Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN PROFESSIONAL

MAKALAH TREN DAN ISU DALAM KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :
Aida Novitasari, S. Kep, Ns., M.Kep.

Disusun Oleh :
Ulfa Solfadilla P27820118048
Achmad Ristio P27820118058
Sukma Wardani P27820118063
Asri Arsyita Pascallina P27820118066
Istifada Rahlia P27820118078

Tingkat II Reguler B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN SOETOMO
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkah,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Tren Dan Isu
Dalam Pendidikan Keperawatan”.

Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai Pendidikan


Keperawatan dan juga agar kita dapat memahami mengenai keperawatan Professional yang
ada. Makalah ini juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Professional.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa buku,
artikel dan tulisan yang telah kami jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga
dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi
masa depan yang lebih baik. Kami berharap semoga informasi yang ada dalam makalah ini
dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran dari para pembaca.

Surabaya, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 Definisi Tren Keperawatan.........................................................................................2
2.2 Definisi Isu Keperawatan.............................................................................................3
2.3 Jenjang Pendidikan Dalam Keperawatan.....................................................................3
2.3.1 Program Pendidikan D-III Keperawatan.............................................................4
2.3.2 Program Pendidikan Ners...................................................................................5
2.3.3 Program Magister Keperawatan..........................................................................5
2.3.4 Program Pendidikan Ners Spesialis....................................................................5
2.4 Tujuan Pendidikan Tinggi Keperawatan......................................................................6
2.5 Peran Pendidikan Tinggi Keperawatan........................................................................6
2.5.1  Membina Sikap Pandangan dan Kemampuan Profesional................................6
2.5.2 Meningkatkan Mutu Pelayanan/ASKEP Keperawatan dan Kesehatan..............6
2.5.3 Menyelesaikan Masalah Keperawatan dan Mengembangkan Iptek
Keperawatan Melalui Penelitian..................................................................................6
2.5.4 Meningkatkan Kehidupan Keprofesian Melalui Organisasi Profesi...................7
2.6 Karakteristik Kompetensi Keperawatan.....................................................................7
2.7 Proses dan Metode Pembelajaran Pendidikan Keperawatan.......................................7
2.8 Contoh Kasus dan Penyelesaian..................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................8
3.2 Saran.............................................................................................................................8
Daftar Pustaka..........................................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut.
Dalam rangka menghadapi persaingan global diperlukan jenjang perawat
pendidikan yang lebih tinggi. Langkah awal yang perlu ditembuh adalah penataan
pendidikan keperawatan dan memberikan kesempatan kepada perawat untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga diharapkan semua pendidikan
perawat yang ada di rumah sakit sudah memenuhi criteria pendidikan minimal D-III
Keperawatan. Pada saat ini upaya untuk lebih mengembangkan pendidikan
keperawatan professional memang sedang dilakukan dengan mengonversi pendidikan
SPK ke jenjang Akademi Keperawatan (D-III). Lulusan Akademik Keperawatan
diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang S1 Keperawatan. Semua pihak yang
menangani keperawatan harus memahami benar arti dan makna keperawatan sebagai
profesi, secara bersama memacu professionalisasi keperawatan, terutama dalam
menghadapi tuntutan dan kebutuhan pembangunan kesehatan di masa depan, dan
kesiapan dalam menghadapi globalisasi yang juga akan melanda keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana tren dan isu dalam keperawatan?
b. Bagaimana pendidikan dalam keperawatan?
1.3 Tujuan
a. Agar kita mengetahui tren dan isu dalam keperawatan
b. Agar kita mengetahui pendidikan dalam keperawatan

1
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Definisi Tren

Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta.

Setelah tahun 2000, diberbagai dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era
globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga
profesional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa
transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat
tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai
macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang
berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya penyakit
klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat
bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang
meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut
usia serta penyakit degeneratif.

Pada masyarakat yang menuju ke arah modern, terjadi peningkatan kesempatan


untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih
kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis
menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat
memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan profesional, kemampuan intelektual dan
teknik serta peka terhadap aspek sosial budaya, memiliki wawasan yang luas dan
menguasai perkembangan Iptek.

2.2 Definisi issue

Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Issu
2
adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau
buktinya.

2.3 Jenjang Pendidikan Dalam Keperawatan

Pendidikan tinggi keperawatan dikembangkan dengan berbagai jenis dan


jenjang pendidikan tinggi, sebagai berikut:

2.3.1  Program Pendidikan D-III Keperawatan

Program pendidikan D-III Keperawatan, menghasilkan perawat generalis


sebagai perawat professional pemula (ahli madya keperawatan), dikembangkan
dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh.
Lulusannya diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional
dengan berpedoman kepada standar asuhan keperawatan dan dengan etika
keperawatan sebagai tuntunan.

