Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Trend Issue Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah


Dosen Pengampu : Agik Priyo Nusantoro S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

1.Asyifa Auliya Zahra (P22115)


2.Bernardus Dito Hartadi (P22122)
3.GusJ Maya Nur Safitri (P22136)
4.Muhammad Iqbal (P22147)
5.Nur Alviya Viki Rahayu (P22152)

PROGAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab atas berkat Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Medikal Bedah yang berjudul Trend
Issue Keperawatan Medikal Bedah. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini,
ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah sekaligus
menambah wawasan mengenai Trend Issue Keperawatan Medikal Bedah.
Dalam proses penyusunan makalah ini, Jdak terlepas dari segala bantuan
baik secara langsung maupun Jdak langsung. Oleh sebab itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
diselesaikannya makalah ini.
Semoga dengan terselesaikannya makalah ini, kami dapat memberikan
pengetahuan kepada para pembacanya.

Surakarta, 14 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… i
i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
1. Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1. Tujuan………………………………………………………………. 1
1
1. Manfaat……………………………………………………………… 1
2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 2
A Definisi Trend dan Issue…………………………………………………. 2
1 Definisi Trend………………………………………………………… 2
2 Definisi Issue………………………………………………………… 5
3 Definisi Trend dan Issu Keperawatan……………………………… 5
B Bentuk-bentuk Trend dan Issue Medikal bedah………………………… 5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………. 9
1 Simpulan……………………………………………………………… 9
2 Saran………………………………………………………………… 9

ii
iii
BAB I
Pendahuluan

1. Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan
keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan
umat manusia baik dalam Jngkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat
mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya seJap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga
Jdak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperJ teknologi alat
kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya
berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu
yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend
dan
Isu Keperawatan Medikal Bedah serta Implikasinya terhadap Perawat
di Indonesia.

1.1. Tujuan
MengidenJfikasi trend dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia
MengidenJfikasi isu dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia
Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan medikal bedah terhadap
perawat di Indonesia.

1.2 Manfaat
Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu
keperawatan medikal bedah di Indonesia
Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan medikal bedah
Mengetahui keterkaitan keperawatan medikal bedah dengan trend dan isu
yang berkembang dalam bidang kesehatan
Sebagai landasan dalam melakukan peneliJan baik klinik dan preklinik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Trend dan Issue

1. Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun
informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di
kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era
globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana
banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa
itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat
dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi
masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam
dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan
baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping
meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan
infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk.
Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang
meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan
kelompok lanjut usia serta penyakit degeneraJf.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan
kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih Jnggi,
peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
hukum dan menjadikan masyarakat lebih kriJs. Kondisi itu berpengaruh
kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kriJs menghendaki
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya
keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam
memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan

2
professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek
social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan
Iptek. Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang
professional di Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor
yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional,
diantaranya :
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan.
Tahun 1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI,
sedangkan di negara barat pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan ( standart, bentuk prakJk
keperawatan, lisensi )
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia
kesehatan akan berdampak negaJf terhadap mutu pelayanan kesehatan
bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat untuk semua pada tahun 2020
“, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1. Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan Jnggi keperawatan sangat penJng dalam
pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi
keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan
berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan
keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional
dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata
dalam hal SDM pengajar, lahan prakJk dan sarana serta prasarana
penunjang pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi,
lisensi dan serJfikasi prakJk keperawatan. Selain itu semua penerapan
model prakJk keperawatan professional dalam memberikan asuhan
keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan
konsumen/klien.

