Fina Fitriyah
P27820118052
II Reguler B
Nosokomial berasal dari bahasa
Yunani, dari kata nosos yang
artinya penyakit
PENGERTIAN
INFEKSI komeo yang artinya merawat
NOSOKOMIAL
Potter, Patricia A., Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik Volume 2 Edisi 4. Jakarta: EGC.
Tanda dan gejala
Diagnosis
1. Umur
Faktor Intrinsik 2. Jenis kelamin
3. Kondisi umum
4. Resiko terapi
5. Adanya penyakit lain
6. Kondisi pasien yang lemah akibat penyakit
yang dideritanya
James, Joyce, Collin Baker, Helen Swain. 2002. Prinsip-prinsip Sains Untuk Keperawatan. Jakarta: Erlangga.
Cara penularan Infeksi Nosokomial
Jamur 25%
Enterococci 10%
Pseudomonas 16%
Coagulase-negative Staphylococci
Jamur 11,2%
Pseudomonas 6,2%
4,9%
Tempat keluar
Ekskreta, skreta, tetes
Cara Penularan
Tempat Masuk
Lapisan mukosa, luka, saluran cerna,
urine, nafas
Darmadi, 2008. Proses Terjadinya Infesi Nosokomial. In: A. Novianty, ed. Infeksi Nosokomial : Problematika
dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Medika, pp. 19-22.
Kriteria Infeksi Nosokomial
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses, Dan
Praktik.Edisi 4 Volume 1. Jakarta : EGC.
Dampak Infeksi Nosokomial
Dalam mengendalikan infeksi nosokomial di Rumah Sakit, ada tiga hal yang
perlu ada dalam program pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit,
diantaranya :
Linda Tietjen, dkk. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Cara mencegah Infeksi Nosokomial
1. Membersikan tangan
2. Posisikan tempat tidur antara 30-45O
3. Menjaga kebersihan mulut atau oral hygiene setiap 2-4 jam
4. Manajemen sekresi oroparingeal dan trakeal
5. Melakukan pengkajian setiap hari “sedasi dan extubasi”
6. Peptic ulcer disease Prophylaxis diberikan pada pasien-pasien dengan risiko tinggi.
7. Berikan Deep Vein Trombosis (DVT) Prophylaxis.
Aliran Darah (Iad)
1. Melakukan prosedur kebersihan tangan dengan menggunakan sabun dan air atau
cairan antiseptik berbasis alkohol
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Antiseptik Kulit
4. Pemilihan lokasi insersi kateter
5. Observasi rutin kateter vena sentral setiap hari
PMKR Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Retrieved from ditjenpp.kemenkumham:
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2017/bn857-2017
Infeksi Saluran Kemih (Isk)
PMKR Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Retrieved from ditjenpp.kemenkumham:
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2017/bn857-2017