Sebagai perawat vokasional diharapkan memiliki tingkah laku dan kemampuan


professional, akuntabel dalam melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar
secara mandiri di bawah supervise Ners. Lama pendidikan 3 tahun untuk waktu
normal. Lulusan D-III Keperawatan juga diharapkan mampu mengelola praktik
keperawatan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan klien serta memiliki
kemampuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan yang maju secara tepat guna.

Tujuan program Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan lulusan yang


mampu :
1. Melaksanakan pelayanan keperawatan professional dalam suatu sistem pelayanan
kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pamcasila,
khususnya pelayanan dan atau asuhan keperawatan individu, keluarga, dan
komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan
2. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola
asuhan keperawatan.
3. Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperasatan dan
menggunakan hasil penelitian seta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan/asuhan keperawatan.
4. Berperan serta secara aktif dalam menidik dan melaytih paisen

3
5. Mengembangkan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan
profesinya.

2.3.2  Program Pendidikan Ners

Program pendidikan Ners menghasilkan perawat ilmuwan ( Serjana


Keperawatan) dan Profesional (Ners = “ First professional Degree”) dengan sikap,
tingkah laku, dan kemampuan professional, serta akuntabel untuk melaksanakan
asuhan/praktik keperawatan dasar (sampai dengan tingkat kerumitan tertentu)
secara mandiri. Sebagai perawat professional, yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan objektif klien dan melakukan supervise praktik keperawatan yang
dilakukan oleh perawat professional pemula (D-III Keperawatan). Selain itu,
mereka dituntut untuk memiliki kemampuan meningkatkan mutu asuhan
keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
yang maju secara tepat guna, serta kemampuan melaksanakan riset keperawatan
dasar dan penerapan yang sederhana.

Program pendidikan Ners memiliki landasan keilmuan yang kokoh dari pada
lulusan D-III Keperawatan serta memiliki landasan keprofesian yang mentap
sesuai dengan sifatnya sebagai pendidikan profesi. Tetapi, untuk lulusan S1
Keperawatan tanpa mengikuti profesi Ners, adalah orang yang berkemampuan
akademik sebagai serjana keperawatan tetapi tidak memiliki kewenangan
melakukan praktik keperawatan atau melakukan kegiatan pada bidang non
keperawatan. Sedangkan lulusan Serjana keperawatan+Ners adalah seseorang
tenaga profesional berkemampuan dan berwenang melakukan pekerjaan dibidang
pelayanan dan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan.

Tujuan pendidikan Ners adalah menciptakan lulusan yang mempunyai


pengetahuan, keterampilan, dan sikap keperawatan profesional yang mampu:

a. Melaksanakan profesi keperawatan secara akuntabel dalam suatu sistem


pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintahan yang
berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan dasar
hingga tingkat kerumitan tertentu secara mandiri kepada indivudu, keluarga,
dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan.

4
b. Mengelola pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar secara
bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan.
c. Mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang sederhana
dan menggunakan hasil penilitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) untuk meningkatkan mutu dan jangkauna pelayanan atau
asuhan keperawatan.
d. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat dan
tenaga keperawatan, serta turut berperan dalam berbagai program pendidikan
tenaga kesehatan lain.
e. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan
profesional.
f. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan
etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya.
g. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk
menerima perubahan, dan berorientasi pada masa depan.

2.3.3  Program Magister Keperawatan

Program magister keperawatan menghasilkan perawat ilmuwan (scientist)


dengan sikap tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuwan keperawatan.
Sebagai perawat ilmuwan diharapkan mempunyai kemampuan berikut ini: (1)
Meningkatkan pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan pengembangan. (2)
Berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmunya. (3) Mengembangkan
penampilannya dalam spectrum yang lebih luas dengan mengkaitkan ilmu/profesi
serupa. (4) Merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat
dengan cara penalaran ilmiah (Keputusan Mendikbud No.056/U/1994-pasal 2 ayat
3).

2.3.4  Program Pendidikan Ners Spesialis

Program pendidikan Ners Spesialis menghasilkan perawat ilmuwan (Magister)


dan Profesional (Ners Spesialis, “ Second professional Degree”) dengan sikap,
tingkah laku, dan kemampuan professional, serta akuntabel untuk melaksanakan
asuhan/praktik keperawatan spesialistik. Ners Spesialis merupakan ilmuwan
dalam bidang ilmu keperawatan klinik dengan kemampuan dan tanggung jawab
sebagai ilmuwan klinis keperawatan klinis (SK Mendikbud No.056/U/1994)

5
2.4 Tujuan Pendidikan Tinggi Keperawatan

Institusi pendidikan tinggi keperawatan diharapkan mampu melakukan hal-hal:


(1) Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional yang sesuai dengan
tuntunan profesi keperawatan. (2) Membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh.
(3) Menumbuhkan/membina keterampilan professional. (4) Menumbuhkan/membina
landasan etik keperawatan yang kokoh dan mantap sebagai tuntutan utama dalam
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan dan dalam kehidupan keprofesian.