3
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan
cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi seJap
kepenJngan individu menjadi kepenJngan organisasi dan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat
dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan
merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi
yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya
jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
serta meningkat. Komitmen perawat guna memberikan pelayanan
keperawatan yang bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penJng dalam
terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Nilai professional
yang melandasi prakJk keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
a. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam prakJk
keperawatan terdiri dari :
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kriJs dan
kreaJf.
b. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruisJc, dan
memperhaJkan kode eJk keperawatan. Menurut Beauchamp &
Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat
memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab eJk.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat
adalah :
a. Beneficience : Selalu mengupayakan keputusan dibuat
berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik dan Jdak
merugikan klien. (Johnstone, 1994)

4
b. Fair : Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras,
social budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi
memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan
bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity : Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan
ingin membantu), selalu berusaha menepaJ janji, memberikan
harapan yang memadahi, komitmen moral serta
memperhaJkan kebutuhan spiritual klien.
c. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk
melakukan Jndakan secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada
pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarJ bahwa perawat
memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan
kemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta
tanggung gugat terhadap Jndakannya sendiribegitupula sebagai
pengatur dan penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan
terhadap sesuatu atau seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus
ada kewenangan untuk mengendalikan prakJk, menetapkan peran,
fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Tanggung gugat berarJ
perawat bertanggung jawab terhadap seJap Jndakan yang
dilakukannya terhadap klien.
2. Definisi Issue
Issu adalah suatu perisJwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau Jdak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut
ekonomi, moneter, sosial, poliJk, hukum, pembangunan nasional, bencana
alam, hari kiamat, kemaJan, ataupun tentang krisis. Issu adalah sesuatu
yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau
bukJnya
Beberapa issue keperawatan pada saat ini:
a. Pemakaian tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada
luka.

5
Beberapa klinisi menganjurkan pemakaian tap water untuk
mencuci awal tepi luka sebelum diberikan NaCl 0,9 %. Hal ini
dilakukan agar kotoran-kotoran yang menempel pada luka dapat
terbawa oleh aliran air. Kemudian dibilas dengan larutan
povidoneiodine yang telah diencerkan dan dilanjutkan irigasi dengan
NaCl 0,9%. Akan tetapi pemakaian prosedur ini masih menimbulkan
beberapa kontroversi karena kualitas tap water yang berbeda di
beberapa tempat dan keefekJfan dalam pengenceran betadine.
b. Belum ada dokumentasi keperawatan yang baku sehingga seJap insJtusi
rumah sakit mengunakan versi atau modelnya sendiri-sendiri.
c. Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter
Ada beberapa pendapat bahwa perawatan luka adalah kewenangan
medis, akan tetapi dalam kenyataannya yang melakukan adalah perawat
sehingga dianggap sebagai area abuabu. Apabila diJnjau dari bebarapa
literatur, perawat mempunyai kewenangan mandiri sesuai dengan seni
dan keilmuannya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan kerusakan integritas kulit.
e. Lulusan D3 Keperawatan lebih banyak terserap di Rumah sakit
pemerintah dibandingkan S1
Dengan alasan Jdak kuat menggaji lulusan S1 Keperawatan,
banyak rumah sakit pemerintah dan swasta yang menyerap lulusan D3
keperawatan. Dilihat dari jumlah formasi seleksi CPNS, jumlah S1
sedikit dibutuhkan dibandingkan D3 keperawatan. Hal ini akan
berdampak pada kualitas layanan asuhan keperawatan pada lingkup
medikal bedah yang hanya berorientasi vokasional Jdak profesional.
f. Peran dan tanggung jawab yang belum ditetapkan sesuai dengan
jenjang pendidikan sehingga implikasi di rs antara DIII, S1 dan
Spesialis belum jelas terlihat.
• EUTHANASIA: Membunuh bisa dilakukan secara legal. Itulah
euthanasia, pembuhuhan legal yang sampai kini masih jadi
kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam jenisnya.

6
Secara umum, kemaJan adalah suatu topik yang sangat ditakuJ oleh
publik. Hal demikian Jdak terjadi di dalam dunia kedokteran atau
kesehatan. Dalam konteks kesehatan modern, kemaJan Jdaklah
selalu menjadi sesuatu yang datang secara Jba-Jba. KemaJan dapat
dilegalisir menjadi sesuatu yang definit dan dapat dipasJkan tanggal
kejadiannya. Euthanasia memungkinkan hal tersebut terjadi.
Euthanasia adalah Jndakan mengakhiri hidup seorang individu
secara Jdak menyakitkan, keJka Jndakan tersebut dapat dikatakan
sebagai bantuan untuk meringankan penderitaan dari individu yang
akan mengakhiri hidupnya.

