
Pertahanan
Terhadap Infeksi

Tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi,yaitu :


• Flora Normal
• Pertahanan Sistem Tubuh
• Inflamasi
• Respon Imun
Infeksi Nosokomial

• Infeksi nosokomial disebabkan oleh pemberian layanan kesehatan


dalam fasilitas keperawatan kesehatan, rumah sakit merupakan satu
tempat yang paling mungkin terdapat infeksi karena populasi
mikroorganisme yang tinggi dengan jenis virulen yang mungkin resisten
terhadap antibiotik.
• Jenis infeksi nosokomial yaitu infeksi iantrogenik yang di akibatkan oleh
prosedur diagnostik dan terapeutik.Contohnya infeksi traktus urinarius
yang terjadi setelah infeksi kateter.
• Infeksi yang terjadi dirumah sakit atau dalam sistem pelayanan
kesehatan yang berasal dari proses penyebaran disumber pelayanan
kesehatan, baik melalui :
1. Pasien
2. Petugas kesehatan
3. Pengunjung
4.Sumber Lainnya
Sterilisasi Dan Disenfektan

• Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen


pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian pada endospora
bakteri. Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak dengan
membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun
kedokteran
• Strerilisasi adalah suatu proses pemusnahan semua bentuk
mikroorganisme, baik yang berbentuk vegetative maupun yang
berbentuk spora. Mikroorganisme yang dimaksud tersebut dapat beruba
virus, kuman, rickettsia maupun jamur.
• Ada 5 metode umum sterilisasi yaitu :
1. Sterilisasi Uap
2. Sterilisasi Panas Kering
3. Sterilisasi dengan penyaringan
5. Sterilisasi dengan radiasi
Pencegahan infeksi

• Pencegahan infeksi merupakan bagian esensial dari asuhan lengkap yang


yang di berikan kepada klien untuk melindungi petugas kesehatan itu
sendiri.
1. Prinsip Pencegahan infeksi
a. Antiseptik
Antiseptik adalah usaha mencegah infeksi dengan cara membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan tubuh
lainnya.
b. Aseptik
Aseptik adalah semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang mungkin akan menyebabkan infeksi.
c. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa petugas kesehatan
dapat menangani secara aman benda-benda (peralatan medis, sarung tangan, meja pemeriksaan)
yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh
d. Desinfeksi
Tindakan yang tindakan menghilangkan sebagian besar mikroorganisme penyebab penyakit dari
benda mati.
e. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
Suatu proses yang menghilangkan mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakteri pada
benda mati dengan merebus, mengukus, atau penggunaan desinfektan kimia.
f. Mencuci dan membilas
Suatu proses yang secara fisik menghilangkan semua debu, kotoran, darah, dan bagian tubuh lain
yang tampak pada objek mati dan membuang sejumlah besar mikro organisme untuk mengurangi
resiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani benda tersebut (proses ini terdiri dari
pencucian dengan sabun atau deterjen dan air, pembilasan dengan air bersih dan pengeringan
secara seksama).
g. Sterilisasi
Sterilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri,
virus, jamur, parasit), termasuk endospora bakteri pada benda-benda mati atau instrument.
Tindakan-tindakan pencegahan infeksi meliputi :
a. Pencucian tangan.
b. Penggunaan sarung tangan.
c. Penggunaan cairan antiseptic untuk membersihkan luka pada kulit.
d. Pemrosesan alat bekas pakai (dekontaminasi, cuci dan bilas,
desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi).
e. Pembuangan sampah.

Anda mungkin juga menyukai