2.5    Peran Pendidikan Tinggi Keperawatan

2.5.1  Membina Sikap Pandangan dan Kemampuan Profesional

Diharapkan perawat mampu bersikap dan berpandangan professional,


berwawasan keperawatan yang luas, serta mempunyai pengetahuan ilmiah
keperawatan yang memadai, dan menguasai keterampilan professional secara baik
dan benar (Husin,1966).

2.5.2 Meningkatkan Mutu Pelayanan/ASKEP Keperawatan dan Kesehatan

Pendidikan tinggi keperawatan menghasilkan perawat yang bersikap professional


mencakup keterampilan intelektual, dan teknikal, mampu
mempertanggungjawabkan secara legal keputusan dan tindakan yang dilakukan
sesuai dengan standar dan kode etik profesi, serta dapat menjadi contoh peran bagi
perawat lain.

2.5.3 Menyelesaikan Masalah Keperawatan dan Mengembangkan Iptek Keperawatan


Melalui Penelitian

Penelitian secara khusus bertujuan: (1) menghasilkan jawaban terhadap


pertanyaan, (2) menghasilkan solusi masalah, baik melalui produk berupa
teknologi atau metode baru maupun berupa produk jasa, (3) menemukan dan
menafsirkan fakta baru, (4) menguji teori berdasarkan kondisi atau fakta baru, dan
(5) merumuskan teori baru (Leddy dan Pepper, 1993;Mayer, Madden dan
Lawrence, 1990).

6
2.5.4 Meningkatkan Kehidupan Keprofesian Melalui Organisasi Profesi

Dengan pendidikan professional, perawat sebagai anggota dari suatu organisasi


profesi akan lebih memahami dan menghayati peran, tanggung jawab, dan haknya
sebagai anggota organisasi profesi.

2.6    Karakteristik Kompetensi Keperawatan

a. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan oleh


seseorang yang menyebabkan munculnya suatu tindakan.
b. Bawaan, dapat berupa karakteristik fisik atau kebiasaan seseorang dalam merespons
suatu situasi atau informasi bawaaan.
c. Pengetahuan Akademik, perawat harus memiliki informasi pada area yang spesifik.
Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.
d. Keahlian (skill), Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental.

2.7    Proses dan Metode Pembelajaran Pendidikan Keperawatan

a. Pembelajaran Praktikum (LAB), menungkinkan peserta didik belajar sambil


melakukan sendiri.
b. Problem Based Learning (PBL), proses pembelajaran mengidentifikasi suatu
masalah, baik yang dihadapi secara nyata maupun telaah kasus.
c. E-Learning Dalam Keperawatan, bentuk pembelajaran dengan menggunakan media
Internet, atau media jaringan computer lain.

2.8 Contoh Kasus dan Penyelesaian


Kasus:
Disalah satu universitas negeri Surabaya, ada seorang mahasiswa yang malas untuk
belajar karena kurang nya motivasi diri dalam dirinya. Pada saat praktik laboratorium
dia selalu ramai sendiri, bermain hp, mengganggu teman yang lain, bahkan sampai tidur
di ruang laboratorium. Sehingga saat ujian laboratorium tiba, dia tidak bisa melakukan
semua keterampilan yang telah diajarkan dan selalu gagal dalam mempraktekkannya
Penyelesaian:
1. Menasehati mahasiswa tersebut supaya tidak melakukan hal-hal yang dapat
merugikan baik bagi dirinya maupun orang lain.
2. Memberikan peraturan seperti
a. Dilarang berbicara sendiri
b. Dilarang mengaktifkan HP
7
c. Dilarang ramai
d. Dilarang makan dan minum saat di laboratorium,
dan apabila melanggar peraturan tersebut, maka akan dikenakan sanksi.
3. Membina kerjasama antar mahasiswa untuk selalu memberi motivasi kepada teman
yang bersangkutan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan tinggi sebagai subsistem pendidikan nasional dibentuk untuk menyiapkan


peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan IPTEK. System
pendidikan tinggi keperawatan sebagai landasan integral dari system pendidikan tinggi
merupakan kesatuan dari staf akademik dan peserta didik yang mempunyai kemampuan serta
potensi dalam profesi, ilmiah, belajar dan kreasi yang tinggi. Dilengkapi sarana belajar dan
penelitian serta prasarana pendidikan yang secara keseluruhan mempunyai potensi besar
untuk berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara umum dan masyarakat
keperawatan kesehatan pada khususnya.

3.2 Saran

8
Pentingnya mahasiswa untuk mempelajari hakikat pendidikan tinggi dalam
keperawatan sehingga mampu berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Ns. Roymond H Simamora, M.Kep. 2010. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan.

Jakarta: EGC.

Ns. Roymond H Simamora, M.Kep.2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan.

Jakarta: EGC.

Erda, S. 2012. Pendidikan Tinggi Keperawatan. http://pendidikan-tinggi-keperawatan.html


(diakses 30 November 2013)

Anda mungkin juga menyukai