3. Definisi Trend dan Issu Keperawatan


Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang d.bicarakan
banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan
fakta ataupun Jdak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut
tentang aspek legal dan eJs keperawatan.
Saat ini trend dan issu keperawatan yang sedang banynak
dibicarakan orang adalah Aborsi, Eutanasia dan Transplantasi organ
manusia, tentunya semua issu tersebut menyangkut keterkaitan dengan
aspek legal dan eJs dalam keperawatan.

B. Bentuk-bentuk Trend dan Issue Medikal bedah


Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak jauh)Menurut
Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah
upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik
yang jauh antara perawadan pasien,atau antara beberapa perawat.
Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biayakesehatan, jangkauan
tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan danmasa hari
rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model
pendidikan keperawatan berbasis mulJmedia (Brijon, Keehner, SJll &
Walden1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi

7
antara perawat danklien dalam menjalin hubungan terapieuJk sehingga
konsep perawatan secara holisJkakan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini
baru diterapkan dibeberapa rumah sakit diIndonesia, seperJ di Rumah Sakit
Internasional. Hal ini disebabkan karena kurangmeratanya penguasaan teknik
informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasaranayang masih belum
memadai.
Prinsip Moisture Balance dalam Perawatan Luka
Trend perawatan luka yang digunakan saat ini adalah menjaga
kelembaban area luka. Luka yang lembab akan dapat mengakJvasi berbagai
growt factor yang berperan dalam proses penutupan luka, antara lain TGF
beta 1-3, PDGF, TNF, FGF dan lain sebagainya. Yang perlu diperhaJkan
adalah durasi waktu dalam memberikan kelembapan pada luka sehingga
resiko terjadinya infeksi dapat diminimalkan. Selain itu prinsip ini juga Jdak
menghambat aliran oksigen, nitrogen dan unsur-unsur penJng lainnya serta
merupakan wadah terbaik untuk sel-sel tubuh tetap hidup dan melakukan
replikasi secara opJmal, sehingga dianggap prinsip ini sangat efekJf untuk
penyembuhan luka. Hal ini akan berdampak pada layanan keperawatan,
meningkatkan kepuasan pasien serta memperpendek lama hari perawatan.
Namun demikian, prinsip ini belum diterapkan di semua rumah sakit di
seluruh Indonesia.
One Day Care
Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien Jdak memerlukan
perawatan lebih dari satu hari. Setelah menjalani operasi pembedahan dan
perawatan, pasien boleh pulang.
Biasanya dilakukan pada kasus minimal. Berdasarkan hasil analisis
beberapa rumah sakit, di Indonesia didapatkan bahwa metode one day care
ini dapat mengurangi lama hari perawatan sehingga Jdak menimbulkan
penumpukkan pasien pada rumah sakit tersebut dan dapat mengurangi beban
kerja perawat. Hal ini juga dapat berdampak pada pasien dimana biaya
perawatan dapat ditekan seminimal mungkin.

8
BAB III PENUTUP

1. Simpulan
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan
keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan
kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik.
Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk
peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap
saat. Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga
tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat
kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya
berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu
yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.Wound care
expert telah menetapkan bahwa prinsip perawatan luka terkini adalah
moisture balance artinya apabila luka itu kering maka perlu untuk
dilembabkan begitu juga sebaliknya apabila luka itu basah. Dalam perawatan
luka tugas kita sebagai perawat hanya menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk mendukung proses penyembuhan. Untuk dapat memberikan
lingkungan yang kondusif maka kita harus mampu untuk mengetahui bahwa
luka ini sudah berada di fase/tahapan apa dan apa yang paling dibutuhkan
oleh luka itu pada setiap fasenya.

2. Saran

Diharapkan makalah ini menjadi sumber informasi bagi pembaca dan


pembaca mampu menganalisa Trend dan Isu Keperawatan Medikal Bedah
pada saat ini sebagai pengembangan profesi keperawatan medikal bedah.

9
10

Anda mungkin juga menyukai